anchor
stringlengths
140
4.36k
positive
stringlengths
260
4.36k
negative
stringclasses
597 values
Judul: Sistem penanganan pasca panen kubis (Brassica oleracea L. var. capitata L.) di sub terimnal agribisnis Sukabumi Abstrak: Sayuran merupakan salah satu komoditas pertanian yang penting dan terus ditingkatkan produksinya dengan berbagai program intensifikasi pemerintah, baik bagi pemenuhan kebutuhan konsumsi di dalam negeri maupun ekspor. Salah satu jenis sayuran yang termasuk memiliki produksi yang cukup tinggi di Indonesia adalah kubis atau sering disebut dengan nama kol. Seiring dengan peningkatan produksi dan mengingat komoditas hortikultura khususnya sayuran, umumnya bersifat mudah rusak (perishable), sehingga menyebabkan susut baik susut kuantitas maupun susut mutu meningkat. Tingkat susut pasca panen sayuran tercatat masih cukup tinggi berkisar 20 50% di negara berkembang (Kader, 1985), khusus di Indonesia sekitar 25-40% (Muchtadi, 1995). Untuk itu diperlukan teknologi penanganan pasca panen yang tepat untuk mengurangi susut serta mempertahankan mutu dan masa simpan sayuran. Penanganan pasca panen meliputi panen, pengangkutan, penanganan di gudang yang terdiri dari pencucian/pembersihan, sortasi, pengkelasan (grading), pengemasan perlu ditangani secara profesional. Sehingga dengan cara penanganan yang benar dan tepat (profesional), usaha untuk mempertahankan mutu produk (kubis) dapat terealisasi. Tujuan dari magang ini adalah mempelajari. membantu dan mengidentifikasi permasalah dalam penanganan pasca panen kubis di petani. Sub Terminal Agribisnis (STA) Sukabumi dan UD Cibodas Mandiri. Selain itu juga membantu dalam pemecahan masalah yang timbul selama magang. Tempat dan waktu pelaksanaan magang dilakukan di STA Sukabumi selama 14 minggu dan di antara waktu tersebut dilakukan peninjauan di sentra produksi (petani kubis dan sayuran lain) di areal petani Goalpara Kecamatan Sukaraja Sukabumi. Kegiatan dilakukan juga di UD Cibodas Mandiri sebagai tempat pemasaran utama produk sayuran dari Koperasi MULIA selama 1 minggu. Keseluruhan waktu kegiatan magang kurang lebih selama 4 bulan (Februari Mei 1999). Metode yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan / pemantauan lapangan, wawancara, praktek kerja, diskusi dan studi literatur ilmiah. Penanganan pasca panen kubis dimulai dari penanganan panen di sentra produksi (petani) dilanjutkan penanganan kubis di STA Sukabumi dalam hal ini yang menjadi pengelolanya adalah Koperasi MULIA. Penanganan akhir atas kubis dilakukan di UD Cibodas Mandiri. Penanganan pasca panen kubis di sentra produksi (petani Goalpara) dimulai dari panen, pembersihan di lapang pengemasan dengan karung plastik dan pengangkutan kubis ke gudang. Persentase tingkat susut setelah dilakukan pembersihan, sortasi dan pengkelasan di sentra produksi sebesar 8.7%. Kuantitas rata-rata penjualan kubis yang dipasarkan selama empat bulan periode kegiatan pertama (Februari Mei 1999) sebesar 2,493 kg ke STA Sukabumi. Kubis yang ditangani di STA Sukabumi (Koperasi MULIA) merupakan penanganan lanjutan dari petani/pasar. Penanganan itu adalah pembersihan, sortasi, pengkelasan, penyimpanan sementara dan pengemasan luar berupa keranjang plastik. Kuantitas susut yang terjadi setelah dilakukan pembersihan, sortasi dan pengkelasan sekitar 14.5%. Kuantitas rata-rata penjualan kubis atau pembelian UD Cibodas Mandiri dalam empat bulan 2,131 kg per bulan. Penanganan pasca panen di UD Cibodas Mandiri pada hakikatnya merupakan penanganan lanjutan dari kegiatan di STA Sukabumi. Penanganan pasca panen yang dilakukan meliputi pembongkaran, pembersihan, sortasi dan pengkelasan berdasarkan berat dan warna serta pengemasan menggunakan plastik film polietilen. Keyword:
Judul: Pengaruh berbagai tindakan konservasi tanah terhadap aliran permukaan, erosi serta produksi tanaman kubis di Daerah Pangalengan Abstrak: Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 1993 sampai dengan Februari 1994 dan merupakan bagian dari serangkaian penelitian yang dilakukan selama empat tahun oleh Program Studi Pengelolaan DAS IPB bekerja sama dengan ACIAR (The Australian Centre for International Agricultural Research) di Pengalengan, Jawa Barat. Komoditi yang digunakan adalah Kubis (Brassica oleracea) Tujuan penelitian yaitu untuk mencari teknik konservasi tanah dan air yang tepat dalam usaha tani sayuran kubis (Brassica oleracea) di lahan berlereng curam. Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai sebagai acuan dalam upaya menurunkan erosi di daerah produksi sayuran dan pada gilirannya dapat mempertahankan kelestarian lingkungan. produktivitas dan Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Faktorial Kelompok 2x5 dengan dua ulangan. Perlakuan yang diterapkan, yaitu sebagai faktor kesatu adalah panjang lereng yang terdiri dari L₁ 7.5 m dan L₂ = 12.0 m, dan = faktor kedua adalah tindakan pengelolaan tanah yang terdiri dari P₁ = penanaman pada guludan mengikuti lereng, P2 penanaman pada guludan mengikuti kontur, P₁= penanaman pada guludan mengikuti kontur dengan sebuah saluran mengikuti lereng di bagian tengah petak, P4 = penanaman pada ..dst Keyword:
Judul: Analysis of NaTFSA Electrolytes on Sodium Ion Batteries Using the DC-DFTB-MD Method Abstrak: Pelarut air digunakan dalam sistem elektrolit NaTFSA pada baterai ion natrium karena sifatnya yang relatif aman. Namun, menghasilkan tegangan yang cukup rendah sehingga memiliki keterbatasan dalam pengaplikasiannya. Untuk mengatasi hal tersebut dikembangkan elektrolit berkonsentrasi tinggi. Pada penelitian ini, pengaruh konsentrasi elektrolit NaTFSA terhadap sifat struktur, dinamika, dan elektronik dianalisis menggunakan metode dinamika molekul pada level mekanika kuantum. Analisis mikroskopik struktur dan dinamika elektrolit NaTFSA menunjukkan bahwa seiring kenaikan konsentrasi, koefisien difusi air menurun sedangkan konduktivitas elektrolit cenderung meningkat sebanding dengan mobilitas ion-ion., The aqueous solvent is used in the NaTFSA electrolyte system in sodium ion batteries because it is relatively safer. However, the voltage window of the sodium ion battery is narrower than that of the lithium ion battery, thus it still limits its practical implementation. To overcome this problem, a high concentration of electrolyte was developed. In this present work, the salt concentration effect on structural, dynamic and electronic properties were analyzed using molecular dynamics methods at the quantum mechanical level. Microscopic analysis of the structural and dynamical properties of the NaTFSA electrolyte showed that as the concentration increased, the water diffusion coefficient decreased while the electrolyte conductivity tended to increase. Keyword: Conductivity, DC-DFTB, Diffusion constants, NaTFSA electrolytes, Sodium ion batteries
Judul: Pengaruh inokulasi rhizobium dan pemupukan nitrogen terhadap pembentukan bintil akar dan pertumbuhan anakan Enterotobium cyclocarpum Grisch di persemaian Abstrak: Enterolobium cyclocarpum (sengon buto) termasuk ke dalam famili Leguminose dari sub fẞmili Mimosoideae. Sengon buto adalah salah satu jenis tanaman yang mempunyai prospek cerah yang dapat digunakan sebagai tanaman reboisa- si dan penghijauan karena merupakan jenis yang cepat tumbuh. Sengon buto merupakan tanaman yang memiliki simbiosis mutualisme dengan bakteri rhizobium. Ciri khas dari bakteri rhizobium adalah kemampuannya membentuk bintil (nodul) pada akar legum. Di dalam akar legum, rhizobium mampu menambat N₂ dari atmosfer dan merubahnya menjadi amonia (NH₁) sehingga dapat dimanfaatkan oleh tanaman inang, sementara rhizobium sendiri memperoleh karbohidrat dari tanaman inang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inokulasi rhizobium dan pemupukan nitrogen terhadap pemben- tukan bintil akar dan pertumbuhan anakan E. cyclocarpum. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan faktorial dalam rancangan acak lengkap (RAL) dengan 2 faktor, yaitu faktor A (inokulasi rhizobium) yang terdiri dari 7 taraf dan faktor B (pemupukan nitrogen) yang terdiri dari 3 taraf. Ulangan dilakukan sebanyak 5 kali pada setiap tingkat perlakuan dan setiap ulangan digunakan 2 anakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh inokulasi rhizobium sangat nyata terhadap pertambahan diameter semai E. cyclocarpum dan pembentukan bintil akar, tetapi terhadap parameter lainnya, pemberian rhizobium belum memberikan pengaruh yang nyata.... Keyword:
Judul: Pengaruh Inokulasi Cendawan Mikoriza VA dan Rhizobium terhadap Pertumbuhan Tanaman Bengkuang (pachyrhizus erosus) Abstrak: Meningkatnya harga pupuk menj adi beban yang sangat berat bagi petani, karena selama ini mereka sangat tergantung pada pemakaian pupuk buatan untuk usaha pertaniannya. Bagaimana cara untuk meminimalkan pemakaian pupuk buatan tetapi tetap dapat mencapai produksi yang optimal menjadi gaga san penulis untuk melakukan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh inokulasi cendawan mikoriza dan Rhizobium terhadap pertumbuhan tanaman bengkuang dan melihat bagaimana hasil simbiosis mikoriza dan Rhizobium secara alami di lapangan. Penelitian ini dilakukan dari November 1998 sampai Juli 1999, yang dilaksanakan pada dua tempat yaitu di Desa Tarikolot Kecamatan Cimande Kabupaten Bogor dan di rumah kaca Jurusan Tanah. Penelitian di lapangan menunjukkan bahwa secara alami tanaman bengkuang dapat terinfeksi oleh cendawan mikoriza dan memiliki kemampuan untuk bersimbiosis dengan Rhizobium. Akar tanaman bengkuang dapat terinfeksi cendawan mikoriza sekitar 29-57% dan setiap varietas membentuk bintil yang kemudian diisolasi Rhizobium-nya untuk dijadikan inokulan pada penelitian rumah kaca. Hasil penelitian rumah kaca menunjukkan bahwa secara statistik dalam waktu 45 hari sete1ah tanam, interaksi antara cendawan mikoriza dan Rhizobium tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman bengkuang. Inokulasi cendawan mikoriza tidak berpengaruh terhadap panj ang akar dan aktivitas nitrogenase, tetapi berpengaruh nyata terhadap bobot kering akar dan bobot kering tanaman bagian atas. Tanaman yang diinokulasi dengan mikoriza spesles Glomus manihotis (daya infeksi ± 61%) pertumbuhan dan aktivitas nitrogenasenya Iebih baik dibandingkan dengan tanaman yang diinokulasi dengan mikoriza spesies Entrophospora colombian (daya infeksi 0%). Pertumbuhan tanaman yang lebih baik mungkin disebabkan oleh adanya perbaikan serapan P oleh tanaman yang merupakan akibat dari terinfeksinya akar tanaman oleh cendawan mikoriza. Berdasarkan sidik ragam, inokulasi Rhizobium tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman bengkuang, kecuali bobot kering akar. Walaupun demikian, tanaman yang diinokulasi dengan galur BHB cenderung memiliki panjang akar, bobot kering akar, dan bobot kering tanaman bagian atas yang lebih besar dibandingkan dengan galur Rhizobium lainnya. Tidak adanya pengaruh inokulasi Rhizobium terhadap aktivitas nitrogenase diduga karena kompabilitas antara galur Rhizobium dengan tanaman inangnya kurang. Hal ini mengakibatkan pembentukan bintil kurang dan fiksasi N2 keciI. Keyword:
Judul: Multi-state Model Application in Determining Annual Premiums and Policy Values of Stand-alone Long-term Care Insurance Abstrak: Risiko finansial akibat disabilitas merupakan salah satu masalah yang dihadapi di Indonesia, terutama bagi kalangan pekerja perempuan. Asuransi long-term care (LTC) stand-alone merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan. Dalam karya ilmiah ini, produk asuransi LTC dimodelkan menggunakan model multi-state berbasis tingkat disabilitas yang dialami peserta asuransi yang diukur dengan kemampuan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Premi tahunan dibayarkan peserta asuransi dengan syarat terindikasi sehat selama belum mencapai usia 59 tahun. Nilai polis digunakan sebagai acuan pembuatan cadangan manfaat jika terjadi transisi kondisi peserta asuransi menjadi terindikasi mengalami disabilitas untuk setiap state yang kemudian diboboti. Penghitungan premi tahunan menggunakan prinsip kesetaraan menunjukkan tren bahwa semakin tua peserta asuransi saat membeli polis asuransi, semakin besar premi tahunan yang perlu dibayarkan. Penghitungan nilai polis menggunakan metode prospektif menunjukkan terjadinya peningkatan nilai polis dalam periode awal pertanggungan polis lalu turun seiring meningkatnya usia peserta asuransi dalam periode pertanggungan., Financial risk from disability is one of the problems in Indonesia, especially for female workers. Stand-alone long-term care (LTC) insurance is one solution that can be used. In this academic work, LTC insurance products are modeled using a multi-state model based on the level of disability experienced by policyholders, measured by their ability to perform daily activities. Annual premiums are paid by policyholders under the condition of being healthy until they reach the age of 59. The policy value is used as a reference for benefit reserve if there is a transition in the policyholder's condition indicating disability for each state, which is then weighted. The calculation of annual premiums using the principle of equivalence shows a trend that the older the policyholder is when purchasing the insurance policy, the larger the annual premium that needs to be paid. The calculation of the policy value using the prospective method shows an increase in the policy value in the early policy period, followed by a decrease as the policyholder's age increases during the coverage period. Keyword: premium, long-term care, multi-state model, policy value, stand-alone
Judul: Body Weight Estimation of Male Bali Cattle and Peranakan Ongole (PO) Cattle Based on Principal Component Regression Analysis (PCRA) Abstrak: Sapi merupakan penghasil daging terbesar di Indonesia. Sapi Bali dan sapi Peranakan Ongole (PO) merupakan bangsa sapi lokal Indonesia. Pendugaan bobot badan merupakan salah satu usaha untuk mempermudah mengetahui bobot badan suatu ternak tanpa harus menimbang ternak. Penelitian ini bertujuan untuk menduga bobot badan berdasarkan Analisis Regresi Komponen Utama. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Pancoran Mas, Depok untuk sapi Bali dan Mitra Tani Farm,Ciampea Bogor untuk sapi PO. Sapi yang digunakan dalam penelitian adalah sapi jantan yang telah mencapai dewasa tubuh. Peralatan yang digunakan dalam penelitian adalah pita ukur, tongkat ukur, alat tulis, wearpack, sepatu boot, tali rapia, kaliper dan kamera digital. Software statistic yang digunakan adalah MINITAB® 15.1.0.0. Pengukuran variabel ukuran tubuh yang digunakan adalah tinggi pundak (X1), tinggi pinggul (X2), dalam dada (X3), panjang badan (X4), panjang kelangkang (X5), lebar dada (X6), lebar pinggul (X7), lebar kelangkang (X8), lingkar dada (X9) dan lingkar cannon (X10). Hasil T2-Hotelling menyatakan bahwa ukuran variabel tubuh jantan sapi Bali dan sapi PO berbeda (P<0,05). Hasil Analisis Regresi Komponen Utama menyatakan bahwa seluruh variabel ukuran linear tubuh yang diamati berkorelasi positif terhadap bobot badan. Persamaan Analisis Regresi Komponen Utama yang diperoleh pada jantan sapi Bali 469,201 + 0,70 X1 + 0,81 X2+ 1,44 X3 + 0,69 X4 + 1,31 X5 + 1,09 X6 + 1,89 X7 + 1,38 X8 + 0,57 X9 + 4,17 X10 X1 + 0,73 X2 + 1,06 X3 + 0,65 X4 + 1,51 X5 + 1,28 X6 + 1,48 X7 + 1,40 X8 + 0,59 X9+2,65X10. Koefisien determinasi pada kelompok jantan sapi Bali dan sapi PO masing-masing adalah 77,9% dan 65,0%. Elastisitas variabel terhadap bobot badan tertinggi ditemukan pada tinggi pinggul jantan sapi Bali dan tinggi pinggul pada jantan sapi PO, masing-masing sebesar 0,320 dan 0,349. Hal tersebut mengindikasikan bahwa setiap kenaikan satu persen ukuran variabel tinggi pinggul akan menaikkan bobot badan sebesar 0,320% pada jantan sapi Bali dan 0,349% pada jantan sapi PO. Variabel yang juga berpengaruh besar terhadap kenaikan bobot badan adalah lingkar cannon. Berdasarkan perhitungan setiap kenaikan satu cm lingkar cannon pada jantan sapi Bali akan meningkatkan bobot badan sebesar 4.166,4 gram, sedangkan pada jantan sapi PO sebesar 2.655,4 gram. Perbandingan peningkatan ukuran variabel linear permukaan tubuh terhadap peningkatan bobot badan yang lebih kecil pada sapi Bali, yang meliputi panjang kelangkang, lebar kelangkang, lebar dada dan lingkar dada. Persamaan Regresi Komponen Utama dengan tiga variabel ukuran tubuh yang memiliki nilai elastisitas tertinggi pada sapi bali jantan 2,025 X1 + 3,605 X2+ 1,434 X3 dengan koefisien determinasi sebesar 74,8% dan Sapi PO jantan X1 + 1,917 X2 + 1,229 X3 dengan koefisien determinasi sebesar 45,1%. Persamaan pendugaan bobot badan variabel tinggi pinggul dan lingkar dada pada sapi PO jantan adalah X1 + 2,05 X2 dengan nilai determinasi sebesar 51,7% dan pada sapi Bali jantan adalah Y = 419,74 + 3,08 X1 + 2,11 X2 dengan nilai determinasi sebesar73,0%. Variabel dengan nilai elastisitas tertinggi adalah tinggi pinggul dan lingkar dada pada kedua kelompok ternak. Variabel dengan nilai elastisitas tinggi memiliki nilai sensitifitas tinggi terhadap pendugaan bobot badan Keyword:
Judul: Penampilan produksi dan pendugaan bogot hidup berdasarkan ukuran-ukuran linier tubuh sapi lokal dan sapi persilangan Abstrak: Pendugaan bobot badan ternak biasa dilakukan dengan cara menilai performa tubuh atas dasar pengalaman atau dengan mengukur bagian tubuh tertentu berdasarkan rumus Schoorel dan rumus Winter. Hal ini dilakukan karena alat timbangan ternak yang tidak selalu tersedia dan kurang praktis untuk dibawa. Kelemahan pendugaan bobot badan tersebut memberikan penyimpangan yang besar dari bobot badan ternak yang sebenarnya. Tujuan penelitian ini yaitu membuat suatu rumus/persamaan untuk menduga bobot badan ternak berdasarkan ukuran-ukuran linier tubuh dan mengetahui performa tubuh dari ternak tersebut. Ternak yang digunakan dalam penelitian yaitu sapi OPO, LimPO, SimPO dan Simtal umur 0-10 bulan masing-masing sebanyak enam ekor untuk dilihat pertumbuhan dan pertambahan bobot badannya sedangkan sapi dewasa LimPO, SimPO dan Simtal sebanyak 46 ekor dikelompokkan berdasarkan bobot badan 200- 350 kg sebanyak 28 ekor dan 350-656 kg sebanyak 18 ekor untuk diketahui ukurani- ukuran tubuh dan bobot badannya. Peubah yang diamati yaitu panjang badan, dalam dada, tinggi gumba, tinggi pinggul, lingkar dada dan lingkar pinggul. Analisis yang digunakan untuk mengetahui pertumbuhan dan pertambahan bobot badan menggunakan rumus split splot in time (Steel & Torrie, 1993) dan uji t (Walpole,1995) untuk mengetahui perbedaan ukuran-ukuran tubuh sapi dewasa LimPO, SimPO dan Simtal, sedangkan untuk menduga bobot badan ternak ketiga bangsa sapi silangan tersebut menggunakan persamaan regresi linier berganda (Steel & Torrie, 1993) serta rumus Schoorel, Winter sebagai pembanding. Hasil penelitian didapatkan bahwa sapi-sapi hasil persilangan antara ternak lokal dengan ternak luar LimPO, SimPO dan Simtal memiliki pertumbuhan dan pertambahan bobot badan harian yang lebih tinggi (0,65 kg. 0,67 kg dan 0,7 kg) dibandingkan dengan sapi-sapi hasil persilangan antar ternak lokal (OPO) yaitu sebesar 0,45 kg. Semua ukuran-ukuran tubuh sapi silangan dewasa (LimPO, SimPO dan Simtal) tidak berbeda nyata (P<0,05) kecuali tinggi gumba dan tinggi pinggul. Pendugaan bobot badan ketiga bangsa sapi silangan tersebut lebih tepat menggunakan persamaan regresi linier berganda BB (kg) 507 + 2,22 LD + 1,17 PB+2,05 LP untuk kelompok ternak sapi silangan dengan bobot 200-350 kg dan BB (kg)=-767+4,96 LD + 2,48 PB untuk kelompok ternak sapi silangan dengan bobot 350-656 kg. Keyword: ukuran tubub sapi, sapi potong silangan
Judul: Analysis of NaTFSA Electrolytes on Sodium Ion Batteries Using the DC-DFTB-MD Method Abstrak: Pelarut air digunakan dalam sistem elektrolit NaTFSA pada baterai ion natrium karena sifatnya yang relatif aman. Namun, menghasilkan tegangan yang cukup rendah sehingga memiliki keterbatasan dalam pengaplikasiannya. Untuk mengatasi hal tersebut dikembangkan elektrolit berkonsentrasi tinggi. Pada penelitian ini, pengaruh konsentrasi elektrolit NaTFSA terhadap sifat struktur, dinamika, dan elektronik dianalisis menggunakan metode dinamika molekul pada level mekanika kuantum. Analisis mikroskopik struktur dan dinamika elektrolit NaTFSA menunjukkan bahwa seiring kenaikan konsentrasi, koefisien difusi air menurun sedangkan konduktivitas elektrolit cenderung meningkat sebanding dengan mobilitas ion-ion., The aqueous solvent is used in the NaTFSA electrolyte system in sodium ion batteries because it is relatively safer. However, the voltage window of the sodium ion battery is narrower than that of the lithium ion battery, thus it still limits its practical implementation. To overcome this problem, a high concentration of electrolyte was developed. In this present work, the salt concentration effect on structural, dynamic and electronic properties were analyzed using molecular dynamics methods at the quantum mechanical level. Microscopic analysis of the structural and dynamical properties of the NaTFSA electrolyte showed that as the concentration increased, the water diffusion coefficient decreased while the electrolyte conductivity tended to increase. Keyword: Conductivity, DC-DFTB, Diffusion constants, NaTFSA electrolytes, Sodium ion batteries
Judul: Analisis isi informasi pembangunan perikanan dan kelautan pada surat kabar Kompas dan Republika Abstrak: Pendekatan analisis isi pada dasarnya untuk melihat bagaimana media cetak mengutamakan/ menganggap penting suatu peristiwa tertentu yang kemudian akan ditampilkan pada media cetak setelah proses pemilihan informasi oleh pihak redaksi media tersebut. Pemilihan dua media cetak Kompas dan Republika untuk membandingkan informasi pembangunan perikanan dan kelautan yang ditampilkan antara kedua media cetak tersebut. Hal ini dilakukan karena pembangunan perikanan dan kelautan memerlukan dukungan media sebagai alat untuk menyampaikan program atau kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Penyajian informasi pada waktu tertentu oleh media cetak dianalisis dengan menggunakan analisis isi untuk mengetahui informasi yang bersifat tekstuai dan untuk mengetahui makna atau maksud dari informasi yang secara implisit digunakan analisis wacana, sedangkan untuk membandingkan ada tidaknya perbedaan keragaman informasi digunakan uji statistik F. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan ada tidaknya perbedaan frekuensi dan ruang muat informasi pembangunan perikanan dan kelautan dalam media Kompas dan Republika, memaparkan kecenderungan penyampaian pesan informasi dalam media Kompas dan Republika, menggambarkan karateristik penyajian informasi pembangunan perikanan dan kelautan dalam media Kompas dan Republika. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar informasi pembangunan perikanan dan kelautan dalam bentuk berita, untuk media kompas dari dua bulan penerbitan paling banyak mengangkat bidang kebijakan dan sebagian besar sumber informasi adalah pejabat pemerintah. Republika pada bulan September 2003 paling banyak mengangkat bidang kebijakan sedangkan pada bulan April 2004 mengangkat bidang masalah pencemaran kerusakan dan juga sebagian besar menggunakan pejabat pemerintah sebagai sumber informasi. Kompas dan Republika setelah diuji menunjukkan tidak adanya perbedaan keragaman informasi pembangunan perikanan dan kelautan berdasarkan bidang masalah yang disajikan diantara kedua media tersebut. Serta kedua media cetak telah menujukkan idealismenya sebagai sebuah media massa dengan melakukan fungsi kontrol sosial terhadap pembangunan perikanan dan kelautan, yakni menyampaikan program atau kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dan juga menampung aspirasi, keluhan dan pendapat masyarakat terhadap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Keyword: informasi pembangunan perikanan, Perikanan Informasi, pesan informasi, media
Judul: Keadaan Perikanan Laut dan Analisa Efisiensi Usaha Beberapa Unit Penangkapan Ikan di Kecamatan Banda Kabupaten Maluku Tengah Abstrak: Penelitian ini merupakan suatu studi kasus yang dilakukan selama 3 bulan, yaitu dari 15 Februari - 15 Mei 1983 de- ngan mengambil lokasi di Kecamatan Banda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan perikanan laut serta mennentukan kemungkinan pengembangan beberapa unit penangkapan ikan yang baik untuk dikembangkan berdasarkan analisa efisi- ensi teknis dan ekonomis dari masing-masing unit dengan mem- perhatikan aspek biologis, teknis, sosial dan ekonomis. Kecamatan Banda merupakan daerah kepulauan yang terle- tak di bagian sentral Laut Banda dengan posisi antara 04011 LS 04°40'LS dan 129°39'BT 130°05' BT. Kepulauan ini terdiri dari 11 pulau dengan luas keseluruhan 55,3 km², sedang- kan luas perairannya sesuai posisi dimaksud adalah sekitar 2.512,7 km². Keadaan pantai sekitar kepulauan Banda sebagian besar mempunyai bentuk yang curam dan terkenal dengan perair annya sebagai perairan laut dalam. Mata pencaharian penduduk sebagain besar bergerak pada bidang pertanian dan perikanan, sedangkan sebagian kecil di- antaranya bergerak dibidang perhubungan laut, perdagangan, industri dan bidang lainnya. Jumlah penduduk sampai dengan akhir tahun 1982 tercatat sebanyak 14.388 Jiwa dengan tingkat pertambahan rata-rata sebesar 1,23% per tahun selama pe riode 1973 - 1982. Usaha perikanan di daerah ini semata-mata bergerak pada bidang penangkapan ikan di laut dengan unit usaha yang masih tergolong sebagai usaha perikanan skala kecil (perikanan tradisional). Kegiatan penangkapan ikan sebagian besar masih dilakukan dengan perahu tanpa motor. Usaha perahu bermotor hanya terlihat pada usaha penangkapan cakalang dengan menggunakan huhate dan pancing tonda. Jenis-jenis alat penangkapan ikan yang terdapat di dae- rah ini terdiri dari 12 jenis yang tergolong dalam 6 kelom- pok alat. Kelompok tersebut masing-masing, pancing (92,51%), jaring insang (4,80%), Jaring angkat (1,20%), perangkap (1,04%), alat lainnya (0,32%) dan pukat kantong (0,12%). Jumlah alat penangkapan ikan yang terdapat di daerah ini terhitung sebanyak 2.497 buah…dst Keyword:
Judul: Gambaran Leukosit Domba Ekor Tipis yang Diinfeksi Haemonchus contortus. Abstrak: The aim of this study was to investigate the effect of Haemonchus contortus infection to white blood cell profile of Javanese thin tail sheep. Twenty males Javanese thin tailed sheep were divided into five groups, namely infected group of 500 L3, 1000 L3, 2000 L3, 4000 L3 and uninfective group as control. The blood and fecal samples were collected from rectum before and three weeks after infection. The blood samples were collected using venoject® from Jugular vein. The fecal samples were collected directly from rectum. The blood samples were examined to determine total of white blood cell (leukocytes) and white blood cell differential, whereas fecal samples to determine egg per gram. The result showed that Haemonchus contortus infections cause an increased total of leukocyte but were not significantly different among of level infection doses (P>0.05). Number of eosinophils were significantly different among uninfected group (P<0.05), but were not significantly different in number of lymphocyte, monocyte, and neutrophil (P>0.05). There where positively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of eosinophil (P<0.05), however were negatively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and neutrophil’s profile (P<0.05). There where no correlation significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of white blood cell, lymphocyte, and monocyte (P>0.05). Keyword: differential leukocyte, Haemonchus contortus, leukocyte, sheep
Judul: Pengaruh pemberian kapur dan kotoran ternak terhadap kualitas dan produksi kompos pada pengomposan jerami padi Abstrak: Pengomposan merupakan metode yang aman dan tanpa polusi untuk menangani limbah jerami padi. Kompos yang diperoleh merupakan pupuk organik alternatif dalam menjawab masalah mempertahankan kadar bahan organik pada tingkat yang memuaskan bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman di negara-negara tropis dan subtropis. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan limbah yang ada berupa jerami padi dan pupuk kandang untuk dijadikan kompos dengan kualitas yang baik dalam waktu sesuai kebutuhan petani yang memerlukannya. Jerami padi dengan bantuan aktivator kotoran ayam, babi, dan sapi sebagai wakil hewan golongan unggas, hewan berperut satu dan berperut empat; dan dengan faktor lain diusahakan dalam keadaan optimum, dijadikan kompos dalam waktu 10 minggu. Diharapkan dari perlakuan tersebut diperoleh suatu kombinasi perlakuan yang menghasilkan kompos dengan kualitas yang baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh kompos walaupun memiliki nisbah C/N di atas 20 yang berarti seluruh kompos belum matang, tetapi secara keseluruhan dengan nilai KTK di atas 100 me/100 g dan ditunjang oleh uji fisik menunjukkan bahwa kompos telah matang. Kompos dengan kualitas yang baik dan produksi yang besar dihasilkan dengan pemberian kotoran ayam, dan urutan selanjutnya adalah kotoran babi, kotoran sapi, dan tanpa kotoran. Pemberian kapur yang tidak optimum mengakibatkan sedikitnya pengaruh yang diberikan pada pengomposan jerami padi. Keyword:
Judul: Pemanfaatan isi rumen (kambing dan domba) sebagai inokulan dalam proses pengomposan sampah pasar (organik) dengan kotoran sapi perah Abstrak: Keberadaan Rumah Potong Hewan (RPH) sebagai tempat untuk menghasilkan daging sebagai sumber protein ternyata membawa dampak negatif karena dapat menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan. Limbah seperti feses dan isi rumen (limbah organik) merupakan limbah terbanyak di Rumah Potong Hewan dan merupakan sumber utama bahan pencemar terakumulasi setiap hari apalagi ditambah dengan sampah pasar (organik), jika tidak ditangani dengan serius akan menimbulkan pencemaran lingkungan Pemanfaatan limbah padat Rumah Potong Hewan seperti kotoran ternak, isi rumen dan sampah pasar (organik) yang umum dilakukan, mudah penanganan serta ramah lingkungan adalah dengan pengomposan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi dan kualitas kompos yang menggunakan sampah pasar (organik) dan kotoran sapi perah dengan inokulan isi rumen kambing dan domba. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Sub Pengolahan Limbah dan Hasil Ikutan Ternak, Fakultas Peternakan IPB dari minggu keempat bulan September sampai minggu pertama bulan November 2001, untuk analisa kandungan unsur hara kompos dilakukan di Laboratorium SEAMEO BIOTROP, Bogor. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 2x2 dengan lima kali ulangan. Faktor pertama yakni inokulan isi rumen kambing atau isi rumen domba dan faktor kedua tingkat konsentrasi isi rumen yakni 5 atau 10%. Perlakuan pengomposan yang dilakukan dengan cara mencampurkan bahan yakni sampah pasar (organik) sebanyak 20 kg dan feses sebanyak 20 kg (perbandingan 50%:50%). Perlakuan yang diuji adalah Al (pengomposan ditambah isi rumen domba dengan konsentrasi 5% dari total campuran sampah dan kotoran sapi perah), A2 (ditambah isi rumen domba dengan konsentrasi 10%), B1 (ditambah isi rumen kambing dengan konsentrasi 5%) dan B2 (ditambah isi rumen kambing dengan konsentrasi 10%) dan ditambah kontrol positif. Data hasil pengamatan yang diperoleh selanjutnya dianalisis ragam dan apabila berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan, untuk hasil analisa kimia dilakukan secara komposit. Parameter yang diamati meliputi temperatur, derajat keasaman (pH), produksi kompos dan kualitas kompos. Hasil analisa kimia unsur hara menunjukan kandungan N kompos berkisar antara 1,29-1,61%, kandungan N paling tinggi (1,61%) diperoleh pada perlakuan B2(ditambah isi rumen kambing dengan konsentrasi 10%). Rasio C/N kompos berkisar antara 26,1-29,9 menunjukan bahwa kompos relatif matang, sedangkan nilai ..dst Keyword:
Judul: Rancang Bangun Platform Digital Inovatif untuk Persiapan Pendaftaran Beasiswa ke Luar Negeri IISMA Abstrak: Jumlah pendaftar Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) terus meningkat, menciptakan persaingan yang ketat dan masalah persiapan pendaftaran bagi calon pendaftar program. Tujuan penelitian ini untuk (1) mengidentifikasi masalah calon pendaftar beasiswa IISMA (2) Mengidentifikasi solusi masalah persiapan pendaftaran program (3) Membuat model bisnis persiapan pendafaran program (4) Merancang prototype persiapan pendaftaran program. Penelitian ini menggunakan metode design thinking. Masalah calon pendaftar beasiswa IISMA yaitu keterbatasan informasi yang terintegrasi, kesulitan mendapatkan detail panduan dan mentor, serta masalah dalam kesiapan tes bahasa, penulisan esai, wawancara. Solusi masalah dirancang dalam bentuk model bisnis berupa situs web berbasis digital bernama IISMAgo dengan beberapa menu yaitu persiapkan pendaftaran, konsultasi dengan mentor, forum diskusi, panduan pendaftaran, artikel bermanfaat, dan student essentials. Hasil uji penilaian menunjukan IISMAgo mendapat skor 4,37 atau 87,4%, menandakan bahwa solusi ini sangat layak untuk dikembangkan menjadi solusi persiapan pendaftaran beasiswa IISMA. Keyword: design thinking, IISMA, scholarships candidate’s challenges, solution for registration preparation
Judul: Produksi spora CMA GFlomus etunicatum dengan menggunakan bahan alami sumber fosfat dan pengaturan kadar air Abstrak: Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) melalui hifanya membantu tanaman menyerap hara dan mineral dari dalam tanah yang tidak mampu diserap oleh akar tanaman. Unsur hara, khususnya unsur P jika ketersediaannya tinggi diketahui akan menghambat perkembangan CMA dan jika ketersediaanya rendah maka akan berpengaruh negatif terhadap tanaman dan CMA. Tepung tulang sapi, tepung tulang ayam, tepung kulit telur, dan vermikompos merupakan bahan alami yang mampu untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman tetapi belum pernah digunakan untuk produksi spora CMA Glomus etunicatum. Kekeringan akan menyebabkan meningkatnya kerapatan spora dan kadar air yang berlebihan akan menekan kolonisasi hifa CMA pada tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis sumber fosfor dengan berbagai tingkat ketersediaan 'sperti tepung tulang sapi, tepung tulang ayam, tepung kulit telur dan vermikompos serta pengaturan kadar air yang tepat untuk meningkatkan pembentukan spora CMA Glomus etunicatum dalam media zeolit Penelitian ini dilakukan dirumah kaca dan laboratorium Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB dari bulan Februari 2006 hingga Juli 2006. Bahan yang digunakan adalah benih Pueraria javanica, zeolit, spora CMA Glomus etunicatum, gelas preparat, hiponiek merah, larutan KOH 10%, asam cuka dapur, tinta Parker biru, akuades, tepung tulang sapi, tepung tulang ayam, tepung kulit telur dan vermikompos. Alat yang digunakan adalah penyaring bertingkat (500 µm, 125 µm, 63 µm), neraca analitik, pot plastik, cawan petri, mikroskop stereo, mikroskop binokuler, pinset spora, gunting, tabung film, penggaris, alat tulis, alat hitung, aiat penyiram, bak kecambah, oven, tally sheet dan kamera. Pengamatan dilakukan pada 6 Minggu Setelah Tanam (MST) dan 12 MST. Untuk paramater yang diamati adalah berat basah akar, berat basah pucuk, berat basah total, berat kering akar, berat kering pucuk, berat kering total, persen kolonisasi akar, berat basah dan kering akar yang terinfeksi serta jumlah spora. Rancangan yang digunakan adalah split plot design dimana kadar air merupakan petak utama dan pemupukan sebagai anak petak. Pengolahan data menggunakan program SAS versi 8 dan uji lanjut duncan. Jumlah spora tidak dipengaruhi oleh interaksi antara bahan alami dan kadar air baik pada 6 minggu setelah tanam (MST) maupun 12 MST. Jumlah spora ini hanya dipengaruhi oleh bahan alami pada 12 MST. Penambahan tepung kulit telur mampu meningkatkan jumlah spora dan mampu menyaingi permbentukan yang diperlakukan dengan hiponek merah. Tepung tulang ayam menghambat pembentukan spora dan kolonisasi akar baik pada 6 MST maupun 12 MST. Vermikompos yang jumlah spora hanya berjumlah 116 memiliki kolonisasi akar tertinggi sebesar 93,38 % jika dibandingkan dengan tepung kulit telur yang sporanya sebanyak 644 tetapi kolonisasi akarnya yang tertinggi hanya sebesar 20,93 %. Penggunaan vermikompos juga memberikan pengaruh yang baik terhadap berat kering dan basah akar yang terkolonisasi. Kadar air tidak berpengaruh terhadap jumlah spora, tetapi dengan penurunan kadar akan menyebabkan kenaikan persen kolonisasi akar. Keyword:
Judul: Alternatif jenis tanaman inang dan media tanam untuk produksi massal cendawan mikoriza abuskula (CMA) pada hijauan pakan Abstrak: Mikoriza sangat penting peranannya bagi tanaman, terutama pada tanah-tanah marjinal. Tanaman yang bermikoriza tumbuh lebih baik daripada yang tidak hermikoriza. Penggunaan inokulasi cendawan mikoriza arbuskula (CMA) yang merupakan salah satu potensi hayati yang dapat dimanfaatkan sebagai suatu bentuk teknologi (bioteknologi) berupa pupuk hayati dapat berkaitan dengan ekosistem alami maupun ekosistem yang telah dikelola. Pada penelitian terdahulu telah diketahui bahwa Pueraria javanica dan zeolit merupakan tanaman inang dan media tanam yang baik untuk CMA (Sulistyaningsih, 2003). Media tanam zeolit mahal harganya sehingga diperlukan penelitian untuk mencari alternatif media tanam untuk ketersediaan hijauan dengan media tanam yang harganya murah, selain itu mencari alternatif untuk tanaman inang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari alternatif tanaman inang dan media tanam untuk produksi massal cendawan mikoriza arbuskula sehingga diharapkan dapat membantu peternak mengurangi biaya produksi dalam penyediaan pakan hijauan bagi ternak. Centrosema pubescens sebagai tanaman inang alternatif sedangkan media alternatif yang digunakan adalah tanah latosol dan pasir. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2004 sampai dengan bulan Januari 2005. Bertempat di rumah kaca laboratorium lapang Agrostologi dan laboratorium Agrostologi, Departemen Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor untuk penanaman, pemanenan, analisis berat kering, dan perhitungan persentase infeksi akar. Perhitungan jumlah spora dan identifikasi spora dilakukan di Pusat Penelitian Bioteknologi, Pusat Antar Universitas, Institut Pertanian Bogor. Rancangan acak lengkap (RAL) berpola faktorial adalah rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini. Peubah yang diamati adalah infeksi alkar, jumlah spora, bobot tajuk kering, identifikasi spora. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA) dan apabila terdapat perbedaaan, diuji Ianjut menggunakan Duncan. Hasil penelitian menunjukkan infeksi akar tidak dipengaruhi oleh faktor tanaman inang, media tanam, dan interkasi keduanya. Secara umum persentase infeksi akar 96%. Jumlah spora sangat dipengaruhi media tanam yang berbeda sangat nyata (p<0.01). Kombinasi antara Pueraria javanica dan zeolit memproduksi CMA paling baik, hal ini terlihat dari jumlah spora yang tinggi (5446 per 50 gram), sedangkan Centrosema pubescens dengan tanah latosol (2393,7 per 50 gram) metupakan kombinasi yang baik sebagai alternatif untuk produksi massal CMA secara kuantitas. Berat kering tajuk dipengaruhi oleh faktor tanaman inang, faktor media, dan interaksi keduanya yang menunjukkan perbedaan sangat nyata (p<0,01). P. javanica dan C pubescens dengan media tanam zeolit merupakan kombinasi terbaik untuk produksi massal CMA. C. pubescens dengan media tanam tanah latosol dapat digunakan sebagai alternatif untuk produksi massal CMA. Pasir dak mampu dijadikan sebagai media alternatif untuk produksi massal CMA karena jumiah spora yang dihasilkan sedikit. Dari identifikasi spora, tidak ditemukan spesies baru. Keyword: Cendawan Mikoriza Arbuskula, tanaman inang, media tanam, identifikasi spora
Judul: Julia as an Innovative Programming Language in Numerical Computing Abstrak: Julia memadukan keahlian dari beragam bidang ilmu komputer dan ilmu komputasi untuk menciptakan pendekatan baru untuk komputasi numerik. Penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan Julia sebagai bahasa pemrograman yang dapat menyelesaikan permasalahan matematika khususnya dalam komputasi numerik kepada masyarakat. Komputasi pada Julia dirancang sedemekian rupa agar mudah dan cepat, serta mematahkan asumsi bahwa bahasa pemrograman dinamis (bahasa pemrograman tingkat tinggi) harus lambat. Sintaksi yang serupa antara Julia dengan beberapa bahasa pemrograman seperti Matlab dan Octave memudahkan pengguna untuk bertransisi. Vektorisasi pada Julia tidak menjadi prasyarat dalam hal kinerja. Multiple dispatch pada Julia memungkinkan pengguna untuk menulis fungsi beberapa kali dengan types yang berbeda. Julia didukung dengan paralelisme., Julia combines the expertise of from various field of computer science and computational science to create a new approach to numerical computing. The purpose of this research is to introduce Julia as a programming language that can solve mathematical problems, especially in numerical computing for community. Computing on Julia is designed in such a way as to be easy and fast, and break the assumption that dynamic programming languages (high-level programming languages) must be slow. Julia has similar syntax with several programming languages such as Matlab and Octave. In Julia, vectorization is not prerequisite in term of performance. In Julia, multiple dispatch allows users to write functions multiple times with different types. Julia support parallelism. Keyword: Julia, multiple dispatch, numerical computing, parallelism, programming languange, vectorization
Judul: Analisis Persepsi dan Sikap Konsumen Terhadap Produk Oreo Setelah Adanya Isu Melamin (Kasus : Mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama Institut Pertanian Bogor) Abstrak: Perkembangan zaman yang semakin cepat telah merubah pola stuktur dan konsumsi dimasyarakat, dimana masyarakat cenderung lebih menyukai produkproduk praktis dan sesuai selera. Indonesia dengan jumlah penduduk sebesar 231 juta jiwa dengan tingkat pertumbuhan mencapai 1,45 persen (BPS, 2009) merupakan pasar potensial untuk mengembangkan bisnis produk makanan. Hal ini terlihat dari besarnya tingkat pengeluran masyarakat untuk produk makanan yaitu lebih dari 50 persen. Hal ini merupakan peluang yang cukup menjanjikan bagi para pelaku bisnis khususnya bisnis dibidang makanan. Salah satu produk makanan jadi yang banyak dikonsumsi adalah produk biskuit. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya tingkat rata-rata konsumsi kalori per kapita untuk produk makanan jadi yaitu sebesar 278.46 persen pada tahun 2009. Salah satu produk makanan jadi yang cukup digemari adalah produk biskuit. Hal ini terlihat dari hasil penelitian AC Nielsen pada tahun 2008 bahwa pasar biskuit di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 19,45 persen atau senilai Rp 2,5 triliun. Salah satu produk biskuit yang banyak digemari adalah produk Oreo yang diproduksi oleh PT.Kraft Foods Inc. Menurut CEO Kraft, Irene Rosenfeld, Kraft saat ini merupakan pemimpin pasar biskuit dunia, dengan portofolio luas dari merek-merek ternama diseluruh dunia. Di Asia, Kraft saat ini memiliki portofolio lengkap dengan merek-merek produk yang tersebar diseluruh kategori biskuit seperti Oreo, Ritz, Chip's Ahoy, Jacob's, Chipsmore, Twisties, Biskuat, Milk Biscuit, Hi Calcium Soda, Tuc, dan Tiki. Berdasarkan survei yang dilakukan AC Nielsen, pangsa pasar biskuit susu dikuasai oleh biskuit Danone dan Oreo. Berdasarkan hasil penelitian BPOM pada September 2008 ditemukan bahwa semua produk yang mengandung susu dan berasal dari Cina positif mengandung melamin sebesar 8.51 mg/kg sampai dengan 945.86 mg/kg, dan salah satu produk yang mengandung melamin adalah produk Oreo Wafer Sticks produksi PT. Nabisco Food (Suzhou) Co.Ltd, China dengan kandungan melamin sebesar 366.08 mg/kg dan sebesar 361.69 mg/kg. Namun adanya pemberitaan media massa yang kurang spesifik dan informatif serta adanya kesalahan pemaknaan yang diterima masyarakat telah membuat masyarakat mencap bahwa semua produk Oreo berbahaya padahal produk Oreo buatan dalam negeri (PT.Kraft Foods Indonesia) bebas melamin, hal ini tentunya akan mempengaruhi persepsi dan sikap konsumen terhadap produk Oreo. Keyword:
Judul: Analisis Sikap Konsumen terhadap Berbagai Atribut Produk Sereal Sarapan Abstrak: Tujuan umum dari penelitia ini adalah untuk mengetahui sikap konsumen terhadap berbagai atribut produk sereal sarapan. Tujuan khususnya adalah 1) menganalisis sikap konsumen terhadap berbagai atribut produk sereal sarapan, 2) mengetahui loyalitas merek (brand loyalty) terhadap produk sereal sarapan, 3) mengetahui hubungan antara usia, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan dengan loyalitas merek konsumen. Penelitian ini dilakukan di Hero Pajajaran, Bogor. Hero dipilih sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan sereal sarapan yang dijual lebih lengkap dibandingkan toko lain. Penelitian dilakukan selama 2 bulan. dari Bulan Juni sampai Juli 2000. Contoh dalam penelitian ini adalah konsumen sereal sarapan. Teknik penarikan contoh adalah purposive sampling, yaitu contoh diambil saat ia membeli sereal sarapan. Keyword:
Judul: Keanekaragaman bazzania di hutan sibayak sumatra utara Abstrak: Hutan hujan tropis, termasuk hutan sibayak di sumatra utara, memiliki keanekaragaman lumut (bryophytes) yang tinggi. Bazzania adalah nama marga lumut yang termasuk dalam kelompok lumut hati (marchantiophyta). Laporan keanekaragaman bazzania di indonesia masih sangat jarang, dan sebagian besar laporan didasarkan pada penelitian di jawa. Penelitian ini bertujuan menginventarisasi dan menjelaskan keanekaragaman bazzania di hutan sibayak, sumatra utara. Spesimen lumut dikoleksi dari berbagai substrat (pangkal batang, kayu-kayu yang membusuk) di kanan-kiri jalur pendakian dalam hutan. Inventarisasi menghasilkan 14 jenis bazzania yaitu b. Calcarata, b. Densa, b. Erosa, b. Indica, b. Japonica, b. Loricata, b. Paradoxa, b. Pectinata, b. Praerupta, b. Spiralis, b. Subtilis, b. Tridens, b. Vittata dan bazzania sp. Hasil ini merupakan konfirmasi persebaran jenis-jenis bazzania di sumatra yang dilaporkan lebih dari 30 tahun lalu dan merupakan laporan pertama tentang keanekaragaman bazzania di hutan sibayak, sumatra utara. Habitat bazzania di hutan sibayak termasuk dalam zona vegetasi hutan dataran rendah hingga hutan pegunungan bawah (600-2000 m dpl). Jenis yang sering dijumpai dan paling melimpah adalah bazzania subtilis, sedangkan jenis yang jarang ditemukan adalah b. Calcarata, b. Loricata, b. Praerupta, dan b. Spiralis. Keyword: bazzania, hutan sibayak, lepidoziaceae, marchantiophyta, sumatra
Judul: Study of Potency Green Edutourism in Kampung Tematik in Bubulak and Margajaya, West Bogor Abstrak: Kampung tematik telah diterapkan pada beberapa kota di Indonesia sebagai destinasi wisata khususnya di Kota Bogor, Jawa Barat. Kampung Lauk Babakan, Kelurahan Bubulak dan Kampung Margasari, Kelurahan Margajaya merupakan kampung tematik yang terletak di Bogor Barat. Green edutourism merupakan cerminan dari wisata berkelanjutan yang memperhitungkan kebutuhan bersama dari ekologi lingkungan, masyarakat, dan wisatawan. Kampung tematik berpotensi menjadi green edutourism jika memenuhi kriteria potensi masyarakat, kondisi lingkungan, program wisata serta tata hijau. Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Lauk dan Kampung Margasari dari bulan Oktober 2022 sampai dengan April 2023. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalis karakteristik, menganalisis potensi, dan memberikan rekomendasi strategi green edutourism. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi lapang, wawancara, kuisioner, dan studi pustaka, kemudian data dianalisis menggunakan analisis Tourism Attractiveness Index, persepsi masyarakat, dan SWOT. Hasil dari penelitian ini berupa identifikasi karakteristik lanskap, potensi wisata, dan rekomendasi strategi green edutourism sebagai bahan kajian pemerintah dan masyarakat dalam pengembangan kawasan kampung tematik., Thematic villages have been implemented in several cities in Indonesia as tourist destinations, especially in Bogor, West Jawa. Kampung Lauk Babakan, Bubulak and Kampung Margasari, Margajaya are thematic villages located in West Bogor. Green edutourism is a reflection of sustainable tourism that considers the collective needs of the environmental ecology, local communities, and tourists. Thematic villages have the potential to become green edutourism if they meet the criteria of community potential, environmental conditions, tourism programs, and green infrastructure. This research was conducted in Kampung Lauk Babakan and Kampung Margasari from October 2022 to April 2023. The objectives of this research was to identify and analyze the characteristics, assess the potential, and provide recommendations for green edutourism strategies. Data collection was done through field observations, interviews, questionnaires, and literature review. The data were then analyzed using Tourism Attractiveness Index, communiity perceptions, and SWOT analysis. The results of this research include the identification of landscape characteristics, tourism potential, and recommendations for green edutourism strategies. These findings can be used as reference for the government and stakeholders in the development of thematic village areas. Keyword: green edutourism, kajian potensi, kampung tematik
Judul: Studi Tata Hijau Arboretum BP2LHK Aek Nauli sebagai Objek Wisata Berbasis Edutainment. Abstrak: Arboretum adalah ruang terbuka hijau untuk menanam dan memelihara vegetasi untuk tujuan penelitian dan pendidikan. Vegetasi ini terdiri dari pepohonan, semak, rumput, dan tanaman berkayu yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Ada beberapa fungsi dari arboretum : a.) ilmu pengetahuan dan pendidikan, b.) estetika, c.) ekologis, dan d.) ekonomi. Arboretum BP2LHK (Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan) Aek Nauli memiliki vegetasi yang sangat beragam. Arboretum ini memiliki potensi untuk pengembangan objek wisata. Pengelolaannya juga direncanakan untuk mengembangkan arboretum sebagai objek wisata berbasis edutainment. Maka, penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui potensi arboretum dan kita dapat merealisasikan konsep edutainment yang akan diterapkan pada arboretum ini sebagai objek wisata. Penelitian ini dapat memberikan informasi dan rekomendasi wisata dalam pembangunan arboretum sebagai objek wisata di Aek Nauli kepada pihak terkait dan sebagai sarana penerapan dan pengembangan ilmu tentang penataan lahan kawasan objek wisata. Penelitian ini menggunakan metode dengan menganalisis kesesuaian vegetasi, kelayakan objek wisata, visual dan sosial yang ada di lokasi penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyajikan rekomendasi arboretum sebagai wisata edutainment yang dapat direalisasikan dan mencapai tujuan lokasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa arboretum memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata berbasis edutainment dengan melakukan strategi Hold and Maintain agar dapat meningkatkan kualitas kawasan. Arboretum memiliki lanskap hutan dengan nilai edukasi. Vegetasi menjadi elemen penting di arboretum sehingga perlu diperhatikan kesesuaian jenis vegetasi dan pemeliharaannya. Arboretum memiliki kualitas estetika yang cukup baik tapi akan lebih baik bila dilakukan penataan yang sesuai dan pemeliharaan lingkungan sehingga dapat meningkatkan kualitas estetika pada kawasan arboretum. Kelayakan wisata yang tersedia pada kawasan arboretum memiliki nilai kelayakan sangat potensial sebesar 16,67% dan nilai kelayakan potensial sebesar 83,33%. Masyarakat dan BP2LHK memiliki keinginan dalam peningkatan kualitas pelayanan pada kawasan arboretum. Aspek fasilitas adalah aspek yang paling diharapkan agar kualitas dan kuantitas dapat ditingkatkan. Fasilitas terkait sarana kebersihan memiliki nilai tertinggi dari kedua pihak agar ditingkatkan sehingga dapat menjaga kebersihan lingkungan. Sarana kebersihan ini juga berhubungan dengan penyediaan dan kebersihan toilet. Penyeberan informasi yang baik terkait arboretum juga diperlukan agar dapat menyebarkan informasi kepada semua kalangan. Keyword: Arboretum, Edutainment, Objek Wisata
Judul: Leukemia pada kucing Abstrak: Leukemia pada kucing adalah suatu penyakit yang sangat patogen, disebabkan oleh sejenis virus. Virus ini dikenal sebagai Feline Leukemia Virus atau FeLV. FeLV ini oleh beberapa ahli dikatakan hanya bersifat ganas pada hewan kucing. Penularannya bisa secara horizontal maupun congenital. Kucing pada semua tingkat umur dapat terserang oleh FeLV ini. Khusus pada bentuk "thymic leukemia", virus ini hanya menyerang anak-anak kucing berumur diba- wah 1 tahun. Kucing-kucing liar atau yang tidak terpeli- hara jarang sekali terinfeksi FeLV. Selain dari serangan virus FeLV itu sendiri, maka penyakit leukemia ini bisa disebabkan oleh beberapa fak- tor yang sudah ada dalam tubuh hewan dan sangat menunjang perkembangan penyakit ini, yaitu antara lain tumor, agen toksik, cedera oleh kecelakaan dan gangguan hemopoiesis. FeLV menyerang sel-sel darah dalam tubuh hewan se- hingga pembentukan darah berjalan tidak normal. Terlihat sel-sel darah yang belum dewasa sudah beredar dalam sir- kulasi darah. Bentuk dan jumlahnya tidak lagi seimbang dalam tubuh hewan kucing tersebut. Gejala klinis antara lain kekurusan, ikterus, anemia, lemah, anoreksia, dyspnoe, sulit menelan, batuk, dan membran mukosa pucat. Selain itu kelenjar pertahanan tubuh juga membengkak, kemudian terjadi hepatomegali, spleenomegali dan pembengkakan pada ginjal. Terbentuk massa tumor pada beberapa tempat. Secara biopsy pada sumsum tulang akan terlihat be- berapa perubahan. Sumsum tulang berwarna merah tua atau abu-abu. Konsistensinya lunak dan terdapat banyak sekali memproduksi sel darah putih. Melalui gambaran darah leukemia ini lebih mudah didiagnosa. Jumlah retikulosit rendah sekali. PCV 8-15%, hemoglobin menurun, sel darah putih (WBC) meningkat, lim- fosit meningkat, Alfaglobulin juga ada peningkatan, dan banyak eosinofil yang belum dewasa beredar dalam darah…dst Keyword:
Judul: The Influence of Family Environment and School Environment on Character of Politeness of High School Adolescents’s Abstrak: Karakter sopan santun adalah perilaku kebaikan didasarkan pada perasaan untuk menghargai diri sendiri, orang lain, menghargai lingkungan yang ditunjukan dengan perilaku yang menyayangi dan menghormati diri sendiri,orang lain dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap karakter sopan santun pada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Penelitian ini melibatkan 107 remaja SMA berusia 15-19 tahun. Penarikan contoh pada penelitian ini menggunakan teknik voluntary sampling di perkotaan seperti Jakarta, Bogor, Depok dan Tangerang Selatan. Data dikumpulkan dengan teknik self-administered menggunakan kuesioner yang disebarkan secara online yang dilakukan selama tujuh hari. Kuesioner lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah yang digunakan adalah hasil adaptasi dari The Student Comprehensive School Climate Inventory (Gou et al.2011) dan Seven-Item Attribute Questionnaire, Student Version (Schartz 2007) yang telah dimodifikasi oleh Novita (2016). Lingkungan keluarga dan sekolah mengukur 3 dimensi masing-masing yaitu keteladanan, keamanan, dan proses pembelajaran di keluarga dan sekolah. Data karakter sopan santun menggunakan kuesioner yang sudah dimodifikasi penulis merujuk pada penelitian Hastuti et al. (2017) Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter sopan santun siswa berada pada kategori rendah, sementara kualitas lingkungan keluarga dan sekolah terdapat hubungan positif signifikan antara lingkungan keluarga dengan karakter sopan santun, serta pada subdimensi pengajaran dan pembelajaran memiliki hubungan positif dengan karakter sopan santun. Hubungan positif terdapat pula pada lingkungan sekolah yaitu pada dimensi pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan sekolah dengan karakter sopan santun siswa SMA. Dari uji pengaruh hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan keluarga berpengaruh signifikan terhadap karakter sopan santun remaja beserta subdimensi pengajaran dan pembelajarannya, sedangkan lingkungan sekolah tidak berpengaruh signifikan signifikan terhadap karakter sopan santun remaja. Keyword: family environment, school environment, character of politeness, senior high school student
Judul: Pengaruh Pengasuhan Spiritual dan Kualitas Lingkungan Sekolah terhadap Kecerdasan Spiritual Remaja Abstrak: Pengasuhan orang tua dan lingkungan sekolah memegang peran penting dalam perkembangan kecerdasan spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengasuhan spiritual dan kualitas lingkungan sekolah terhadap kecerdasan spiritual pada remaja di sekolah berasrama dan tidak berasrama. Penelitian ini melibatkan 120 responden yang terdiri atas 60 siswa dari sekolah berasrama dan 60 siswa dari sekolah tidak berasrama. Pengasuhan spiritual diukur menggunakan modifikasi dari instrumen Pola Asuh Spiritual. Kualitas lingkungan sekolah diukur dengan mengadaptasi instrumen Kualitas Lingkungan Sekolah. Kecerdasan spiritual remaja diukur menggunakan The Spiritual Intelligence Self- Report Inventory-24. Hasil menunjukkan bahwa pengasuhan spiritual dan kualitas lingkungan sekolah pada remaja di sekolah berasrama menunjukkan performa lebih baik daripada remaja di sekolah tidak berasrama. Terdapat hubungan positif signifikan antara pengasuhan spiritual dan kualitas lingkungan sekolah dengan kecerdasan spiritual remaja. Kecerdasan spiritual remaja dipengaruhi oleh jenis kelamin dan kualitas lingkungan sekolah. Remaja laki-laki memiliki kecerdasan spiritual yang lebih tinggi dibandingkan remaja perempuan. Keyword: kecerdasan spiritual, kualitas lingkungan sekolah, pengasuhan spiritual, remaja
Judul: Granular venereal disease ( GVD ) lepuh kecil pada vagina sapi teori terbentuknya dan cara pengobatannya Abstrak: Isseponi pada tahun 1887 (dalam Williams, W.L. 1950) pertama sekali menemukan penyakit ini dengan mengamati ada nya lepuh-lepuh atau nodul dan peradangan pada mukosa vulva dan menduga merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus pada sapi. Sedang beberapa ahli menyatakan bahwa GVD bukan merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus, hanya kemungkinan adanya infeksi sekunder yang menyebabkan terjadinya sterilitas dan abortus. Sampai sekarang agen penyebab penyakit ini masih belum diketahui dengan pasti, ada yang menyatakan disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa ataupun micoplasma. - Masa inkubasi penyakit 2 sampai 3 minggu dan dapat berjalan kronis dan ringan tanpa menimbulkan gangguan dan dapat juga berlangsung akut dan parah. Sering penyakit ini dapat sembuh sendiri tanpa diketahui pemunculannya lebih dahulu sehingga pemilik ternak tidak mengetahui hewannya pernah terserang penyakit Venereal Granular ini. Penularan paling sering terjadi melalui perkawinan alam dimana sapi-sapi jantan dapat berperan sebagai penye bar penyakit ke sapi-sapi betina lain. ... Keyword:
Judul: Pemodelan Risiko Kredit Pemilikan Rumah Bersubsidi (KPR Bersubsidi) dengan Analisis Regresi Logistik Biner Abstrak: Kredit Pemilikan Rumah (KPR) memiliki kinerja yang konsisten dan berkembang sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan meningkatnya perekonomian di Indonesia. Berkembangnya KPR bukan berarti menjauhkan produk ini dari risiko kredit. Membangun model risiko kredit untuk membantu pembuat keputusan menerima atau menolak nasabah atau pemohon kredit baru merupakan salah satu upaya yang dilakukan perbankan untuk meminimumkan risiko kreditnya. Penelitian ini menggunakan regresi logistik biner dalam membangun model risiko kredit. Regresi logistik digunakan saat peubah respon berskala kategorik, dalam hal ini status kredit (lancar atau macet). Regresi logistik juga dinilai lebih relevan digunakan karena kemudahan interpretasi dan perhitungan statistik yang lebih sederhana dibandingkan metode lain. Penelitian ini membangun empat model risiko kredit dari data KPR Bersubsidi yaitu satu model umum (untuk keseluruhan data KPR Bersubsidi) dan tiga model berdasarkan kelompok harga rumah nasabah (harga rumah mahal, menengah, dan murah). Hasil penelitian ini memperlihatkan adanya perbedaan peubah yang berperan pada keempat model tersebut. Model umum menunjukan kesepuluh peubah penjelas secara signifikan mempengaruhi model. Dengan pemilihan peubah melalui regresi bertatar, model kelompok harga mahal tidak menyertakan peubah penghasilan dan tipe rumah dalam model karena tidak signifikan pada α=5%. Model kelompok harga menengah menyatakan bahwa peubah persentase uang muka tidak signifikan. Sedangkan, peubah yang berpengaruh pada model kelompok harga murah yaitu pekerjaan, subsidi, daerah, dan tenor. Namun, jika rasio odds dari tiap kategori peubah pada masing-masing model dibandingkan maka terlihat bahwa kecenderungan macet di setiap kategori peubah memiliki pola yang hampir sama meskipun nilainya berbeda. Keyword:
Judul: Analisis Faktor – Faktor yang Memengaruhi Peringkat Obligasi Pada Lembaga Keuangan Bank dengan Menggunakan Regresi Logistik Biner Abstrak: Obligasi merupakan suatu pernyataan utang dari perusahaan yang meminjam modal kepada investornya beserta janji untuk membayar kembali pokok utang dan kupon bunganya pada saat jatuh tempo. Baik buruknya perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansialnya dan indikator dari risiko gagal bayar kepada investor dapat dilihat dari peringkat obligasi pada bank tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi peringkat obligasi suatu bank dan menentukan faktor yang paling berpengaruh dalam menentukan peringkat obligasi. Data yang digunakan terdiri atas 136 bank yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia dan PT Pefindo di tahun 2014. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi logistik biner dengan enam peubah bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan (size), rasio likuiditas, jaminan, dan rasio profitabilitas (ROA) memengaruhi peringkat obligasi dengan nilai signifikansi kurang dari 10% yang mana ukuran perusahaan (size) merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam menentukan peringkat obligasi. Sedangkan, peubah pertumbuhan dan rasio leverage tidak mempunyai pengaruh dalam menentukan peringkat obligasi. Keyword: klasifikasi, pemodelan, peringkat obligasi, regresi logistik biner
Judul: Granular venereal disease ( GVD ) lepuh kecil pada vagina sapi teori terbentuknya dan cara pengobatannya Abstrak: Isseponi pada tahun 1887 (dalam Williams, W.L. 1950) pertama sekali menemukan penyakit ini dengan mengamati ada nya lepuh-lepuh atau nodul dan peradangan pada mukosa vulva dan menduga merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus pada sapi. Sedang beberapa ahli menyatakan bahwa GVD bukan merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus, hanya kemungkinan adanya infeksi sekunder yang menyebabkan terjadinya sterilitas dan abortus. Sampai sekarang agen penyebab penyakit ini masih belum diketahui dengan pasti, ada yang menyatakan disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa ataupun micoplasma. - Masa inkubasi penyakit 2 sampai 3 minggu dan dapat berjalan kronis dan ringan tanpa menimbulkan gangguan dan dapat juga berlangsung akut dan parah. Sering penyakit ini dapat sembuh sendiri tanpa diketahui pemunculannya lebih dahulu sehingga pemilik ternak tidak mengetahui hewannya pernah terserang penyakit Venereal Granular ini. Penularan paling sering terjadi melalui perkawinan alam dimana sapi-sapi jantan dapat berperan sebagai penye bar penyakit ke sapi-sapi betina lain. ... Keyword:
Judul: Perancangan Aplikasi Importance-Performance Analysis (IPA) dan Analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT) Menggunakan R Abstrak: Dalam perencanaan strategis, dibutuhkan metode yang cocok dalam menentukan keputusan bisnis yang akan diambil. Metode Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT) adalah metode yang umum digunakan dalam permasalahan tersebut, namun metode tersebut dinilai tidak menghasilkan keputusan yang subjektif sehingga metode Importance-Performance Analysis (IPA) dihadirkan untuk menghasilkan keputusan yang objektif. Namun, masih belum ada tools yang bisa mengolah data survei hingga menjadi grafik dengan mudah dan gratis. Penelitian ini bertujuan untuk membuat tools berbasis web untuk menganalisis data survei kepuasan pelanggan dengan metode berbasis analisis IPA dan SWOT. Penelitian ini berfokus dalam perancangan tools dengan menggunakan data sekunder dari kerjasama dengan pihak ITAPS-IPB. Tools ini berupa aplikasi web yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman R dengan Shiny. Dengan menggunakan metode Prototyping yang sifatnya cepat dan dites menggunakan metode black box testing, hasilnya diharapkan dapat memudahkan para stakeholder dalam menganalisis keputusan bisnis yang akan diambil dengan menggunakan metode analisis IPA dan SWOT dengan cepat, efektif dan efisien., In strategic planning, a suitable method is needed in determining the business decisions to be taken. The method of Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT) is a method commonly used in this problem, but this method is not produce subjective decisions so that the Importance-Performance Analysis (IPA) method is presented to produce objective decisions. However, there are still no tools that can easily process survey data into graphs for free. This research aims to create a web-based tool for analyzing customer satisfaction survey data using IPA and SWOT analysis methods. This research focuses on designing tools using secondary data from cooperation with ITAPS-IPB. This tool is a web application created using the R programming language with Shiny. By using the Prototyping method which is fast and tested using the black box testing method, this research hoped that it will make it easier for stakeholders to analyze business decisions that will be taken using the IPA and SWOT analysis methods quickly, effectively and efficiently. Keyword: business decision, IPA, survey data, SWOT
Judul: Skripsi:Analisis Tingkat Kepuasan dan Persepsi Peserta Praktek Lapang Statistika IPB terhadap Pelaksanaan Praktek Lapang 2013 Abstrak: Department of Statistics as an undergraduate program in IPB needs to evaluate its performance, one of them is Field Work (PL). Field Work is a subject in Department of Statistics IPB with 4 credits which held on semester 8. Since 2013, Department of Statistics change the schedule of PL to semester 7. The purposes of PL are to allow students to carry out field work (internship), study the application of statistics, and if it is possible for students to get research’s material. One strategy to know how the goals of PL have been achieved is by determining the perception and satisfaction level of the participants through collecting all the participants data. The analysis that used in this research include descriptive analysis, Importance Performance Analysis (IPA), customer satisfaction index, and biplot analysis. The result of IPA shows the attributes that have to be improved are socialization of PL and communication between participants and lecturers. The result of customer satisfaction index is 68.83% which indicates that the performance of the comitee is quite satisfied. Biplot analysis shows that participants in the university have lower satisfaction index each atribut than the other institution. Keyword: Bogor Agricultural University (IPB), importance performance analysis (IPA), field work, customer satisfaction index, biplot analysis
Judul: Leukemia pada kucing Abstrak: Leukemia pada kucing adalah suatu penyakit yang sangat patogen, disebabkan oleh sejenis virus. Virus ini dikenal sebagai Feline Leukemia Virus atau FeLV. FeLV ini oleh beberapa ahli dikatakan hanya bersifat ganas pada hewan kucing. Penularannya bisa secara horizontal maupun congenital. Kucing pada semua tingkat umur dapat terserang oleh FeLV ini. Khusus pada bentuk "thymic leukemia", virus ini hanya menyerang anak-anak kucing berumur diba- wah 1 tahun. Kucing-kucing liar atau yang tidak terpeli- hara jarang sekali terinfeksi FeLV. Selain dari serangan virus FeLV itu sendiri, maka penyakit leukemia ini bisa disebabkan oleh beberapa fak- tor yang sudah ada dalam tubuh hewan dan sangat menunjang perkembangan penyakit ini, yaitu antara lain tumor, agen toksik, cedera oleh kecelakaan dan gangguan hemopoiesis. FeLV menyerang sel-sel darah dalam tubuh hewan se- hingga pembentukan darah berjalan tidak normal. Terlihat sel-sel darah yang belum dewasa sudah beredar dalam sir- kulasi darah. Bentuk dan jumlahnya tidak lagi seimbang dalam tubuh hewan kucing tersebut. Gejala klinis antara lain kekurusan, ikterus, anemia, lemah, anoreksia, dyspnoe, sulit menelan, batuk, dan membran mukosa pucat. Selain itu kelenjar pertahanan tubuh juga membengkak, kemudian terjadi hepatomegali, spleenomegali dan pembengkakan pada ginjal. Terbentuk massa tumor pada beberapa tempat. Secara biopsy pada sumsum tulang akan terlihat be- berapa perubahan. Sumsum tulang berwarna merah tua atau abu-abu. Konsistensinya lunak dan terdapat banyak sekali memproduksi sel darah putih. Melalui gambaran darah leukemia ini lebih mudah didiagnosa. Jumlah retikulosit rendah sekali. PCV 8-15%, hemoglobin menurun, sel darah putih (WBC) meningkat, lim- fosit meningkat, Alfaglobulin juga ada peningkatan, dan banyak eosinofil yang belum dewasa beredar dalam darah…dst Keyword:
Judul: Mempelajari sampai seberapa jauh kekebalan yang ditimbulak oleh beberapa macam vaksin fowl cholera dan cara aplikasinya Abstrak: Fowl cholera adalah penyakit infeksius yang menyerang segala jenis unggas, terutama kalkun dan ayam dewasa, disebabkan oleh Pasteurella multocida, bersifat akut dengan morbiditas dan mortalites yang tinggi. Berdasarkan kekuatannya dalam menimbulkan penyakit, maka dikenal Pasteurella multocida galur virulen dan galur avirulen. Dalam usaha pencegahan terhadap penyakit fowl cholera terdapat banyak cara aplikasi vaksin yang dapat digunakan, tetapi yang lebih menonjol adalah melalui air minum, aerosol, subkutan, dan lipat sayap. Ada 2 macam vaksin fowl cholera, yaitu: vaksin aktif (live vaccine) dan vaksin inaktif (killed vaccine). Dalam tulisan ini dibahas tentang kekebalan yang ditimbulkan oleh beberapa macam vaksin fowl cholera dan cara aplikasinya. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa orang ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya antibodi lokal dan sistemik tergantung pada cara aplikasi dan tipe kekebalan tergantung pada macam vaksin yang diberikan. Vaksinasi melalui air minum, intranssal, dan aerosol menghasilkan kekebalan sistemik dan lokal, sedangkan vaksinasi secara parenteral menghasilkan kekebalan sistemik saja. Vaksin aktif menghasilkan kekebalan heterolog, sedang vaksin inaktif menghasilkan kekebalan homolog. Keyword:
Judul: Pengaruh berbagai metode dan dosis tergadap efikasi vaksin avian influenza(AI) inaktif Abstrak: Penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh berbagai metode dan dosis vaksinasi terhadap efikasi vaksin AI inaktif. Penelitian dibagi menjadi tiga tahap dengan masing-masing tahap terdiri dari 4 kelompok ayam, yaitu kelompok kontrol (C), kelompok perlakuan yang divaksinasi AI dengan metode tetes hidung (T), metode suntik intra muskular (S) dan metode kombinasi tetes dan suntik (Κ). Tiap-tiap tahap diberi perlakuan dosis vaksin yang berbeda (8HAU, 16 HAU dan 32HAU). Pada masing-masing kelompok dilakukan tiga kali pengulangan. Hasil penelitian I dengan dosis vaksin AI inaktif 8HAU/ekor mampu menginduksi kekebalan tubuh 1 minggu setelah vaksinasi pada semua kelompok yang divaksin. Penelitian II dengan dosis vaksinasi 16HAU/ekor mampu menginduksi kekebalan tubuh terhadap AI 2 minggu setelah vaksinasi pada semua kelompok perlakuan. Kekebalan yang diinduksi oleh vaksin AI inaktif pada masing-masing kelompok perlakuan pada penelitian I dan II masih dibawah titer protektif (24). Antibodi yang dihasilkan dari vaksinasi pada kedua penelitian tersebut hanya bertahan 4 minggu setelah vaksinasi. Pada dosis vaksinasi 32HAU/ekor (penelitian III) vaksin mampu menginduksi antibodi 2 minggu setelah vaksinasi dengan titer antibodi diatas titer protektif yaitu T3 (266), S3 (270) dan K3 (268). Antibodi yang dihasilkan mampu bertahan sampai 4 minggu setelah vaksinasi. Vaksinasi pada kelompok perlakuan tidak berpengaruh terhadap penambahan bobot badan ayam. Keyword:
Judul: Ideologi Aktor dan Persepsi Masyarakat terhadap Dampak Pertambangan Pasir di Pedesaan Gunung Galunggung Abstrak: After the eruption, the region of Galunggung is one of area that become contestation arena between the interests of the government, public and private. The abundant of sand mining object, make large scale mining industry came in and implicates essentially on the lives of local communities who are not only close to the mining area, but also are away from the mining area. Moreover, it is known that the public ideology is emphasizes to welfare and populism, inversely proportional to the private and government ideology that emphasizes to profit and developmentalism. Negative and positive impacts of mining activity started significantly perceived by the public, such as degradation of water quality, the level of income, or conflict that represents the community response to the presence of sand mining company that has been almost thirty years to dredge this area. Keyword: sand mining, public perception, impact assessment, natural resources utilization, Actor analysis
Judul: Perancangan sistem pakar fuzzy untuk penentuan efektivitas kultivasi cendawan mikoriza arbuskula sebagai pupuk hayati, Design of Fuzzy Expert System for Determination of Cultivation Effectiveness of Arbuscular Mycorrhizal Fungi as Biofertilizer Abstrak: The use of biofertilizer provides many benefit, including the increased of agricultural production, quality improvement of agricultural product, and reducing the use of artificial fertilizer as well. One of such biofertilizer is Arbuscular Mycorrhizal Fungi (AMF). In cultivation of AMF there are some environment factors which influence cultivation effectiveness, such as soil pH, mean temperature, soil water content, and suitability of host plant. Incompatible factor can give negative impact on AMF cultivation. This research designed an expert system to observe effectiveness value of AMF cultivation based on certain environment factor. This research focused on three AMF specieses, Entrophospora columbiana, Glomus fasciculatum, and Glomus manihotis. This system was built using Fuzzy Inference System (FIS) with four fuzzy parameters: suitability of host plant, soil pH, mean temperature and soil water content. Rules as knowledge base had been built with total 144 rules for each AMF species. Mamdani method is used as inference process. System gives cultivation effectiveness value as output. The effectiveness value shows how effective cultivation process on certain input condition as compared to its best condition. The effectiveness value also divides into four category: not effective, slightly effective, moderately effective, and effective. Based on data verification, system is still unable to gives an accurate effectiveness percentage, altough it is quite good on giving right effectiveness category. To be used in real condition, this system must still be developed further. For example by adding other factors as parameters, such as cultivation time or type of cultivation media. Keyword:
Judul: Efektivitas Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) dalam Memperbaiki Produktivitas Rumput Gajah (Pennisetum purpureum Schum.) Berdasarkan Periode Pemanenan Abstrak: The use of arbuscular mycorrhizal fungi (AMF) was expected to be an alternative environmentally friendly technology and efficiency of fertilizer to increase the productivity of forage. This study was aimed to determine the level of production of elephant grass (Pennisetum purpureum Schum.) inoculated by AMF and fertilizer dose reduction based on different harvesting period. This research used Completely Randomized Factorial Design with 2 treatments and 3 replications. The first treatment was fertilizer: P0 (control), P1 (100% fertilizer dose), and P2 (50% fertilizer dose and inoculated by AMF). The second factor was the interval of harvest H30 (30th day of harvest), H50 (50th day of harvest, and H60 (60th day of harvest). Variables measured were plant height increment of each week, the production of dry weight on the first harvesting period, the production of dry weight on second harvesting period, and percent of infection AMF. It can be concluded that the P2H60 treatment with 10 grams of AMF inoculation and fertilizer dose 50% (SP36 75 kg/ha, KCl 75 kg/ha, manure 2 ton/ha, and urea 100 kg/ha) on 60th day of harvest elephant grass get the best production, either the first and second periods and more effective and efficient use of fertilizer. Keyword:
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10. Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
Judul: Stabilitas Sediaan Bubuk Pewarna Alami Dari Rosela (Hibiscus Sabdariffa L) Yang Diproduksi Dengan Metode Spray Drying Dan Tray Drying. Abstrak: Pewarna makanan merupakan salah satu bahan tambahan pangan yang cukup penting bagi industri pangan karena peranannya untuk memperbaiki penampakan makanan. Penggunaan pewarna sintetis dalam produk pangan sangat berkembang pesat baik di industri besar maupun di industri rumah tangga. Namun, penggunaan pewarna sintetis seringkali menimbulkan masalah kesehatan. Keadaan seperti itu memunculkan berkembangnya penggunaan pigmen alami yang berasal dari bahan alam untuk memperbaiki penampakan dan meningkatkan intensitas warna produk pangan. Contoh tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami adalah rosela (Hibiscus sabdariffa L.). Pigmen alami yang terkandung dalam tanaman rosela mengandung pigmen antosianin yang menimbulkan warna merah pada pH rendah. Sediaan pewarna makanan banyak tersedia dalam bentuk konsentrat. Namun, sediaan pewarna dalam bentuk konsentrat memiliki stabilitas dan umur simpan yang relatif tidak lama. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode untuk membuat sediaan pewarna dalam bentuk yang lebih stabil. Teknik mikroenkapsulasi zat warna diharapkan dapat menghasilkan sediaan pewarna dalam bentuk bubuk dengan kadar air yang rendah. Metode mikroenkapsulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah spray drying dan Tray Drying (TLD). Penelitian ini bertujuan memperoleh sediaan pewarna bubuk dari rosela, sebagai alternatif pewarna alami yang aman serta mengetahui stabilitas sediaan bubuk pewarna alami selama penyimpanan. Penelitian ini terbagi menjadi beberapa tahap penelitian, yaitu ekstraksi pigmen rosela, pembuatan pewarna bubuk dari ekstrak rosela dengan metode spray drying dan Tray Drying, analisis fisik dan kimia pewarna bubuk, serta uji stabilitas pewarna bubuk. Ekstraksi rosela dilakukan dengan pelarut air menggunakan metode maserasi selama 24 jam. Ekstrak antosianin yang diperoleh berwarna merah pekat dengan kadar antosianin sebesar 0.49 mg/ml ekstrak. Selanjutnya, dilakukan pembuatan bubuk pewarna rosela dengan metode spray drying menggunakan bahan penyalut maltodekstrin dengan proporsi total padatan terhadap maltodekstrin 3 : 5, 3 : 10, dan 3: 15. Kadar air bubuk pewarna (metode spray drying) dengan proporsi total padatan terhadap maltodekstrin 3 : 5, 3 : 10, dan 3: 15 berturut-turut adalah 4.48 %, 2.65 %, dan 2.81 %, kadar abu bubuk pewarna berurut-turut adalah 3.15 %, 4.15 %, dan 5.84 %, sedangkan kelarutan berurut-turut adalah 99.51 %, 98.90%, dan 98.77 %. Penurunan jumlah antosianin sebelum dan sesudah spray drying paling tinggi terdapat pada sampel bubuk pewarna dengan proporsi total padatan terhadap maltodekstrin 3 : 5 yaitu dari 147 mg menjadi 33.94 mg atau turun 76.91 %. Penurunan jumlah antosianin sampel dengan proporsi total padatan terhadap maltodekstrin 3 : 10 paling rendah yaitu 147 mg menjadi 69.03 mg atau turun sebanyak 69.03 %. Sampel dengan maltodekstrin 10 % selanjutnya dipilih untuk diuji stabilitasnya. Ekstrak rosela dengan total padatan 3 % selanjutnya dipekatkan hingga total padatan 20 % serta dikeringkan dengan Thin Layer Dryer. Sebelumnya ditambahkan maltodekstrin dengan proporsi total padatan terhadap maltodekstrin adalah 3 : 15, 3 : 17.5, dan 3 : 20. Kadar air bubuk pewarna tersebut berturut-turut adalah 10.31 %, 9.81 %, dan 9.12 %, kadar abu berurut-turut adalah 2.34 %, 1.97 %, dan 1.41 %, sedangkan kelarutan berturut-turut adalah 99.23 %, 99.20 %, dan 98.26 %. Penurunan jumlah antosianin sebelum dan sesudah proses produksi paling tinggi terdapat pada sampel bubuk pewarna proporsi total padatan terhadap maltodekstrin 3 : 20 yaitu dari 147 mg menjadi 29.51 mg Keyword:
Judul: Stabilitas pigmen antosianin dari kulit ubi jalar terhadap faktor cahaya dan suhu penyimpanan Abstrak: Pigmen antosianin dari kulit ubijalar potensial untuk dikembangkan sebagai zat warna alami menggantikan pewarna sintetik yang diketahui berbahaya bagi kesehatan. Antosianin diekstraksi menggunakan larutan 0,1% HCl-metanol yang pada suhu refrigerator. Ekstrak pekat yang dihasilkan sebagian dibuat serbuk antosianin dengan menambahkan 10% maltodekstrin dan dikeringkan dengan metode pengeringan beku. Stabilitas pigmen antosianin dalam bentuk ekstrak pekat dan serbuk diuji dengan membuat model minuman menggunakan ekstrak pekat dan serbuk antosianin sebagai pewarna. Dua pewarna komersial dijadikan pembanding, yaitu pewarna sintetik merah allura (allura red) dan pewarna alami karmin. Model minuman diuji kestabilannya pada tiga ragam suhu, refrigerator, kamar, 50 °C dan dua kondisi ruangan, ruang gelap dan terpapar cahaya. Kestabilan pewarna diukur pada hari ke-0, 5, 10,15, dan 20. Suhu penyimpanan berpengaruh cukup nyata terhadap kestabilan bahan pewarna. Retensi keempat bahan pewarna dalam model minuman pada suhu refrigerator, suhu kamar, dan suhu 50 °C setelah disimpan selama 20 hari berturut-turut adalah 74,25; 71,46; dan 19,53% untuk ekstrak pekat, 76,50; 77,99; dan 79,25% untuk merah allura, 52,83; 8,84; dan 22,76% untuk karmin, serta 58,92; 49,80; dan 14,53% untuk serbuk antosianin. Cahaya juga mempercepat proses degradasi bahan pewarna. Retensi keempat bahan pewarna pada kondisi ruang gelap dan terpapar cahaya setelah 20 hari penyimpanan berturut-turut adalah 71,46 dan 26,96% untuk ekstrak pekat, 77,99 dan 75,24% untuk merah allura, 10,78 dan 8,84% untuk karmin, serta 49,80 dan 7,94% untuk serbuk antosianin. Secara umum, ekstrak pekat antosianin memiliki kestabilan mendekati pewarna sintetik merah allura yang memiliki kestabilan tertinggi. Pada semua kondisi penyimpanan, retensi ekstrak pekat antosianin lebih tinggi daripada serbuk antosianin dan pigmen karmin. Penambahan 10% maltodekstrin pada ekstrak pekat dalam pembuatan serbuk antosianin ternyata tidak memperbaiki kestabilan ekstrak pekat antosianin, terlihat dari nilai retensi serbuk selalu lebih rendah daripada ekstrak pekat antosianin. Keyword:
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica. Keyword:
Judul: Analysis of Energy and Protein Consumption in Western, Central, and Eastern Regions of Indonesia in 2022 Abstrak: Indonesia terbagi menjadi wilayah barat, tengah, dan timur. Setiap wilayah memiliki karakteristik lingkungan, alam, dan karakteristik penduduk yang berbeda. Perbedaan tersebut mempengaruhi konsumsi pangan yang menentukan konsumsi energi dan protein. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan konsumsi energi dan protein di ketiga wilayah. Penelitian menggunakan desain ekologis dan dilakukan pada April-Mei 2024. Data bersumber dari Survei Sosial Ekonomi Nasional. Subjek penelitian adalah 34 provinsi Indonesia. Pengolahan data menggunakan Microsoft excel 2021 untuk mengetahui rata-rata konsumsi dan ragam populasi. Hasil penelitian menunjukkan sumbangan energi terbesar di wilayah ketiga wilayah berasal dari padi-padian, makanan dan minuman jadi, serta minyak dan kelapa. Khusus di wilayah timur umbi-umbian juga berkontribusi besar. Konsumsi protein terbesar di ketiga wilayah berasal dari padi-padian selanjutnya di wilayah barat berasal dari kelompok makanan dan minuman jadi sedangkan di kedua wilayah lainnya dari kelompok ikan/udang/cumi/kerang. Kecukupan energi di wilayah barat dan tengah adalah sebesar 99,1 % dan 97,8 % sedangkan di wilayah timur hanya sebesar 88,8 % dan tergolong defisit ringan. Kecukupan protein di wilayah barat sebesar 110%, di wilayah tengah sebesar 109,6 %, dan di wilayah timur sebesar 91,2 %. Kecukupan protein ketiganya tergolong normal., Indonesia divides into western, central, and eastern regions. Each has different environmental, natural and population characteristics. These differences affect food consumption, which determines energy and protein consumption. Research aims to determine the differences in energy and protein consumption in the three regions. Research using ecological design and conducted in April-May 2024. Data sourced from the National Socio-Economic Survey. The subjects were 34 provinces of Indonesia. Data were processed using Microsoft Excel 2021 to determine the average consumption and population variation. Research shows that the largest energy contributions in three regions come from grains, food and processed beverages, and oil and coconut. Especially in the eastern region tubers also contributed greatly. The largest protein consumption in all three regions came from grains. The next largest protein in the western region came from the food and processed beverages group while in the other two regions from the fish/shrimp/squid/chicken group. Energy adequacy in the western and central regions was 99.1 % and 97.8 % while in the eastern region it was only 88.8% and classified as a mild deficit. Protein adequacy in western region was 110%, in central region was 109.6 %, and in eastern region was 91.2%. The protein adequacy considered normal in all regions. Keyword: Food consumption, protein, Energi, wilayah
Judul: Analysis of Energy and Protein Consumption in Western, Central, and Eastern Regions of Indonesia in 2022 Abstrak: Indonesia terbagi menjadi wilayah barat, tengah, dan timur. Setiap wilayah memiliki karakteristik lingkungan, alam, dan karakteristik penduduk yang berbeda. Perbedaan tersebut mempengaruhi konsumsi pangan yang menentukan konsumsi energi dan protein. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan konsumsi energi dan protein di ketiga wilayah. Penelitian menggunakan desain ekologis dan dilakukan pada April-Mei 2024. Data bersumber dari Survei Sosial Ekonomi Nasional. Subjek penelitian adalah 34 provinsi Indonesia. Pengolahan data menggunakan Microsoft excel 2021 untuk mengetahui rata-rata konsumsi dan ragam populasi. Hasil penelitian menunjukkan sumbangan energi terbesar di wilayah ketiga wilayah berasal dari padi-padian, makanan dan minuman jadi, serta minyak dan kelapa. Khusus di wilayah timur umbi-umbian juga berkontribusi besar. Konsumsi protein terbesar di ketiga wilayah berasal dari padi-padian selanjutnya di wilayah barat berasal dari kelompok makanan dan minuman jadi sedangkan di kedua wilayah lainnya dari kelompok ikan/udang/cumi/kerang. Kecukupan energi di wilayah barat dan tengah adalah sebesar 99,1 % dan 97,8 % sedangkan di wilayah timur hanya sebesar 88,8 % dan tergolong defisit ringan. Kecukupan protein di wilayah barat sebesar 110%, di wilayah tengah sebesar 109,6 %, dan di wilayah timur sebesar 91,2 %. Kecukupan protein ketiganya tergolong normal., Indonesia divides into western, central, and eastern regions. Each has different environmental, natural and population characteristics. These differences affect food consumption, which determines energy and protein consumption. Research aims to determine the differences in energy and protein consumption in the three regions. Research using ecological design and conducted in April-May 2024. Data sourced from the National Socio-Economic Survey. The subjects were 34 provinces of Indonesia. Data were processed using Microsoft Excel 2021 to determine the average consumption and population variation. Research shows that the largest energy contributions in three regions come from grains, food and processed beverages, and oil and coconut. Especially in the eastern region tubers also contributed greatly. The largest protein consumption in all three regions came from grains. The next largest protein in the western region came from the food and processed beverages group while in the other two regions from the fish/shrimp/squid/chicken group. Energy adequacy in the western and central regions was 99.1 % and 97.8 % while in the eastern region it was only 88.8% and classified as a mild deficit. Protein adequacy in western region was 110%, in central region was 109.6 %, and in eastern region was 91.2%. The protein adequacy considered normal in all regions. Keyword: Food consumption, protein, Energi, wilayah
Judul: Histerektomi Pada Anjing Abstrak: Anjing merupakan hewan kesayangan yang banyak dipelihara hampir di setiap rumah, baik sebagai kegemaran maupun untuk keamanan pemiliknya. Histerektomi merupakan suatu tindakan bedah dan pembuangan uterus dengan tujuan untuk menanggulangi hal-hal yang patologik seperti pyometra, distokia yang berkepanjangan dan anaknya diduga masih hidup, adanya tumor uterus serta untuk tindakan fisiologik yaitu sterilisasi untuk mengatur keturunan (Arthur,197S). Keyword:
Judul: Peran Pelabuhan Perikanan terhadap Tingkat Kesejahteraan Nelayan Rawai Tuna di PPN Palabuhanratu, Sukabumi Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar peranan pelabuhan perikanan terhadap tingkat kesejahteraan nelayan dan mengukur tingkat kesejahteraan nelayan rawai tuna. Aspek yang digunakan dalam penelitian ini berupa aspek ekonomi dan aspek teknis, dimana aspek ekonomi digunakan untuk menganalisis pendapatan nelayan buruh rawai tuna dan tingkat kesejahteraan nelayan. Aspek teknis digunakan untuk mengetahui besarnya peran pelabuhan perikanan terhadap nelayan rawai tuna di PPN Palabuhanratu. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, dimana nelayan yang digunakan adalah nelayan buruh rawai tuna yang mendaratkan hasil tangkapannya di PPN Palabuhanratu. Data yang digunakan bersumber dari data primer yang diperoleh dari kuisioner dan wawancara, serta data sekunder berasal dari instansi-instansi terkait. Berdasarkan harga sembilan bahan pokok, pendapatan per kapita per tahun nelayan rawai tuna masuk ke dalam kriteria tidak miskin dengan presentasi 454,07%. Pengeluaran per kapita per tahun nelayan rawai tuna memiliki kriteria tidak miskin sebanyak 93% dan sisanya tergolong miskin. Tingkat kesejahteraan nelayan rawai tuna berdasarkan sebelas indikator tergolong sedang sebanyak 75%. Peran pelabuhan perikanan dapat dilihat dengan menggunakan metode Multi Criteria Analysis (MCA) dengan menggabungkan nilai indikator yang didapat dan diurutkan sesuai perannya. Berdasarkan hasil wawancara dengan nelayan buruh, kelayakan fasilitas menduduki urutan pertama dan urutan terakhir adalah retribusi pelelangan. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak pengelola TPI, kelayakan fasilitas menduduki peringkat pertama dan urutan terakhir adalah peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan nelayan Selain itu, adanya industri perikanan turut berperan terhadap peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan nelayan. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas kapal rawai tuna mulai dari penyediaan perbekalan sampai dengan pengeksporan ikan tuna hasil tangkapan. Fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh PPN Palabuhanratu kepada kapal rawai tuna seperti dermaga, tambat labuh, isi perbekalan, listrik, mobil box dan mengurus surat-surat kapal. Keyword: PPN Palabuhanratu, peran pelabuhan perikanan, tingkat kesejahteraan nelayan
Judul: Kajian Operasional dan Tingkat Pelayanan PPN Palabuhanratu, Sukabumi Jawa Barat Abstrak: Tingkat operasional di PPN Palabuhanratu, berupa penyedia perbek.alan ( es, air bersih, BBM), operasional pendaratan dan pengolahan sudah baik. Operasional pembongkaran serta operasional distribusi dan pemasaran masih belum baik. Pengukuran kepuasan nelayan terhadap pelayanan yang diberikan oleh pelabuhan diperoleh dengan melakukan wawancara secara acak kepada 110 responden nelayan dari 15 % jumlah nelayan yang menggunakan alat tangkap yang berbe da yaitu 17 orang nelayan payang, 17 orang nelayan bagan, 31 orang nelayan pancing, 23 orang nelayan gillnet, 8 orang nelayan rampus, 6 orang nelayan tuna long line dan 8 orang nelayan rawai. Tingkat pelayanan perbekalan melaut dari BBM sangat baik. Pelayanan air bersih kurang baik dan pelayanan es tidak baik. Tingkat pelayanan pendaratan dan pembongkaran yang berasal dari dermaga, pengangkutan dan TPI sudah baik. Tingkat pelayanan perbaikan yang berasal dari slipway dan docking kurang baik. Pelayanan bengkel, perbaikan alat tangkap dan persediaan suku cadang tidak baik. Tingkat pelayanan distribusi dan pemasaran yang berasal dari tempat parkir dan ternpat penyimpanan ikan tidak baik sedangkan pelayanan pasar ikan baik. Keyword: Pelayanan Pelabuhan, Perbaikan alat tangkap
Judul: Best Difference Equation Aproximation to Duffing 's Equation Abstrak: Persamaan Duffing merupakan persamaan yang sering muncul sebagai model masalah sistem ayun mekanis atau pada masalah rangkaian listrik. Umumnya penyelesaian persamaan ini secara numerik memberikan hampiran dengan gala! yang tinggi, seperti dengan metode Runge-Kutta. Tulisan ini mengkonstruksi suatu persamaan beda untuk menghampiri persamaan Duffing tersebut. Penyelesaian dari persamaan beda ini melibatkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Berdasarkan penyelesaian ini diperoleh basil bahwa penyelesaian hampirannya persis sama dengan penyelesaian analitiknya. Penyelesaian analitik yang diperolehjuga melibalkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Keyword:
Judul: Proses Produksi dan Pengendalian Kualitas Kertas PPC 80 g/m di PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills, Karawang - Jawa Barat Abstrak: Perkembagan industri kertas Indonesia akan terus meningkat, persaingan antar produsen kertas akan semakin ketat sehingga perusahaan akan saling berusaha meningkatkan kualitas kertas yang dihasilkan agar tetap diterima di pasaran luas. Selain dari itu ketersediaan bahan baku yang lancar dan memenuhi kualitas yang baik merupakan syarat untuk kelangsungan proses produksi. Dapat dipastikan suatu saat kelangkaan bahan baku akan dialami oleh setiap produsen kertas, oleh karena itu setiap perusahaan akan di tuntut untuk dapat mengoptimalkan penggunaan bahan baku secara baik dan efisien serta memastikan proses produksi tetap terkendali sehingga dapat diterima secara has. Salah satu cara untuk mencegah pengunaan bahan baku secara tidak efisien yaitu dengan mengadakan pengendalian produk yang dihasilkan dan mengontrol proses produksi melalui peta pengawasan. Keyword:
Judul: Paper Production Cost Analysis Brief Card and Woodfree (Case Study at PT. Pindo Deli Pulp and Paper Karawang, West Java), Analisis Biaya Produksi Kertas Brief Card dan Woodfree: Studi Kasus di PT. Pindo Deli Pulp and Paper Karawang, Jawa Barat Abstrak: Kebutuhan dan tingkat konsumsi masyarakat akan penggunaan kertas setiap tahunnya semakin meningkat. Pertumbuhan industri pulp dan kertas dunia pada tahun 2011 mencapai 2,1%, sementara industri pulp dan kertas nasional mencapai 4,1%. Kebutuhan pulp dan kertas dunia pada tahun 2011 mencapai 340 juta ton dan diperkirakan akan naik menjadi 490 juta ton, sedangkan kebutuhan pulp dan kertas dalam negeri adalah 7,8 juta ton (Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) dalam Medan Bisnis, 19 Juli 2012). Ketersediaan bahan baku kayu merupakan faktor utama dalam perkembangan industri pulp dan kertas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya produksi, menentukan efisiensi produksi dengan pendekatan Break Even Point (BEP), menghitung nilai Return on Infestment (ROI) dan menghitung harga pokok dua jenis kertas di PT. Pindo Deli Pulp and Paper pada Paper Machine 12 yaitu kertas Brief Card dan Woodfree. Keyword:
Judul: Differential Leukocytes in Mice (Mus muscullus) after Amyloid Beta Aβ40 and Aβ42 Immunization as a Marker of Alzheimer’s Disease. Abstrak: Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang bersifat irreversibel dan progresif yang terkait dengan perubahan sel-sel saraf, sehingga menyebabkan kematian sel otak dan terjadinya demensia. Pengamatan terhadap diferensial leukosit dapat membantu dalam mendiagnosa penyakit ini dengan tepat. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran diferensial leukosit pada mencit terhadap respon imunisasi amyloid beta Aβ40 dan Aβ42. Penelitian ini menggunakan 22 ekor mencit (Mus muscullus) Balb/c jantan dan betina dengan berat badan 20-35 gr. Mencit dibagi menjadi tiga kelompok yaitu, kelompok mencit kontrol, kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid Aβ40 dan kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid beta Aβ42. Sampel darah dimabil melalui vena coccygea sebanyak 0,5 ml setiap mencit. Sampel darah diambil pada hari ke-0, 14 dan 24 setelah diimunisasi. Hasil menunjukkan kelompok mencit yang diimunisasi amyloid beta 40 (Aβ40) dan amyloid beta 42 (Aβ42) menyebabkan peningkatan jumlah limfosit dan neutrofil yang signifikan, sedangkan kelompok mencit kontrol tidak menunjukkan perubahan leukosit yang signifikan. Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pemberian imunisasi antigen amyloid beta Aβ40 dan Aβ42 pada mencit tidak memengaruhi jumlah basofil, eosinofil, neutrofil batang serta monosit., Alzheimer's is an irreversible and progressive neurodegenerative disease associated with changes in nerve cells, leading to brain cell death and dementia. Observation of differential leukocytes can help in diagnosing the disease precisely. This study aims to find out the differential picture of leukocytes in mice against amyloid beta Aβ40 and Aβ42 immunization responses. This study used 22 mice (Mus muscullus) Balb / c male and female with a weight of 20-35 grams. Mice were divided into three groups, namely, the control mice group, the Aβ40 amyloid antigen vaccination mice group and the Aβ42 amyloid beta antigen vaccination mice group. Blood samples are taken through the coccygea vein as much as 0.5 ml per mice. Blood samples are taken on days 0, 14 and 24 after immunization. Results showed the mice group immunized amyloid beta 40 (Aβ40) and amyloid beta 42 (Aβ42) caused a significant increase in lymphocyte and neutrophil counts, while the control mice group showed no significant leukocyte changes. Based on the observations, it can be concluded that immunization of amyloid beta Aβ40 and Aβ42 antigens on mice does not affect the number of basophils, eosinophils, bar neutrophils and monocytes. Keyword: Alzheimer, Diferensial leukosit, Amyloid beta, Mencit, Alzheimer's, differential leukocytes, amyloid beta, mice
Judul: Analisis komparatif peran-peran komunikasi peternak dalam jaringan komunikasi penyuluhan sapi potong : kasus kelompok peternak di Sukabumi dan Gunungkidul Abstrak: Karakteristik peternak membedakan pola komunikasi yang terjadi antara kelompok peternak yang relatif maju dan kurang maju. Hal tersebut mendukung terbentuknya jaringan komunikasi yang terjadi dalam kelompok dan intensitas mereka dalam berkumpul untuk membahas penyuluhan sapi potong. Melalui jaringan komunikasi diharapkan masing-masing kelompok peternak akan lebih meningkatkan informasi yang dapat diperoleh sebagai sumber pengetahuan, untuk meningkatkan usaha peternakan. Kelompok kurang maju diwakili oleh kelompok peternak "Cisitu" Sukabumi sebagai kelompok peternak baru dalam usaha peternakan sapi potong. Meskipun belum banyak memberikan dukungan dalam sektor sosial dan ekonomi peternak, namun diharapkan hal tersebut mampu meningkatkan kesejahteraan petani/peternak. Sedangkan kelompok peternak "Sedyo Rukun" Gunungkidul merupakan profil kelompok maju. Kemampuan dan pengalaman berusaha ternak sapi potong mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani peternak dan keluarganya. Peranan kelompok telah mampu memberikan informasi pengetahuan sapi potong sehingga anggota mempunyai pengetahuan yang memadai mengenai tatalaksana usaha ternak sapi potong secara lebih baik. Keyword: komunikasi, penyuluhan, peternak
Judul: Analisis Jaringan Komunikasi Kelompok Peternak Sapi Perah dalam Produksi Ternak dan Pengelolaan Biogas Abstrak: Analisis jaringan komunikasi merupakan analisis suatu pola interaksi antar individu dalam suatu kelompok atau sistem sosial yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi struktur jaringan komunikasi dalam suatu sistem. Tujuan dari penelitian ini ialah mengidentifikasi jaringan komunikasi dan menganalisis hubungan karakteristik individu dengan jaringan komunikasi produksi ternak dan pengelolaan biogas, serta menganalisis hubungan jaringan komunikasi dengan kapasitas peternak. Penelitian ini merupakan descriptive research dan sensus sebagai metode pemilihan respondennya dengan jumlah 57 responden. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Pendekatan kuantitatif menggunakan kuesioner dengan metode free recall pada jaringan komunikasi dan wawancara mendalam dalam memperoleh data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang nyata antara karakteristik individu dengan jaringan komunikasi produksi ternak dan pengelolan biogas, tidak terdapat hubungan yang nyata antara jaringan komunikasi dan kapasitas peternak dalam produksi ternak dan terdapat hubungan antara jaringan komunikasi dengan kapasitas peternak pada pengelolaan biogas. Keyword: biogas, jaringan komunikasi, kapasitas peternak
Judul: Isolasi senyawa sinamaldehida dari minyak kulit kayu manis sedagai antioksidan Abstrak: Cinnamaldehyde is a major essential oil component of cinnamon bark. Cinnamon oil was isolated by using water distillation method that yielded 0.93% (w/w) or 0.95% (v/w). Gas chromatography mass spectrometry (GCMS) of cinnamon oil showed that the main component of the oil is a trans-cinnamaldehyde 32.8% and 3-phenyl-2-propenal 22.9%. The oil was further isolated for cinnamaldehyde by using preparative thin layer chromatography method at Rf of 0.62. GCMS analysis showed that cinnamaldehyde content was 89.1%. Furthermore, the cinnamaldehyde was tested for its antioxidant activity. The isolated product has antioxidant activity with IC50 of 5.06 mg/L as compared with positive control using butylated hydroxytoluene, which has the activity of 10.4 mg/L. Keyword:
Judul: Daya Terima Daging Kerbau di Masyarakat Provinsi DKI Jakarta. Abstrak: Ternak kerbau memiliki potensi dijadikan alternatif pemenuh kebutuhan protein hewani masyarakat. Namun, kebiasaan masyarakat masih menjadikan ternak kerbau sebagai ternak kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya terima daging kerbau di kalangan masyarakat provinsi DKI Jakarta. Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu wawancara mengenai penilaian masyarakat terhadap daging kerbau dan pengujian organoleptik secara hedonik dan mutu hedonik pada 4 jenis daging yang dijadikan sampel, dengan responden berjumlah 100 orang. Jenis daging yang digunakan yaitu daging sapi dan kerbau umur muda, serta daging sapi dan kerbau umur tua. Pengujian organoleptik pada keempat daging sampel disajikan dalam bentuk segar dan matang. Pengujian organoleptik dilakukan dengan tujuan untuk membuktikan hasil yang diperoleh dari wawancara sebelumnya. Pengolahan data yang dilakukan yaitu menggunakan deskriptif dan Kruskal-Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat mengatakan lebih menyukai daging sapi dibanding daging kerbau dengan jumlah persentasi yang sangat tinggi, yaitu lebih dari 90%. Hasil yang ditunjukkan dari pengujian organoleptik bahwa daya terima daging kerbau dan daging sapi relatif sama. Keyword: daging kerbau, daya terima, uji hedonik, persepsi
Judul: Sifat fisik dan palatabilitas bakso daging sapi dan daging kerbau pada lama postmortem yang berbeda Abstrak: Kerbau merupakan salah satu ternak alternatif penghasil daging, yang dagingnya belum banyak dimanfaatkan oleh manusia. Beberapa proses pengolahan daging kerbau telah dikembangkan untuk meningkatkan penerimaan masyarakat tentang daging kerbau. Salah satu bentuk olahan daging yang dapat dikembangkan dan mudah diterima oleh masyarakat secara luas adalah bakso. Pembuatan bakso pada umumnya menggunakan daging pre-rigor agar dihasilkan bakso yang kenyal dan kompak. Bahan baku bakso umumnya berasal dari daging sapi, akan tetapi dapat pula dibuat dari daging yang lain, misalnya daging kerbau. Pada proses pembuatan bakso ditambahkan bahan pengisi (campuran). Bahan pengisi (campuran) yang umum digunakan dalam pembuatan bakso adalah tepung tapioka. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ternak Ruminansia Besar dan Laboratorium Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Pebruari sampai dengan Maret 2002. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini sebagai bahan utama adalah daging sapi dan daging kerbau dengan tiga, enam dan sembilan jam postmortem. Bahan tambahan yang digunakan yaitu tepung tapioka, STPP, garam, es dan bumbu- bumbu (lada dan bawang putih). Peubah yang diamati adalah pH, daya mengikat air, susut masak dan kekenyalan. Uji organoleptik terhadap tekstur, aroma, kekenyalan, warna, rasa dan kesan dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat palatabilitas bakso. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 2 x 3 (dua macam spesies dan tiga macam postmortem), masing- masing perlakuan menggunakan empat kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisa dengan sidik ragam (ANOVA), jika terdapat perbedaan yang nyata dari perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji Polinomial Ortogonal. Data organoleptik dianalisa dengan model non parametrik Kruskal Wallis, jika hasilnya berbeda nyata maka diuji lanjut dengan uji Gibbons. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara jenis daging dan postmortem berbeda sangat nyata (P<0.01) terhadap daya mengikat air pada bakso, sedangkan terhadap pH, susut masak dan kekenyalan, interaksi antara jenis daging dan postmortem menunjukkan nilai tidak berbeda nyata (P>0.05). Hasil analisis non parametrik Kruskal Wallis terhadap palatabilitas bakso sangat berbeda nyata (P<0.01) terhadap tekstur, kekenyalan, warna, rasa dan kesan. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa bakso yang terbuat dari daging sapi tiga jam postmortem lebih disukai oleh panelis. Keyword:
Judul: Pembuatan dan Karakterisasi Film Litium Tantalat (LiTaO3) terhadap Variasi Suhu dan Waktu Annealing Abstrak: Pada penelitian ini telah berhasil ditumbuhkan film LiTaO3 murni dengan ketebalan film berkisar antara 1,07-3,80 m di permukaan substrat Si (100) tipe-p. Penumbuhan film LiTaO3 dibuat dengan menggunakan metode chemical solution deposition (CSD) dengan teknik spin coating pada suhu annealing 800 oC, 850 oC, 900 oC selama 1 jam, 8 jam, 15 jam dan 22 jam. Karakterisasi arus-tegangan dan sifat optik dilakukan terhadap variasi suhu dan waktu annealing. Hasil karakterisasi arus-tegangan menunjukkan bahwa film LiTaO3 dapat dijadikan sebagai fotodioda dan sensor warna dilihat dari perbedaan nilai arus pada kondisi gelap-terang serta menggunakan filter merah, kuning dan hijau. Energi bandgap dari pengukuran karakterisasi optik berkisar antara 2,62-3,43 eV. Berdasarkan hasil karakterisasi arus-tegangan dan optik, film LiTaO3 setelah proses annealing pada suhu 800 oC selama 8 jam merupakan yang terbaik karena perbedaan arus terang-gelap paling besar yang disebabkan energi bandgap yang besar. Struktur kristal LiTaO3 setelah proses annealing pada suhu 800 oC selama 1 jam, 8 jam, 15 jam dan 22 jam adalah rhombohedral. Terbentuk pula puncak LiTaSiO5 yang memiliki struktur kristal monoclinic. Keyword:
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10. Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
Judul: Pelabelan Super Graceful Pada Graf Complete Bipartite, Graf Path, Dan Graf Regular Caterpillar Abstrak: Pelabelan super graceful pada suatu graf merupakan pelabelan graf yang melabelkan simpul dan sisi, sehingga besar/nilai label pada sisi yang diperoleh merupakan selisih dari label simpul-simpul yang adjacent. Dalam karya ilmiah ini akan dibahas pelabelan super graceful pada graf Complete Bipartite, graf Path, dan graf Regular Caterpillar. Keyword: pelabelan super graceful, graf complete bipartite, graf path, graf regular caterpillar
Judul: Egg drop syndrome 1976 ( EDS '76 ) Abstrak: Dalam Rancangan Pelita Ketiga (1979/80 - 1983/84) dijelaskan bahwa tujuan pembangunan antara lain adalah me ningkatkan mutu gizi pola komsumsi masyarakat melalui pe- ningkatan penyediaan karbohidrat, protein dan vitamin. Selain daging dan susu, telur adalah sumber protein hewani yang sangat penting. Oleh sebab itu dalam rangka peningkatan penyediaan protein pemerintah terus berusaha meningkatakan produksi telur dengan menggalakan peternak- an rakyat dan peternakan komersil yang telah maju. Peter- nakan yang telah maju dapat berfungsi sebagai pusat latih an dan pengembangan usaha peternakan rakyat disekitarnya. Mereka dapat sebagai sumber bibit dan tehnologi bagi pe ternakan rakyat. Menurut data dari Bulletin Statistik dan Ekonomi. Ter nak (1981) produksi telur dari Repelita I sampai Repelita III terus meningkat. Dalam Repelita I terdapat kenaikan produksi telur +4,2% per tahun. Dalam Repelita II produk- si telur meningkat +13,8% per tahun dan dalam 2 tahun Re- pelita III (1979-1980) terdapat kenaikan rata-rata produk si telur +6,93% per tahun. ... Keyword:
Judul: Analisis Strategi Pemasaran pada PT. Mitra Yomart Sejati Abstrak: Yomart merupakan bagian dari sebuah kelompok usaha ritel yang berpusat di Bandung dan telah berpengalaman mengelola usaha ritel sejak tahun 1982. Dengan perkembangan yang cukup baik, Yomart juga pernah dibimbing oleh lembaga Action International, yang berbasis di Nevada Amerika Serikat dan, lembaga konsultasi internasional untuk pengembangan franchise. Sampai dengan tahun 2009, Yomart sudah memiliki lebih dari 200 toko yang tersebar di wilayah Jawa Barat, Jakarta, Tangerang, Surabaya, Bali dan wilayah lainnya. Peneitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal minimarket PT. Mitra Yomart Sejati, (2) Memformulasikan alternatif strategi minimarket PT. Mitra Yomart Sejati, (3) Melakukan pemilian alternatif strategi dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung dan wawancara dengan para manajer pemasaran, karyawan, dan kepala toko salah satu minimarket Yomart. Sedangkan untuk data sekunder, diperoleh melalui buku-buku pustaka, karya ilmiah serta referensi lain yang relevan dengan penelitian ini. Alat analisis yang digunakan adalah Expert Choice 11.5 dan Microsoft Exel 2007. Keyword:
Judul: Analisis promosi pasar swalayan : studi kasus PT. Hero Mini Supermarket Abstrak: Persaingan dalam dunia usaha terjadi antar industri dan antar perusahaan, termasuk juga industri perdagangan barang eceran. Salah satu jenis pedagang barang eceran modern yang sangat berkaitan erat dengan sektor pertanian adalah pasar swalayan. Aspek yang akan diteliti dalam persaingan antar pasar swalayan adalah promosi tanpa me- ninggalkan aspek-aspek yang lain. Masalah yang terjadi dan perlu diteliti adalah biaya promosi tinggi tetapi dana yang tersedia terbatas sehingga harus ada pemilihan cara dan media promosi yang digunakan. Penelitian dilakukan di PT. Hero Mini Supermarket Jakarta dan Bogor pada pertengahan bulan Januari sampai dengan April 1991. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pengamatan langsung dan penyebaran kuesioner kepada responden yang dipilih secara sengaja. Perkembangan Hero saat ini bermula dari sebuah toko makanan dan minuman (CV. Hero) di Gang Ribal (kini bernama Jl. Pintu Besar Selatan) Jakarta yang berdiri tahun 1954. Usaha tersebut berkembang pesat sehingga tahun 1971 bentuk dan jenis usahanya dirubah menjadi PT. Hero Mini Supermar- ket dan sejak 1989 melakukan 'go public. Kegiatan pokok dihasilkan pada tingkat kepercayaan 90 persen. Promosi yang dilakukan selama ini baik dan menguntungkan bagi perusahaan. Sebagian besar konsumen mempunyai frekuensi belanja yang tidak menentu. Dari segi waktu berbelanja, sebagian konsumen menyatakan bahwa mereka tidak mempunyai waktu berbelanja yang khusus. Mengenai motivasi berbelanja di Hero, sebagian besar konsumen menganggap lokasi Hero yang strategis menyebabkan mereka berbelanja di Hero..dst Keyword:
Judul: Studi histopatologi organ limpa hamster (Mesocricetus auratus) yang Diinfeksi Coxiella burnetii Abstrak: Query fever is a zoonosis caused by Coxiella burnetii (C. burnetii). The aim of this research was to determine the histopathological changes of spleen of hamster (Mesoscricetus auratus) which were infected by C. burnetii using Haematoxylin-Eosin (HE) and Immunohistochemistry (IHC) methods. This research used 6 hamsters which were devided into two passage. The histopathological examination picture with HE staining of first passage in hamsters showed relatively similar results with those the second passage such as red pulp hemorrhage and infiltration of inflammatory cells. Histopathological observation of spleen from first passage hamster by using IHC staining showed the positivity was unclear compared to the second passage hamster. Keyword: Coxiella burnetii, Immunohistochemistry, Query Fever
Judul: Temperature and Airflow Distribution Analysis in a Mini Plant Factory for TSS Shallots Germination Using Computational Fluid Dynamics (CFD) Abstrak: Bawang merah merupakan salah satu komoditas bernilai tinggi di Indonesia. Penggunaan TSS (benih botani) bawang merah memiliki potensi untuk menjadi subtitusi penggunaan benih umbi. Namun, pembibitan TSS pada lahan konvensional memiliki kendala seperti daya tumbuh dan kualitas bibit yang dipengaruhi oleh iklim lingkungan. Penggunaan mini plant factory (MPF) dengan lingkungan terkendali dapat mengatasi kendala tersebut. Desain MPF yang tepat diperlukan untuk pengendalian lingkungan mikro seperti suhu, aliran udara, dan kelembapan relatif (RH). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis beban termal dan pendinginan, sebaran suhu serta aliran udara di dalam perancangan MPF menggunakan Computational Fluid Dynamics (CFD). Tahapan penelitian terdiri dari pembuatan geometri MPF, pengukuran beban termal dan analisis beban pendinginan, analisis dan simulasi CFD, uji kinerja sebaran suhu dan udara, verifikasi dan validasi model serta rekomendasi perancangan MPF. Hasil analisis menunjukkan beban pendinginan MPF adalah 0,21 kW. Daya aktual pendinginan air conditioner berdasarkan pengukuran adalah 7,66 kWh. Nilai koefisien kinerja pendinginan (COP) adalah 0,7 W/W. Penggunaan lampu LED Growth memberikan kontribusi 81,96% pada beban pendinginan, selanjutnya berupa insulasi/dinding 13,1%, respirasi tanaman 1,4%, dan faktor kebocoran/buka-tutup berkontribusi sampai 3,54%. Kinerja MPF pada uji tanpa tanaman menunjukkan sebaran suhu di rentang 17-21°C, RH 56,4-99%, dan kecepatan udara 1,35-1,4 m/detik. Hasil analisis CFD dengan ukuran mesh 6 menunjukkan nilai MAPE suhu udara sebesar 0,95%, RH 4,23%, dan kecepatan udara 2,57% yang menunjukkan simulasi berhasil dilakukan dengan akurat. Interpretasi CFD menunjukkan diperlukan tambahan circulation fan pada bagian dasar untuk menyeragamkan sebaran suhu dan aliran udara pada desain MPF yang lebih optimal., Shallots is one of the high-value commodities in Indonesia. However, using shallot bulbs as seed has its own issues, such as susceptibility to diseases and excessive seed requirements. The use of TSS (True Seed Shallot) as an alternative seed can address these problems. Nevertheless, conventional TSS germination faces challenges, including decreased shallot quality when harvested during the rainy season, plant quality affected by root temperature, as well as growth capability and seed resilience in climates and environmental temperatures. The implementation of mini plant factory (MPF) for TSS germination can mitigate these issues. This research aims to analyze cooling loads within the MPF to control the microenvironment for red onion TSS germination and to analyze and simulate temperature distribution, airflow, and relative humidity (RH) within the MPF using Computational Fluid Dynamics (CFD). The research stages are MPF preparation, MPF cooling power calculations, MPF geometry creation using computer-aided drawing (CAD), CFD simulation, verification, and validation through mesh independency study. The results indicate that the required cooling load for the MPF is 0.21 kW. The actual cooling load is 7.66 kWh. The coefficient of performance (COP) is 0,7 W/W. The LED Growth lights usage contributes 81.96% to the cooling load, followed by MPF insulation at 13.1%, plant respiration at 1.4%, and the MPF leakage/open-close factor (other disturbances) at 3.54%. The performance of the MPF in a test without plants shows an average temperature distribution of 17-21°C, RH of 56.4-99%, and airspeed of 1.35-1.4 m/s. The CFD analysis results with a mesh level of 6 indicate the MAPE value is 0.95% for air temperature, 4.23% for RH, and 2.57% Keyword: Bawang Merah, Computational Fluid Dynamics (CFD), Mini Plant Factory (MPF), True Shallot Seed (TSS)
Judul: Technoeconomy Analysis of Shallot Seedling Production from TSS (True Shallot Seed) with LCAC (Low Cost Aeroponic Chamber) Technology Abstrak: Budidaya bawang merah umumnya menggunakan umbi bawang merah dibandingkan dengan benih bawang merah. Padahal penggunaan benih bawang merah sebagai bibit tanaman bawang merah memiliki kelebihan lebih dari umbi. Namun kelemahan True Shallot Seed (TSS) adalah penambahan waktu budidaya yaitu 40 hari untuk proses semai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kelayakan usaha pembenihan TSS dan keunggulan TSS dibandingkan dengan umbi bawang merah. Penelitian ini menggunakan rancangan skenario skala produksi 200, 500, 1000 baki, dan 1 juta benih dengan jadwal produksi 3 siklus per tahun dan 6 siklus per tahun. Analisis kelayakan menunjukkan bahwa investasi pembenihan bawang merah dengan TSS layak dilakukan. Perhitungan analisis finansial pada setiap skala dan jadwal produksi menghasilkan NPV (Net Present Value) berkisar Rp4.750.650 sampai Rp822.448.953, IRR (Internal Rate Return) 9,87% sampai 65,4% di atas tingkat diskonto yang digunakan sebesar 6%, Net B/C (Benefit per Cost) Ratio 1,12 sampai 2,24 dan investasi awal akan kembali kepada investor dalam kisaran 1,28 sampai 5,23 tahun setelah produksi dimulai., Shallot cultivation generally uses shallot bulbs compared to shallot seeds. The use of shallot seeds as shallot plant seeds has more advantages than bulbs. Whereas the weakness of TSS (True Shallot Seed) is the addition of cultivation time, which is 40 days for the seedling process. The purpose of this study was to analyze the feasibility of TSS seedling and the advantages of TSS compared to shallot bulbs. This study used scenario design of production scales of 200, 500, 1000 trays, and 1 million seeds with production schedules of 3 cycles per year and 6 cycles per year. The feasibility analysis showed that the investment in shallot seedling with TSS was feasible. Financial analysis calculations at each scale and production schedule resulted NPV (Net Present Value) ranging from 4.750.650 IDR to 822.448.953 IDR rupiah, IRR (Internal Rate Return) 9,87% to 65,4% above the discount rate used of 6%, the Net B/C (Benefit per Cost) Ratio was 1,12 to 2,24 and the initial investment will return to investors in the range of 1,28 to 5,23 years after production begins. Keyword: bawang merah, low cost aeroponic chamber, teknoekonomi, true shallot seed, shallot, technoeconomy
Judul: Balantidiosis disentri dalam zoonosis Abstrak: Balantiosis merupakan suatu penyakit pada manusia dan ababi yang disebabkan oleh Balantidium coli. Penyakit ini pertama kali diamati oleh Kalmsten pada tahun 1857 pada pasien yang mendrita diare, sedang balantidiosis pada babi pertama kali dilaporkan oleh Leukart pada tahun 1862. Parasit ini merupakan protozoa terbesar yang berada pada usus manusia dan babi dan salah satu Giliata yang patogen. Keyword:
Judul: Faktor-faktor yang Memengaruhi Awareness pada Produk Kosmetik Halal di Wilayah Bogor. Abstrak: semakin meningkat, termasuk kosmetik halal. Kota dan Kabupaten Bogor merupakan daerah yang sangat sangat memperhatikan aspek halal. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi awareness pada produk kosmetik halal di Kota, Kabupaten, dan Wilayah Bogor secara keseluruhan. Teknik pengambilan contoh dalam penelitian ini menggunakan tekinik purposive sampling dengan 100 responden di Kota Bogor dan 100 responden di Kabupaten Bogor yang berusia 18 tahun keatas. Metode pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis Structural Equation Modeling-Partial Least Square (SEM-PLS). Hasil penelitian menyatakan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi awareness pada produk kosmetik halal di Kota, Kabupaten maupun Wilayah Bogor secara keseluruhan adalah halal certification, religious belief, dan halal exposure. Keyword: awareness, halal certification, halal exposure, kosmetik halal, religious belief
Judul: Analisis Alokasi Anggaran Kosmetik Halal Bagi Perempuan Bekerja di Kota Bogor Abstrak: Kosmetik saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi mayoritas perempuan di Indonesia. Seorang perempuan harus dapat menyiapkan anggaran untuk membeli kosmetik halal dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi alokasi anggaran untuk kosmetik halal bagi perempuan bekerja yang ada di Kota Bogor. Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor dengan mengambil sampel sebanyak 50 perempuan bekerja di Kota Bogor yang menggunakan kosmetik halal yang dianalisis menggunakan regresi linear berganda. Hasil analisis data menunjukkan bahwa faktor yang signifikan memengaruhi alokasi anggaran kosmetik halal perempuan bekerja di Kota Bogor adalah usia, suku bangsa, status pernikahan, rumah yang ditempati, ketersediaan kosmetik halal, dan harga., Cosmetics are now a necessity for the majority of women in Indonesia. A woman must be able to prepare a budget to buy halal cosmetics to fulfil these needs. The aim of this study was to analyze the factors that affect budget allocation for halal cosmetics for working women in Bogor City. This research was conducted in the city of Bogor by taking a sample of 50 working women in Bogor City who used halal cosmetics which were analyzed using multiple linear regression. The results of data analysis showed that a significant factor affecting the budget allocation halal cosmetics working women in Bogor are age, ethnicity, marital status, occupied homes, the availability of halal cosmetics, and price. Keyword: halal, cosmetics, allocation, budget, multiple linear regression
Judul: Granular venereal disease ( GVD ) lepuh kecil pada vagina sapi teori terbentuknya dan cara pengobatannya Abstrak: Isseponi pada tahun 1887 (dalam Williams, W.L. 1950) pertama sekali menemukan penyakit ini dengan mengamati ada nya lepuh-lepuh atau nodul dan peradangan pada mukosa vulva dan menduga merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus pada sapi. Sedang beberapa ahli menyatakan bahwa GVD bukan merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus, hanya kemungkinan adanya infeksi sekunder yang menyebabkan terjadinya sterilitas dan abortus. Sampai sekarang agen penyebab penyakit ini masih belum diketahui dengan pasti, ada yang menyatakan disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa ataupun micoplasma. - Masa inkubasi penyakit 2 sampai 3 minggu dan dapat berjalan kronis dan ringan tanpa menimbulkan gangguan dan dapat juga berlangsung akut dan parah. Sering penyakit ini dapat sembuh sendiri tanpa diketahui pemunculannya lebih dahulu sehingga pemilik ternak tidak mengetahui hewannya pernah terserang penyakit Venereal Granular ini. Penularan paling sering terjadi melalui perkawinan alam dimana sapi-sapi jantan dapat berperan sebagai penye bar penyakit ke sapi-sapi betina lain. ... Keyword:
Judul: Pengaruh pencekokan simplisia buah mengkudu (Morinda citrifolia) terhadap bobot badan dan derajat kecaxingan pada domba yang diinfeksi haemonchus contortus Abstrak: Prevalensi haemonchosis oleh Haemonchus contortus di Indonesia cukup tinggi yaitu sekitar 80%. Oleh karena itu perlu diusahakan penemuan anthelmintik baru yang berbasis pemanfaatan obat tradisional yang lebih ekonomis, mengingat kelesuan perekonomian lima tahun terakhir dan semakin mahalnya obat sintetis yang beredar dipasaran. Salah satu tanaman obat yang diyakini mempunyai khasiat sebagai anthelmintik adalah buah mengkudu (Morinda citrifolia). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pencekokan simplisia buah mengkudu terhadap bobot badan dan derajat kecacingan pada domba yang diinfeksi H. contortus. Sebanyak 12 ekor domba jantan yang berumur antara 67 bulan dibagi ke dalam empat kelompok perlakuan, yaitu kontrol negatif (KN) sebanyak 3 ekor, kontrol mengkudu dengan dosis pencekokan simplisia mengkudu sebesar 0,4 g/kg BB (KM) sebanyak 3 ekor, kelompok yang dicekoki simplisia mengkudu dengan dosis 0,4 g/kg BB dan yang diinfeksi 10.000 L3 H. contortus (MI) sebanyak 3 ekor, dan kelompok yang diinfeksi 10.000 L3 H. contortus tanpa dicekoki simplisia (KI) sebanyak 3 ekor. Penimbangan bobot badan dan penghitungan telur tiap gram tinja (ttgt) dilakukan seminggu sekali selama delapan minggu dan antara minggu ketujuh dan kedelapan dihitung setiap hari. Pada akhir penelitian hewan dipotong untuk menghitung jumlah cacing H. contortus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan bobot badan diantara keempat kelompok secara statistik tidak berbeda nyata (nilai-P > 0,05), namun menunjukkan adanya tendensi peningkatan bobot yang lebih baik pada KM dan MI daripada KN dan KI. Jumlah ttgt antara MI dan KI tidak berbeda nyata (nilai-P >0,05). Pada KI menunjukkan adanya kecenderungan jumlah ttgt yang meningkat sedangkan MI cenderung terus menurun. Reduksi populasi cacing pasca mati pada kelompok MI dengan KI sebagai kontrol sebesar 26,48%. Keyword:
Judul: Gambaran Sel Darah Putih Domba Lokal Penderita Haemonehosis Pasca Pemberian Simplisia Buah Mengkudu (Morinda Citrifolia). Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk melihat garnbaran sel darah putih (Ieukosit) domba lokal penderita haemonehosis pasea pemberian simplisia buah mengkudu (Morinda cilrifolia). Sebanyak delapan beIas ekor domba jantan yang berumur 5-7 bulan dibagi menjadi empat kelompok perIakuan. Dua minggu setelab domba dibebas eaeingkan dengan pemberian ivermeetin (dosis: 200 mgIKg BB) dan Albendazole (dosis: 3,8 mglKg BB) baru dilakukan perIakuan terhadap domba sesuai dengan kelompoknya. Kelompok pertama adalah kontrol mengkudu (KM) sebanyak 6 ekor domba yang diberi mengkudu dari awal sampai akhir penelitian. Kedua adalah kelompok mengkudu infeksi (MI) sebanyak 3 ekor dengan perIakuan sarna seperi pada KM, akan tctapi diinfeksi dengan 10.000 larva infektif Haemonchus contortus. Ketiga adalau kelompok kontrol yang tidak diberi mengkudu (KN) dan tidak diinfeksi sebanyak 6 ekor, dan keempat adalau kelompok yang tidak diberi mengkudu akan tetapi di infcksi larva infektif 10.000 H. contortus (KI) sebanyak 3 ekor domba. Infeksi H. contorlus pada kelompok KI dan MI dilakukan pada minggu ketiga penelitian. Pengambilan sampel darah dilakukan setiap minggu dengan menggunakan tabung vakum berheparin untuk pengamatan jumlah absolut sel leukosit dan jumlah diferensiasi sel leukosit (neutrofil, basofil, eosinofil, limfosit, dan monosit) melalui preparat ulas darah. Basil penelitian menunjukkan bahwa simplisia buab mengkudu tidak memberikan pengaruh yang nyata pada jumlah total sel leukosit serta terhadap jumlah sel eosinofiI, sel neutrofiI, sel basofil, sel monosit, dan sel Iimfosit (P>0,05), akan tetapi terdapat keeenderungan peningkatan jumlah sel eosinofil pada kelompok domba yang diinfeksi dengan H. contortus (MI dan KI) serta kelompok domba yang diberi mengkudu tanpa infeksi (KM). Keyword:
Judul: Bisnis Fotografi Snapcash : Platform Digital. Abstrak: Fotografi merupakan bagian gaya hidup masyarakat saat ini. Namun hingga saat ini belum ada platform digital yang menawarkan jasa fotografi. Ide bisnis Snapcash diciptakan sebagai solusi berupa platform digital yang dapat digunakan oleh fotografer untuk mencari pekerjaan dan konsumen untuk mencari jasa fotografi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui permasalahan konsumen, menciptakan solusi yang tepat, dan merumuskan model bisnis yang sesuai untuk Snapcash. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan customer discovery. Pengumpulan data dilakukan secara non probability purposive sampling. Hasil pengujian masalah menunjukkan kesulitan fotografer dalam mendapatkan pelanggan dan kesulitan konsumen dalam menemukan fotografer yang sesuai kriteria. Solusi yang ditawarkan adalah aplikasi dan fitur yang ada didalamnya. Berdasarkan uji solusi yang dilakukan, solusi yang ditawarkan diterima oleh responden sehingga menjadi solusi bagi responden penelitian. Model bisnis Snapcash terverifikasi berdasarkan tiga aspek yaitu kesesuaian produk dengan pasar, segmen pelanggan dan cara mencapainya, serta cara perusahaan menghasilkan uang. Keyword: customer discovery, fotografi, model bisnis, platform digital
Judul: Dampak Pertambangan Batubara terhadap Kesejahteraan Petani Karet (Kasus: Desa Padang Panjang, Kecamatan Tanta, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan) Abstrak: Pertambangan di daerah pedesaan dapat dilihat sebagai pedang bermata dua. Di satu sisi, pertambangan membawa kemakmuran bagi penduduk setempat. Namun, di sisi lain, pertambangan juga menyebabkan perubahan kepemilikan lahan dan strategi mata pencaharian masyarakat, sehingga masyarakat menjadi rentan dalam hal sumber pendapatan dan mata pencaharian. Penelitian ini menggali dampak pertambangan batubara terhadap kesejahteraan petani karet di Desa Padang Panjang. Penelitian ini menggunakan metode triangulasi, menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Kami menemukan bahwa masyarakat Desa Padang Panjang mengalami perubahan sosial yang signifikan karena banyak yang beralih dari mata pencaharian agraris menjadi pekerja tambang. Pergeseran ini mendorong penduduk untuk mengadopsi strategi mata pencaharian yang berbeda, seperti intensifikasi-ekstensifikasi pertanian dan diversifikasi mata pencaharian ganda. Masyarakat lokal tidak bermigrasi karena masuknya orang luar yang mencari pekerjaan di perusahaan tambang batubara. Analisis regresi logistik, penelitian ini mengidentifikasi dua faktor yang secara signifikan memengaruhi kesejahteraan petani karet yang terkena dampak pertambangan batubara, yaitu aksesibilitas pendidikan dan akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi. Peningkatan aspek-aspek ini berpotensi mengurangi dampak buruk pertambangan batubara terhadap kesejahteraan petani karet di desa tersebut. Keyword: kesejahteraan, petani karet, pertambangan, perubahan sosial, strategi nafkah
Judul: Dampak perubahan faktor internal dan eksternal terhadap ekonomi rumahtangga petani karet rakyat di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah Abstrak: Indonesia memiliki luas areal karet terbesar di dunia, namun dengan jumlah produksi terbesar kedua setelah negara Thailand. Hal ini diakibatkan oleh nilai produktivitas karet Indonesia yang rendah akibat dari kurangnya pengembangan Perkebunan Rakyat (PR) karet yang memiliki proporsi terbesar dari total luas perkebunan karet di Indonesia. Pelaksanaan program Perkebunan Inti Rakyat (PIR) bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani rakyat dengan memberikan teknologi, pelatihan dan informasi serta meningkatkan produktivitas perkebunan. Salah satu daerah di Indonesia yang mengimplementasikan program PIR adalah Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. PR di Kabupaten Kotawaringin Barat terbagi menjadi PR karet plasma (PIR) dan mandiri. Tujuan penelitian adalah untuk: (1) mendeskripsikan karakteristik petani karet rakyat dan pelaksanaan pola PIR, (2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan rumahtangga petani karet rakyat dalam alokasi waktu kerja, produksi, pendapatan, dan pengeluaran rumahtangga, dan (3) menganalisis dampak perubahan faktor internal dan eksternal terhadap ekonomi rumahtangga petani karet rakyat di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Penelitian menggunakan data cross section dengan sampel rumahtangga petani karet plasma dan mandiri di Desa Sungai Hijau dan Pangkalan Satu pada tahun 2013. Model ekonomi rumahtangga petani dibangun sebagai suatu sistem persamaan simultan dan diestimasi menggunakan metode Two Stage Least Squares (2SLS). Petani karet rakyat plasma dapat meningkatkan kesejahteraan dengan adanya kombinasi antara peningkatan pendapatan selain usahatani karet dengan peningkatan investasi sumberdaya manusia sedangkan petani karet rakyat mandiri dapat meningkatkan kesejahteraan dengan adanya penetapan umur tanaman karet dan penambahan luas kebun karet. Keyword: household economic, rubber, welfare, Nucleus Estate Smallholder
Judul: Klasifikasi genre musik menggunakan Learning Vector Quantization (LVQ) Abstrak: Radio stations and music television have a milion of music tapes. A lot of musical genres create a problem when people wants to determine the right genre of a new kind of music. To classify the musical genre is not an easy task, because the musical genre is really difficult to standardization. Automatic musical genre classification can assist the human role in that process and help people to searching for the song acording to the genre that people want. This research using Mel Frequency Coefficient Cepstrum (MFCC) to obtain feature extraction. Learning Vector Quantization (LVQ), one kind of artificial neural network used for classification method. The number of genres that are used were four kind of musical genre, that is rock, classic, keroncong, and jazz with four different duration that is 5 second, 10 second, 20 second and 25 second. This research using k- fold cross validation to distribute dataset for training and testing set with the number of folds as much as 2 until 10 fold. This research succesfully implemented MFCC feature exraction and classification using LVQ. Based on this research, the accuracy of the classification using Learning Vector Quantization reaches 93,75% for the four type musical genre. The highest accuracy value was obtain from the experiments with a duration of 10 second and the number of fold 4. Training time for each duration is 30 minute for 5 second music duration, 45 minute for 10 second music duration 120 minute for 20 second music duration and 150 minute for 25 second music duration. Keyword:
Judul: Produktivitas Penebangan dan Pembagian Batang Kayu Jati di BKPH Mojorayung KPH Madiun. Abstrak: Pengoptimalan proses pemanenan dapat berdampak terhadap peningkatan produksi kayu. Salah satu tahapan awal dan cukup penting pada proses pemanenan kayu jati (Tectona grandis L. f.) adalah kegiatan penebangan dan pembagian batang. Tujuan penelitian ini untuk mengukur produktivitas dan mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi produktivitas kegiatan penebangan dan pembagian batang di BKPH Mojorayung, KPH Madiun. Hasil produktivitas rata-rata penebangan dan pembagian batang operator 1 adalah 1.02 m³/jam dan operator 2 adalah 0.97 m³/jam, sehingga produktivitas kegiatan penebangan dan pembagian batang kayu jati di BKPH Mojorayung, KPH Madiun sebesar 0.995 m³/jam. Faktorfaktor yang mempengaruhi produktivitas kegiatan penebangan dan pembagian batang diantaranya volume yang dihasilkan dan waktu standar yang terdiri dari waktu efektif dan faktor kelonggaran, serta sarana prasana di lokasi tebangan. Adanya faktor kelonggaran yang diberikan terhadap operator chainsaw menghasilkan produktivitas yang optimal. Keyword: penebangan, pembagian batang, kayu jati, produktivitas, waktu kerja
Judul: Produktivitas Penebangan dan Penyaradan Kayu Jati Di KPH Ngawi. Abstrak: Tahapan kegiatan pemanenan seperti penebangan, pembagian batang, dan penyaradan penting dalam kegiatan pemanenan kayu jati (Tectona grandis L.F.) di KPH Ngawi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode time study. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis produktivitas dan faktor-faktor yang memengaruhi penebangan dan penyaradan serta membandingkannya dengan perusahaan di tempat lain. Hasil produktivitas penebangan rata-rata adalah 18 m3/jam, pembagian batang adalah 3.68 m3/jam, dan penyaradan adalah 4.53 m3/jam. Produktivitas penyaradan yang dihasilkan dengan menggunakan tenaga manusia lebih tinggi dibandingkan dengan alat sarad lain seperti sepeda motor dan hardtop dengan nilai produktivitas masing-masing sebesar 1.12 m3/jam dan 1.72 m3/jam. Hal ini dikarenakan perbedaan jarak sarad, dan volume angkut. Produktivitas penyaradan oleh tenaga manusia lebih rendah dibandingkan dengan alat traktor pertanian didapatkan produktivitas sebesar 4.79 m3/jam. Berdasarkan hasil tersebut, apabila penundaan waktu dapat diminimalisir sebesar 30% per siklus kegiatan, maka produktivitas akan meningkat hingga 0.50 m3/jam. Keyword: kayu jati, pemotongan batang, penebangan, penyaradan, time study
Judul: Purifikasi dan karakteristik imunoglobulin Y (lgY) kuning telur ayam spesifik Salmonelaenteritidis menggunakan metode sodium dedocyl sulphate poly acrilamide gel electrophoresis (SDS-page) Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter berat molekul fragmen-fragmen lgY yang terbentuk dengan menggunakan metode Sodium Dodecyl Sulphate Poly-Acrylamide Gel Electrophoresis (SDS-PAGE). Bahan lgY didapatkan dari kuning telur ayam Single Comb Brown Leghorn berusia 24 minggu. Lima ekor ayam divaksinasi dengan 1 ml (10 CFU) suspensi bakteri Samonella Enteritidis yang telah dilemahkan dan lima ekor ayam yang tidak divaksinasi sebagai kontrol. Penyuntikan dilakukan pada vena Brachialis dengan pengulangan vaksinasi (booster) dilakukan pada minggu ke-2, ke-3 dan ke-4 seolah vaksinasi pertama. Satu minggu setelah vaksinasi terakhir telur dikoleksi dan diuji Agar Gel Presipitation Test (AGPT). Keyword:
Judul: Length of Body Weight and Physiological Response Recondition of Lamb After Transportation on Different Transport Duration Abstrak: Transportasi domba dapat mengakibatkan stres yang memungkinkan terjadinya susut bobot badan pada domba sehingga dibutuhkan waktu untuk mengembalikan bobot badan yang hilang selama transportasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengevaluasi pengaruh lama waktu transportasi domba terhadap lama rekondisi bobot badan dan respon fisiologis serta mengetahui waktu yang tepat untuk menjual ternak yang menguntungkan secara ekonomis. Materi penelitian berupa 12 ekor domba lokal ekor tipis jantan dengan rataan bobot badan 24.23±8.55 kg. Perlakuan yang diberikan yaitu perbedaan durasi transportasi (4, 8, dan 12 jam) dan domba dikelompokkan berdasarkan bobot badan. Peubah yang diamati meliputi lama rekondisi bobot badan dan respon fisiologis, penyusutan bobot badan, konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, dan Income Over Feed Cost (IOFC). Data dianalisis ragam menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan untuk membandingkakn nilai fisiologis sebelum dan setelah transportasi data diolah menggunakan uji T berpasangan. Domba yang ditransportasikan dengan kepadatan 0.28 m2 ekor-1 selama 4-12 jam mengalami penyusutan bobot badan sebesar 2.69% - 5.49%. Hasil menunjukkan lama rekondisi bobot badan terhadap durasi transportasi berbeda berkisar antara 2.75-4.50 hari dan lama rekondisi respon fisiologis berkisar antara 1-2 hari setelah transportasi. Hasil perhitungan IOFC menunjukkan bahwa domba yang diberi perlakuan durasi transportasi lebih singkat akan memiliki keuntungan pemeliharaan lebih cepat berkisar antara 3-7 hari dan domba yang telah rekondisi belum tentu memiliki nilai keuntungan. Keyword: IOFC, length of reconditioning, local sheep, transport duration, transportation
Judul: Lama Rekondisi Bobot Badan Domba Ekor Tipis Pasca Transportasi pada Kepadatan yang Berbeda Abstrak: Tujuan penelitian ini yaitu menghitung lama rekondisi domba ekor tipis yang mengalami penyusutan bobot badan pasca transportasi pada kepadatan yang berbeda serta mengkaji income over feed cost pada kepadatan yang berbeda. Penelitian ini menggunakan 24 domba betina ekor tipis umur di bawah 1 tahun (I0). Perlakuan kepadatan ternak yaitu kepadatan 0.08 dan 0.17 m2 ekor-1. Peubah yang diamati meliputi penyusutan bobot badan, konsumsi pakan, pertambahan bobot badan harian, lama rekondisi ternak, dan income over feed cost. Data penelitian diolah dengan uji T. Hasil uji T menunjukkan bahwa pengaruh kedua perlakuan tidak berbeda terhadap penyusutan bobot badan domba namun menunjukkan kecenderungan penyusutan lebih banyak pada kepadatan yang lebih tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kepadatan ternak 0.08 dan 0.17 m2 ekor-1 pada perjalanan selama 6 jam, domba mengalami penyusutan bobot badan secara berurutan sebesar 9.77% dan 6.12% dan lama rekondisi bobot domba pada kepadatan 0.08 m2 ekor-1 selama 6.58 hari sedangkan pada kepadatan 0.17 m2 ekor-1 selama 6.00 hari. Keuntungan pemeliharaan pada perlakuan 0.08 m2 ekor-1 lebih tinggi dibandingkan perlakuan 0.17 m2 ekor-1 sedangkan pemeliharaan selama 13 hari akan memaksimalkan keuntungan yang diperoleh dibandingkan pemeliharaan selama 7 hari. Keyword: domba ekor tipis, lama rekondisi, penyusutan bobot badan, transportasi
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica. Keyword:
Judul: Ultrasound-Assisted Depolymerization of Carrageenan from Kappaphycus alvarezii Hydrolysis by Marine Endophytic Fungi RS6A Abstrak: Kappaphycus alvarezii merupakan spesies rumput laut penghasil kappakaragenan. Karagenan merupakan polisakarida yang terbentuk dari unit Dgalaktosa dan 3,6-anhidrogalaktosa yang dihubungkan oleh ikatan α-1,3 dan β-1,4- glikosidik. Proses hidrolisis K. alvarezii dilakukan secara enzimatis dengan memanfaatkan kapang RS6A sebagai penghasil enzim selulase untuk mengekstrak karagenan. Penelitian bertujuan menentukan waktu ultrasonikasi yang optimal dalam proses depolimerisasi karagenan. Perlakuan diberikan pada proses depolimerisasi dengan perbedaan waktu ultrasonikasi (0, 30, 60 dan 90 menit). Viskositas karagenan diukur menggunakan viskometer Brookfield, yang kemudian digunakan untuk menghitung bobot molekul melalui persamaan Mark-Houwink. Nilai viskositas dan bobot molekul yang diperoleh bervariasi antara 3.73-6.13 cP dan 35.58-52.15 kDa, serta memiliki korelasi terbalik dengan waktu ultrasonikasi. Hasil tersebut menunjukkan ultrasonikasi efektif menurunkan bobot molekul dalam proses depolimerisasi. Perlakuan terpilih diperoleh ultrasonikasi selama 30 menit dengan kesesuaian standar sesuai SNI dan FAO., Kappaphycus alvarezii is a species of seaweed that produces kappacarrageenan. Carrageenan is a polysaccharide formed from D-galactose and 3,6- anhydrogalactose units which linked by α-1,3 and β-1,4 glycosidic bonds. The hydrolysis process of K. alvarezii was carried out enzymatically by fungus RS6A as a cellulase enzyme producer to extract carrageenan. This study aims to determine the optimal ultrasonication time in the carrageenan depolymerization process. Treatment was given on depolymerization process with differences in ultrasonication time (0, 30, 60 and 90 minutes). Carrageenan viscosity was measured using Brookfield viscometer, which was then used to calculate the molecular weight by Mark-Houwink equation. The viscosity and molecular weight values varied between 3.73-6.13 cP and 35.58-52.15 kDa, and had an inverse correlation with the ultrasonication time. These results indicate that ultrasonication was effective in reducing molecular weight in the depolymerization process. The selected treatment was obtained by ultrasonication for 30 minutes with conformity to standards according to SNI and FAO. Keyword: depolimerisasi, hidrolisis enzimatis, karagenan, ultrasonikasi., carrageenan, depolymerization, enzymatic hydrolysis, ultrasonication.
Judul: Isolasi dan Karakterisasi Enzim Selulase Kapang Endofit Laut. Abstrak: Selulase merupakan enzim yang mampu memutus ikatan β-1,4 glikosidik dari selulosa. Salah satu kapang laut yang dapat memproduksi selulase adalah kapang EN. Sumber karbon yang digunakan pada penelitian ini yaitu rumput laut Kappaphycus alvarezii yang dilakukan praperlakuan dengan perendaman air hangat dan air biasa. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan enzim selulase, menentukan waktu produksi dan praperlakuan sumber karbon terbaik, menentukan konsentrasi amonium sulfat terbaik pada proses pemurnian, dan menentukan pH serta suhu optimum dari enzim selulase. Waktu inkubasi selama 9 hari dengan perendaman rumput laut dalam air hangat menunjukkan aktivitas tertinggi sebesar 0,0276 ± 0,0008 U/mL. Konsentrasi amonium sulfat 70% kejenuhan dapat mengendapkan enzim selulase dengan kelipatan pemurnian sebesar 1,177 kali. Enzim selulase semi murni pada penelitian ini optimum pada pH 5 dan suhu 50℃. Keyword: amonium sulfat, kapang endofit laut, pretreatment, selulase
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10. Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
Judul: Multivariate Forecasting Harga Pangan Sembako Melibatkan Faktor Eksternal Menggunakan Long-Short Term Memory. Abstrak: Forecasting harga pangan sembako telah dikembangkan oleh beberapa peneliti dengan beragam algoritme forecasting. Namun, penelitian sebelumnya hanya univariate forecasting dan perbandingan hasil error di antara algoritme forecasting. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan multivariate forecasting harga pangan sembako di DKI Jakarta dengan melibatkan faktor ekonomi dan kesehatan menggunakan algoritme Long-Short Term Memory (LSTM) dimana untuk uji akurasi berdasarkan nilai MAPE. Algoritme LSTM untuk multivariate forecasting harga pangan sembako menghasilkan rata-rata MAPE sebesar 0,851% yang menunjukkan bahwa seluruh model dalam kategori akurasi sangat baik untuk forecasting komoditas pangan sembako yang diwakili. Selain itu, MAPE pada multivariate forecasting juga lebih baik bila dibandingkan MAPE pada univariate forecasting sebesar 1,249%. Secara global, variabel prediktor yang paling berpengaruh terhadap hasil forecast adalah variabel harga pangan sembako, BBM RON 92 (Pertamax), nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar, tingkat inflasi, dan jumlah kasus positif aktif Covid-19. Keyword: harga pangan sembako, Long-short term memory, multivariate forecasting
Judul: Prediction Model Number of COVID-19 Cases and Analysis Based on Demography, Social and Economy Using Long Short Term Memory (Case Study: East Java Province) Abstrak: Coronavirus Disease 2019 atau (COVID-19) disebabkan oleh jenis virus corona baru yang dapat menimbulkan penyakit pernapasan. Penyakit ini ditemukan pertama kali di Wuhan, China, pada bulan Desember 2019. Virus ini ditularkan melalui cairan atau kontak langsung dan menginfeksi saluran pernapasan yang mengakibatkan pneumonia di sebagian besar kasus. Faktor demografi, sosial dan ekonomi merupakan faktor-faktor yang mendorong penyebaran penyakit menular. Antisipasi dan pengukuran dari berbagai faktor yang terlibat dalam penyakit menular dapat dimodelkan secara matematis dengan pemodelan matematika. Penelitian ini melakukan pemodelan prediksi kasus COVID-19 di Jawa Timur menggunakan Long Short Term Memory (LSTM). Berdasarkan hasil penelitian, kabupaten/kota di Jawa Timur terbagi menjadi lima cluster sesuai karakteristik demografi, sosial dan ekonominya. Jumlah kasus positif COVID-19 yang tinggi terdapat di cluster dengan PDRB yang tinggi. Hasil analisis regresi menunjukan bahwa atribut PDRB merupakan atribut yang berpengaruh signifikan terhadap jumlah terkonfirmasi COVID-19 di Jawa Timur. Penelitian ini memperkirakan jumlah terkonfirmasi positif COVID-19 masih terus naik hingga akhir Juli 2021., Coronavirus Disease 2019 or (COVID-19) is caused by a new type of coronavirus that can cause respiratory disease. This disease was first discovered in Wuhan, China, in December 2019. This virus is transmitted through fluids or direct contact and infects the respiratory tract resulting in pneumonia in most cases . Demographic, social and economic factors are factors that encourage the spread of infectious diseases. The anticipation and measurement of various factors involved in infectious diseases can be modeled mathematically. This research conducts predictive modeling of COVID-19 cases in East Java using Long Short Term Memory (LSTM). Based on the research results, districts/cities in East Java are divided into five clusters according to their demographic, social and economic characteristics. Many positive cases of COVID-19 are found in clusters with a high value of Gross Regional Domestic Product (GDP regional). The results of the regression analysis indicate that GDP regional attribute is an attribute that has a significant effect on the number of positive confirmed cases of COVID-19 in East Java. This study estimates that the addition of the positive number of COVID-19 will continue to rise until the end of July 2021. Keyword: COVID-19, demographic, economic, long short term memory, prediction modeling, social
Judul: Kura-kura air tawar (Ordo testudinata) di kawasan cagar alam Gunung Tukung Gede dan rawa danau Kabupaten Serang, Propinsi Banten Abstrak: AD FARAJALLAH dan TARUNI SRI PRAWASTI. Kura-kura air tawar (Ordo Testudinata) yang menyebar di Indonesia terdiri dari empat famili, yaitu Emydidae, Trionychidae, Chelidae dan Carettochelidae. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan kura-kura air tawar (Ordo Testudinata) di Kawasan Gunung Tukung Gede dan Rawa Danau Kabupaten Serang, Propinsi Banten. Penelitian dilakukan mulai September 2000 sampai Februari 2001. Kegiatan penelitian ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu penangkapan kura-kura (dengan cara berburu dan memancing), identifikasi kura-kura menggunakan kunci identifikasi dari Ernst & Barbour. Analisis ekologi dilakukan di habitat kura-kura air tawar yang ditemukan. Panjang total sungai yang ditelusuri di Kawasan Cagar Alam Gunung Tukung Gede dan Rawa Danau adalah 51,35 km. Kura-kura air tawar yang berhasil ditangkap selama periode pengamatan sebanyak 9 ekor diidentifikasi sebagai 3 spesies, yaitu Cuora amboinensis, Cyclemys dentata (Famili Emydidae) dan Amyda cartilaginea (Famili Trionychidae). Cuora amboinensis ditemukan sebanyak 5 ekor, Cyclemys dentata 3 ekor dan Amyda cartilaginea sebanyak 1 ekor. Kura-kura air tawar dapat ditemukan di sungai, kolam, pematang sawah dan rawa., Indonesian fresh water turtles could be classified into four families, that are Emydidae. Trionychidae, Chelidae and Carettochelidae. This research was conducted to study fresh water turtles in Mount Tukung Gede and Rawa Danau Nature Reserves (Serang, Banten Province). The animals were caught during September 2000 -February 2001 by means of hunting and fishing. The key identification of Ernst & Barbour was used to identify the specimen. Furthermore, ecological analysis was done in the surrounding area where the specimen were found. The total length of rivers in Mount Tukung Gede and Rawa Danau Nature Reserves is 51.35 km. Nine individuals of fresh water turtle that was found could be identified as 3 species : Cuora amboinensis (5 individuals) and Cyclemys dentata (3 individuals) (Famili Emydidae), and Amyda cartilaginea (1 individual) (Famili Trionychidae). The fresh water turtles could be found in rivers, ponds, rice field and swamps. Keyword:
Judul: Seleksi bakteri probiotik untuk biokontrol vibriosis larva udang windu Penaeus monodon menggunakan cara kultur bersama Abstrak: Bakteri Vibrio harveyi merupakn agen utama vibriosis pada larva udang windu. Menggunakan antibiotik untuk mengatasi masalah tersebut telah menyebabkan bakteri V. harveyi resistem terhadap antibiotik. Probiotik merupakan salah satu alternatif untuk mengendalikan vibriosis pada larva udang windu. Keyword:
Judul: Uji Ketahanan Beberapa Strain Larva Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii de Man) Terhadap Bakteri Vibrio harveyi. Abstrak: Udang galah (Macrobrachium rosenbergii de Man) merupakan salah satu komoditas perikanan air tawar yang sangat potensial, karena memiliki nilai ekonomis tinggi. Penyakit yang sering menyerang udang baik di pembenihan maupun pembesaran adalah vibriosis yang disebabkan oleh bakteri Vibrio harveyi. Salah satu cara menanggulangi penyakit vibriosis pada udang adalah dengan menggunakan antibiotik, akan tetapi penggunaan antibiotik memiliki dampak negatif karena dapat menyebabkan resistensi bakteri terhadap antibiotik. Untuk itu, perlu alternatif lain yang aman dan tidak memiliki dampak negatif dalam menanggulangi penyakit vibriosis pada udang, khususnya udang galah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ketahanan beberapa strain larva udang galah, yaitu dari Sungai Ogan Sumatra Selatan, Sungai Asahan Sumatra Utara, Sungai Barito Kalimantan Selatan, Sungai Ciasem Jawa Barat, dan strain GIMacro terhadap bakteri Vibrio harveyi, sebagai dasar perakitan varietas unggul udang galah. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-April 2009 bertempat di Laboratorium Kesehatan Ikan Departemen Budidaya Perairan, FPIK IPB dan Loka Riset Pemuliaan dan Teknologi Budidaya Perikanan Air Tawar Sukamandi, Subang. Larva udang galah yang digunakan stadia 4 panjang rata-rata 2,7±0,4 mm. Padat penebaran larva adalah 100 ekor/liter. Pakan naupli Artemia sp. diberikan pada pagi dan sore hari. Wadah yang digunakan untuk pemeliharaan dan perlakuan larva udang galah adalah stoples bervolume 3 liter. Setiap wadah diisi air payau 10 ppt sebanyak 1 liter. Selanjutnya, diinfeksikan bakteri V. harveyi patogen berumur 24 jam dengan kepadatan 105 cfu/ml selama 48 jam. Parameter yang diamati meliputi pengamatan visual abnormalitas larva uji dilihat dari tingkah laku larva dan kondisi organ hepatopankreas, tingkat kelangsungan hidup, kelimpahan total bakteri Vibrio sp. dan V. harveyi, identifikasi bakteri, dan parameter kualitas air. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan strain larva dan tiga ulangan, analisis deskripsi kualitatif dan analisis deskripsi kuantitatif. Dari hasil pengamatan visual terhadap larva udang galah yang terinfeksi, terlihat gejala stress, seperti : nafsu makan rendah terlihat dari kurang responsif terhadap Artemia, berenang tanpa arah, hepatopankreas terlihat pucat dan hancur, serta sampai terjadi perubahan warna tubuh dari transparan menjadi putih pucat pada larva yang terinfeksi bakteri V. harveyi. Selama 48 jam perlakuan tingkat kelangsungan hidup larva yang berasal dari strain induk yang berbeda memberikan hasil sebagai berikut : strain Ogan 20%, strain Ciasem 53,66%, strain Asahan 61,33%, strain GIMacro 65%, dan strain Barito 75%. Larva strain Barito memiliki tingkat kelangsungan hidup yang paling tinggi jika dibandingkan dengan perlakuan lainnya yaitu sebesar 75%. Tingkat kelangsungan hidup terendah terlihat pada perlakuan larva strain Ogan sebesar 20%. Hasil kelimpahan total bakteri Vibrio sp. dan V. harveyi pada awal infeksi untuk setiap perlakuan rata-rata berkisar 105 cfu/ml, sedangkan pada akhir perlakuan kelimpahan total bakteri menurun, menjadi berkisar antara 103 – 104 cfu/ml. Kelimpahan bakteri V. harveyi pada larva yang mati berkisar 102 – 103 cfu/larva. Keyword:
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica. Keyword:
Judul: Evaluasi kinerja jaringan irigasi hidroponik dengan sistem NFT Nutrient Film Technique untuk budidaya tanaman petsai Brassica pekinensis L. di Parung FARM, Bogor Abstrak: Budidaya tanaman secara hidroponik merupakan alternatif sistem budidaya tanaman dengan memanfaatkan medium bukan tanah. Berbagai sistem hidroponik yang telah berhasil dikembangkan misalnya hidroponik NFT (Nutrient Film Technique), hidroponik substrat, hidroponik aeroponik, hidroponik pasang surut (Ebb and Flow), dan hidroponik DFT (Deep Flow Technic). Pada hidroponik NFT, beragam tanaman bisa ditanam kecuali tanaman berumbi. Hidroponik NFT cocok untuk tanaman sayuran daun, sayuran batang, dan sayuran buah. Dengan semakin meningkatnya nilai ekonomi air maka penggunaan air, sebagai salah satu faktor produksi harus semakin diperhitungkan agar keuntungan dari usaha tani tetap tercapai. Pemenuhan kebutuhan air bagi tanaman merupakan faktor penting untuk menciptakan hasil produksi pertanian yang maksimum. Hal tersebut harus didukung oleh pengelolaan irigasi yang baik dan efisien. Pengelolaan irigasi bertujuan untuk memaksimumkan pertumbuhan tanaman dalam hubungannya dengan efisiensi, biaya operasional, dan kemudahan operasional. Tujuan penelitian masalah khusus adalah 1) Menghitung efisiensi irigasi, 2) Menghitung koefisien keseragaman irigasi, 3) Menghitung koefisien keseragaman produk, 4) Menghitung kebutuhan air tanaman, 5) Menghitung biaya irigasi. 6) Membuat analisis usaha tani tanaman petsai, dan 7) Membuat analisis kelayakan finansial budidaya hidroponik di Parung Farm. Bahan dan alat yang digunakan adalah tanaman petsai (Brassica pekinensis L.), jaringan irigasi NFT instalasi hidroponik, stopwatch, gelas ukur, ember, meteran, dan alat tulis. Nilai efisiensi irigasi pada sistem hidroponik NFT di Parung Farm adalah 96.25% dan efisiensi distribusi sebesar 31.1% dengan nilai rata-rata koefisien keseragaman irigasi adalah 66.55%. Nilai rata-rata koefisien keseragaman pada munitoid adalah 78.26%. Nilai rata koefisien keseragaman pada bedeng tanaman adalah 72.79%. Koefisien keseragaman bobot produk adalah 96.7% dengan. produksi rata-rata 3 kg/m² bedeng atau 0.05 kg/tanaman ... Keyword:
Judul: Mempelajari Kinerja Sistem Irigasi Para Pada Budidaya Tanaman Pak Coy (Brassica chinensis L.) secara Hidroponik dengan Media Arang Sekam Abstrak: Dewasa ini potensi serta peluang pasar industri hortikultura khususnya sayuran semakin luas seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan sayuran yang berkualitas tinggi. Salah satu tanaman sayuran yang mempunyai prospek baik dan nilai ekonomis yang cukup tinggi adalah Pak Choy (Brassica chinensis L.). Beralihnya fungsi lahan pertanian menjadi daerah perindustrian menyebabkan semakin sempitnya lahan pertanian potensial yang dapat dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Keyword:
Judul: Differential Leukocytes in Mice (Mus muscullus) after Amyloid Beta Aβ40 and Aβ42 Immunization as a Marker of Alzheimer’s Disease. Abstrak: Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang bersifat irreversibel dan progresif yang terkait dengan perubahan sel-sel saraf, sehingga menyebabkan kematian sel otak dan terjadinya demensia. Pengamatan terhadap diferensial leukosit dapat membantu dalam mendiagnosa penyakit ini dengan tepat. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran diferensial leukosit pada mencit terhadap respon imunisasi amyloid beta Aβ40 dan Aβ42. Penelitian ini menggunakan 22 ekor mencit (Mus muscullus) Balb/c jantan dan betina dengan berat badan 20-35 gr. Mencit dibagi menjadi tiga kelompok yaitu, kelompok mencit kontrol, kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid Aβ40 dan kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid beta Aβ42. Sampel darah dimabil melalui vena coccygea sebanyak 0,5 ml setiap mencit. Sampel darah diambil pada hari ke-0, 14 dan 24 setelah diimunisasi. Hasil menunjukkan kelompok mencit yang diimunisasi amyloid beta 40 (Aβ40) dan amyloid beta 42 (Aβ42) menyebabkan peningkatan jumlah limfosit dan neutrofil yang signifikan, sedangkan kelompok mencit kontrol tidak menunjukkan perubahan leukosit yang signifikan. Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pemberian imunisasi antigen amyloid beta Aβ40 dan Aβ42 pada mencit tidak memengaruhi jumlah basofil, eosinofil, neutrofil batang serta monosit., Alzheimer's is an irreversible and progressive neurodegenerative disease associated with changes in nerve cells, leading to brain cell death and dementia. Observation of differential leukocytes can help in diagnosing the disease precisely. This study aims to find out the differential picture of leukocytes in mice against amyloid beta Aβ40 and Aβ42 immunization responses. This study used 22 mice (Mus muscullus) Balb / c male and female with a weight of 20-35 grams. Mice were divided into three groups, namely, the control mice group, the Aβ40 amyloid antigen vaccination mice group and the Aβ42 amyloid beta antigen vaccination mice group. Blood samples are taken through the coccygea vein as much as 0.5 ml per mice. Blood samples are taken on days 0, 14 and 24 after immunization. Results showed the mice group immunized amyloid beta 40 (Aβ40) and amyloid beta 42 (Aβ42) caused a significant increase in lymphocyte and neutrophil counts, while the control mice group showed no significant leukocyte changes. Based on the observations, it can be concluded that immunization of amyloid beta Aβ40 and Aβ42 antigens on mice does not affect the number of basophils, eosinophils, bar neutrophils and monocytes. Keyword: Alzheimer, Diferensial leukosit, Amyloid beta, Mencit, Alzheimer's, differential leukocytes, amyloid beta, mice
Judul: Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Jumlah Tenaga Kerja Optimal Divisi Finance & Treasury PT Sawit Permai Lestari. Abstrak: Perubahan organisasi yang terjadi pada PT Sawit Permai Lestari mengakibatkan perubahan komposisi jumlah karyawan terutama di Divisi Finance & Treasury. Perubahan komposisi karyawan tersebut berdampak pada beban kerja karyawan di Divisi Finance & Treasury. Penelitian ini bertujuan (1) menganalisis beban kerja karyawan pada divisi Finance & Treasury berdasarkan hasil analisis beban kerja dan (2) menghitung jumlah kebutuhan karyawan optimal pada Divisi Finance & Treasury PT Sawit Permai Lestari. Pengambilan sampel menggunakan non-probability sampling dengan teknik sampling jenuh atau sensus dengan ukuran sampel sebanyak 16 karyawan. Metode yang digunakan yaitu analisis beban kerja dengan perhitungan full time equivalent berdasarkan aktivitas unit kerja dan divalidasi oleh senior. Hasil analisis beban kerja pada Divisi Finance & Treasury menunjukkan 25% (4 orang) memiliki beban kerja rendah (underload), 56.25% (9 orang) memiliki beban kerja normal (fit), 18.75% (3 orang) memiliki beban kerja berlebih (overload). Kebutuhan tenaga kerja optimal pada Divisi Finance & Treasury sebanyak 18 karyawan. Keyword: analisis beban kerja, expert judgement, full time equivalent
Judul: Analisis Tingkat Kepuasan Kerja Karyawan Bagian Produksi di PT Mitra Marin Manunggal, Sidoarjo, Jawa Timur. Abstrak: Tenaga kerja merupakan aset perusahaan yang sangat menentukan keberhasilan proses produksi. Dalam kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil saat ini, masalah kepuasan dan kesejahteraan karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Ketidakpuasan tenaga kerja terhadap sistem di perusahaan dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dan berakibat langsung terhadap tingkat perputaran karyawan. Keyword:
Judul: Leucocytozoonosis Pada Ayam Ras di Sumatera Utara Abstrak: Di Propinsi Sumatra Utara penyakit leucocytozoonosis pada ayam ras yang disebabkan oleh Leucocytozoon caulleryi dilaporkan oleh Balai Penyidikan Penyakit Hewan wilayah I Medan untuk pertama kali pada bulan Oktober 1982. Penyakit ini mula-mula ditemukan pada ayam broiler berumur 2-3 bulan di Kampung Purwodadi, Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Pada penyidikan terhadap penyakit leucocytozoonosis ini dibeberapa peternakan ayam ras di Kabupaten Deli Serdan Kotamadya Medan ternyata bahwa penyakit ini menimbulkan mortalitas sebesar 20% dan morbiditas 50-100%. Cara mendiagnose yang dipergunakan masih perlu ditingkatkan untuk memperoleh angka mortalitas dan morbiditas yang lebih cermat. Pemakaian gel precipitation test dianjurkan. Penyakit ini diketahui menyerang ayam ras yang dipelihara pada daerah persawahan, daerah yang penuh dengan semak belukar dan keadaan tanah yang lembab dan basah serta banyak air yang tergenang. Ayam yang terserang berumur 2-3 bulan. Diduga penyakit ini ditularkan melalui agas (Culicoides). Keyword:
Judul: Modelling of Late Payment Tuition Fee Classification of Students IPB University using Random Forest and AdaBoost Abstrak: Menurut data yang diperoleh dari data Direktorat Keuangan dan Akutansi IPB, terjadi peningkatan jumlah mahasiswa yang mengalami keterlambatan dalam pembayaran UKT di tiap angkatan mulai tahun 2016 sampai dengan 2018 dengan banyak mahasiswa yang mengalami keterlambatan yaitu 54, 64, dan 117 mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pemodelan klasifikasi menggunakan Random Forest dan AdaBoost serta mengidentifikasi peubah penting yang didapatkan dari pemodelan terbaik. Pemodelan klasifikasi akhir Random Forest menggunakan parameter optimal banyak peubah penjelas sebanyak 7 peubah dan banyak pohon sebanyak 500 pohon dengan penanganan ketidakseimbangan data yaitu Random Oversampling (ROS). Sedangkan pemodelan klasifikasi akhir AdaBoost menggunakan parameter optimal banyak iterasi sebanyak 80 iterasi dengan penanganan ketidakseimbangan data yaitu Random Undersampling (RUS). Pemodelan Random Forest dan AdaBoost memiliki ukuran kinerja prediksi ROC-AUC masing-masing sebesar 58,70% dan 52,90%. Pemodelan Random Forest memiliki kinerja prediksi lebih baik dibandingkan dengan AdaBoost dalam memprediksi mahasiswa yang berindikasi akan terlambat dalam pembayaran UKT dengan selisih nilai ROC-AUC sebesar 5,8%. Kemudian, peubah penting yang dihasilkan dari pemodelan Random Forest adalah besar daya listrik, penghasilan ayah, dan jumlah anak dalam keluarga. Keyword: AdaBoost, Classification, Random Forest, Tuition Fee
Judul: Performance Comparison of Random Forest and Double Random Forest for Poverty Status Classification at District/City Level Abstrak: Prediksi berdasarkan sebuah model baik untuk dilakukan karena dapat menghasilkan prediksi yang akurat. Salah satu model yang sudah banyak digunakan dalam memprediksi adalah model klasifikasi Random Forest. Namun, ukuran minimum nodesize pada random forest mungkin kurang optimal untuk menghasilkan kinerja model yang terbaik. Double Random Forest mengatasi hal tersebut dengan membentuk pohon yang lebih besar. Penelitian ini ingin membandingkan kinerja model klasifikasi random forest dan double random forest dalam memprediksi status kemiskinan rumah tangga di Jawa Barat pada tahun 2019. Jumlah penduduk miskin yang bernilai sangat kecil dibandingkan jumlah seluruh penduduk di suatu wilayah menyebabkan adanya ketidakseimbangan pada data. Salah satu langkah penanganan yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan teknik SMOTE. Kinerja metode random forest dan double random forest tidak menunjukkan hasil yang berbeda dalam memprediksi status kemiskinan rumah tangga di Jawa Barat. Hal ini dikarenakan ukuran pohon yang dihasilkan random forest sudah dinilai cukup untuk memberikan kinerja model terbaik sehingga tidak diperlukan adanya perbaikan dengan double random forest. Berdasarkan model-model yang terbentuk, jumlah anggota rumah tangga (ART) merupakan peubah paling penting saat memprediksi rumah tangga miskin di Jawa Barat., Predictive modeling leads to more accurate prediction therefore good to be used. One of model that has been widely used in prediction is Random Forest classification model. However minimum nodesize in random forest is not optimal enough to produce the best model performance, so Double Random Forest overcome this issue by forming bigger trees. This study aims to compare the performance of random forest and double random forest classification models in predicting poverty status of households in West Java at 2019. The number of people living in poverty is very small compared to total population in certain area. This causes an imbalance class in the data. One way that can be done to overcome imbalance class is by using SMOTE technique. Performance of random forest and double random forest methods did not show different result in predicting poverty status of households in West Java. This is due to size of the trees produced by random forest that considered good enough to provide best model, so there is no room for improvement with double random forest. Based on the models, age of the householder showing as the most important variable in classifying household poverty status in West Java. Keyword: classification, double random forest, poverty, random forest, SMOTE
Judul: Granular venereal disease ( GVD ) lepuh kecil pada vagina sapi teori terbentuknya dan cara pengobatannya Abstrak: Isseponi pada tahun 1887 (dalam Williams, W.L. 1950) pertama sekali menemukan penyakit ini dengan mengamati ada nya lepuh-lepuh atau nodul dan peradangan pada mukosa vulva dan menduga merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus pada sapi. Sedang beberapa ahli menyatakan bahwa GVD bukan merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus, hanya kemungkinan adanya infeksi sekunder yang menyebabkan terjadinya sterilitas dan abortus. Sampai sekarang agen penyebab penyakit ini masih belum diketahui dengan pasti, ada yang menyatakan disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa ataupun micoplasma. - Masa inkubasi penyakit 2 sampai 3 minggu dan dapat berjalan kronis dan ringan tanpa menimbulkan gangguan dan dapat juga berlangsung akut dan parah. Sering penyakit ini dapat sembuh sendiri tanpa diketahui pemunculannya lebih dahulu sehingga pemilik ternak tidak mengetahui hewannya pernah terserang penyakit Venereal Granular ini. Penularan paling sering terjadi melalui perkawinan alam dimana sapi-sapi jantan dapat berperan sebagai penye bar penyakit ke sapi-sapi betina lain. ... Keyword:
Judul: Studi Potensi Mimi di Kab. Rembang Prof. Jawa Tengah Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa aspek ekologis mimi mulai dari ukuran matang kelamin, tingkah laku pemijahan, lokasi pemijahan, lokasi penangkapan, musim penangkapan dan pemanfaatannya. Penelitian ini dilakukan di sepanjang pantai dan sekitar perairan laut dangkal Kabupaten Rembang Jawa Tengah. Penelitian dilaksanakan selama lima bulan, yaitu mulai tanggal 22 Desember 1991 sampai 18 Mei 1992. Pelaksanaan penelitian dibagi menjadi tiga tahap, yaitu penelitian tahap pendahuluan, penelitian mengenai penangkapan dan penelitian pelengkap. Untuk mengetahui perbedaan dua musim penangkapan mimi (bulan Pebruari dan Maret) digunakan uji statistik dengan metode "Uji Dua Arah Dua Nilai Tengah". Sedangkan untuk menganalisa vegetasi pantai digunakan metode berpetak. Di sekitar perairan laut dangkal Kabupaten Rembang ditemukan tiga jenis mimi yaitu: mimi ranti (Carcinoscorpius rotundicauda), mimi kebo (Tachypleus gigas) dan mimi dadap atau mimi landak (Tachypleus unidentified). Mimi dadap merupakan satu jenis mimi yang tidak dijumpai dalam buku-buku identifikasi mimi. Bentuk mimi dadap dilihat dari atas cangkang prosoma seperti Tachyples gigas jantan, dilihat dari samping seperti Tachypleus tridentatus jantan, tetapi dilihat dari sisi ventral di bawah prosoma seperti jenis Tachypleus gigas betina (tidak terdapat capit pada kaki-kaki jalannya). Mimi ini oleh masyarakat Rembang dianggap beracun. Mimi ini oleh masyarakat setempat tidak pernah ditemui nelayan dalam keadaan berpasangan seperti dua jenis mimi lainnya. Keyword:
Judul: Beberapa Aspek Biologi Reproduksi Mimi Bulan Tachypleus gigas di Perairan Mayangan, Kabupaten Subang, Jawa Barat Abstrak: Indonesia adalah negara yang memiliki potensi lautan yang luas dan kaya akan sumberdaya hayati laut, salah satu contolmya terdapat di Perairan Mayangan, Kecamatal' Legon Kulon, Kabupaten Subang, Jawa Barat, yang beriklim tropis dengaL reratn suhu bulanan 27,5° C-28,7°,C serta salinita3 30-33 ppt dengan kedalaman yang relatif dangkal yailu kurang dari 20 m. Salah satu sum berdaya hayati laut yang ada di Perairan Mayangan lerscbut adalah mimi bulan (Tachyplells gigas). Mimi (Xiphosura)/belangkasIHorseshoe Crab merupakan salah satu biota yang dilindungi di Indonesia menurut SK Menhut no. 12IKPTS.II11987 yang keberadaannya belum banyak diketalmi dan diamati, Sampai saat ini mimi bukan merupakan komoclitas perikal'an yang penting, letapi hanya dijadikan sebagai hasil sampingan semata. Mimi sebenarnya memiliki potensi yang cukup besar. Pada beberapa daerah di Indonesia, pemanfaatan mimi terbatas pada daging dan telur mimi sebagai bahan makan yang lezat. Ekslrak plasma darah mimi Amerika (Limulus polyphemus) telah digunakan dalam bidang kedokteran untuk uji endotoksin pada penyakit g(lnorhoe dan meningitis. Para ahli menduga bahwa kegunaan cairan tubuh mimi Asia sama efektifnya dengan cail'an tubuh L. polyphemus. Potensi tersebut ke depannya akan menjadikan mimi tidak lagi sebagai hasil sampingan, tapi menjacli hasil utama yang c1iinginkan, Hal itu akan menjadikan mimi rentan terhaclap bahaya kepunahan. ~·;.Jaya yang dapat c'."~':ukan untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan cara ll1engelola habitat clan komunitas mimi, yang perlu didukung dengan pengelolaan yang menclasar clan benar, salah satunya aclalall tentang aspck bioiogi reprocluksi clan pertumbuhan mimi, Penelitian ini bertujuan mengetahui aspek biologi reproduksi mimi khususnya mil'li bulan (Tachypleus gigas), sebagai informasi dasar untuk pengelolaan dan pengembangan budidayanya, khususnya di Perairan Mayangan, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Pengambilan mimi bulan contoh dilakukan pada Bulan Maret 2003 sampai Desember 2003. Mimi bulan contoh diperoleh dengan menggunakanjaring rajungan dengan ukuran matajaring 4 inchi dan diawetkan dengan formalin 20%. Mimi bulan contoh yang tdah dibawa ke laboratorium diukur panjang totalnya dengan ketelitian 1 mm, dan berat totalnya ditimbang Dengan menggunakan timbangan O-haus berkapasitas 2000 gram dengan ketelitian 0,01 gram. Keyword:
Judul: Sulfonated Polystyrene-Nafion Composite Gel Polymer Electrolyte for Dye Sensitized Solar Cells Application with Synthetic Dyes Abstrak: Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) merupakan sel surya generasi ketiga dengan kelebihan mudah difabrikasi, biaya produksinya rendah, ramah lingkungan, serta menghasilkan efisiensi konversi daya yang cukup baik. Sistem DSSC tersusun atas elektrode kerja, zat warna, elektrolit, dan elektrode lawan. Elektrolit yang umum digunakan dalam aplikasi DSSC adalah elektrolit cair yang mengandung iodida/triiodida (I-/I3-). Elektrolit cair memiliki kelemahan mudah menguap, sehingga mengakibatkan kinerja DSSC menjadi menurun. Penelitian ini bertujuan memodifikasi elektrolit cair menjadi gel polimer elektrolit komposit polistirena tersulfonasi-nafion serta membandingkan nilai efisiensi dari penggunaan zat warna merah dan kuning sebagai zat pemeka DSSC. Komposit polistirena tersulfonasi-nafion dibuat dengan lima variasi komposisi 0,00:1,00; 0,25:0,75; 0,50:0.50; 0,75;0,25; 1,00: 0,00. Hasil pengukuran menunjukkan komposisi optimum komposit polistirena tersulfonasi-nafion adalah 0,50:0,50 dengan nilai efisiensi 1,50% untuk zat warna merah dan 1,35% untuk zat warna kuning., Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) is a third generation solar cell with the advantages of being fabricated, low production costs, environmentally friendly, and producing a fairly good power conversion efficiency. The DSSC system consists of a working electrode, dyes, electrolyte, and counter electrode. The electrolyte commonly used in DSSC applications is liquid electrolyte containing iodide/triiodide (I-/I3-). The electrolyte has the weakness of being volatile, which causes the performance of the DSSC to decrease. This study aims to modify the liquid electrolyte into a gel polymer electrolyte composite PSS-nafion and compare the efficiency values of red and yellow dyes as DSSC sensitizers. Sulfonated polystirene-nafion composite was made with five composition variations 0,00:1,00; 0,25:0,75; 0,50:0,50; 0,75;0,25; 1,00: 0,00. The measurement results show that the optimal composite composition of PSS-nafion is 0,50:0,50 with an efficiency value of 1,50% for red dyes and 1,35% for yellow dyes. Keyword: dye sensitized solar cell, dyes, gel polymer electrolyte, nafion, sulfonated solystirene
Judul: Pengusahaan tanaman Karet Di Perkebunan Cibungur PT Perkebunan XI, Sukabumi, Jawa Barat Abstrak: Keuntungan yang diperoleh dengan membudidayakan tanam- an karet secara intensif akan meningkatkan pendapatan, de- visa, taraf hidup petani, menciptakan pertumbuhan ekonomi secara merata dan lapangan pekerjaan, serta menjaga keles- tarian alam. Pada tahun 1976 devisa hasil ekspor karet Indonesia menempati urutan kedua sesudah minyak, sedang kayu pada u- rutan ketiga. Jumlah devisa yang berasal dari karet pada tahun 1976 tercatat sebesar US$ 530 781 000 (Anonimous, 1976). Keyword:
Judul: Produksi dan pemasaran karet rakyat di Kecamatan Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi Propinsi Jawa Barat Abstrak: Serangkaian praktek lapang ini untuk pengamatan dan pengambilan data, telah dilakukan selama kurang lebih tiga bulan bersama-sama dengan Kuliah Kerja Nyata, terhitung mulai awal Februari sampai awal Mei 1985. Data yang diambil mengenai keadaan produksi dan pemasaran karet rakyat di Kecamatan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Usaha karet di Indonesia hingga kini merupakan kegiatan yang memberi penghidupan kepada banyak rakyat di berbagai daerah sentra produksi karet. Pada saat ini Indonesia memiliki lebih dari 2.3 juta hektar tanaman karet dimana 81 persen diusahakan oleh rakyat, dan hampir 70 persen dari produksi karet Indonesia berasal dari rakyat. Perkebunan karet rakyat umumnya diusahakan sebagai usaha keluarga dan dilakukan oleh anggota keluarga. Pemeliharaan umumnya secara tradisional dan jarang dilakukan. Tingkat produktivitas yang dicapai karet rakyat di Kabupaten Sukabumi relatif masih rendah bila dibandingkan dengan produktivitas yang dicapai perkebunan besar swasta maupun milik negara. Pada tahun 1984/1985 produktivitas yang dicapai karet rakyat di Kabupaten Sukabumi 387.84 kg/ha. Sedangkan produktivitas yang dicapai perkebunan besar swasta pada tahun yang sama adalah sebesar 521.30 kg/ha dan oleh perkebunan besar negara sebesar 772.97 kg/ha... Keyword:
Judul: Differential Leukocytes in Mice (Mus muscullus) after Amyloid Beta Aβ40 and Aβ42 Immunization as a Marker of Alzheimer’s Disease. Abstrak: Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang bersifat irreversibel dan progresif yang terkait dengan perubahan sel-sel saraf, sehingga menyebabkan kematian sel otak dan terjadinya demensia. Pengamatan terhadap diferensial leukosit dapat membantu dalam mendiagnosa penyakit ini dengan tepat. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran diferensial leukosit pada mencit terhadap respon imunisasi amyloid beta Aβ40 dan Aβ42. Penelitian ini menggunakan 22 ekor mencit (Mus muscullus) Balb/c jantan dan betina dengan berat badan 20-35 gr. Mencit dibagi menjadi tiga kelompok yaitu, kelompok mencit kontrol, kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid Aβ40 dan kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid beta Aβ42. Sampel darah dimabil melalui vena coccygea sebanyak 0,5 ml setiap mencit. Sampel darah diambil pada hari ke-0, 14 dan 24 setelah diimunisasi. Hasil menunjukkan kelompok mencit yang diimunisasi amyloid beta 40 (Aβ40) dan amyloid beta 42 (Aβ42) menyebabkan peningkatan jumlah limfosit dan neutrofil yang signifikan, sedangkan kelompok mencit kontrol tidak menunjukkan perubahan leukosit yang signifikan. Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pemberian imunisasi antigen amyloid beta Aβ40 dan Aβ42 pada mencit tidak memengaruhi jumlah basofil, eosinofil, neutrofil batang serta monosit., Alzheimer's is an irreversible and progressive neurodegenerative disease associated with changes in nerve cells, leading to brain cell death and dementia. Observation of differential leukocytes can help in diagnosing the disease precisely. This study aims to find out the differential picture of leukocytes in mice against amyloid beta Aβ40 and Aβ42 immunization responses. This study used 22 mice (Mus muscullus) Balb / c male and female with a weight of 20-35 grams. Mice were divided into three groups, namely, the control mice group, the Aβ40 amyloid antigen vaccination mice group and the Aβ42 amyloid beta antigen vaccination mice group. Blood samples are taken through the coccygea vein as much as 0.5 ml per mice. Blood samples are taken on days 0, 14 and 24 after immunization. Results showed the mice group immunized amyloid beta 40 (Aβ40) and amyloid beta 42 (Aβ42) caused a significant increase in lymphocyte and neutrophil counts, while the control mice group showed no significant leukocyte changes. Based on the observations, it can be concluded that immunization of amyloid beta Aβ40 and Aβ42 antigens on mice does not affect the number of basophils, eosinophils, bar neutrophils and monocytes. Keyword: Alzheimer, Diferensial leukosit, Amyloid beta, Mencit, Alzheimer's, differential leukocytes, amyloid beta, mice
Judul: Perkembangan Embrio dan Larva Ikan Silver Dollar (Metynnis schreitmuelleri) Abstrak: Tulisan ini merupakan hasil penelitian masalah khusus yang dilaksanakan di Laboratorium Pengembangbiakan Ikan, Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor, mulai dari Bulan Januari sampai Bulan April 1991. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan embrio dan larva ikan silver dollar, mulai saat telur dibuahi sampai larva mencapai bentuk definitif (bentuk menyerupai induknya). Aspek yang diamati dan diukur adalah: diameter telur, diameter kuning telur larva, panjang total, tinggi badan, bobot larva, perkembangan sirip, pigmentasi, tingkat perkembangan telur (DR), laju kelangsungan hidup larva (SR), derajat penetasan (HR) dan laju kelangsungan hidup larva setelah 14 hari (SR-14)…dst Keyword:
Judul: Perkembangan larva ikan betutu, Oxyleotris marmorata (Blkr.) Abstrak: Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan larva ikan betutu mulai dari saat menetas sampai mencapai bentuk definitif (bentuk menyerupai induknya). Percobaan dilakukan di Laboratorium Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor, Darmaga dari tanggal 8 Juli sampai 4 Agustus 1990. Bahan yang digunakan adalah telur ikan betutu: hasil pemijahan secara semi alami di kolam. Penetasan dilakukan di akuarium sedang pemeliharaan larva di kolam yang dipupuk. Larva yang digunakan adalah yang menetas pada hari ketiga. Pemberian plankton yang lolos saringan 100 dilakukan pada larva umur satu hari sampai 1,5 hari, yaitu: saat larva menjelang ditebar ke kolam pendederan. Penga- matan larva dilakukan secara mikroskopis dan aspek yang diamati meliputi: diameter kuning telur, diameter butir minyak, diameter mata, panjang total, panjang dari mulut ke anus, tinggi bukaan mulut maksimum, tinggi badan, perkembangan sirip, sisik, pigmen, bobot larva, jenis dan jumlah jasad pakan yang terdapat dalam saluran pencernaan: serta persentase larva yang makan. Keyword:
Judul: Addition of preposition word graph generator module in bogor_delft_construct application Abstrak: Knowledge graph is a new method used to analyze text and represent in a graph form. Word graph consists of concept and relation which represents the meaning of a word in a graph form. Ontology used in a word graph structure consists of 8 binary relationships, 4 frame relationships, and a focus. Bogor_Delft_Construct is an application that implements knowledge graph method to analyze text written in Bahasa Indonesia, However, this application still has some limitations in analyzing vocabularies such as prepositions. This research aims to add a module to the application that could generate word graph of preposition based on preposition patterns prosposed by Wulan (2009). The addition of preposition word graph generator module that was done in Bogor_Delft_Construct could recognize 23 prepositions which were followed by its auxiliary words. The preposition’s auxiliary words were divided into 12 documents; each has different nominative meaning. Keyword:
Judul: Perancangan kriteria penilaian kinerja karyawan berbasis kompetensi di PT XYZ Abstrak: Penilaian kinerja karyawan berbasis kompetensi dimaksudkan untuk mengukur kinerja berdasarkan karakteristik dasar individu yang berkaitan dengan efektivitas kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan kompetensi karyawan PT XYZ dan merancangnya menjadi sebuah kriteria penilaian kinerja karyawan. Perancangan kriteria penilaian karyawan tingkat manajerial yang terdiri dari manajer dan supervisor diadopsi dari kamus kompetensi Spencer. Perancangan kriteria penilaian karyawan tingkat operasional disusun dari hasil studi dokumentasi dan pengamatan lapangan. Perancangan kriteria penilaian tingkat manajerial menghasilkan 8 kompetensi di setiap tingkatnya. Tingkat manajer meliputi kompetensi kerja sama kelompok (TW), memimpin kelompok (TL), semangat untuk berprestasi atau untuk mencapai target kerja (ACH), perhatian terhadap kejelasan tugas, kualitas dan ketelitian kerja (CO), mengembangkan orang lain (DEV), komitmen terhadap organisasi (OC), proaktif (INT), dan membangun hubungan kerja (RB). Tingkat supervisor meliputi kompetensi membangun hubungan kerja (RB), memimpin kelompok (TL), komitmen terhadap organisasi (OC), percaya diri (SCF), proaktif (INT) dan semangat untuk berprestasi atau untuk mencapai target kerja (ACH), kemampuan mengarahkan/memberi perintah (DIR), dan perhatian terhadap kejelasan tugas, kualitas dan ketelitian kerja (CO). Kompetensi karyawan tingkat operasional PT XYZ dikelompokkan berdasarkan taksonomi Bloom yang terdiri atas ranah kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Mayoritas kompetensi karyawan tingkat operasional didominasi oleh kemampuan ranah psikomotorik… Keyword: Kompetensi, Perancangan kriteria, Kinerja, Penilaian, Employee performance, Individual characteristics, Team leadership, DEV, Initiative
Judul: Penyusunan rencana penerapan Competency Based Human Resource Management untuk mencapai keunggulan barsaing berkelanjutan di PT. XYZ, Muara Baru, Jakarta Utara Abstrak: Perubahan terjadi di segala aspek kehidupan manusia. Perubahan ini pun telah menyebabkan berubahnya lingkungan bisnis global. Semakin kompetitifnya arena persaingan menyebabkan setiap perusahaan yang ingin mempertahankan eksistensinya di dunia bisnis harus memiliki keunggulan bersaing. Keunggulan bersaing dapat at diciptakan melalui sinergi antara sumberdaya, kapabilitas dan kompetensi inti. Salah satu unsur yang sangat penting dalam penciptaan keunggulan bersaing adalah sumberdaya manusia (human capital). Sumberdaya manusia merupakan sumber intelektualitas yang memiliki nilai (value), keunikan (rareness) serta kemampuan untuk mencontoh (irritability) yang harus diorganisasi (organize) sehingga dapat memberikan kekuatan daya saing perusahaan. Oleh sebab itu, sumberdaya manusia yang ada di dalam sebuah perusahaan perlu mendapat perhatian yang khusus. Pengembangan yang berkelanjutan dari kapabilitas dan kompetensi inti yang mengalir dari sumberdaya manusia merupakan salah satu bentuk perhatian khusus tersebut. Tercapainya tujuan perusahaan akan sangat bergantung terhadap komitmen dan kompetensi sumberdaya manusia yang mereka miliki. Dengan demikian, dibutuhkan adanya penyesuaian antara strategi bisnis perusahaan dengan strategi pengembangan sumberdaya manusia. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk menyelaraskan keduanya adalah Competency-Based Human Resources Management (CBHRM). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi bisnis PT XYZ sebagai salah satu eksportir udang beku terkemuka di Indonesia. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menyusun sebuah perencanaan strategis bagi perusahaan untuk menerapkan konsep CBHRM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT XYZ dapat mengimplementasikan tiga strategi utama untuk menjadi perusahaan yang siap berkompetisi di era globalisasi. Ketiga strategi utama tersebut adalah (1) mengimplementasikan sistem kualitas ISO dan disertai dengan berbagai pelatihan dan pengembangan karyawan khususnya yang berkaitan dengan sistem kualitas ISO, (2) menjalankan perbaikan berkesinambungan atau continuous improvement, dan (3) perluasan pangsa pasar di luar negeri, khususnya negara-negara di Uni Eropa. Berdasarkan analisis perencanaan dengan menggunakan pendekatan Performance Improvement Planning (PIP), perusahaan memiliki sepuluh taktik untuk membangun kompetensi individu-individu yang mereka miliki dalam upaya mengadopsi konsep CBHRM. Beberapa taktik yang dapat digunakan oleh perusahaan diantaranya adalah (1) mensosialisasikan visi dan misi perusahaan, (2) mengupayakan laporan kegiatan peningkatan kinerja secara tepat waktu, (3) membuat rencana diklat (pendidikan dan pelatihan) sistem kualitas terpadu dan pelayanan prima (4) memperketat pengawasan mutu terhadap proses produksi dan produk serta (5) melakukan pemeliharaan serta perbaikan sarana dan prasarana kerja secara kontinu sesuai prinsip 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu, dan shitsuke). Keyword: strategi bisnis; kompetensi sdm; pengembangan karyawan
Judul: Leucocytozoonosis Pada Ayam Ras di Sumatera Utara Abstrak: Di Propinsi Sumatra Utara penyakit leucocytozoonosis pada ayam ras yang disebabkan oleh Leucocytozoon caulleryi dilaporkan oleh Balai Penyidikan Penyakit Hewan wilayah I Medan untuk pertama kali pada bulan Oktober 1982. Penyakit ini mula-mula ditemukan pada ayam broiler berumur 2-3 bulan di Kampung Purwodadi, Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Pada penyidikan terhadap penyakit leucocytozoonosis ini dibeberapa peternakan ayam ras di Kabupaten Deli Serdan Kotamadya Medan ternyata bahwa penyakit ini menimbulkan mortalitas sebesar 20% dan morbiditas 50-100%. Cara mendiagnose yang dipergunakan masih perlu ditingkatkan untuk memperoleh angka mortalitas dan morbiditas yang lebih cermat. Pemakaian gel precipitation test dianjurkan. Penyakit ini diketahui menyerang ayam ras yang dipelihara pada daerah persawahan, daerah yang penuh dengan semak belukar dan keadaan tanah yang lembab dan basah serta banyak air yang tergenang. Ayam yang terserang berumur 2-3 bulan. Diduga penyakit ini ditularkan melalui agas (Culicoides). Keyword:
Judul: Prospek alat pengasapan ikan hasil rekayasa Sub Balai Penelitian Perikanan Laut Slipi, Jakarta di Kecamatan Muara Kuang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Propinsi Sumatera Selatan Abstrak: Pengolahan ikan secara tradisional mempunyai peranan sangat penting, karena sebagian besar ikan yang dihasilkan di Indonesia diolah secara tradisional. Salah satu hasil olahan tradisional yang sangat disukai oleh konsumen adalah ikan asap. Namun sampai saat ini hanya sekitar 3 persen hasil produksi ikan perairan umum diolah menjadi ikan asap dan diolah dengan praktek yang sangat sederhana. Sub Balai Penelitian Perikanan Laut (Sub BPPL) Slipi Jakarta sebagai lembaga penelitian dan pengembangan telah merekayasa suatu alat pengasap baru yang diharapkan lebih baik. Pengembangan dan penerapan teknologi pengasapan di Sumatera Selatan ini sangat ditentukan oleh masyarakat sebagai penerima inovasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) menge- tahui dan menganalisis struktur biaya pada usaha peng- olahan ikan asap pada alat tradisional (lama) dan alat baru; (2) mengetahui dan menghitung besarnya pendapatan dan keuntungan yang diperoleh dalam usaha pengolahan ikan asap pada alat tradisional (lama) dan alat baru; (3) mengetahui kelayakan usaha pengolahan ikan asap dengan alat pengasapan ikan hasil rancang bangun Sub Balai Penelitian ... Keyword:
Judul: Rancang bangun alat pengasapan dingin berbasis mikrokontroler Abstrak: Pengasapan ikan sampai saat ini masih belum mendapatkan perhatian yang cukup dari industri pengolahan ikan di Indonesia dan terbatas untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal dan konsumsi nelayan itu sendiri padahal pengembangan produk ikan asap mempunyai prospek yang cukup luas dan bagus di masa mendatang. Oleh karena itu perlu upaya untuk meningkatkan produksi dan kualitas produk ikan asap di Indonesia. Selama ini, pengasapan ikan di Indonesia sebagian besar dilakukan dengan alat yang masih sederhana, sehingga kurang efektif karena panas dan asap yang dikeluarkan lebih banyak terbuang daripada yang terpusat ke ikan. Penelitian ini dilakukan untuk merancang alat pengasapan dingin yang efektif dalam hasil dan efisien dalam segi waktu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah membuat alat pengasapan dan menganalisis hasilnya melalui uji organoleptik dan kadar air. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah hasil uji coba lapang dan laboratorium. Hasil uji coba lapang mencakup pengukuran konsentrasi asap dan suhu pada setiap rak di dalam ruang pengasapan. Konsentrasi asap diukur berdasarkan tegangan pada sensor asap TGS2600. Hasil pengukuran konsentrasi asap pada ruang pengasapan cukup stabil pada masing-masing rak dengan kisaran 4,10 - 4,34 V. Suhu diukur menggunakan sensor DS1820. Hasil pengukuran suhu menunjukkan bahwa suhu di ruang pengasapan stabil pada masing-masing rak dengan kisaran 31,57 - 39,30 oC yang masih berada dalam kisaran pengasapan dingin yaitu 30 - 50 oC. Hasil uji laboratorium mencakup uji organoleptik dan uji kadar air. Uji organoleptik dilakukan oleh panelis tetap selama 7 hari berturut-turut. Nilai hasil uji organoleptik dibandingkan dengan nilai SNI ikan asap yaitu ≥ 7. Rasa dan kenampakan ikan asap memiliki kisaran nilai 7 - 8 pada hari ke-1 sampai hari ke-3. Bau ikan asap memiliki kisaran 7 - 9 dari hari ke-1 hingga hari ke-7. Tekstur ikan asap berkisar 7 - 9 pada hari ke-1 hingga hari ke-5. Jamur dan lendir memiliki nilai 9 pada hari ke-1 hingga hari ke-7. Kadar air pada ikan asap yang dihasilkan telah memenuhi SNI yaitu kurang dari 60 %. Kadar air ikan asap berkisar 51,20 - 52,62 %. Keyword:
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10. Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
Judul: Spatial Model of Deforestation in Lombok Island, Nusa Tenggara Barat, Period 1987 ~ 2000. Abstrak: Hutan merupakan salah satu sumberdaya alam yang dapat memberikan manfaat ekonomi, ekologi, dan sosial yang tinggi. Namun sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk semakin meningkat, keberadaan hutan semakin terdesak sebagai akibat dari kebutuhan akan lahan untuk pertanian, pemukiman, industri dan perdagangan. Keadaan ini dapat memicu terjadinya deforestasi. Secara umum faktor-faktor dominan yang menyebabkan terjadnya deforestasi adalah faktor sosial dan ekonomi masyarakat, khususnya di sekitar hutan. Penelitian ini mempunyai tujuan utama yaitu membangun model spasial deforestasi yang diharapkan dapat digunakan untuk meramalkan kejadian deforestasi secara spasial pada periode berikutnya. Tujuan tambahan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya deforestasi. Penelitian ini dilakukan di Pulau Lombok untuk memodelkan deforestasi antara tahun 1987 dan 1995, untuk meramalkan deforestasi antara tahun 1995 dan 2000. Pada rentang waktu tersebut terjadi ketidakstabilan situasi politik (masa reformasi) dimana laju deforestasi di Indonesia mencapai 2,8 juta/ha per tahun pada periode tahun 1997 dan 2002 (Dinas Kehutanan 2008). Pada penelitian ini perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini berupa Arcview Gis 3.3, ArcGis 9.3, ERDAS Image 9.1, IDRISI Kilimanjaro, sedangkan perangkat kerasnya berupa laptop dan printer. Pembangunan model spasial deforestasi dilakukan menggunakan model regresi logistik (logit), dimana peubah (y) adalah nilai binari, dimana nilai 1 menyatakan terjadinya deforestasi dan nilai 0 menyatakan tidak terjadinya deforestasi. Peubah bebas yang digunakan pada model persamaan logistik ini adalah jarak dari jalan, jarak dari tepi hutan, dan kelerengan. Jarak dari jalan dan jarak tepi hutan diperoleh dari hasil operasi buffering menggunakan operasi spasial, sedangkan kelerengan diperoleh dari hasil import data raster menggunakan IDRISI. Kajian ini menemukan hubungan yang erat antara kejadian deforestasi dengan peubah jarak dari jalan, jarak dari tepi hutan dan kelerengan, dengan model persamaan: Logit (p) = -1,0933 – 0,000425 Jarak jalan – 0,001313 Jarak Tepi Hutan – 0,396439 Kelerengan. Pada model ini peluang terjadinya deforestasi akan semakin meningkat dengan semakin dekatnya tepi hutan dengan jalan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa deforestasi umumnya terjadi pada areal-areal tepi hutan dan pada areal yang bertopografi landai. Hasil validasi model menggunakan data deforestasi antara tahun 1995~2000 menunjukkan tingkat keakuratan yang cukup tinggi yaitu sebesar 96 persen. Keyword:
Judul: Model dinamika spasial ruang terbangun dan ruang terbuka hijau : studi kasus kawasan Jabodetabek Abstrak: Jabodetabek merupakan kawasan yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, sosial, dan budaya di Indonesia, telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dampak dari perkembangan ini adalah terkonversinya ruang terbuka hijau menjadi ruang terbangun. Perubahan sebaran spasial ruang terbuka hijau dapat dianalisis menggunakan teknik Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pola perubahan. ruang terbangun dan ruang terbuka hijau secara spasial di kawasan Jabodetabek pada periode tahun 1972 hingga 2005, serta membuat dan mengkaji model spasial peluruhan/pertumbuhan ruang terbangun, ruang terbuka hijau, dan kepadatan penduduk di kawasan Jabodetabek, sehingga dapat dilakukan pengkajian untuk menentukan faktor-faktor pertumbuhan/penurunan luas ruang terbangun dan ruang terbuka hijau. Hasil penelitian menunjukkan proporsi ruang terbuka hijau mengalami penurunan dan proporsi ruang terbangun mengalami peningkatan dari tahun 1972- 2005. Penutupan vegetasi dalam bentuk hutan menyebar di kecamatan-kecamatan yang berada di Kabupaten Bogor dan sebagian di Kota Bogor Sedangkan penutupan vegetasi dalam bentuk semak dan rumput lebih menyebar di berbagai Kecamatan. Lahan pertanian secara umum menyebar di kecamatan-kecamatan yang berada di luar pusat Kabupaten/Kota, seperti di Kabupaten Tangerang dan Bekasi, serta sebagian di Kota Tangerang dan Bekasi. Penyebaran kawasan permukiman sebagian besar terjadi di perkotaan, seperti kecamatan-kecamatan yang berada di Provinsi DKI Jakarta, Kota Depok, Kota Bekasi, Kota Bogor, dan Kota Tangerang Ruang terbangun menyebar mengikuti jalur transportasi utama khususnya jalan raya, baik jalan-jalan kolektor primer maupun jalan lokal dan membentuk pusat koridor. Permukiman perkotaan secara umum terpusat di ibukota kecamatan, sedangkan pada perkampungan menyebar secara sporadis dan letaknya berdekatan dengan lahan pertanian. Pemodelan yang terbaik untuk menduga proporsi RTH adalah RTH 60™ log RTH ( (a-bx) dan pemodelan yang terbaik untuk menduga proporsi ruang terbangun adalah RTB 6.0 RTB exp (a - bx). Faktor jarak Kecamatan ke Pusat Kota (Monas) menjadi faktor yang paling berpengaruh terhadap perubahan. luasan ruang terbuka hijau dan ruang terbangun, selain faktor kepadatan penduduk, jarak ke Kabupaten/Kota lain, Indeks Perkembangan Kecamatan (IPK), rasio rumah tangga miskin, dan rasio rumah tangga pertanian. Semakin jauh dari pusat kota, luasan ruang terbuka hijau semakin tinggi dan luasan ruang terbangun semakin rendah. Keyword: Ruang terbuka hijau perkotaan, Fungsi ruang terbuka hijau, Ruang terbangun, Urbanisasi dan suburbanisasi, Perubahan penggunaan lahan
Judul: Performa Ayam Broiler Periode Starter dengan Pemberian Metionin Cair dalam Air Minum Abstrak: The objective of this research was to observe the effects of liquid methionine addition (0%; 0.05% and 0.10%) on broiler performance. Three thousand and six hundred DOC (day old chick) strain Cobb were used randomized block design with 3 treatments and 3 blocks. The variables were water consumption, feed consumption, body weight gain and feed conversion. The data were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA) and differences among treatments were tested by contrast orthogonal when there was a significant effect of treatment on variables measured. The result showed that liquid methionine did not effect on water consumption, feed consumption, body weight gain and feed conversion ratio of broiler starter period. It was concluded that liquid methionine addition in the drinking water did not affect the amino acid balance in the ration of broiler starter used in this research. Keyword:
Judul: Pengaruh Pemberian Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Setaria (Setaria splendida Stapf.) yang Mengalami Cekaman Kekeringan Abstrak: Dalam usaha pengembangan petemakan nuninansia di wilayah lahan kering kendala ntama yang dihadapi adalah penyediaan hijauan makanan temak. Hal ini disebabkan cekaman kekeringan yang terjadi di wilayah tersebut sehiigga terganggunya metabolisme di dalam tubuh tanaman yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman. Perbaikan nutrisi pada tanaman dapat meningkatkan ketahanan terhadap kekeringan. Salah satu usaha memperbaiki status nutrisi tanaman ini adalah dengan memanfaatkan mikoriza. Penelitian ini bertujuan mtuk mempelajari pengaruh pemberian Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) terhadap pertumbuhan dan produksi nunput Setaria spendida Stapf. pada kondisi cekaman kekeringan. Keyword:
Judul: Penambahan cendawan mikoriza arbuskula (CMA) dan pupuk NPK pada tanah salin terhadap pertumbuhan dan produksi rumput Chloris gayana Kunth dan setaria splendida Stapf Abstrak: The objective of the experiment was to recognize the effect of mycorrhiza and NPK fertilizer application on growth and production of Chloris gayana and Setaria splendida grown on saline soil. This experiment used factorial Completely Randomized Design, involving 2 factors with in 3 replicates. Keyword:
Judul: Penjadwalan dokter kamar darurat di RSCM menggunakan pemrograman linear integer Abstrak: At an emergency unit of a hospital are generally posted several physicians for 24 hours for each and every day. The management unit of an emergency room usually has to deal with schedulling problem of physicians with time constraint of availability. This scheduling problem can be modeled as an integer linear programming (ILP) problem. ILP is an optimization problem with linear objective function, linear constraints, and integer variables. Scheduling problem is formulated in an optimization model, where the objective function is to minimize the operational cost of emergency room with the following constraints: (i) the time availability of physicians, (ii) the balanced work load for every physicians, (iii) holiday and dayoff determination of each physician. This paper discusses the schedulling of an emergency room’s physicians problem in the form of ILP, with a case study at Emergency Unit of Cipto Mangunkusumo Hospital (RSCM), Jakarta. The model is solved using Lingo 8.0 software. The solution obtained using ILP scheduling method is found to be more balanced than the corresponding solution using conventional method. Keyword:
Judul: Hubungan Relasi Sosial Dengan Resiliensi Rumah Tangga Petani Terdampak Bencana Tanah Longsor (Kasus Rumah Tangga Petani Nyungcung, Kampung Nyungcung, Desa Malasari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) Abstrak: Bencana tanah longsor di pedesaan berdampak pada aspek mata pencaharian rumah tangga petani. Rumah tangga petani yang tidak berdaya akibat terdampak bencana perlu membangun relasi sosial dan sifat resiliensi untuk bertahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara derajat relasi sosial dengan tingkat resiliensi rumah tangga petani terdampak bencana tanah longsor di Kampung Nyungcung, Desa Malasari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan alat pengumpulan data berupa kuesioner dan didukung data kualitatif melalui wawancara mendalam dan observasi. Responden terdiri dari 65 rumah tangga petani Nyungcung yang dipilih secara purposif. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan nyata, searah, dan signifikan antara derajat relasi sosial dengan tingkat resiliensi rumah tangga petani Nyungcung terdampak bencana tanah longsor dan hubungan tersebut tergolong cukup. Keyword: Farmer, social relations, resilience, households, landslide
Judul: Peran Solidaritas Sosial Terhadap Resiliensi Komunitas Menghadapi Bencana Longsor Abstrak: Bencana longsor mengakibatkan kerugian bagi komunitas yaitu hilangnya fungsi komunitas sehingga komunitas memerlukan resiliensi komunitas agar dapat bertahan pasca bencana. Komunitas yang memiliki solidaritas sosial yang kuat akan memiliki aksi kolektif, sehingga mampu mencapai resiliensi komunitas dalam menghadapi bencana longsor. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis solidaritas sosial komunitas yang mengalami bencana longsor, 2) menganalisis resiliensi komunitas yang mengalami bencana longsor, 3) menganalisis peran solidaritas sosial terhadap resiliensi komunitas yang mengalami bencana longsor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif didukung dengan data kualitatif dengan menggunakan kuesioner, observasi, dan wawancara mendalam. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 50 orang dengan menggunakan teknik simple random sampling. Hasil dari penelitian ini adalah solidaritas sosial pada komunitas Kampung Maseng menghasilkan kepedulian sesama anggota komunitas dalam menghadapi bencana longsor. Solidaritas sosial yang tinggi pada Komunitas Kampung Maseng mendukung kapasitas resiliensi komunitas pada tahap stabilitas dengan bantuan pihak luar komunitas. Keyword: bencana longsor, resiliensi komunitas, solidaritas sosial, solidaritas sosial
Judul: Gambaran darah komodo (Varanus komodoensis) di Taman Margasatwa Ragunan Abstrak: This study was conducted to get the hematology and blood biochemistry profile of Komodo dragons at Ragunan Zoo. A total of 18 adult dragons were used. Blood was drawn as much as 2 mL whole blood for hematology and 3 mL for blood biochemistry in serum. Hematology examinations were done by automatic hemavet® machine except differential leukocytes were done manually and blood biochemistry examinations were done by biosystem® machine. Examinations results of erythrocyte parameters of total erythrocytes, hematocrit, hemoglobin, MCV, MCH, and MCHC in row are (1,24±0,21) × 106/mm3, (38,0±4,6) %, (13,3±1,6) g/dL, (311,4±49,9) fL, (109,4±18,7) pg, and (35,1±1,2) g/dL. Trombocytes count is (3,1±1.6) × 103/mm3 and erythrocyte sedimentation rate is (3,9 ± 1.7) mm/h. Leukocytes parameters indicate the values of total leukocytes, heterophils, lymphocytes, monocytes, eosinophils, and basophils in row are (6,53±9,47) × 103/mm3, (3,478±4,972) × 103/mm3, (2,959±4,694) × 103/mm3, (0,096±0,187) × 103/mm3, (0,00) /mm3, and (0,00) /mm3. Biochemical parameters indicate the values of total protein, albumin, globulin, AST, ALT, urea, and creatinine in row are (10,19±3,39) g/dL, (2,51±0,39) g/dL, (7,68±3,07) g/dL, (49,39±20,71) IU/L, (45,39±27,88) IU/L, (13,53±5,88) mg/dL, and (0,29±0,11) mg/dL. The result of examinations averagely showed values tend to normal. Some individual results demonstrated abnormalities which are suspected as acute infection in 1 dragon, foliculogenesis in 1 dragon, muscle disease in 2 dragons, and liver disease in 5 dragons. Keyword:
Judul: Pola penyebaran zooplankton serta hubungannya dengan parameter fisika dan kimia perairan teluk Jakarta Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian vaksin utuh dan LPS yang berasal dari Vibrio harveyi terhadap peningkatan respon kebal udang windu (Penaeus monodon Fab.) dan kelangsungan hidup udang tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Penelitian Perikanan Air Tawar (Balitkanwar) Sempur Bogor dan Balitkanwar Sukamandi Subang Jawa Barat. Pelaksanaan penelitian ini berlangsung selama 10 bulan yang dilakukan pada tanggal 24 Mei 1996 - 25 Januari 1997. Penelitian in·i dibagi dalam dua tahap, tahap kesatu untuk mengetahui jenis dan total hemosit dan tahap kedua untuk mengetahui efektivitas vaksin dan LPS. Pada penelitian tahap kesatu perlakuan yang digunakan adalah penyuntikan udang dengan vaksin utuh dengan dosis 0,1 ml (2,5 x 10⁷ sel), LPS 0,1 ml (l00µg) dan PBS dengan dosis 0,1 ml sebagai kontrol. Jumlah udang yang pelihara sebanyak 150 ekor berumur 90 hari. Udang ditempatkan dalam bak fiber berukuran 50 cm x 40 cm x 50 cm dengan tinggi air 30 cm dan kepadatan 10 ekor/bak. Penyuntikan dilakukan seminggu sekali selama sebulan; pada minggu ke lima ban.1 dihitung hemosit total dan jenis hernositnya, jumlah udang yang dianalisa sebanyak 5 ekor/bak. Penelitian berikutnya yakni untuk mengetahui efektivitas vaksin utuh dan LPS (tahap ke dua); udang ditempatkan dalam wadah berbentuk konikel berukuran 70 cm x 70 cm x 50 cm dengan tinggi air 30 cm. Udang disuntik Vibrio harveyi dengan konsentrasi 10⁴ sel bakteri/ml dan 10⁵ sel bakteri/ml. Pengamatan gejala klinis dilakukan selama 7 hari setelah uji tantang. Pakan yang diberikan pada kedua tahap penelitian sebanyak 8% bobot tubuh perhari. Rancangan yang digunakan untuk mengetahui total dan jenis hemosit adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 5 kali ulangan. Untuk rnengetahui perbedaan pengaruh antara perlakuan dilakukan uji dua proporsi. Data yang diperoleh dari basil pengamatan dianalisa secara deskriptif. Pengaruh antar perlakuan diuji dengan uji F dengan selang kepercayaan 95% (Steel dan Torrie, 1989). Keyword:
Judul: Pengaruh konsentrasi bakteri bercahaya (Luminous Bacteria) dalam media pemeliharaan terhadap kelangsungan hidup larva udang windu (Penaeus monodon Fab.) Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi bakteri bercahaya dalam media pemeliharaan terhadap kelangsungan hidup larva udang windu. Penelitian ini dilakukan di Balai Budidaya Air Payau Jepara, pada bulan Januari 1990. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan meliputi inokulasi awal bakteri bercahaya sebesar 0 (kontrol), 103 (A), 104 (B), 105 (C) dan 106 (D) sel per ml air media pemeliharaan larva udang windu. Hewan uji yang digunakan adalah larva udang windu (Penaeus monodon) stadia mysis. Bakteri uji yang diguna- kan diambil dari isolat murni bakteri bercahaya yang telah ada di BBAP Jepara. Bakteri uji tersebut diberi kode strains "Val". Makanan hewan uji berupa makanan buatan dengan merk dagang BP. Pemberian pakan tiap 4 jam sekali, dengan dosis satu ppm tiap kali pemberian pakan. Wadah penelitian berupa botol pemeliharaan dengan volume 3,5 liter sebanyak 25 buah. Masing-masing wadah uji diisi air laut sebanyak 2 liter dengan salinitas 32 ppt, selanjutnya disterilisasi. Kepadatan larva 50 ekor per wadah. Sebelum dimasukkan dalam wadah uji larva direndam dulu dalam malachite green 0,02 ppm selama 15 menit. Kemudian dilakukan uji tantang bakteri bercahaya (microbial assay) selama 48 jam. Selama uji tantang diaerasi, suhu dan salinitas dipertahankan 30°C dan 32 ppt. Parameter yang diamati adalah kelangsungan hidup larva (mysis) udang windu, disamping itu diamati juga pertumbuhan bakteri uji selama penelitian, aktifitas udang, gejala khas larva yang terserang dan fenomena bercahayanya larva…dst Keyword:
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica. Keyword:
Judul: Klasifikasi dan Kandungan Andrografolid 15 Etnis Daun Sirih (Piper betle Linn) Asal Indonesia Timur Abstrak: Sirih (Piper betle Linn) adalah salah satu tanaman yang sering digunakan sebagai obat tradisional. Asal tanaman sirih menyebabkan perbedaan kandungan fitokimia yang terdapat pada tanaman. Penelitian ini bertujuan menentukan klasifikasi dan kandungan andrografolid daun sirih dari 15 etnis di Indonesia Timur. Senyawa fitokimia sirih 15 etnis dari Indonesia Timur ditentukan dari hasil analisis menggunakan HPLC dan dianalisis dengan metode Principal Component Analysis (PCA). Hasil analisis menunjukkan sirih asal Indonesia Timur terbagi menjadi 3 kelompok utama. Kelompok pertama terdiri atas dua etnis, yaitu Komoro dan Greri dari Papua. Kelompok kedua terdiri atas etnis Mey Brat (Papua Barat) dan Demta (Papua). Kelompok ketiga terdiri atas 11 etnis, yaitu Asilulu (Maluku), Balesang (Sulawesi Tengah), Bungku (Sulawesi Tengah), Mulong Kuni (Sulawesi Tengah), Saluan (Sulawesi Tengah), Tialo (Sulawesi Tengah), Tolage (Sulawesi Tengah), Gebe (Maluku Utara), Makian (Maluku Utara), Sumber Baba (Papua) dan Waigeo (Papua Barat). Andrografolid adalah senyawa yang berpotensi sebagai obat penyakit malaria. Kadar andrografolid tertinggi dimiliki oleh sirih etnis Greri dari Papua, yaitu sebesar 11.550 μg/gram. Kadar andrografolid terendah terdapat pada sirih etnis Sumber Baba asal Papua, yaitu sebesar 4.266 μg/gram. Keyword: Andrografolid, analisis komponen utama, sirih, sidik jari
Judul: Aktivitas antimikroba ekstrak daun sirih (Piper betle Linn.) terhadap mikroba perusak makanan Abstrak: Sirih (Piper betle Linn.) merupakan tanaman merambat, daunnya berasa pedas dan dapat digunakan sebagai desinfektan, obat batuk, obat jantung, mimisan. keputihan. wasir, gatal-gatal dan lain-lain. Pada penelitian ini ekstrak daun sirih digunakan sebagai antimikroba terhadap berbagai jenis bakteri. kapang dan kamir perusak makanan seperti Pseudomonas fluorescens, Pseudomonas aeruginosa, Lactobacillus plantarum, Bacillus stearothermophilus. Aspergillus niger. Penicillium rubrum, Candida utilis dan Saccharomyces cerevisiae. Tahapan penelitian ini meliputi persiapan ekstrak daun sirih, persiapan kultur mikroba uji, seleksi metode ekstraksi daun sirih dan dilanjutkan dengan melihat pengaruh ekstrak daun sirih (konsentrasi dan waktu kontak) terhadap mikroba perusak makanan dengan metode agar difusi sumur dan metode kontak. Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu ekstraksi dingin (tanpa perebusan) dan ekstraksi panas (dengan perebusan di penangas air pada suhu 100°C selama 1 jam). Kedua ekstrak ini sebelum digunakan untuk analisis terlebih dahulu disterilisasi panas dengan autoklaf pada suhu 121°C selama 15 menit. Dari tahap seleksi metode ektraksi daun sirih, metode ekstraksi panas memiliki aktivitas antimikroba yang lebih tinggi kira-kira dua setengah kali daripada metode ekstraksi dingin. Oleh karena itu untuk tahap selanjutnya ekstrak yang diperoleh dengan ekstraksi panas yang digunakan. Dari hasil pengujian dengan metode agar difusi sumur terhadap ke delapan mikroba uji, pada konsentrasi 1: 2 terdapat lima mikroba yang terhambat, pada konsentrasi 1: 4 ada empat mikroba yang terhambat sedangkan pada konsentrasi 1:6 hanya 3 mikroba yang terhambat oleh ekstrak panas daun sirih. Pada konsentrasi 1: 2 aktivitas penghambatan (ditunjukkan oleh diameter areal bening disekitar sumur) terbesar adalah terhadap bakteri B. stearothermophilus (3,8 mm), yang disusul secara berturut-turut terhadap P. aeruginosa (3 mm), P. fluorescens (2 mm), A. niger (1 mm) dan C. utilis (1 mm). Sedangkan terhadap L. plantarum, P. rubrum dan S. cerevisiae, ekstrak panas daun sirih tidak menunjukkan aktivitas antimikroba sama sekali. Keyword:
Judul: Egg drop syndrome 1976 ( EDS '76 ) Abstrak: Dalam Rancangan Pelita Ketiga (1979/80 - 1983/84) dijelaskan bahwa tujuan pembangunan antara lain adalah me ningkatkan mutu gizi pola komsumsi masyarakat melalui pe- ningkatan penyediaan karbohidrat, protein dan vitamin. Selain daging dan susu, telur adalah sumber protein hewani yang sangat penting. Oleh sebab itu dalam rangka peningkatan penyediaan protein pemerintah terus berusaha meningkatakan produksi telur dengan menggalakan peternak- an rakyat dan peternakan komersil yang telah maju. Peter- nakan yang telah maju dapat berfungsi sebagai pusat latih an dan pengembangan usaha peternakan rakyat disekitarnya. Mereka dapat sebagai sumber bibit dan tehnologi bagi pe ternakan rakyat. Menurut data dari Bulletin Statistik dan Ekonomi. Ter nak (1981) produksi telur dari Repelita I sampai Repelita III terus meningkat. Dalam Repelita I terdapat kenaikan produksi telur +4,2% per tahun. Dalam Repelita II produk- si telur meningkat +13,8% per tahun dan dalam 2 tahun Re- pelita III (1979-1980) terdapat kenaikan rata-rata produk si telur +6,93% per tahun. ... Keyword:
Judul: Effectiveness of Direct Message Interactions in Increasing Bens Aqiqah Sales through Meta Business Suite Ads Results Abstrak: Hasil iklan tidak terlepas dari adanya interaksi. Interaksi mempengaruhi peningkatan penjualan hasil iklan. Bens Aqiqah merupakan bisnis yang menerapkan iklan sebagai upaya peningkatan penjualannya, tetapi interaksi pada platform iklannya yaitu Meta Business Suite belum berjalan optimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui interaksi, membandingkan efektivitas interaksi dan merekomendasi strategi interaksi dalam mengoptimalkan hasil iklan. Penelitian ini menggunakan metode in-depth interview dan observasi dalam pengumpulan data serta analisis deskriptif, uji t independen dan 3E Social Media Strategy Canvas dalam menganalisis data. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa perlakuan interaksi kedua (balasan chatbot dengan follow up dan follow up dengan balasan dilanjutkan) lebih efektif dibandingkan perlakuan interaksi pertama (balasan chatbot tanpa follow up dan follow up tanpa balasan dilanjutkan). Dibuktikan 20 closing pada perlakuan kedua dan tidak ada closing pada perlakuan pertama dari hasil iklan Meta Business Suite Ads melalui direct message. Rekomendasi sebagai upaya peningkatan penjualan interaksi pada Bens Aqiqah diberikan dengan menerapkan pelayanan interaksi yang berkelanjutan dan optimal. Kata kunci: facebook, instagram, interaksi, meta business suite, perlakuan, Advertising results cannot be separated from interaction. Interaction influences increased advertising sales. Bens Aqiqah is a business that uses advertising as an effort to increase its sales, but the interaction on its advertising platform, namely Meta Business Suite, is not running optimally. The aim of this research is to determine interactions, compare the effectiveness of interactions and recommend interaction strategies in optimizing advertising results. This research uses in-depth interviews and observation methods in collecting data as well as descriptive analysis, independent t test and 3E Social Media Strategy Canvas in analyzing data. The results of the research conducted showed that the second interaction treatment (chatbot reply with follow up and follow up with continued reply) was more effective than the first interaction treatment (chatbot reply without follow up and follow up without continued reply). It was proven that there were 20 closings in the second treatment and no closings in the first treatment from the Meta Business Suite Ads advertising results via direct messages. Recommendations as an effort to increase interaction sales at Bens Aqiqah are given by implementing sustainable and optimal interaction services. Keywords: facebook, instagram, interaction, meta business suite, treatment Keyword: Instagram, interaction, treatment, facebook, meta business suite
Judul: Performance Comparison between Facebook Ads and Instagram Ads to Find Best Marketing Channel: Case Study RasaKoe Abstrak: Engagement media sosial mempengaruhi penjualan pada bisnis. Pada tahun 2022, salah satu bisnis bernama RasaKoe tidak mencapai target penjualan. Dengan target pasar yang tersebar di Facebook dan Instagram serta sumber daya yang terbatas, RasaKoe perlu mengetahui saluran pemasaran terbaik untuk meningkatkan engagement yang dapat dioptimalkan dengan penggunaan yang lebih sering. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbandingan performa iklan RasaKoe di platform Facebook dengan Instagram, menentukan saluran pemasaran digital RasaKoe yang paling efektif dan efisien, dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan engagement media sosial RasaKoe. Penelitian ini menggunakan metode in-depth interview dan observasi dalam mengumpulkan data dan menggunakan analisis deskriptif, uji t independen, dan 3E Social Media Strategy Canvas dalam menganalisis data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Instagram lebih efektif dalam memperoleh engagement rate daripada Facebook, Social media engagement influences business sales. In the year 2022, one business named RasaKoe did not achieve its sales target. With a target market spread across Facebook and Instagram and limited resources, RasaKoe needs to determine the best marketing channels to enhance engagement, which can be optimized through more frequent use. The objective of this research is to analyze the performance comparison of RasaKoe's advertisements on the Facebook and Instagram platforms, determine the most effective and efficient digital marketing channels for RasaKoe, and provide recommendations to improve RasaKoe's social media engagement. This study utilizes in-depth interviews and observations for data collection and employs descriptive analysis, independent t-test, and the 3E Social Media Strategy Canvas for data analysis. The research findings indicate that Instagram is more effective in achieving an engagement rate compared to Facebook Keyword: Advertisement, Engagement, Facebook, Instagram, Marketing Channel
Judul: Identifikasi cendawan penyebab penyakit pada rumput ST. Augustine [Stenotaphrum secundatum (Walt.) Kuntze] Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengetahui patogen yang menimbulkan penyakit pada rumput St. Augustine (Stenotaphrum secundatum [Walt.) Kuntze.), melalui prosedur postulat Koch. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bakteriologi, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, mulai bulan Juli sampai Oktober 2002. Untuk mengetahui patogenesitas cendawan, dilakukan pengujian berdasarkan postulat Koch. Cendawan diisolasi dari rumput St. Augustine yang menampakkan gejala sakit kemudian ditumbuhkan mada medium potato dextrose agar sampai diperoleh biakan murni. Biakan murni yang siap dijadikan inokulum diinokulasikan ke daun rumput St. Augustine sehat. Untuk mendukung kondisi yang memudahkan spora dapat berkecambah dan tabung kecambah dapat masuk ke tanaman inang, tanaman ditutup dengan sungkup plastik. Pengamatan terhadap perkembangan gejala penyakit dilakukan mulai hari pertama inokulasi sampai munculnya gejala awal. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa cendawan penyebab penyakit pada rumput St. Augustine adalah cendawan Curvularia yang diduga berasal dari spesies lunata. Cendawan ini mempunyai aktivitas patogenik yang menyebabkan penyakit hawar daun Curvularia. Gejala yang timbul ditandai dengan adanya bercak-bercak kecil berwarna coklat kelabu dan kemudian menyebar ke bagian atas daun sehingga akhirnya daun menjadi oranye dan mengering. Dari hasil uji kisaran inang diketahui bahwa selain menginfeksi rumput St. Augustine patogen ini mampu menginfeksi rumput lainnya yaitu genus Zoysia sp. (Z. matrella dan Z. japonica) dan rumput bermuda (Cynodon sp.) varietas Tiftdwarf dan varietas Evergreen dengan gejala yang hampir mirip dengan gejala yang timbul pada rumput St. Augustine yaitu munculnya bercak coklat pada daun sebagai gejala awal yang kemudian menjadi hawar yang mengakibatkan menguningnya bagian atas daun yang kemudian akan merambat ke bagian bawah daun dan pada akhirnya daun menjadi kering dan mati… Keyword:
Judul: Penjerapan zat warna rreaktif cibacron red menggunakan adsorben sekam padi Abstrak: Textile wastewater containing dyes can pollute aquatic environment. This study utilized rice husk as adsorbent for Cibacron Red reactive dyes which are widely used in textile industries. Husks were made into adsorbent without modification (ATM) and acid modified adsorbent (AMA). The optimum condition was obtained under adsorption time of 30 minutes, 1.0 g of adsorbent, and initial concentration of dye solution was 150 ppm. The optimum condition for AMA was obtained under adsorption time of 60 minutes, 2.0 g of adsorbent, and 150 ppm initial concentration of dye solution. The optimum condition of activated charcoal (AA) as a comparison was 30 minute time of adsorption, 3.0 g of adsorbent, and 150 ppm initial concentration dye solution. Adsorption capacity of ATM, AMA, and AA at the optimum conditions was 2879.00, 6898.30, and 2470.00 μg/g, respectively. Adsorption efficiency of ATM, AMA, and AA at the optimum conditions was 19.86, 91.71, and 40.51%, respectively. All three types of adsorbent followed the Freundlich isotherm. Application of the adsorbent on waste of textile manufacture showed a decrease in colour after adsorption by ATM, AMA, and AA, up to 52.05, 98.86 and 48.69%, respectively, with the initial colour intensity of 1485 Pt-Co. Starting with COD of the wastewater which was 7372.0 mg/L, the values decreased after the adsorption with ATM, AMA, and AA were 43.30, 98.56 and 52.58%, respectively. Starting with BOD of 149.09 mg/L, the values decreased after adsorption by ATM, AMA, and AA were 63.41, 76.09, and 72.46%, respectively. Based on these results, rice husk is potentially used as an adsorbent of dyes, thereby reducing the level of pollution of aquatic environment. Keyword:
Judul: Potency of Peanut hulls as an Adsorbent Reactive Dyes Cibacron Red. Abstrak: Industrial waste water is an important problem in the environment impact control. Physical and chemical waste processing are very expensive and produce sludge in the huge amount. The dyes removal also could not be going optimum, the dyes still in high content on the product processing water. Therefore, adsorption method could be an economical and simple alternative to solve caused by pollution. Some agriculture waste biomass can be used as adsorbent, such as peanut hull. In this research, peanut hull as an adsorbent reactive dyes cibacron red was modified using 97% sulfuric acid. Adsorption was carried out with variations of contact time, adsorbent weight, and initial concentration of the dyes. Optimum condition of the unmodified parameter of adsorbent was 45 minutes, 1.0 g, and 100 ppm, respectively. On the other hand, for acid modified adsorbent the treatment were 60 minutes, 1.5 g, and 150 ppm. The results of cibacron red adsorption were compared to commercial activated carbon. The optimum condition for activated carbon was at 60 minutes, 3.0 g, and 150 ppm. Cibacron red adsorption capacity by unmodified adsorbent, acid modified adsorbent, and activated carbon in single solution were 476.34, 8837.00, and 3827.50 μg/g adsorbent, respectively. Removal efficiency in single solution were 4.69, 87.14, and 72.56%. Percent decrease of dyes using three kinds off adsorbent on textile industry waste were 2.03, 97.08, and 51.65%. It shows that acid modified adsorbent is more effective remove dyes. Isotherm type for those kinds of adsorbent followed Freundlich isotherm, with high linearity more than 90%. Keyword:
Judul: Anatomi Otot-Otot Tubuh Trenggiling Jawa (Manis javanica). Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui susunan otot tubuh yang meliputi daerah leher, punggung, dada, dan abdomen trenggiling jawa (Manis javanica) beserta origo dan insersionya untuk menduga fungsi dari otot-otot tersebut. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah dua ekor kadaver trenggiling yang telah difiksasi dalam formalin 10%. Pengamatan dilakukan dengan mengamati otot-otot lapis superfisial hingga profundal. Identifikasi letak origo dan insersio dilakukan dengan mempreparir otot-otot tersebut. Penamaan otot didasarkan pada Nomina Anatomica Veterinaria 2017. Hasil penelitian kemudian dibandingkan dengan literatur mengenai anatomi tubuh hewan yang mirip secara filogenetik seperti karnivora. Otot-otot yang ditemukan beberapa mirip dengan mamalia dan sudah dilakukan pada penelitian sebelumnya. Beberapa otot di daerah ventral tubuh ditemukan lebih berkembang. Otot daerah ventral leher yang berkembang tebal, yaitu m. rectus capitis ventralis major. Otot pada daerah epaxial, seperti m. longissimus dorsi dan m. semispinalis thoracis et lumborum memanjang hingga daerah ekor. Otot dinding dada m. serratus dorsalis cranialis berkembang lebih tebal, pada sebelah ventral terdapat m, rectus thoracis tebal memanjang ke daerah abdomen menjadi m. rectus abdominis. Struktur otot yang berkembang di daerah tersebut mempengaruhi perilaku unik yang dimiliki trenggiling. Keyword: otot, trenggiling jawa, tubuh, leher
Judul: Analisis Perubahan Sistem Produksi Delivery Schedule Menjadi Order Kirim Barang pada PT Isuzu Astra Motor Indonesia Sunter Jakarta Abstrak: Peningkatan permintaan produk mobil di Indonesia meningkat setiap tahunnya rata-rata 39,33 persen. Peningkatan ini menyebabkan setiap perusahaan manufaktur menerapkan sistem produksi yang paling efektif dan efisien. PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) menerapkan sistem Order Kirim Barang (OKB) pada tahun 2001 yang sebelumnya menggunakan Delivery Schedule (DS). Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengkaji perbedaan penerapan sistem OKB dengan sistem DS dan 2) menganalisis produktivitas sebelum dan sesudah diberlakukan sistem OKB. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada para pekerja yang telah mengalami sistem DS dan OKB sejumlah 21 orang, wawancara dengan manajer produksi dan supervisor serta studi kepustakaan dengan mengumpulkan data dari media massa internet, perusahaan, dan beberapa referensi buku. Jenis data terdiri dari data primer (wawancara dan kuesioner) serta data sekunder (volume produksi tahunan dan penjualan mobil baru). Kerangka analisis penelitian dikelompokkan menjadi tiga kontruksi, yaitu isi pekerjaan, organisasi kerja dan perbaikan terus-menerus. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif, analisis diskriminan dan analisis biplot. Perbedaan penerapan kedua sistem dilihat berdasarkan ukuran dan jumlah part yang dipesan, sistem pemesanan, persediaan, dan estimasi/peramalan. Pemesanan pada sistem DS dilakukan dalam jumlah kecil dengan part berukuran kecil, serta part dari luar negeri berupa Completed Knock Down (CKD). Sistem DS melakukan pemesanan tiga bulan sebelum bahan baku digunakan dengan estimasi bulanan dan dalam jumlah satuan. Selain itu bahan baku pada sistem DS cenderung menumpuk di gudang dan mengeluarkan biaya tambahan untuk biaya penyimpanan. Sistem OKB pemesanan dilakukan untuk part lokal dengan estimasi harian dan dalam jumlah lot dan meminimalisir persediaan. Berdasarkan analisis diskriminan, sistem OKB terjadi penurunan koefisien diskriminan sebesar 0,01 poin pada kontruksi isi pekerjaan dan dinilai dapat menurunkan produktivitas walaupun tidak signifikan. Pada kontruksi organisasi kerja meningkat sebesar 0,281 poin dan dinilai dapat meningkatkan produktivitas secara signifikan. Pada kontruksi perbaikan terus-menerus menurun sebesar 0,370 poin dan dinilai dapat menurunkan produktivitas secara signifikan. Berdasarkan analisis biplot sistem DS mempunyai karakteristik sebagai sistem yang memiliki waktu lebih banyak untuk melaksanakan tugas-tugas. Sistem OKB pada kontruksi isi pekerjaan memiliki karakteristik kebijakan SDM dalam hal pelatihan dan rotasi, kondisi kerja mendukung konsentrasi, peralatan tentang keselamatan dan kesehatan kerja. Pada kontruksi organisasi kerja memiliki keunggulan waktu yang tersedia, beban kerja pada awal proyek, jumlah SOP yang diikuti, layout tempat kerja, hubungan dengan rekan kerja. Sedangkan dalam hal kontruksi perbaikan terus-menerus memiliki karakteristik sistem produksi mempengaruhi tugas-tugas operasional, partisipasi pencegahan error, frekuensi perbaikan, penggunaan kreativitas dan partisipasi pengambilan keputusan. Keyword:
Judul: Analisis efektivitas penerapan sistem produksi Just In Time pada Unit Perakitan PT. Astra Daihatsu Motor Abstrak: Perkembangan industri otomotif di Indonesia terus tumbuh sejalan dengan berkembangnya teknologi dan sistem produksi yang mendukung industri ini. Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kendaraan bermotor yang terus bertambah dari tahun ke tahun merupakan salah satu pemicu percepatan tumbuhnya industri otomotif di Indonesia. Pemintaan yang fluktuatif, penciptaan produk terbaik dan berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif menjadi sebuah tantangan tersendiri untuk perusahaan. Aplikasi sistem produksi yang fleksibel menjadi sebuah kebutuhan yang penting bagi perusahaan untuk menghadapi tantangan seperti ini. Sistem produksi Tepat-Waktu merupakan sistem produksi yang didesain untuk memperoleh kualitas, biaya dan batas waktu penyerahan sebaik mungkin. sistem produksi ini mengedepankan suatu penghematan dalam segala hal untuk memperkecil pemborosan (waste). Keyword:
Judul: Bakteri dan Cacing Parasitik pada Hati dan Saluran Pencernaan Ikan Belut (Monopterus albus Abstrak: This study aims to identified the bacterial and parasitic worms in the liver and gastrointestinal tract of eels. The identification of isolated bacteria was done by using Gram staining, triple sugar iron agar, citrate, indole and fermentation of sugar. Parasitic worms stained with KOH clove oil for semi-permanent coloring and Semichon's Acetocarmine for permanent staining. Pseudomonas maltophilia, Proteus mirabilis, Pseudomonas aeroginosa, Salmonella sp, and Vibrio cholerae was found in the liver, and Pseudomonas aeroginosa, Salmonella sp., Chromobacterium sp., Enterobacter aerogenes and Vibrio cholerae from the gastrointestinal tract. The results showed that there are two types of parasitic worms in the digestive tract, ie Procamallanus sp., And Acanthocephala sp .. Keyword: digestive tract, liver, parasitic worms, bacteria, Monopterus albus
Judul: Analisis Pemasaran Kopi Robusta di Kecamatan Banding Agung Kabupaten OKU Selatan. Abstrak: Produksi kopi robusta di Kecamatan Banding Agung pada Kabupaten OKU Selatan memiliki skala produksi yang bervariasi. Sehingga dengan skala produksi yang bervariasi, pelaku usaha kopi robusta memiliki saluran pemasaran yang berbeda sesuai dengan keterbatasan pasokan yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem tataniaga dan efisiensi tataniaga kopi robusta. Metode pengambilan contoh menggunakan metode purposive sampling untuk penentuan daerah dan sample petani, kemudian snowball sampling untuk lembaga pemasaran. Metode analisis data yang digunakan adalah metode marjin pemasaran, farmer’s share, dan rasio keuntungan atas biaya. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 2 saluran pemasaran yang terbentuk (1) petani – pedagang pengepul Desa – pedagang pengepul Kecamatan – eksportir. (2) petani – pedagang pengepul Kecamatan – eksportir. Berdasarkan hasil penelitian saluran pemasaran yang dianggap efisien adalah saluran pemasaran ke-2 yang diindikasikan oleh nilai marjin pemasaran, farmer’s share dan rasio keuntungan atas biaya. Keyword: Banding Agung, kopi, saluran pemasaran
Judul: Analisis Daya Saing Usahatani Kopi Rakyat Robusta (Coffea canephora) di Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor Abstrak: Kopi merupakan komoditas perkebunan unggulan Indonesia. Pertumbuhan produksi kopi mengalami peningkatan relatif sebesar 2.57 persen selama tiga tahun, yaitu pada tahun 2016-2018. Hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara eksportir kopi seiring dengan pertumbuhan devisa Indonesia dari komoditas kopi. Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor sebagai sentra produksi kopi, khususnya kopi robusta, di Jawa Barat. Besarnya potensi pengembangan kopi rakyat robusta di Kecamatan Sukamakmur menjadikan peningkatan produktivitas melalui analisis daya saing dapat memberikan dampak positif bagi keuntungan petani di Kecamatan Sukamakmur. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi karakteristik usahatani kopi rakyat robusta di Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor; (2) menganalisis keunggulan kompetitif dan komparatif usahatani kopi rakyat robusta di Kecamatan Sukamakmur; (3) menganalisis pengaruh perubahan faktor eksternal dan harga output-input terhadap keunggulan kompetitif dan komparatif usahatani kopi rakyat robusta di Kecamatan Sukamakmur. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif, Policy Analysis Matrix (PAM), dan analisis sensitivitas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kopi rakyat robusta di lokasi penelitian memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif. Kebijakan pemerintah terhadap output, input, dan input-output belum efektif melindungi petani dan mendukung peningkatan daya saing. Kondisi yang dapat meningkatkan keunggulan kompetitif adalah peningkatan harga domestik kopi rakyat robusta. Keyword: Keunggulan kompetitif, keunggulan komparatif, Policy Analysis Matrix (PAM)
Judul: Differential Leukocytes in Mice (Mus muscullus) after Amyloid Beta Aβ40 and Aβ42 Immunization as a Marker of Alzheimer’s Disease. Abstrak: Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang bersifat irreversibel dan progresif yang terkait dengan perubahan sel-sel saraf, sehingga menyebabkan kematian sel otak dan terjadinya demensia. Pengamatan terhadap diferensial leukosit dapat membantu dalam mendiagnosa penyakit ini dengan tepat. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran diferensial leukosit pada mencit terhadap respon imunisasi amyloid beta Aβ40 dan Aβ42. Penelitian ini menggunakan 22 ekor mencit (Mus muscullus) Balb/c jantan dan betina dengan berat badan 20-35 gr. Mencit dibagi menjadi tiga kelompok yaitu, kelompok mencit kontrol, kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid Aβ40 dan kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid beta Aβ42. Sampel darah dimabil melalui vena coccygea sebanyak 0,5 ml setiap mencit. Sampel darah diambil pada hari ke-0, 14 dan 24 setelah diimunisasi. Hasil menunjukkan kelompok mencit yang diimunisasi amyloid beta 40 (Aβ40) dan amyloid beta 42 (Aβ42) menyebabkan peningkatan jumlah limfosit dan neutrofil yang signifikan, sedangkan kelompok mencit kontrol tidak menunjukkan perubahan leukosit yang signifikan. Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pemberian imunisasi antigen amyloid beta Aβ40 dan Aβ42 pada mencit tidak memengaruhi jumlah basofil, eosinofil, neutrofil batang serta monosit., Alzheimer's is an irreversible and progressive neurodegenerative disease associated with changes in nerve cells, leading to brain cell death and dementia. Observation of differential leukocytes can help in diagnosing the disease precisely. This study aims to find out the differential picture of leukocytes in mice against amyloid beta Aβ40 and Aβ42 immunization responses. This study used 22 mice (Mus muscullus) Balb / c male and female with a weight of 20-35 grams. Mice were divided into three groups, namely, the control mice group, the Aβ40 amyloid antigen vaccination mice group and the Aβ42 amyloid beta antigen vaccination mice group. Blood samples are taken through the coccygea vein as much as 0.5 ml per mice. Blood samples are taken on days 0, 14 and 24 after immunization. Results showed the mice group immunized amyloid beta 40 (Aβ40) and amyloid beta 42 (Aβ42) caused a significant increase in lymphocyte and neutrophil counts, while the control mice group showed no significant leukocyte changes. Based on the observations, it can be concluded that immunization of amyloid beta Aβ40 and Aβ42 antigens on mice does not affect the number of basophils, eosinophils, bar neutrophils and monocytes. Keyword: Alzheimer, Diferensial leukosit, Amyloid beta, Mencit, Alzheimer's, differential leukocytes, amyloid beta, mice
Judul: Performans Ayam Broiler Yang Diberi Kolistin Sulfat dan Zn Basitrasin Dalam Ransum Abstrak: Penelitian ini dilakukan di Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, mulai tanggal 14 Nopember 1988 sampai 27 Desember 1988. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan kolistin sulfat dan Zn basitrasin dalam ransum terhadap performans ayam "broiler". Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak langkap berpola faktorial 3 X 2 dengan empat ulangan. Sebagai faktor pertama adalah perlakuan ransum R1, R2 dan R3. R1 adalah ransum basal ditambah dengan 3 ppm kolistin sulfat dan 20 ppm Zn basitrasin, yang diberikan selama enam minggu. R2 adalah ransum basal ditambah dengan 5 ppm kolistin sulfat dan 50 ppm Zn basitrasin diberikan pada periode "starter" (0 2 Minggu); 3 ppm kolistin sulfat dan 50 ppm Zn basitrasin diberikan pada periode "finisher". R3 adalah ransum basal tanpa penambahan antibiotika (kontrol). Faktor ke dua adalah jenis kelamin jantan dan betina. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan kolistin sulfat dan Zn basitrasin dalam ransum (R1 dan R2) selama periode "starter" nyata (P<0.05) meningkatkan pertambahan bobot badan, bobot badan, dan memperbaiki konversi ransum. R1 nyata (P<0.05) meningkatkan konsumsi air minum. Konsumsi ransum "broiler" jantan nyata (P<0.05) lebih banyak daripada "broiler" betina. Pada periode "finisher" dan pemeliharaan selama enam minggu penambahan kolistin dan Zn basitrasin dalam ransum tidak terlihat pengaruhnya. "Broiler" jantan sangat nyata (P<0.01) lebih tinggi dalam pertambahan bobot badan, bobot badan, konsumsi ransum, konsumsi air minum, dan baik dalam konversi ransum. Penggunaan antibiotika tersebut dalam R2 secara ekonomis lebih menguntungkan jika diberikan kepada "broiler" jantan, dibandingkan de- ngan R1 atau R3. Tingkat kematian pada masing-masing perlakuan selama penelitian adalah, R1 tiga ekonR2 lima ekor, dan tidak terdapat kematian pada R3PTAN Keyword:
Judul: Pengaruh Suplementasi "Feed additive" Pada Ransum Komersial Terhadap Performans Ayam Broiler Abstrak: Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Produksi Unggas, Jurusan Ilmu Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, selama delapan minggu mulai tanggal 27 Agustus 1985 sampai 15 Oktober 1985. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suplementasi halquinol dan Zn bacitracin pada ransum komersial terhadap performans ayam broiler. Sebagai materi penelitian digunakan 150 ekor anak ayam umur sehari strain Hybro campuran (unsexed). Semua anak.. ayam dibagi atas tiga kelompok perlakuan (A, B dan C) masing-masing kelompok terdiri dari lima ulangan. Perlakuan A adalah sebagai kontrol (tanpa suplementasi halquinol dan Zn bacitracin), perlakuan B suplementasi 30 ppm halquinol ke dalam ransum dan perlakuan C suplementasi 50 ppm Zn bacitracin. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (Completely Random Design) dengan tiga perkakuan dan lima ulangan. Variabel yang diukur adalah pertambahan bobot hidup, konsumsi ransum, konversi ransum, bobot karkas, persentase bobot karkas, persentase bobot lemak abdominal, mortalitas dan "income over feed and chick cost". Hasil uji statistik dengan menggunakan sidik ragam menunjukkan bahwa halquinol dan Zn bacitracin tidak berpengaruh nyata terhadap pertambahan bobot hidup, konsumsi ransum, konversi ransum, bobot karkas, persentase bobot karkas dan persentase bobot lemak abdominal. Mortalitas pada penelitian ini adalah sebesar 12%. "Income over feed and chick cost" terbesar didapat pada perlakuan A, kemudian diikuti oleh perlakuan B dan C Keyword:
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10. Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
Judul: Estimasi kebutuhan hutan kota menggunakan citra Ikonos dan sistem informasi geografis(SIG) : studi kasus di Kota Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Jakarta Utara Abstrak: Pembangunan lingkungan perkotaan yang telah dan sedang dilakukan saat ini telah menimbulkan berbagai dampak negatif yang pada akhimya dapat mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan. Hal ini ditandai dengan sermakin banyaknya bermunculan masalah lingkungan di perkotaan seperti peningkatan suhu dan tingkat polusi udara yang berakibat kepada semakin berkurangnya produksi oksigen (O2) dan berlimpahnya produksi karbondioksida (CO₂). Karbondioksida (CO₂) merupakan salah satu unsur gas rumah kaca (GRK) terpenting penyebab terjadinya pemanasan global (global warming). Dibandingkan dengan gas-gas yang lain, CO₂ memberikan kontribusi terbesar terhadap terjadinya efek rumah kaca yaitu sebesar 50%, disusul CFC sebesar 17%, CH, sebesar 13%, O, sebesar 7% dan N₂O sebesar 5%. Waktu tinggal CO₂ merupakan yang paling lama di atmosfer dibandingkan dengan gas-gas yang lain yaitu selama 50-200 tahun. Makin panjang waktu tinggal gas di atmosfer, makin efektif pula pengaruhnya terhadap kenaikan suhu (Prihanto el al., 1999). Sumbangan utama manusia terhadap jumlah karbondioksida dalam atmosfer berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, seperti minyak bumi, batu bará, dan gas bumi. Konsumen paling besar yang menggunakan bahan bakar tersebut yaitu sektor transportasi (kendaraan bermotor), industri dan aktivitas harian penduduk. Menyadari keadaan tersebut penataan lingkungan perkotaan yang berorientasi wawasan lingkungan menjadi sangat penting. Kehadiran vegetasi sebagai salah satu perwujudan dari hutan kota sangat diperlukan untuk mengimbangi tingkat polusi yang semakin tinggi. Dalam RTRWP 2010, pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan memiliki RTH seluas 9.544 ha atau setara dengan 13,94% dari luas total DKI Jakarta. Sampai dengan akhir tahun 2004, RTH yang sudah ada seluas 6.190 ha atau 9% dari luas DKI (Widyastuti, 2005). Satelit IKONOS merupakan satelit sipil pertama yang menggunakan sensor dengan resolusi spasial tinggi, yaitu: 1 m panchromatic (PAN) dan 4 m multispectral (XS). Oleh karena itu, IKONOS dapat digunakan untuk mengidentifikasi tipe-tipe penutupan vegetasi serta penyebarannya secara lebih detil dan lebih akurat. Jika diintegrasikan dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) dan dipadukan dengan data penunjang lain akan memberikan pengetahuan mengenai luas dan penyebaran hutan kota (ruang terbuka hijau/RTH) serta lokasi-lokasi yang potensial untuk dikembangkan sebagai hutan kota di Kota Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Jakarta Utara.. Keyword: hutan kota
Judul: Prioritas Pengembangan Ruang Terbuka Hijau berdasarkan Perubahan Distribusi Suhu Udara di DKI Jakarta Abstrak: Permasalahan lingkungan yang dihadapi oleh DKI Jakarta salah satunya disebabkan oleh menurunnya kualitas Ruang Terbuka Hijau (RTH). Hutan kota sebagai salah satu bentuk ruang terbuka hijau berperan dalam ameliorasi iklim mikro. Hutan kota dapat menurunkan suhu permukaan. Suhu permukaan memiliki keterkaitan dengan suhu udara sehingga dapat digunakan untuk menduga nilai suhu udara. Hutan kota menyerap panas dan menurunkan suhu udara melalui mekanisme transpirasi. Selama tahun 2001-2014 pepohonan di Jakarta mengalami penurunan luasan sekitar 5.1% sementara lahan terbangun meningkat sekitar 13%. Keadaan ini mengakibatkan suhu permukaan meningkat 2-4 °C sedangkan suhu udara meningkat 2-3 °C. Prioritas pengembangan ruang terbuka hijau dalam bentuk hutan kota tidak hanya dilakukan pada lahan-lahan publik tetapi juga dilakukan pada lahan-lahan privat. Keyword: hutan kota, suhu permukaan, suhu udara
Judul: Antiprotease Properties of Goat’s Milk Againts the Protease of SARS-CoV-2 Abstrak: Susu kambing diyakini memiliki efek penghambatan terhadap protease SARS CoV-2, khususnya protease utama (Mpro) dan protease seperti papain (PLpro), meskipun hal ini belum diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya hambat susu kambing segar dan pasteurisasi terhadap Mpro dan PLpro. Uji daya hambat dilakukan dengan mengukur aktivitas Mpro dan PLpro dengan ada tidaknya variasi konsentrasi susu kambing Peranakan etawa segar atau pasteurisasi. Data kemudian dianalisis dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai IC50 susu pasteurisasi dan susu segar terhadap Mpro diprediksi lebih tinggi dari 0,1%, sedangkan nilai IC50 susu segar dan pasteurisasi terhadap PLpro berturut-turut adalah 0,025% dan 0,066%. Hal ini menunjukkan bahwa susu menghambat lebih baik terhadap PLpro daripada Mpro dan perlakuan panas membuat senyawa anti-protease susu tidak stabil. Selanjutnya, simulasi docking molekuler mengungkapkan bahwa laktoferin berikatan dengan PLpro lebih kuat dan melibatkan residu tertentu dalam rongga pengikatan substrat. Secara keseluruhan, temuan ini mengonfirmasi potensi penggunaan susu kambing untuk memblokir replikasi SARS-CoV-2 melalui penghambatan protease. Keyword: goat’s milk, main protease, papain-like protease, pasteurization, SARSCoV-2
Judul: Strategy and Potential Analysis of Mangrove Ecotourism Management at The Karangantu Beach, Banten Bay Abstrak: AMELIA PUTRI. Analisis Potensi dan Strategi Pengelolaan Ekowisata Mangrove di Pantai Karangantu, Teluk Banten. Dibimbing oleh FREDINAN YULIANDA dan SULISTIONO. Pesisir Teluk Banten merupakan salah satu wilayah pesisir yang aktif dibidang wisata bahari, sektor perikanan, dan industri lainnya salah satunya yaitu kawasan Karangantu, Teluk Banten. Potensi sumberdaya alam dan jasa ekosistem di Karangantu, Teluk Banten berpotensi untuk dapat dikembangkan sebagai kegiatan ekowisata. Salah satu kegiatan yang dapat dikembangkan yaitu pemanfaatan sumberdaya ekosistem mangrove untuk ekowisata. Penelitian ini bertujuan menghitung potensi dan merumuskan strategi pengelolaan ekosistem mangrove untuk pengembangan ekowisata. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2020 dan bulan Febuari hingga Maret 2021 di kawasan wisata mangrove Karangantu Teluk Banten. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi lapang dan wawancara pengisian kuesioner. Analisis data yang digunakan meliputi indeks kesesuaian wisata (IKW), daya dukung kawasan (DDK), dan Strenght Weakness Opprtunity Threat (SWOT) analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekosistem mangrove Karangantu masuk ke dalam kategori sesuai untuk dijadikan sebagai kawasan ekowisata. Pengembangan ekowisata meliputi tracking mangrove dan berperahu, dengan daya dukung masing-masing 384 orang per hari daan 187 orang perhari untuk berperahu. Trip masing-masing kegiatan yaitu 4 trip dalam satu hari dengan lama waktu kegiatan 8 jam. Strategi pengembangan memprioritaskan tiga alternatif strategi meliputi rehabilitasi ekosistem mangrove, peningkatan kualitas SDM serta peningkatan sarana dan prasarana. Keyword: ecotourism, carrying capacity, mangrove, strategy
Judul: Model Permintaan dan Langkah Pengelolaan Ekowisata Mangrove di Desa Karangsong Indramayu Abstrak: Mangrove di Desa Karangsong merupakan kawasan yang memiliki banyak potensi jasa-jasa lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk menilai jasa wisata ekowisata mangrove Karangsong melalui model permintaan serta menduga faktor faktor yang mempengaruhi permintaan tersebut untuk kemudian merumuskan langkah pengelolaan yang sesuai untuk kawasan tersebut. Penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Juli 2019. Analisis yang digunakan yaitu analisis Travel Cost Method, Willingness To Pay, dan Strength Weakness Opportunity Threats. Keunggulan yang dimiliki oleh obyek wisata yaitu keberadaan ekosistem mangrove yang masih alami dan terkelola dengan baik dan menjadikan daya tarik bagi kawasan ini. Persepsi menunjukkan bahwa lebih dari 50% wisatawan yang berkunjung menyatakan puas telah berwisata di kawasan ini. Faktor yang siginifikan mempengaruhi permintaan wisata yaitu pendapatan, waktu lama kunjungan dan anggaran rekreasi. Kesediaan membayar untuk menikmati jasa wisata rata-rata sebesar Rp. 22.264 per orang. Berdasarkan analisis SWOT menunjukan langkah-langkah pengelolaan yang direkomendasikan untuk dilakukan di ekowisata mangrove di Desa Karangsong adalah meningkatkan kerjasama dan upaya penggalian sumber dana untuk pemanfaatan pengelolaan, seperti kerjasama dengan lembaga pendidikan membuat wisata minat khusus berbasis edukasi, kedua mengoptimalkan dan melestarikan pemanfaatan ekowisata mangrove dan pantainya, ketiga didukung oleh pengelola dan pemerintah daerah membuat aturan resmi yang melibatkan dua pihak yang nantinya akan menguntungkan kedua belah pihak untuk pengembangan ekowisata mangrove yang lebih baik., Mangroves in Karangsong Village are an area that has many potential enviromental services. The purpose of this study is to assess tourism services Karangsong Mangrove ecotourism through a demand model and to guess the factors that influence the demand to then formulate appropriate management steps for the area. The research was conducted from June to July 2019. The analysis used was the Travel Cost Method, Willingness To Pay, and Strength Weakness Opportunity Threats analysis. The advantage of this area is the existence of a mangrove ecosystem that is still natural and well managed and makes it an attraction for this area. Perception shows that more than 50% of tourists who visit are satisfied having traveled in this area. Factors that significantly influence tourism demand are income, length of visit and recreation budget. Willingness to pay to enjoy tourism services an average of Rp. 22,264 per person. Based on the SWOT analysis, shows that the recommended management steps for mangrove ecotourism in Karangsong Village are increasing cooperation and efforts to extract funding sources for management utilization, such as collaboration with educational institutions to make special interest tours based on education, both optimizing and preserving the use of mangrove ecotourism and beaches, the third is supported by the manager and local government to make official regulations involving two parties which will later benefit both parties for the development of better mangrove ecotourism. Keyword: Desa Karangsong, ekowisata, mangrove, SWOT, TCM, WTP
Judul: Leukemia pada kucing Abstrak: Leukemia pada kucing adalah suatu penyakit yang sangat patogen, disebabkan oleh sejenis virus. Virus ini dikenal sebagai Feline Leukemia Virus atau FeLV. FeLV ini oleh beberapa ahli dikatakan hanya bersifat ganas pada hewan kucing. Penularannya bisa secara horizontal maupun congenital. Kucing pada semua tingkat umur dapat terserang oleh FeLV ini. Khusus pada bentuk "thymic leukemia", virus ini hanya menyerang anak-anak kucing berumur diba- wah 1 tahun. Kucing-kucing liar atau yang tidak terpeli- hara jarang sekali terinfeksi FeLV. Selain dari serangan virus FeLV itu sendiri, maka penyakit leukemia ini bisa disebabkan oleh beberapa fak- tor yang sudah ada dalam tubuh hewan dan sangat menunjang perkembangan penyakit ini, yaitu antara lain tumor, agen toksik, cedera oleh kecelakaan dan gangguan hemopoiesis. FeLV menyerang sel-sel darah dalam tubuh hewan se- hingga pembentukan darah berjalan tidak normal. Terlihat sel-sel darah yang belum dewasa sudah beredar dalam sir- kulasi darah. Bentuk dan jumlahnya tidak lagi seimbang dalam tubuh hewan kucing tersebut. Gejala klinis antara lain kekurusan, ikterus, anemia, lemah, anoreksia, dyspnoe, sulit menelan, batuk, dan membran mukosa pucat. Selain itu kelenjar pertahanan tubuh juga membengkak, kemudian terjadi hepatomegali, spleenomegali dan pembengkakan pada ginjal. Terbentuk massa tumor pada beberapa tempat. Secara biopsy pada sumsum tulang akan terlihat be- berapa perubahan. Sumsum tulang berwarna merah tua atau abu-abu. Konsistensinya lunak dan terdapat banyak sekali memproduksi sel darah putih. Melalui gambaran darah leukemia ini lebih mudah didiagnosa. Jumlah retikulosit rendah sekali. PCV 8-15%, hemoglobin menurun, sel darah putih (WBC) meningkat, lim- fosit meningkat, Alfaglobulin juga ada peningkatan, dan banyak eosinofil yang belum dewasa beredar dalam darah…dst Keyword:
Judul: Factors that Influence Sharia Banking Financing in the Agricultural Sector During the Covid-19 Pandemic Abstrak: Sektor pertanian memiliki peranan yang sangat strategis dalam pengembangan ekonomi di Indonesia. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor dengan kontribusi positif terhadap PDB selama Pandemi Covid-19. Namun, proporsi pembiayaan sektor pertanian pada perbankan syariah masih lebih rendah dibandingkan dengan sektor lainnya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang memengaruhi pembiayaan sektor pertanian pada perbankan syariah di Indonesia selama Pandemi Covid-19 dengan menggunakan metode VAR/VECM. Periode yang digunakan pada penelitian ini adalah Januari 2020 hingga Desember 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel DPK, FDR, BOPO dan PDB berpengaruh positif terhadap pembiayaan pertanian, sedangkan variabel NPF, Inflasi, dan PUAS berpengaruh negatif terhadap pembiayaan pertanian., The agricultural sector has a very strategic role in economic development in Indonesia. The agricultural sector is one of the sectors that contributed positively to GDP during the Covid-19 Pandemic. However, the proportion of agricultural sector financing towards sharia banking is still lower compared to other sectors. Therefore, this research aims to analyze the factors that influence agricultural sector financing in sharia banking in Indonesia during the Covid-19 pandemic using the VAR/VECM method. The period used in this research is January 2020 to December 2022. The research results show that the DPK, FDR, BOPO and GDP affect agricultural financing positively, while the NPF, Inflation and PUAS affect agricultural financing negatively. Keyword: Agriculture, Covid-19, Financing, VAR/VECM
Judul: Faktor Internal dan Eksternal yang Memengaruhi Pembiayaan Sektor Pertanian pada Perbankan Syariah di Indonesia. Abstrak: Sektor pertanian merupakan penggerak pembangunan (engine of grouth) baik dari segi penyedian bahan baku, bahan pangan, serta sebagai daya beli bagi produk yang dihasilkan oleh sektor lain. Permasalahan utama dalam pembangunan di sektor pertanian adalah lemahnya permodalan. Pola pembiayaan syariah sangat prospektif untuk diimplementasikan di sektor pertanian. Hal ini didukung dengan karakteristik dari perbankan syariah maupun sifat sektor dan pelaku usaha pertanian yang bisa saling bersinergi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor internal dan eksternal perbankan terhadap pembiayaan pertanian pada BUS dan UUS di Indonesia periode 2012 hingga 2016 dengan menggunakan metode Vector Error Correction Model (VECM). Hasil penelitian menunjukan bahwa NPF, FDR, ROA, CAR, DPK, BOPO, ERP, Inflasi, BSBIS, PUAS, dan SBK berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan sektor pertanian. Selanjutnya untuk hasil uji IRF menunjukkan bahwa guncangan NPF, ERP, CAR, dan PUAS direspon secara positif oleh pembiayaan sektor pertanian, sedangkan untuk guncangan pada FDR, DPK, BOPO, ROA, Inflasi, SBK, dan BSBIS direspon secara negatif oleh pembiayaan pertanian. Keyword: Perbankan Syariah, Sektor Pertanian, Pembiayaan, VECM
Judul: Karakterisasi histokimia mukosa usus tupai (Tupaia glis) dengan tinjauan khusus pada sebaran glikoprotein dan lisozim Abstrak: Karakterisasi histokimia kelenjar usus tupai dipelajari pada tingkat mikroskop cahaya, menggunakan metode histokimia histokimia lektin dan immunohistokimia dengan penekanan pada glikoprotein dan lisozim. Mukus sel goblet dari epitel permukaan dan mukosa usus menunjukkan reaksi positif untuk pewarnaan alcian blue (AB) dan periodic acid Schiff (PAS). Pada kelenjar Brunner, sel-sel menunjukan reaksi positif terhadap PAS tetapi negatif terhadap AB. Dengan prosedur histokimia lektin, glikoprotein dengan residu gula mannosyl (Man), glucosyl (Gic), galactosyl (Gal), fucosyl (Fuc), acetylgalactosyl (GalNAc), acetylglucosaminyl (GlcNAc) dan sialic acid ditemukan dengan intensitas bervariasi di berbagai lokasi dari mukosa usus. Reaksi pewarnaan yang terjadi bergantung pada jenis lektin dan lokasinya. Intensitas reaksi di refleksikan dari jumlah kualitatif glikoprotein. Intensitas terkuat di deteksi di daerah glikokaliks Intensitas sedang sampai kuat di tunjukkan di daerah golgi pada sel-sel epitel permukaan. Sitplasma sel-sel kelenjar Brunner menunjukkan intensitas lemah sampai kuat terhadap beberapa lektin. Hasil pewarnaan lektin, menunjukan bahwa antara kelenjar Brunner dan Lieberkühn memiliki kandungan glikoprotein yang berbeda. Pada seluruh bagian usus, glikoprotein dengan residu gula mannosa menunjukkan intensitas negatif atau emah. Jaringan ikat di lamina propria menunjukkan reaksi sedang sampai kuat untuk beberapa jenis lektin. Sebaran lisozim dapat terdeteksi menggunakan antibodi poliklonal. Lisozim Cerdeteksi pada seluruh bagian usus, kecuali pada kelenjar Brunner. Immunoreaktivitas sedang sampai kuat ditunjukkan pada daerah glikokaliks Keyword: Tupaia glis, common treeshrew, Histochemical characterization
Judul: Hubungan antara karakteristik individu, pengasuhan oleh orang tua dan keterkaitan teman sebaya dengan tingkat kenakalan pelajar pada sekolah menengah kejuruan teknik industri di Kota Bogor Abstrak: Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara karakteristik individu, pengasuhan dan keterikatan teman sebaya dengan tingkat kenakalan pelajar. Secara khusus tujuan penelitian ini adalah 1) Mengetahui karakteristik pribadi contoh yang meliputi umur, jenis kelamin, kebiasaan sosial dan hobi, penghargaan diri (self esteem) dan karakter, 2) Mengetahui karakteristik keluarga contoh yang meliputi umur orang tua, pendidikan orang tua, besar keluarga, pekerjaan orang tua dan pendapatan keluarga, 3) Mengetahui gaya pengasuhan orang tua terhadap contoh, 4) Mengetahui karakteristik lingkungan teman sebaya yang meliputi kebiasaan pribadi teman dan keterikatan dengan kelompok teman 5) Mengetahui jenis kenakalan remaja 6) Mengetahui hubungan antara variabel penelitian7) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kenakalan pelajar. Keyword: kenakalan pelajar
Judul: Relationship between Family Characteristics and Peer group and Characters and Bullying of Youth. Abstrak: Masa remaja adalah periode penting dalam kehidupan yang bercirikan periode badai dan stres. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara karakteristik keluarga dan peer group dengan karakter dan perilaku bullying remaja di Kota Bogor. Sebanyak 100 pelajar berusia 16-18 tahun dari SMK negeri dan swasta dipilih dengan cara cluster random sampling, dimana jumlah contoh laki-laki dan perempuan sama besarnya (50 laki-laki dan 50 perempuan). Hasil menunjukkan perbedaan nyata pada keterikatan dengan peer group diantara dua sekolah, dimana remaja di SMK swasta lebih terikat daripada remaja di SMK negeri, sedangkan antara remaja laki-laki dan perempuan tidak terdapat perbedaan pada keterikatan. Hasil juga menunjukkan bahwa remaja perempuan lebih memiliki hormat santun dan berbeda nyata dari remaja laki-laki, namun berdasarkan asal sekolah, tidak terdapat perbedaan karakter diantara mereka (hormat santun dan empati). Remaja perempuan melakukan bully lebih dari laki-laki, dimana mereka lebih banyak melakukan bullying verbal. Namun, tidak ada perbedaan perilaku bullying diantara dua sekolah. Usia orangtua berhubungan nyata dengan karakter remaja (hormat santun dan empati). Keterikatan dengan peer group berhubungan nyata dengan perilaku bullying, semakin terikat remaja dengan teman-temannya, kemungkinan melakukan bullying lebih tinggi. Selain itu, terlihat juga bahwa karakter berhubungan negatif nyata dengan perilaku bullying. Keyword:
Judul: In Silico Screening of Antimalarial Compounds from Sunflower (Helianthus annuus) against PfDHODH Targets Abstrak: Proliferasi Plasmodium falciparum dihidroorotat dehidrogenase (PfDHODH), yakni salah satu enzim yang berperan penting dalam pertumbuhan sel malaria, perlu dihambat dengan senyawa alami sebagai alternatif. Pengembangan obat baru perlu diprediksi melalui metode in silico agar menghemat biaya dan waktu, melalui cara komputasi. Penelitian ini bertujuan menapis secara virtual, dengan teknik simulasi, penambatan molekuler senyawa dari bunga matahari (Helianthus annuus) sebagai inhibitor enzim PfDHODH secara in silico berdasarkan prediksi farmakokinetik dan toksisitas. Hasil penelitian menunjukkan ligan hispidulin dari kelompok senyawa flavonoid merupakan salah satu ligan yang memiliki energi pengikatan terbaik, yaitu -8,03 kkal/mol, dan diprediksi berpotensi sebagai kandidat obat antimalaria berdasarkan parameter nilai energi afinitas, keserupaan tapak ikat, prediksi farmakokinetik, dan toksisitas., The proliferation of Plasmodium falciparum dihydroorotate dehydrogenase (PfDHODH), an enzyme that plays an important role in the growth of malaria cells, needs to be inhibited using natural compounds as an alternative. The development of new drugs needs to be predicted through in silico methods to save costs and time through computational means. This study aims to perform virtual screening, through molecular docking simulation, of compounds from sunflower (Helianthus annuus), in inhibiting the PfDHODH based on predictions of pharmacokinetics and toxicity. The results showed that hispidulin, belonging to the flavonoids group, was the ligand with the best binding energy of -8.03 kcal/mol and was predicted to be a potential antimalarial candidate based on the parameters of affinity energy, binding site similarity, pharmacokinetic prediction, and toxicity. Keyword: antimalaria, Helianthus annuus, hispidulin, penambatan molekuler, PfDHODH
Judul: Case Study of Nematode Parasite Infection in Dairy Cattle at PT Nusantara Agri Sejati, Sukaraja District, Sukabumi Regency, Case Study of Nematode Parasite Infection in Dairy Cattle at PT Nusantara Agri Sejati Sukaraja District Sukabumi Regency Abstrak: Produksi susu di Indonesia masih tergolong rendah. Indonesia hanya mampu memasok 21% kebutuhan susu, sebanyak 79% dipenuhi dari impor. Salah satu perusahaan susu sapi di Indonesia adalah PT Nusantara Agri Sejati. Permasalahan penurunan produksi susu sering diakibatkan oleh gangguan infeksi endoparasit salah satunya cacing nematoda. Manajemen kesehatan yang penting dilakukan yakni pemeriksaan infeksi cacing pada ternak. Data ini sangat penting sebagai acuan untuk melakukan pengobatan atau pengendalian parasit. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi jenis, menghitung prevalensi dan derajat infeksi parasit nematoda, serta mengidentifikasi faktor risiko intrinsik dan ekstrinsik yang berpengaruh terhadap kejadian infeksi nematoda di PT Nusantara Agri Sejati. Data diperoleh dari 34 sampel feses sapi yang diidentifikasi menggunakan metode flotasi dan Mc Master. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya infeksi Nematoda, jenis telur yang teridentifikasi adalah strongylid dan trichurid. Angka prevalensi infeksi mencapai 53% dengan nilai TTGT 108,87. Faktor yang berpengaruh terhadap kejadian infeksi Nematoda di PT NAS adalah faktor risiko ekstrinsik yakni sistem pemeliharaan, pengelolaan limbah feses, sumber dan penyimpanan pakan, program pemberian obat cacing yang tidak berkala, dan kondisi lingkungan., Milk production in Indonesia is still relatively low. Indonesia is only able to supply 21% of its milk needs, 79% of which is met by imports. One of the dairy companies in Indonesia is PT Nusantara Agri Sejati. The problem of decreased milk production is often caused by interference with endoparasite infections, one of which is nematode worms. Health management that is important to do is examination of helminthic infections in livestock. This data is very important as a reference for treating or controlling parasites. This study aims to identify the species, calculate the prevalence and degree of nematode parasite infection, and identify the intrinsic and extrinsic risk factors that influence the incidence of nematode infection at PT Nusantara Agri Sejati. Data were obtained from 34 cow faeces samples identified using the flotation and Mc Master methods. The examination results showed a nematode infection, the egg types identified were strongylid and trichurid. The infection prevalence rate reached 53% with the TTGT value of 108.87. Factors that influence the incidence of nematode infection at PT NAS were extrinsic risk factors, namely rearing systems, faecal waste management, feed sources and storage, occasional deworming programs, and environmental conditions. Keyword: faktor risiko, manajemen pemeliharaan, nematoda, sapi perah
Judul: Case Study of Cestode Infection in Friesian Holstein Dairy Cattle at PT Nusantara Agri Sejati Sukabumi Regency West Java Province Abstrak: Sapi Friesian Holstein (FH) merupakan ras sapi dengan sumber susu yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia, oleh karena itu diperlukan manajemen pemeliharaan yang baik untuk menghindari penyakit yang bersifat non-genetik seperti infeksi cestoda saluran pencernaan yang dapat mengurangi produktivitas sapi perah. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kejadian infeksi cestoda dan mengidentifikasi faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian infeksi cestoda di PT Nusantara Agri Sejati (NAS) Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan 34 ekor sapi bunting dan muda (dara). Sampel yang dikoleksi berupa feses serta pengambilan sampel rumput dan tanah di empat titik sekitar lahan PT NAS yang digunakan untuk sumber pakan. Analisis data menggunakan uji chi- square untuk mengukur keberadaan hubungan antara variabel dan perhitungan odds ratio untuk mengukur kuat hubungan paparan dengan kejadian penyakit. Hasil penelitian ini menunjukkan infeksi Moniezia sp. dari kelas cestoda di PT NAS rendah dengan prevalensi sebesar 20,5% dan jumlah telur kurang dari 50 TTGT. Faktor risiko BCS memiliki hubungan nyata terhadap infeksi cestoda di PT NAS (p-value 0,029). Infeksi cestoda di PT NAS dipengaruhi oleh faktor Body Condition Score (BCS). Hal ini berhubungan dengan status gizi BCS 2 lebih rentan terkena infeksi cestoda daripada BCS 3. Perbaikan pakan dan program deworming perlu dilakukan untuk menghindari kenaikan kejadian infeksi cestoda di PT NAS., Friesian Holstein (FH) are a breed of cattle with a potential source of milk to be developed in Indonesia, therefore good management is needed to avoid non-genetic diseases such as digestive tract cestode infections which can reduce the productivity of dairy cows. This study aims to determine and measure the incidence of cestode infection and determine factors that can affect the incidence of cestode infection in PT Nusantara Agri Sejati (NAS) Sukabumi Regency, West Java Province. This study used 34 pregnant and young cows (heifers). Samples were collected in the form of feces as well as grass and soil sampling at four points around the PT NAS land used for feed sources. Data analysis used the chi-square test to measure the relationship between exposure and disease and to calculate the odds ratio to measure the magnitude between variables. The results showed that there are infection with Moniezia sp. of the cestode class at PT NAS is very low with a prevalence (20,5%) and the number of eggs is less than 50 TTGT. BCS risk factors have a significant relationship to cestode infection at PT NAS (p-value 0,029). Cestode infections in PT NAS are influenced by Body Condition Score (BCS) factors. This is related to the nutritional status of BCS 2 which is more susceptible to cestode infection than BCS 3. Improvement in feed management and deworming program need to be carried out due to avoid increases incidence of cestode infections in PT NAS. Keyword: cestoda, faktor risiko, feses, Moniezia sp., sapi perah
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica. Keyword:
Judul: Kajian Semi-cuttingdan Pelilinan Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Kemudahan Membuka Buah Selama Penyimpanan Dingin Abstrak: Mangosteenis anexotictropicalfruitwith higheconomicvalueandfavored by the people.Mangosteen has a thick peel withhighmoisture contentso it has longer shelflifre compared to other fruits. However, along with long storage periodthemoisture content of the peelis reduced, causing thepeelhardness. Waxingis one waytomaintainquality ofthe fruit.Waxingcan cover thewoundon the fruitso thatthe process oftranspirationcan be reduced.During theobservation,the mangosteenwassemi-cutted toprovideease ofopeningthe fruitto the consumer.It was found thatsemi-cutting treatmentdid notsignificantly affect the moisture content and hardness of the peel, but still provided ease opening of the fruit. Keyword:
Judul: Pelapisan Manggis Segar (Garcinia mangostana L.) dengan Lilin Lebah, Hormon Giberelin, dan Benomil Abstrak: Mangosteen (Garcinia Mangostana L) is one of fruit which has high economic value. The constraint of Mangosteen selling is wilt speed of fruit calyx, that could be assumed as decrease of quality by consumer thinking. Because of that condition, selling activity also decreased. One of way of to lengthen the fruit shelf-life is coating. Coating has known as a protecting substance of food, reduce the transpiration of product, and protect products from microbial contamination. So, the constrain which faced aspecially for seller and exporter for maintain mangosteen quality and freshness can be solved. The purpose of this research are knowing maturity degree of mangosteene which use as a raw material for next research that is knowing organoleptyc and physical effects of coating consentrations during storage. This research consists of two phases. Phase I decide of maturitie’s degree (2 , 3, and 4) and temperature’s storage (room and cool). Phase II decide consentration of coating agent. Types of concentration agent are consisted two levels of beeswax (4 and 6%), three levels of giberelic acid (5, 10, and 15 ppm), and two levels of benomyl (500 and 1000 ppm). The parameters were observed during storage involve physical parameter (visual sheath, weight reduce, husk hardness, and husk colour) and organoleptyc test (kernel and fruit husk colour, ratch vision, taste, and flavour). Based on regretion analysis result visual sheath and weight reduce, the third maturity degree has slope value (2,443 and 0,008). that result have smaller vvalue than others. Result of that maturitie’s organoleptyc test was accepted by consumer in cool storage temperature until 12 days. While room storage until 9 days. The 6% concentration of beeswax coating has smaller slope value at parameters sheath, reduce weight, and hardness husk than others (2,109; 0,007; 0,017). Not only that parameters but also organoleptyc test knowed that consentration had higher accepted consumer than others. The 10 ppm concentration of giberelic acid coating has smaller slope value at parameters sheath, reduce weight, and hardness husk than others (2,453; 0,001; 1,579). According organoleptyc test knowed that consentration had higher accepted consumer than others. The 1000 ppm concentration of benomyl coating has smaller slope value at parameters sheath, reduce weight, and hardness husk than others (2,237; 0,009; 0,179). Not only that parameters but also organoleptyc test knowed that consentration had higher accepted consumer than others. Keyword:
Judul: Best Difference Equation Aproximation to Duffing 's Equation Abstrak: Persamaan Duffing merupakan persamaan yang sering muncul sebagai model masalah sistem ayun mekanis atau pada masalah rangkaian listrik. Umumnya penyelesaian persamaan ini secara numerik memberikan hampiran dengan gala! yang tinggi, seperti dengan metode Runge-Kutta. Tulisan ini mengkonstruksi suatu persamaan beda untuk menghampiri persamaan Duffing tersebut. Penyelesaian dari persamaan beda ini melibatkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Berdasarkan penyelesaian ini diperoleh basil bahwa penyelesaian hampirannya persis sama dengan penyelesaian analitiknya. Penyelesaian analitik yang diperolehjuga melibalkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Keyword:
Judul: Penyimpanan Rajangan Selada Segar dalam Kemasan Atmosfir Termodifkasi Abstrak: Selada tergolong dalam sayuran jenis baru dan merupakan salah satu jenis sayuran daun dengan prospek ekonomi yang cukup cerah. Meskipun selada belum membudaya pengembangannya, permintaan terhadap komoditas selada meningkat, anlara lain berasal dari pasar swalayan, reslauran-restatlra11 besar (Fast Food Eropa dan Cina), hotel-hotel berbintang di kota-kota besar, serla konsumen (orang-orang) luar negeri yang luenetap di Indonesia. Tidak seimbangnya persediaan produksi dengan perminlaan selada di dalam negeri menyebabkan Indonesia liarus rnengimpor kolnoditas ini. Data terakhir yang tercalat pada periode Oktober 2001, Indonesia mengi~npor selada sebanyak 89 513 kg atau senilai US $ 102 245, sedangkan ekspor saliipai Januari 2002 lianya 963 kg atau senilai US $ 2102 (UI'S 2002). Keyword:
Judul: Mempelajari Penyimpanan Wortel (Daucus carota L.) dengan "Modified Atmosphere" Abstrak: Produksi sayur-sayuran dan buah-buahan segar setiap tahun terus meningkat, dimana pada tahun 1985 jumlahnya sebesar 4.5 juta ton meningkat menjadi 7.7 ton pada tahun 1990 (Deptan, 1991) . Peningkatan produksi tersebut membutuhkan teknologi penanganan pasca panen yang tepat untuk mempertahankan mutu buah dan sayur, serta menurunkan kehilangan (losses) pasca panen. Teknologi penyimpanan yang sedang berkembang saat ini adalah penyimpanan dengan udara termodifikasi (modified atmosphere) yang dikombinasikan dengan penyimpanan pada suhu rendah. Keyword:
Judul: Analisis Grafologi Berdasarkan Huruf a dan t Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik Standar Abstrak: Graphology or handwriting analysis is a method of identifying, analysing, evaluating, and understanding personality through the strokes and patterns revealed by handwriting. People who can analyze handwriting called graphologist. Graphologist can have a subjective assesment. Different graphologist can analyze the same handwriting but give different results. In addition, the accuracy of handwriting analysis depend on the graphologists ability. A system that can recognize handwrititng patterns is required to overcome these problems. Identification system which is implemented in this research uses Backpropagation Neural Network (BPNN). This research used 135 images of letter a and 150 images of letter t. This research is divided into three parts which are determining optimal combination of BPNN parameter, identifying personality based on letter a, and identifying personality based on letter t then classifies them into one of three character classes available. The results of this research is that the system has 98.15% accuracy for letter a and 73.33% for letter t. The result shows that Backpropagation Neural Network can be used to classify the personality Keyword:
Judul: Feasible study on Sharia Saving-Loan and Financing Business on Tegal Waru Village Abstrak: M desa Tegal Waru masih terkendala dalam mendapatkan layanan simpanan dan pembiayaan syariah, sehingga pengadaan perencanaan usaha koperasi syariah perlu dilaksanakan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui minat masyarakat terhadap jasa simpan pinjam dan pembiayaan syariah, mengetahui nilai willingness to pay terhadap jasa simpanan dan pembiayaan syariah, dan menganalisis kelayakan pendirian KSPPS di Desa Tegal Waru. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, willingness to pay, studi kelayakan finansial dan studi kelayakan non finansial. Dari hasil penelitian ini diketahui masyarakat Desa Tegal Waru yang setuju dengan adanya koperasi syariah di desa Tegal Waru sebanyak 78%, sehingga permintaan terhadap jasa simpanan dan pembiayaan sangat baik. Selanjutanya biaya simpanan pokok dan simpanan wajib yang bersedia dibayarkan masyarakat untuk memperoleh manfaat simpanan dan pembiayaan syariah adalah Rp 21,818 untuk simpanan pokok dan Rp 12,818 untuk simpanan wajib. Analisis kelayakan bisnis untuk menilai usaha KSPPS yang akan didirikan di Desa Tegal Waru. Hasil dari analisis non finansial usaha KSPPS layak untuk dijalankan. Pada analisis finansial usaha KSPPS diperoleh nilai NPV sebesar RP 294,098,659.2, IRR sebesar 25.6% dan PP selama 8 tahun, sehingga secara finansial usaha KSPPS dinyatakan layak. Keyword: KSPPS, Tegal Waru Village, Business feasibility analysis
Judul: Sharia financing impact on the profitability of micro enterprises for customers of bank financing sharia harta insan karimah district of ciledug in Tangerang Abstrak: Usaha mikro membutuhkan suntikan modal yang disediakan pihak eksternal seperti lembaga keuangan formal, bank. Akan tetapi syarat pembiayaan serta tingkat bunga yang diajukan bank menjadi faktor penghambat usaha mikro untuk mengakses modal dari bank. Salah satu lembaga keuangan yang dapat menjangkau usaha mikro adalah bank perkreditan rakyat syariah (BPRS). BPRS Harta Insan Karimah menawarkan pembiayaan syariah qardhul hasan dan murabahah kepada pelaku usaha mikro. Studi ini bertujuan untuk menganalisis dampak pembiayaan syariah terhadap perubahan pendapatan, perubahan keuntungan dan perubahan tingkat keuntungan pelaku usaha mikro dan menganalisis faktor dampak pembiayaan syariah terhadap perubahan pendapatan, perubahan keuntungan dan perubahan tingkat keuntungan pelaku usaha mikro. Penelitian ini dilakukan terhadap 30 pelaku usaha mikro di wilayah Kecamatan Ciledug yang menerima pembiayaan qardhul hasan dan murabahah dari BPRS HIK dengan menggunakan metode analisis uji-T berpasangan dan regresi berganda. Hasil uji-T berpasangan menunjukkan bahwa variable pendapatan, keuntungan dan tingkat keuntungan mengalami perubahan pada setiap masingmasing pembiayaan. Hasil metode menggunakan regresi berganda pada variable perubahan pendapatan, faktor yang berpengaruh nyata adalah pengalaman berdagang, dummy status pernikahan, dummy jenis kelamin dan dummy sedekah. Pada variabel perubahan keuntungan setelah menerima pembiayaan qardhul hasan dan murabahah yaitu umur, tingkat pendidikan, pengalaman berdagang, dummy skema pembiayaan, dummy jenis kelamin dan dummy sedekah. Pada variabel perubahan tingkat keuntungan setelah menerima pembiayaan qardhul hasan dan murabahah yaitu umur, dummy skema pembiayaan, dummy status pernikahan, dummy jenis dagang makanan dan minuman serta dummy jenis dagang sayur dan buah., Micro-businesses require capital injections provided by external parties such as formal financial institutions, banks. However, the terms of financing and the interest rate offered by the banks become barriers for microfinance to access capital from banks. One of the financial institutions that can reach micro business is the people's bank financing sharia (BPRS). BPRS Harta Insan Karimah offering Islamic financing murabaha and qardhul hasan for micro businesses. This study aims to analyze the impact of Islamic finance on changes in revenue, profit and profit rate of the micro and analyzes the impact of Islamic finance on changes in revenue, profit and profit rate of micro businesses. This study was conducted on 30 microfinance providers in the region Ciledug districts that receive financing murabaha andqardhul hasan from BPRS HIK by using paired T-test analysis and multiple regression. Paired T-test results indicate that the variable revenue, profit and profit rate of change in each individual-each financing. The results of the multiple regression method using variable change of income, factors that are significant trading experience, marital status, gender dummy and dummy shodaqah. In a variable change of profit after receiving qardhul hasan financing and murabaha is age, formal education, trading experience, dummy financing scheme, gender dummy and dummy shodaqah. In the variable change of profit rate after receiving financing qardhul hasan and murabaha is age, dummy financing scheme, marital status, dummy trade types of food and beverages as well as a dummy trade types of vegetables and fruits. Keyword: Murabahah, Qardhul hasan, Regresi Berganda, Uji-t Berpasangan, Usaha mikro
Judul: Karakteristik Imago Jantan Ulat Sutera Liar Attacus atlas (Lepidoptera : Saturniidae) Abstrak: This study aims to describe various morphometric parameters of male A. atlas moth, to found a correlation between the morphometric parameters and body weight on male moths, and to describe the reproductive system of male A. atlas moth. Male can distinguish from the female by comparing the antennae. The antennae of male is wider. There is a very strong correlation between the total body length and the body weight in linear equation Y = 0.875 X-1, 639 when Y is the weight in grams and X is the total body length in cm. Reproductive system of male A. atlas moth generally similer to B. mori reproductive system. Male A. atlas moth has reproductive system consists of a pair of testes, a pair of deferent duct with ampula ductus deferent, one spermatophore gland, one alba gland, one prostatica gland and one penis. Keyword: reproductive system, Attacus atlas, morphometric
Judul: Pengaruh substitusi jagung kuning dengan Salvinia molesta terhadap penampilan ternak babi lepas sapih Abstrak: Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Produksi Ternak Babi, Jurusan Ilmu Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, selama delapan minggu sejak tanggal 16 Oktober sampai dengan 10 Desember 1993. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh penambahan Salvinia molesta dalam ransum ternak babi lepas sapih terhadap penampilan produksinya dan untuk mengetahui taraf penggunaan Salvinia molesta sebagai pengganti jagung kuning dalam ransum. Ternak yang digunakan sebanyak 20 ekor babi betina, berumur kira-kira dua bulan. Bobot badan awal ternak sebesar 21,5±8,2 kg, masing-masing ternak ditempatkan pada kandang individual. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari lima pelakuan dan empat ulangan. Untuk mengetahui pengaruh masing-masing perlakuan dilakukan sidik ragam (Anova). Ransum perlakuan yang dicoba dalam penelitian ini ada lima macam ransum yaitu RO (jagung kuning 20%, Salvinia molesta 0%), R1 (jagung kuning 15%, Salvinia molesta 5%), R2 (jagung kuning 10%, Salvinia molesta 10%), R3 (jagung kuning 5%, Salvinia molesta 15%) dan R4 (jagung kuning 0%, Salvinia molesta 20%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggantian jagung kuning dengan Salvinia molesta yang sudah dikeringkan hingga taraf 20% tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan efisiensi penggunaan makanan. Hasil perhitungan Income Over Feed Cost (IOFC), penggantian sebagian jagung kuning dengan Salvinia molesta hingga taraf 20% memberikan keuntungan paling tinggi. Keyword:
Judul: Pengaruh Substitusi Jagung dengan Corn Gluten Feed (CGF) dalam Ransum terhadap Kualitas Karkas Babi dan Analisis Ekonomi Abstrak: Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Koperasi Petemakan Babi Indonesia (KPBI), PT. Obor Swastika, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung. Penelitian ini dimulai dari tanggal l Juni sampai dengan 1 Oktober 2004. Corn Gluten Feed (CGF) adalah limbah pengolahan jagung. Pemanfaatan CGF sebagai bahan makanan temak babi belum digunakan secara umum di Indonesia. Corn Gluten Feed mernpunyai kualitas nutrisi yang baik sehingga berpotensi untuk digunakan sebagai bahan penyusun ransum ternak babi. Harga CGF lebih murah jika dibandingkan dengan jagung, maka terdapat peluang untuk rnengganti jagung dengan CGF tanpa harus mengurangi kualitas dari karkas babi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi jagung dengan CGF dalam ransum terhadap kualitas karkas babi dan untuk mengetahui kelayakan pernanfaatan CGF sebagai bahan makanan dalam ran.sum ternak babi secara ekonomi. Ternak percobaan yang digunakan adalab 24 ekor babi persilangan periode bertumbuh sarnpai pengakhiran terdiri dari 12 ekor jantan kastrasi dan 12 ekor betina, dengan rataan bobot badan awal adalah 20,97 ± 1 ,45 kg dan koefisien keragaman 6,9%. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap. Ransum yang "dicobakan ada empat perlakuan yaitu taraf substitusi CGF terhadap jagung (0, 20, 35, dan 50%), dengan komposisi jagung tertinggi adalah 30% dalam ransum grower dan 25% dalam ransum finisher. Masing-masing perlakuan mempunyai enam ulangan. Jika perlakuan berpengaruh nyata terhadap parameter yang diukur maka akan dilakukan uji lanjut Turkey. Hasil. penelitian memperhhatkan, bahwa penggantian jagung dengan CGF dalam ransum babi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap parameter kualitas karkas babi seperti waktu mencapai bobot potong, bobot potong, bobot karkas, persentase karkas, panjang karkas, tebal lemak punggung, dan luas daging mata rusuk. Hasil analisis ekonomi menunjukkan, bahwa semakin tinggi penggunaan CGF, maka harga pakan per kilogram akan semakin rendah, tetapi justru memperkecil keuntungan karena babi semakin lama mencapai bobot potong. Hasil penelitian berkesirnpulan, bahwa penggunaan CGF sebagai bahan makanan ternak babi tidak berpengaruh nyata terhadap kualitas karkas babi yang akan diperoleh, tetapi akan mengurangi keuntungan karena meningkatnya biaya produksi. Keyword: Corn Gluten Feed, Kualitas Karkas Babi, Analisis Ekonomi
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10. Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
Judul: Analisis strategi pengembangan usaha rangkaian tanaman hias kreatif pada "Creative Shop" di Desa Babakan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat Abstrak: Salah satu komoditas hortikultura yang telah membuktikan kontribusinya terhadap PDB Indonesia adalah tanaman hias. Dengan semakin berkembangnya fungsi tanaman hias, berbagai karya inovasi dan kreativitas dilakukan dengan merangkaikan tanaman dengan produk pertanian yang lain sehingga lebih menarik dan kreatif serta menambah kontribusi dalam pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Industri kreatif berbasis pertanian perlu dikembangkan karena Indonesia memiliki sumberdaya terbarukan yang melimpah. Pertanian di masa yang akan datang dituntut untuk lebih kreatif dan ramah terhadap lingkungan dengan harga jual produk yang kompetitif. Selain itu, kreativitas dalam bidang pertanian diperlukan untuk meningkatkan nilai tambah hasil pertanian, alternatif lapangan kerja, dan pendapatan rumah tangga. Dalam rangka menjawab tantangan tersebut, maka berdirilah Cresh (Creative Shop) sebagai sebuah usaha yang bertujuan meningkatkan nilai tambah produk-produk pertanian. Keyword:
Judul: Analisis strategi pemasaran tanaman hias daun dalam pemanfaatan sebagai daun potong pada pesona daun mas asri, Ciawi Kabupaten Bogor Abstrak: Subsektor hortikultura merupakan salah satu bagian dari sektor pertanian yang dapat dijadikan sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia dimasa yang akan datang. Menurut data Badan Pusat Statistik (2004), produksi hortikultura pada tahun 2003 mengalami peningkatan sebesar 9.24 persen dibandingkan dengan tahun 2002. Kondisi tersebut memperlihatkan bahwa subsektor hortikultura memiliki potensi untuk dikembangkan di Indonesia. Subsektor hortikultura mencakup tanaman sayuran, buah-buahan, tanaman hias (hortikultura) dan tanaman obat-obatan (biofarmaka). Keyword:
Judul: Bakteri dan Cacing Parasitik pada Hati dan Saluran Pencernaan Ikan Belut (Monopterus albus Abstrak: This study aims to identified the bacterial and parasitic worms in the liver and gastrointestinal tract of eels. The identification of isolated bacteria was done by using Gram staining, triple sugar iron agar, citrate, indole and fermentation of sugar. Parasitic worms stained with KOH clove oil for semi-permanent coloring and Semichon's Acetocarmine for permanent staining. Pseudomonas maltophilia, Proteus mirabilis, Pseudomonas aeroginosa, Salmonella sp, and Vibrio cholerae was found in the liver, and Pseudomonas aeroginosa, Salmonella sp., Chromobacterium sp., Enterobacter aerogenes and Vibrio cholerae from the gastrointestinal tract. The results showed that there are two types of parasitic worms in the digestive tract, ie Procamallanus sp., And Acanthocephala sp .. Keyword: digestive tract, liver, parasitic worms, bacteria, Monopterus albus
Judul: Aktivitas Antioksidan dan Kandungan Senyawa Dugaan pada Ekstrak Kemenyan (Styrax benzoin) Abstrak: Kemenyan (Styrax benzoin) merupakan hasil hutan bukan kayu dengan marga Styracaceae dan ordo Ebenales. Kadar fenolik dan flavonoid yang terkandung pada spesies ini menjadi tolok ukur terhadap aktivitas antioksidan yang dimiliki. Tujuan penelitian ini adalah menentukan senyawa dugaan pada ekstrak teraktif antioksidan. Ekstrak metanol difraksionasi dengan teknik partisi cair-cair menggunakan pelarut n-heksana, kloroform, dan etil asetat. Aktivitas antioksidan dari setiap fraksi ditentukan dengan menggunakan metode 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil. Fraksi kloroform memiliki aktivitas antioksidan terkuat dengan nilai IC50 37.23 μg/mL dan kadar fenolik serta flavonoid total 410.97 mg EAG/g dan 521 mg EK/g. Analisis menggunakan kromatografi cair spektrometri massa menunjukkan keberadaan 5 senyawa yang diduga memiliki aktivitas sebagai antioksidan, yaitu 1-(2,4-dihidroksifenil)-2-(4-hidroksifenil) propana-1-on, kromon, 5,7-dihidroksi-2-(4-hidroksifenil)-6,8-dimetil-2,3-dihidroksikromon-4-on, 5,7-dihidroksi-2-(4-hidroksifenil)-8-(3 metilbut-2-enil)-2,3-dihidrokromon-4-on, dan prolifisin A. Keyword: Antioksidan, kemenyan, total fenolik, total flavonoid
Judul: Kandungan Total Fenolik, Total Flavonoid, dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Air dan Etanol Daun Surian (Toona sinensis). Abstrak: Surian (Toona sinensis) merupakan tumbuhan hutan yang tersebar luas di daerah Asia, termasuk Indonesia. Ekstrak daun surian diketahui berpotensi sebagai antioksidan alami. Tujuan penelitian ini ialah mengukur kandungan total fenolik dan flavonoid serta menguji aktivitas antioksidan ekstrak air dan etanol daun dari tumbuhan surian yang berumur 30 tahun. Kadar total fenolik ekstrak etanol 70% daun surian paling tinggi dibandingkan ekstrak air dan etanol 96% dengan nilai 735.278 mg GAE/g ekstrak. Kadar total flavonoid ekstrak etanol 96% tertinggi di antara ekstrak yang lain dengan nilai 84.809 mg QE/g ekstrak. Ekstrak etanol 70% memiliki aktivitas penghambatan radikal DPPH terkuat di antara ekstrak air dan etanol 96%. Ketiga ekstrak daun surian memiliki aktivitas penghambatan radikal MDA yang tidak berbeda nyata. Perbedaan pelarut terbukti mempengaruhi kadar total fenolik, flavonoid, dan aktivitas antioksidan ekstrak daun surian pada metode DPPH. Perbedaan pelarut tidak mempengaruhi aktivitas antioksidan ekstrak daun surian secara signifikan pada metode TBA. Keyword: DPPH, fenolik, flavonoid, surian, TBA
Judul: Egg drop syndrome 1976 ( EDS '76 ) Abstrak: Dalam Rancangan Pelita Ketiga (1979/80 - 1983/84) dijelaskan bahwa tujuan pembangunan antara lain adalah me ningkatkan mutu gizi pola komsumsi masyarakat melalui pe- ningkatan penyediaan karbohidrat, protein dan vitamin. Selain daging dan susu, telur adalah sumber protein hewani yang sangat penting. Oleh sebab itu dalam rangka peningkatan penyediaan protein pemerintah terus berusaha meningkatakan produksi telur dengan menggalakan peternak- an rakyat dan peternakan komersil yang telah maju. Peter- nakan yang telah maju dapat berfungsi sebagai pusat latih an dan pengembangan usaha peternakan rakyat disekitarnya. Mereka dapat sebagai sumber bibit dan tehnologi bagi pe ternakan rakyat. Menurut data dari Bulletin Statistik dan Ekonomi. Ter nak (1981) produksi telur dari Repelita I sampai Repelita III terus meningkat. Dalam Repelita I terdapat kenaikan produksi telur +4,2% per tahun. Dalam Repelita II produk- si telur meningkat +13,8% per tahun dan dalam 2 tahun Re- pelita III (1979-1980) terdapat kenaikan rata-rata produk si telur +6,93% per tahun. ... Keyword:
Judul: Quality Improvement of Microalgae Thalassiosira sp. as a Hatchery Feed for Vannamei Shrimp through Auxospore Induction Abstrak: Permasalahan yang sering dialami oleh unit pembenihan adalah kualitas mikroalga yang dihasilkan sangat bergantung pada kondisi lingkungan. Hal ini dapat diatasi melalui peningkatan ukuran dan kualitas genetik mikroalga melalui induksi auxospore. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi metoda induksi auxospore melalui manipulasi temperatur dan salinitas terhadap peningkatan kualitas diatom Thalassiosira sp. sebagai pakan alami udang vaname. Inokulan Thalassiosira sp. yang telah dikultur kemudian dilakukan inokulasi dengan menambahkan 1 L inokulan ke dalam 15 unit berukuran 5 L. Thalassiosira sp. yang digunakan pada awal pemeliharaan memiliki nilai kepadatan sel berkisar 1.27-1.55 x105 sel mL-1. Diatom dikultur selama 96 jam dengan diberikan perlakuan T20, T35, S20, S25, dan K. Parameter yang diamati yaitu kepadatan sel, ukuran (diameter, luas, dan keliling) sel, dan sel auxospore. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metoda induksi auxospore yang digunakan terhadap diatom Thalassiosira sp. untuk mencapai keberhasilan reproduksi tertinggi. Metoda induksi spora reproduksi seksual (auxospore) melalui manipulasi temperatur dan salinitas mampu meningkatkan kualitas diatom Thalassiosira sp. sebagai pakan alami udang vaname (Litopenaeus vannamei) ditunjukkan dengan adanya peningkatan kepadatan sel, laju pertumbuhan sel, serta persentase jumlah sel auxospore yang lebih baik dibandingkan dengan kontrol pada perlakuan salinitas 25 g L-1. Keyword: auxospore, density cells, salinity, temperature
Judul: Productivity Improvement of Thalassiosira sp. as a Live Feed for Vannamei Shrimp Larvae with Mixotrophic Cultivation Abstrak: Mixotrofik adalah sistem kultur mikroalga yang menggabungkan sistem autotrofik dan heterotrofik dengan cara menambahkan sumber karbon organik pada media pemeliharaan mikroalga. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan molase sebagai sumber karbon terhadap pertumbuhan dan komposisi asam lemak Thalassiosira sp. sebagai pakan alami larva udang vaname Litopenaeus vannamei. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dosis molase yang berbeda dengan tiga kali ulangan pada setiap perlakuan. Dosis molase yang digunakan yaitu 0 g/L (K), 0,25 g/L (M1), 0,5 g/L (M2), dan 1 g/L (M3). Kepadatan sel tertinggi yang didapat setelah 6 hari pemeliharaan adalah 7,17 x 105 sel/mL dari perlakuan M1 (0,25 g/L) ketika mencapai DOC 4. Nilai laju pertumbuhan spesifik seluruh perlakuan berkisar dari 29,82 %/hari (K) hingga 37,51 %/hari (M1). Kadar asam lemak total yang dikandung oleh Thalassiosira sp. hasil kultur perlakuan K memiliki nilai 0,59% dan perlakuan M1 memiliki nilai 0,25% dari total bobot basah. Pengujian pada naupli udang vaname menunjukkan bahwa tingkat kelangsungan hidup udang pada perlakuan K memiliki nilai 40% dan lebih rendah daripada perlakuan M1 yang mencapai 56,67%. Panjang tubuh larva udang rata-rata 3,02 mm untuk perlakuan kontrol dan 2,94 mm untuk perlakuan M1. Hasil pengamatan stadia perkembangan larva pada hari ke-6 pemeliharaan larva menunjukkan bahwa persentase larva yang sudah berkembang menjadi stadia mysis 1 pada perlakuan M1 mencapai 13,33% dan lebih tinggi daripada kontrol. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan molase sebanyak 0,25 g/L dapat meningkatkan produktivitas kultur Thalassiosira secara mixotrofik. Keyword: mixotrofik, molase, Thalassiosira sp.
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica. Keyword:
Judul: Studi Kasus Granulosa-Theca Cell Tumor (Gtct) Pada Kuda Di Indonesia. Abstrak: Granulosa-theca cell tumor (GTCT) adalah tumor yang paling sering ditemukan pada kuda yang mengalami neoplastik. Beberapa perubahan perilaku, seperti stallion like behaviour, nimfomania, dan anestrus dapat disebabkan oleh tumor ini. Studi ini ditujukan untuk mengukur prevalensi GTCT pada kuda di Indonesia. Pemeriksaan ultrasonografi dilakukan terhadap ovarium pada kudakuda yang diperiksa di Pulau Jawa dan Madura. Hasil ultrasonografi yang ditemukan pada penderita berupa gambaran sarang lebah pada ovarium yang terkena tumor dan hipofungsi ovarium kontralateralnya. Sebanyak 15 kuda didiagnosa terkena GTCT dari 2913 kuda yang diperiksa dan prevalensi per tahun kasus GTCT dari kuda yang diperiksa sebesar 0.51 %. Pada kuda yang terkena GTCT, siklus reproduksinya akan normal kembali dengan ovariektomi. Kebuntingan masih ditemukan pada beberapa penderita GTCT. Keyword: granulosa-theca cell tumor, kuda betina, ovariektomi, prevalensi
Judul: Studi Kasus Hipofungsi Ovari pada Kuda di Pulau Jawa dan Madura Tahun 2009-2015. Abstrak: Hipofungsi ovari sering terjadi pada kuda yang ditandai dengan tidak terjadinya siklus estrus. Studi ini dilakukan untuk mengetahui prevalensi kasus hipofungsi ovari pada kuda betina di Pulau Jawa dan Madura selama tahun 2009-2015. Pemeriksaan kondisi ovari kuda sebagai pasien dilakukan dengan ultrasonografi. Hasil yang ditemukan berupa ovari dengan folikel-folikel berukuran kecil tanpa disertai adanya corpus luteum pada kuda penderita. Sebanyak 179 ekor kuda didiagnosa mengalami hipofungsi ovari dari 3 373 ekor kuda yang diperiksa. Rata-rata prevalensi kasus per tahun adalah 5.16%. Pengobatan yang diberikan kepada penderita berupa injeksi vitamin A dan E atau injeksi gonadorelin dengan persentase kesembuhan sebesar 84.92% yang ditandai dengan kuda kembali mengalami siklus estrus. Keyword: gonadorelin, hipofungsi ovarium, kuda betina, prevalensi, vitamin A, vitamin E
Judul: Tingkat Keberhasilan Program Corporate Social Responsibility “Water Access Sanitation and Hygiene” PT Aqua Golden Mississippi Citereup Abstrak: Water Access Sanitation and Hygiene (WASH) is a CSR program from PT Aqua Golden Mississippi which aims to provide a supply of clean water infrastructure, facilitating institutional water users, and build a clean and healthy life style communities. The purpose of this study is: to identify individual characteristics from WASH participant program, to examine the public knowledge and the relationship with individual characteristics, to examine the public participation and the relationship with individual characteristics, and to examine the success rate and the relationship with public knowledge and public participation. The research is carried out by quantitative and qualitative methods using questionnaries and in-depth interview. The results show that the majority of individuals have the characteristics, the productive middle age, male, married, less educated, working as laborers and middle experienced with the group. Level of participant’s knowledge, participation and success rate program still low. Keyword:
Judul: Fishers Household Adaptation Strategies Toward Erosion Impact Abstrak: Kenaikan permukaan air laut sebagai akibat dari perubahan iklim dapat mengakibatkan terjadinya abrasi di beberapa wilayah pesisir Indonesia. Berbagai dampak yang ditimbulkan abrasi menyebabkan kerentanan pada rumah tangga nelayan. Struktur nafkah dan tinggi rendahnya tingkat kerentanan menentukan strategi adaptasi yang akan diterapkan rumah tangga nelayan. Menerapkan berbagai macam strategi adaptasi akan mampu membuat rumah tangga nelayan bertahan menghadapi perubahan yang terjadi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif didukung oleh data kualitatif untuk melihat hubungan antar variabel. Hubungan antar variabel ini secara statistik diolah menggunakan uji korelasi Rank Spearman dengan jumlah responden sebanyak 34 rumah tangga nelayan yang terdampak abrasi. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa secara umum karakteristik rumah tangga memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel struktur nafkah, tingkat kerentanan dan strategi adaptasi. Lalu, hubungan di antara variabel struktur nafkah, tingkat kerentanan dan strategi adaptasi juga menunjukkan hubungan yang signifikan., The rise of sea level as the impact of climate change could cause erosion in several coastal areas in Indonesia. The livelihood structure and the level of vulnerability determines which adaptation strategies that will be implemented. Implementing various adaptation strategies could help fishers households survive the changes. This research uses quantitative approach supported by qualitative data to understand the correlation between variables. The correlation between variables is statistically were processed using the Rank Spearman’s with the total number of respondents being 34 fishers households that were affected by erosion. The results obtained indicate that in general characteristics of households has a significant correlation with the livelihood structure, level of vulnerability and adaptation strategy. Then, the correlation between the variables of livelihood structure, level of vulnerability and adaptation strategy also shows a significant correlation. Keyword: Erosion, Adaptation Strategy, Fishers Household, Vulnerability
Judul: (Kasus: Nelayan Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang) Abstrak: Dampak perubahan iklim seperti meningkatnya permukaan air laut, bertambahnya intensitas terjadinya gelombang pasang, serta terjadinya hujan yang disertai dengan angin kencang berakibat pada terhentinya kegiatan nelayan untuk melaut. Hal tersebut mengharuskan para nelayan melakukan strategi adaptasi guna mencukupi kebutuhan hidupnya. Persepsi nelayan terhadap dampak perubahan iklim dapat memengaruhi bentuk adaptasi yang mereka pilih. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis persepsi dan faktor-faktor yang memengaruhi persepsi nelayan terhadap dampak perubahan iklim, menganalisis strategi adaptasi nelayan dalam menghadapi dampak perubahan iklim, serta menganalisis pengaruh persepsi terhadap dampak perubahan iklim pada strategi adaptasi nelayan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode survei dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang dilengkapi oleh data kualitatif. Data kuantitatif diolah menggunakan uji regresi linear sederhana dengan pemilihan responden yang menggunakan teknik clustered random sampling dengan jumlah responden 45 orang., The impacts of climate change such as rising sea levels, increasing intensity of tidal waves, and rain accompanied by strong winds have resulted in the cessation of fishing activities. This requires fishermen to carry out adaptation strategies to meet their daily needs. Fishermen's perception of the impacts of climate change can influence the form of adaptation they choose. The purpose of this study is to analyze perceptions and factors that influence fishermen's perceptions of the impact of climate change, analyze fishermen's adaptation strategies in dealing with the impacts of climate change, and analyze the effect of perceptions on the impact of climate change on fishermen's adaptation strategies. The research method used in this study is a survey method using a quantitative approach which is complemented by qualitative data. Quantitative data was processed using a simple linear regression test with the selection of respondents using clustered random sampling technique with a total of 45 respondents. Keyword: Fisherman Adaptation Strategies, Impacts of Climate Change, Perception
Judul: Gambaran darah komodo (Varanus komodoensis) di Taman Margasatwa Ragunan Abstrak: This study was conducted to get the hematology and blood biochemistry profile of Komodo dragons at Ragunan Zoo. A total of 18 adult dragons were used. Blood was drawn as much as 2 mL whole blood for hematology and 3 mL for blood biochemistry in serum. Hematology examinations were done by automatic hemavet® machine except differential leukocytes were done manually and blood biochemistry examinations were done by biosystem® machine. Examinations results of erythrocyte parameters of total erythrocytes, hematocrit, hemoglobin, MCV, MCH, and MCHC in row are (1,24±0,21) × 106/mm3, (38,0±4,6) %, (13,3±1,6) g/dL, (311,4±49,9) fL, (109,4±18,7) pg, and (35,1±1,2) g/dL. Trombocytes count is (3,1±1.6) × 103/mm3 and erythrocyte sedimentation rate is (3,9 ± 1.7) mm/h. Leukocytes parameters indicate the values of total leukocytes, heterophils, lymphocytes, monocytes, eosinophils, and basophils in row are (6,53±9,47) × 103/mm3, (3,478±4,972) × 103/mm3, (2,959±4,694) × 103/mm3, (0,096±0,187) × 103/mm3, (0,00) /mm3, and (0,00) /mm3. Biochemical parameters indicate the values of total protein, albumin, globulin, AST, ALT, urea, and creatinine in row are (10,19±3,39) g/dL, (2,51±0,39) g/dL, (7,68±3,07) g/dL, (49,39±20,71) IU/L, (45,39±27,88) IU/L, (13,53±5,88) mg/dL, and (0,29±0,11) mg/dL. The result of examinations averagely showed values tend to normal. Some individual results demonstrated abnormalities which are suspected as acute infection in 1 dragon, foliculogenesis in 1 dragon, muscle disease in 2 dragons, and liver disease in 5 dragons. Keyword:
Judul: Penggunaan berbagai jenis susu sebagai pengencer semen cair pada ternak Abstrak: Pengencer semen merupakan suatu bahan atau larutan yang ditambahkan kedalam semen cair atau beku untuk mempertahankan daya fertilitas spermatozoa. Macam-macam pengencer yang diketahui diantaranya adalah sitrat kuning telur, air kelapa kuning telur, tris kuning telur dan air susu. Susu merupakan salah satu pengencer yang banyak digunakan. Telah diketahui bahwa susu mengandung komponen yang berfungsi mendukung kelangsungan hidup spermatozoa. Selama ini susu segar yang sering digunakan berasal dari ternak sapi. Dengan adanya kemajuan teknologi dibidang reproduksi, kambing sebagai salah satu hewan yang banyak diternakan mulai dimanfaatkan susunya. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan beberapa jenis susu (susu sapi, susu skim dan susu kambing) sebagai pengencer terhadap berbagai jenis semen (semen sapi, kambing dan domba). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juni 2002 di Lab Unit Rehabilitasi Reproduksi bagian Reproduksi dan Kebidanan FKH - IPB dan Balai Penelitian Ternak Ciawi. Semen yang digunakan dalam penelitian ini adalah semen sapi Friesien Holstein, Semen Domba Lokal dan Semen Kambing Saanen dengan menggunakan larutan pengencer susu skim, susu sapi dan susu kambing yang disimpan pada suhu 5°C. Semen dievaluasi setiap 24 jam. Parameter yang diamati pada penelitian ini meliputi persentase motilitas, persentase hidup spermatozoa dan persentase keutuhan membran plasma... Keyword:
Judul: Efektivitas Dosis Laktosa Dalam Pengencer Tris Kuning Telur Terhadap Kualitas Semen Cair Kambing Saanen Abstrak: Permasalahan yang timbul dalam penggunaan semen cair kambing saanen adalah belum adanya komposisi bahan pengencer yang baik dan sesuai untuk mempertahankan kualitas dan femlitas spermatozoa. Beberapa usaha telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dalam penggunaan semen cair, di antaranya dengan penambahan berbagai macam gula, baik monosakanda, disakarida maupun trisakarida yang dianggap mampu mempertahankan kualitas semen cair kambing saanen, terutama dalam mempertahankan persentase motilitas, persentase hidup, persentase membran plasma utuh (MPU). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penambahan berbagai dosis laktosa pada pengencer tris kuning telur dalam mempertahankan kualitas semen cair kambing saanen. Semen dikoleksi dan 5 ekor kambing saanen jantan menggunakan vagina buatan. Selanjutnya semen dievaluasi secara makroskopis dan mikroskopis. Semen yang berkualitas baik diencerkan menggunakan pengencer tris kuning telur dan dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu ketompok A merupakan pengencer tris tanpa laldosa (0 mM) sebagai kontrol dan kelompok B, C, D merupakan pengencer tris yang ditambah laktosa sebanyak 30 mM, 60 mM dan 90 mM. Parameter yang diamati adalah persentase motilitas, persentase hidup dan persentase MPU sampai hari ketiga penyimpanan. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji Anova dan dilanjutkan dengan uji wilayah berganda Duncans. Hasil penetitian menunjukkan sampai hari ketiga pengamatan, persentase motilitas spermatozoa secara berurutan adalah 46,50%; 28,00%; 11,67% dan 6,67% untuk ketompok A, B, C dan D. Analisis statistik menunjukkan adanya perbedaan yang nyata (P<0,05) antara kelompok perlakuan dengan kontrol. Persentase hidup spermatozoa pada kefompok A, B, C dan 0 secara berturutan adalah 61,55%; 58,45%; 61,67% dan 41,95%. Terdapat perbedaan yang nyata (P<0,05) antara kelompok perlakuan D dengan kontrol A, namun tidak terdapat perbedaan yang nyata (P>0,05) antara perlakuan B dan C dengan A. Persentase MPU selama 3 hari pengamatan untuk kelompok A, B. C dan D secara berurutan adalah 34,50%; 28,72%; 24,87% dan 18,98%. Terdapat perbedaan yang nyata (P<O,05) antara kelompok perlakuan dengan kontrol. Dengan demikian, penambahan berbagai dosis laktosa pada pengencer tris kuning telur tidak efektif dalam mempertahankan kualitas semen cair kambing saanen. Keyword:
Judul: The Role of Leaders in Collective Action for the Poor Urban Communities during the Covid-19 Pandemic (Case: An RW in West Bogor District, Bogor City, West Java) Abstrak: Wabah pandemi Covid-19 sebagai bencana non alam menjadi faktor risiko bagi masyarakat terlebih bagi komunitas miskin. Upaya untuk mencegah serta menanggulangi pandemi Covid-19 ini perlu didukung dengan aksi bersama komunitas serta didorong oleh kepemimpinan yang kuat. Peranan kepemimpinan dalam mengelola bencana selama dan setelah situasi krisis dapat mendorong komunitas berperan aktif dan tangguh di masa pandemi melalui penguatan aksi kolektif. Penelitian ini menganalisis peran pemimpin pada aksi kolektif komunitas miskin perkotaan di masa pandemi Covid-19. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei pada 60 responden yang diperkuat dengan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara peran pemimpin dengan tingginya tingkat aksi kolektif pada komunitas miskin perkotaan selama Pandemi Covid-19. Pemimpin yang dinilai mampu menggerakkan warga komunitas untuk berpartisipasi aktif pada setiap aksi kolektif selama masa pandemi Covid-19 adalah tokoh Ketua RW, The Covid-19 pandemic as a non-natural disaster is a risk factor for the community, especially for the poor. Efforts to prevent and overcome the Covid-19 pandemic need to be supported by joint community action and strong leadership. The leadership role in managing disasters during and after crisis situations can encourage active and resilient communities during a pandemic through supportive collective action. This study analyzes the role of leaders in the collective action of urban poor communities during the Covid-19 pandemic. Data was collected using a survey method on 60 respondents who conducted interviews. The results showed that the relationship between the role of leaders and the level of collective action in urban poor communities was significant during the Covid-19 pandemic. The leader who is considered capable of mobilizing the community to actively participate in every joint action during the Covid-19 pandemic is the leader of the RW Keyword: collective action, poor communities, the role of leaders
Judul: Karkas dan Potongan Komersial Ayam Backcross Hasil Persilangan Merawang-Pelung dan Pelung-Merawang dengan Tetuanya Abstrak: Indonesia banyak memiliki ternak unggas lokal yang dapat dijadikan sebagai sumber pangan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani. Ayam Pelung dan ayam Merawang merupakan salah satu unggas lokal yang dapat dijadikan sebagai penghasil daging. Ayam Merawang merupakan jenis ayam lokal yang dikembangkan di daerah Merawang, Pulau Bangka. Ayam ini memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan sebagai ayam pedaging maupun petelur. Ayam Pelung biasanya hanya dijadikan sebagai hewan peliharaan karena suaranya yang bagus, ternyata juga mempunyai produksi daging yang baik dan pertumbuhan yang lebih cepat dari ayam Kampung lainnya. Kedua swnber genetik ini dapat dimanfaatkan untuk membentuk ayam barn dengan memadukan masing-masing kelebihan dari ayam Merawang dan Pelung. Salah satu cara untuk menggabungkan potensi ya.ig ada dari ayam local tersebut adalah dengan melakukan Backross yaitu menyilangkan atau mengavrinkan individu basil hibrid (F 1) dengan salah satu P (parental). Oleh karena itu diharapkatf dari basil persilangan backross dihasilkan produksi daging yang baik serta persentase karkas yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari interaksi antara jenis persilangan dan jenis kelamin terhadap bobot badan, persentase karkas dan persentase potongan komersial karkas dari ayam Backcross basil persilangan Merawang-Pelung (MP) dan Pelung-Merawang (PM) dengan tetuanya pada umur sembilan minggu. Penelitian ini dilaksanakan selama 14 minggu, yaitu dari akhir bulan Juli sampai bulan Oktober 2004, bertempat di Bagian Laboratorium Lapangan Bagian Ternak Unggas, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Petemakan, Fakuitas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Ternak yang digunakan sebanyak 48 ekor ayam Backross dari 114 ekor ayam Backcross basil persilangan Merawang-Pelung dan Pelung-Merawang dengan Tetuanya. Persilangan yang diamati pada penelitian ini adalah (1) jantan Pelung X betina Merawang-Pelung (PxMP); (2) jantan Merawang X betina Merawang-Pelung (M."XMP), (3) jantan Pelung X betina Pelung-Merawang (PxPM), (4) jantan Merawang X betina Pelung- Merawang (MxPM), (5) jantan Merawang-Pelung X betina Pelung,(MPxP) (6) jantan Merawang-Pelung X betina Merawang (MPxM), (7) jantan Pelung-Merawang X betina Pelung (PMxP), (8) jantan Pelung-Merawang X betina Merawang (PMxM). Pengambilan sampel dilakukan secara acak sebanyak satu ekor jantan dan betina dari tiap satu ulangan dari masing-masing perlakuan untuk dipotong. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial 8x2 dengan tiga kali uJangan. Faktor pertama adalah jenis persilangan dan faktor kedua adalah jenis kelamin. Data yang sudah diperoleh <lian.aii.sis dengan menggunakan sidik ragam (ANOVA). Jika terdapat interaksi yang nyata maka dilanjutkan dengan uji Tukey' s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara Jenis persilangan dengan jenis kelamin terhadap bobot badan, persentase karkas dan persentase potongan komersial karkas. Ayam jantan memiliki bobot badan dan potongan paha nyata lebih besar daripada ayam betina Jenis persilangan berpengaruh nyata terhadap rasio daging tulang dada, ayam MxMP nyata (P<0,05) lebih besar daripada PMxP (6,09±1,70 vs 3,37±0,71). Keyword: ayam Pelung, ayam Merawang, backcross, persentase karkas, persentase potongan komersial
Judul: Performa Hasil Persilangan Backcross antara Ayam Pelung-Merawang dan Merawang-Pelung dengan Bangsa Tetuanya Abstrak: Ayam Merawang dan Pelung merupakan ayam lokal yang sangat potensial untuk dikembangkan. Produktivitas ayam Merawang cukup tinggi yaitu dapat mencapai 125 butir/ekor/tahun sehingga dapat dikembangkan sebagai ayam penghasil telur selain daging. Ayam Pelung merupakan ayam lokal asli dari Cianjur biasanya dipelibara karena mempunyai suara yang merdu dan tubuhnya yang besar. Ayam Pelung merupakan ayam yang mempunyai empat fungsi yaitu sebagai plasma nutfah, penghasil daging dan telur serta merupakan bagian dari seni budaya masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa basil silang balik (Backcross) antara Pelung-Merawang (PM) dan Merawang-Pelung (MP) dengan tetuanya yang dipelihara sejak DOC sampai umur sembilan minggu. Penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai dengan bulan November 2004 yang dilaksanakan di Kandang B Bagian Ilmu Produksi Temak Unggas, Fakultas Petemakan, Institut Pertanian Bogor. Ternak yang digunakan adalah 114 ekor DOC yang dipelihara sampai umur sembilan minggu dari delapan basil persilangan, yakni (1) 15 ekor F2 dari tetua jantan Pelung-Merawang (PM) x betina Pelung (P), (2) 15 ekor F2 dari tetua jantan Pelung-Merawang (PM) x betina Merawang (M), (3) 12 ekor F2 dari tetua jantan Merawang-Pelung (MP) x betina Pelung (P), ( 4) 12 ekor F2 dari tetua jantan MerawangPelung (MP) x betina Merawang (M), (5) 16 ekor F2 dari tetua jantan Pelung x betina Pelung-Merawang (PM), (6) 9 ekor F2 dari tetua jantan Pelung (P) x betina MerawanePelung (MP), (7) 15 ekor F2 dari tetua jantan Merawang (M) x betina PelungMerawang (PM) (8) 20 ekor F2 dari tetua jantan Merawang (M) x betina MerawangPelung (MP). Pakan yang diberikan merupakan pakan komersial starter yang mengandung protein kasar 21,04% dan energi metabolis sebesar 2.912,40 kal/g. Ayam ditempatkan ke dalam kandang koloni dengan menggunakan sebanyak delapan unit kandang, tiap kokal berukuran 2,85 x 2,65 x 3,00m. Peubah yang diamati adalah bobot DOC, bobot badan, pertambahan bobot badan, konsumsi pakan, konversi pakan serta mortalitas. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok. Data dianalisis dan diuji menggunakan perangkat lunak Minitab Release 13.3. Jika hasilnya berbeda maka selanjutnya dilakukan Uji Tukey's untuk membedakan perlakuan dan kelompok yang satu dengan yang lain. Basil dari penelitian ini adalah berat DOC sangat berbeda nyata (P<0,0 I) pada semua perlakuan (persilangan). Rataan bobot DOC yang tertinggi yaitu ayam persilangan P x PM (36,68 g/ekor) dan yang terendah MP x M (30,42 g/ekor), rataan bobot DOC ayam Backcross (33,43 g/ekor). Bobot badan ayam Backcross tidak berbeda kecuali pada minggu ke-4, 5 dan 9, bobot badan dari semua persilangan pada umur sembilan minggu yang tertinggi yaitu ayam P x PM (973,53 g/ekor) dan terendah ayam M x MP (829,25 g/ekor). Pertambahan bobot badan pada minggu ke-1, 2, 5, 6 dan 7 tidak berbeda tetapi berbeda (P<0,05) pada minggu ke-8 dan 9, dan sangat berbeda…dst Keyword: hasil persilangan, performa, ayam Pelung, ayam Merawang, backcross
Judul: Analysis of NaTFSA Electrolytes on Sodium Ion Batteries Using the DC-DFTB-MD Method Abstrak: Pelarut air digunakan dalam sistem elektrolit NaTFSA pada baterai ion natrium karena sifatnya yang relatif aman. Namun, menghasilkan tegangan yang cukup rendah sehingga memiliki keterbatasan dalam pengaplikasiannya. Untuk mengatasi hal tersebut dikembangkan elektrolit berkonsentrasi tinggi. Pada penelitian ini, pengaruh konsentrasi elektrolit NaTFSA terhadap sifat struktur, dinamika, dan elektronik dianalisis menggunakan metode dinamika molekul pada level mekanika kuantum. Analisis mikroskopik struktur dan dinamika elektrolit NaTFSA menunjukkan bahwa seiring kenaikan konsentrasi, koefisien difusi air menurun sedangkan konduktivitas elektrolit cenderung meningkat sebanding dengan mobilitas ion-ion., The aqueous solvent is used in the NaTFSA electrolyte system in sodium ion batteries because it is relatively safer. However, the voltage window of the sodium ion battery is narrower than that of the lithium ion battery, thus it still limits its practical implementation. To overcome this problem, a high concentration of electrolyte was developed. In this present work, the salt concentration effect on structural, dynamic and electronic properties were analyzed using molecular dynamics methods at the quantum mechanical level. Microscopic analysis of the structural and dynamical properties of the NaTFSA electrolyte showed that as the concentration increased, the water diffusion coefficient decreased while the electrolyte conductivity tended to increase. Keyword: Conductivity, DC-DFTB, Diffusion constants, NaTFSA electrolytes, Sodium ion batteries
Judul: Analysis of Factors Affecting the Investment Growth of Indonesian Islamic Insurance. Abstrak: Perkembangan asuransi syariah dapat ditunjukkan dengan pertumbuhan investasinya. Ketika perusahaan asuransi syariah memiliki kemampuan lebih baik dalam mengelola investasinya maka diprediksi perusahaan tersebut akan mampu lebih baik dalam menumbuhkan asetnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan investasi asuransi syariah di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) dengan data time series bulanan dari Januari 2014 sampai dengan Oktober 2016. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel imbal hasil deposito mudharabah dan indeks produksi industri berpengaruh positif terhadap pertumbuhan investasi asuransi syariah. Variabel inflasi, BI rate, dan oil price berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan investasi asuransi syariah. Keyword: Investment, Islamic insurance, OLS, Time series, Mudharabah, Industrial production, Proce variable, Time series, BI rate
Judul: Analisis Efisiensi Perusahaan dan Unit Usaha Asuransi Syariah di Indonesia Periode 2018–2023 Abstrak: Asuransi syariah berperan penting bagi masyarakat maupun perekonomian negara sebagai perlindungan diri dari risiko kesehatan dan sumber dana untuk pembangunan nasional. Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbanyak kedua di dunia pada tahun 2024. Hal ini menjadi peluang bagi asuransi syariah untuk berkembang. Namun, kinerja asuransi syariah belum efisien karena belum mengombinasikan input dan output dengan optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan asuransi syariah, tingkat efisiensi, dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Sampel penelitian berjumlah 15 perusahaan dan unit usaha asuransi syariah. Metode yang digunakan adalah Data Environment Analysis (DEA) dan Regresi Tobit. Hasil penelitian menunjukkan efisiensi asuransi syariah periode 2018–2023 belum efisien dengan rasio solvabilitas memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap efisiensi asuransi syariah. Keyword: DEA, efficiency, sharia insurance, tobit regression
Judul: Granular venereal disease ( GVD ) lepuh kecil pada vagina sapi teori terbentuknya dan cara pengobatannya Abstrak: Isseponi pada tahun 1887 (dalam Williams, W.L. 1950) pertama sekali menemukan penyakit ini dengan mengamati ada nya lepuh-lepuh atau nodul dan peradangan pada mukosa vulva dan menduga merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus pada sapi. Sedang beberapa ahli menyatakan bahwa GVD bukan merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus, hanya kemungkinan adanya infeksi sekunder yang menyebabkan terjadinya sterilitas dan abortus. Sampai sekarang agen penyebab penyakit ini masih belum diketahui dengan pasti, ada yang menyatakan disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa ataupun micoplasma. - Masa inkubasi penyakit 2 sampai 3 minggu dan dapat berjalan kronis dan ringan tanpa menimbulkan gangguan dan dapat juga berlangsung akut dan parah. Sering penyakit ini dapat sembuh sendiri tanpa diketahui pemunculannya lebih dahulu sehingga pemilik ternak tidak mengetahui hewannya pernah terserang penyakit Venereal Granular ini. Penularan paling sering terjadi melalui perkawinan alam dimana sapi-sapi jantan dapat berperan sebagai penye bar penyakit ke sapi-sapi betina lain. ... Keyword:
Judul: Performa Produksi Dan Karakteristik Organ Dalam Ayam Kampung Umur 12-16 Minggu Yang Diinfeksi Cacing Ascaridia galli Dan Disuplementasi Ekstrak Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas Linn) Abstrak: J. curcas leaf contains some active substances such as flavonoid, saponin, steroid, phenol hidroquinon, triterpenoid and alkaloid which have a potential role as natural anthelmintics to replace synthetic anthelmintic for poultry. This study was carried out to investigate the effect of J. curcas Linn leaves extract and albendazole on performances and internal organs percentage of kampong chickens aged 12-16 weeks. The chickens kept in cage system during 28 days. A completely randomized design (CRD) with four treatments and four replications was used in this experiment. The treatments were : Basal diet (R1), Basal diet + 5% J. curcas Linn leaves extract in water (R2), Basal diet + 10% J. curcas Linn leaves extract in water (R3), and Basal diet + 1% albendazole in water (R4). The parameters observed were performances (feed consumption, final body weight, body weight gain and feed conversion) and internal organs percentage (liver, heart, gizzard, kidney, spleen, intestines, length of intestines and relative length of intestines). Data were analyzed using analysis of variance. The treatment effects were further analyzed using Duncan multiple range test. The results showed that supplementation of J. curcas Linn leaves extract and albendazole did not affect the feed consumption, feed conversion, body weight gain and internal organ percentage. However, supplementation of albendazole decreased (p<0.05) the small intestine percentage. It is concluded that supplementation of J. curcas Linn leaves extract up to 10% was not effective as albendazole to increase body weight gain. Keyword:
Judul: Aktivitas Anthelmintik Ekstrak Daun Jarak Pagar (Jatropa curcas L.) terhadap Cacing Pita dan Ascaridia galli Abstrak: Industri perunggasan di Indonesia merupakan penyumbang terbesar dalam memenuhi kebutuhan protein hewani asal ternak. Salah satu kendala yang dihadapi oleh peternak unggas yaitu adanya berbagai macam penyakit yang sering menyerang ternak termasuk penyakit cacingan. Kejadian infeksi cacing pada ayam dapat ditekan dengan melakukan tindakan pencegahan dan pengobatan dengan pemberian anthelmintik. Jenis anthelmintik yang berasal dari obat sintetis dapat menimbulkan beberapa efek samping yang merugikan seperti timbulnya parasit cacing yang resisten dan residu anthelmintik pada produk asal hewan. Tanaman herbal yang berpotensi digunakan sebagai anthelmintik diantaranya tanaman jarak pagar terutama pada bagian daun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa fitokimia, konsentrasi total tanin dan saponin serta aktivitas anthelmintik ekstrak daun jarak pagar (EDJ) terhadap cacing pita dan Ascaridia galli secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Agustus sampai Januari 2010 di Laboratorium Nutrisi Ternak Unggas, Laboratorium Biokimia, Fisiologi dan Mikrobiologi Nutrisi, Fakultas Peternakan, Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan, Pusat Antar Universitas (PAU) dan Laboratorium Helmintologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini terdiri dari dua percobaan yaitu pengujian ekstrak daun jarak pagar sebagai anthelmintik terhadap A. galli (percobaan 1) dan pengujian ekstrak daun jarak pagar sebagai anthelmintik pada cacing pita (percobaan 2). Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap dengan 11 perlakuan dan 3 ulangan, setiap ulangan menggunakan 5 ekor cacing pita dan 10 ekor cacing A. galli. Perlakuan pada penelitian ini terdiri dari R1 (Kontrol), R2 (EDJ 2%), R3 (EDJ 4%), R4 (EDJ 6%), R5 (EDJ 8%), R6 (EDJ 10%), R7 (Albendazole 2%), R8 (Albendazole 4%), R9 (Albendazole 6%), R10 (Albendazole 8%), dan R11 (Albendazole 10%). Data dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA), apabila berbeda nyata dilakukan uji Duncan dan uji Regresi berganda. Peubah yang diamati adalah kandungan fitokimia ekstrak, waktu dan jumlah kematian cacing A. galli dan cacing pita, konsentrasi tanin dan saponin ekstrak daun jarak pagar. Keyword: synthetic anthelmintic, Completely Randomized Design, analysis of variance, Duncan Multiple Range test, highest phytochemical substances
Judul: Bisnis Fotografi Snapcash : Platform Digital. Abstrak: Fotografi merupakan bagian gaya hidup masyarakat saat ini. Namun hingga saat ini belum ada platform digital yang menawarkan jasa fotografi. Ide bisnis Snapcash diciptakan sebagai solusi berupa platform digital yang dapat digunakan oleh fotografer untuk mencari pekerjaan dan konsumen untuk mencari jasa fotografi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui permasalahan konsumen, menciptakan solusi yang tepat, dan merumuskan model bisnis yang sesuai untuk Snapcash. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan customer discovery. Pengumpulan data dilakukan secara non probability purposive sampling. Hasil pengujian masalah menunjukkan kesulitan fotografer dalam mendapatkan pelanggan dan kesulitan konsumen dalam menemukan fotografer yang sesuai kriteria. Solusi yang ditawarkan adalah aplikasi dan fitur yang ada didalamnya. Berdasarkan uji solusi yang dilakukan, solusi yang ditawarkan diterima oleh responden sehingga menjadi solusi bagi responden penelitian. Model bisnis Snapcash terverifikasi berdasarkan tiga aspek yaitu kesesuaian produk dengan pasar, segmen pelanggan dan cara mencapainya, serta cara perusahaan menghasilkan uang. Keyword: customer discovery, fotografi, model bisnis, platform digital
Judul: Pengaruh Pemberian Limbah Tauge Kacang Hijau (Vigna radiata (L.) Wilczek) Terhadap Pertumbuhan Dan Kandungan Zat Gizi Ikan Mas (Cyprinus Carpio L.) Abstrak: Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh pemberian limbah tauge kacang hijau (Vigna radiata (L.) Wilczek) terhadap pertumbuhan dan kandungan zat gizi ikan mas (Cyprinus carpio L.). Tujuan khusus penelitian ini adalah mengamati pengaruh pemberian limbah tauge terhadap pertumbuhan panjang dan bobot ikan mas, mempelajari pengaruh pemberian limbah tauge terhadap kualitas air kolam (suhu, pH, DO, ammonia dan alkalinitas), mengamati pengaruh pemberian limbah tauge terhadap kadar air, protein, lemak, abu dan karbohidrat pada ikan mas, mempelajari analisis perimbangan penerimaan darl biaya (R/C Ratio) budidaya ikan mas yang diberi limbah tauge. Keyword:
Judul: Pengaruh Pemberian Jumlah Makanan yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Ikan Mas (Cyprinus carpio Linn.) Abstrak: Bagi usaha pengembangan budidaya ikan penelitian mengenai komposisi makanan buatan, pembuatannya maupun cara pemberiannya kepada ikan sangat diperlukan. Dalam hubungannya dengan efisiensi usaha budidaya secara ekonomis, salah satu aspek penting adalah jumlah makanan harian yang harus diberikan kepada ikan. Penelitian yang telah dilaksanakan penulis dari tanggal 1 Juni sampai dengan 26 Juli 1983, bertempat di Laboratorium Gizi dan Teknologi Makanan Ikan, Salai Penelitian perikanan Darat (BPPD), Jalan Sempur No. 1 Bogor. Tnjuan penelitian adalah untuk mengetahui jumlah makanan harian yang tepat yang diperlukan ikan mas berukuran berat rata-rata 40 gram, agar tercapai pertumbuhan yang optimal 1). Keyword:
Judul: Best Difference Equation Aproximation to Duffing 's Equation Abstrak: Persamaan Duffing merupakan persamaan yang sering muncul sebagai model masalah sistem ayun mekanis atau pada masalah rangkaian listrik. Umumnya penyelesaian persamaan ini secara numerik memberikan hampiran dengan gala! yang tinggi, seperti dengan metode Runge-Kutta. Tulisan ini mengkonstruksi suatu persamaan beda untuk menghampiri persamaan Duffing tersebut. Penyelesaian dari persamaan beda ini melibatkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Berdasarkan penyelesaian ini diperoleh basil bahwa penyelesaian hampirannya persis sama dengan penyelesaian analitiknya. Penyelesaian analitik yang diperolehjuga melibalkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Keyword:
Judul: Pengaruh Persentase Pergantian Air Terhadap Kinerja Produksi Ikan Koridoras Albino (Corydoras aeneus) di Ilmi Fish Farm, Bogor Abstrak: Ikan koridoras albino Corydoras aeneus merupakan salah satu komoditas ikan hias air tawar yang banyak diminati oleh para penggemar ikan hias. Produktivitas ikan ini tergolong masih rendah maka dari itu permintaan pasar yang tinggi belum dapat terpenuhi. Penelitian ini bertujuan menentukan produksi terbaik ikan koridoras albino pada sistem pergantian air dengan persentase pergantian 20%, 30% dan 40% dengan padat penebaran 1.000 ekor m-2 , dengan tiga ulangan. Ikan koridoras yang digunakan memiliki rata-rata 0,21±0,02 g dan panjang rata-rata 1,44±0,05 cm. Ikan diberi pakan Tubifex sp. dua kali sehari, pakan diberikan dengan metode at satiation, selama masa pemeliharaan 60 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi terbaik terdapat pada persentase pergantian air sebanyak 40%/hari dengan nilai kelangsungan hidup 93,73±0,42% dan laju pertumbuhan spesifik 4,55±0,14%. Berdasarkan perhitungan analisis usaha persentase pergantian air 40% menghasilkan keuntungan per siklus paling tinggi yaitu Rp85.180.064, The albino Corydoras catfish (Corydoras aeneus) is one of the popular freshwater ornamental fish commodities among fish enthusiasts. However, the productivity of this fish is still relatively low, and as a result, the high market demand cannot be fully met. This research aims to determine the best production for albino Corydoras catfish in a water exchange system with exchange percentages of 20%, 30%, and 40% at a stocking density of 1.000 individuals per square meter, with three replicates. Fish were stocked at initial weight of 0,21±0,02 g, and initial length of 1,44±0,05 cm. The fish fed Tubifex sp. twice daily at satiation for 60 days culture period. The results indicate that the best production was achieved with a 40% daily water exchange rate with survival rate of 93,73±0,42% and specific growth rate of 4,55±0,14%. Based on the business analysis, 40% water exchange treatment resulted in the highest profit per cycle, which was Rp85.180.064 Keyword: Corydoras aeneus, pergantian air
Judul: Kinerja Produksi Ikan Sidat (Anguilla Bicolor Bicolor) Ukuran Awal 2 G/Ekor Dengan Pergantian Air 5%, 10%, 15%, Dan 20% Per Hari Pada Sistem Resirkulasi Abstrak: Salah satu usaha dalam memperbaiki kualitas air pada pemeliharaan ikan adalah dengan sistem resirkulasi. Sampai saat ini, penggunaan sistem resirkulasi pada pemeliharaan ikan sidat masih belum cukup untuk meningkatkan kinerja produksi ikan tersebut. Oleh karena itu masih diperlukan penerapan pergantian air untuk memperbaiki kualitas air yang memburuk. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan volume pergantian air yang terbaik pada produksi ikan sidat melalui kajian parameter produksi, parameter stres dan aspek ekonomi. Ikan sidat yang digunakan pada penelitian ini adalah sidat dengan bobot rata-rata 2,18±0,18 g/ekor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan volume pergantian air tidak mempengaruhi derajat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan spesifik, koefisien keragaman bobot, rasio konversi pakan dan glukosa darah. Namun dari segi ekonomi, pergantian air yang terbaik adalah 15% per hari. Keyword: ikan sidat, pertumbuhan, resirkulasi, pergantian air
Judul: The addition of a noun word graph dictionary module in bogordelftconstruct Abstrak: Knowledge Graph is a new method in Natural Language Processing that is used to describe human language and displaying it into a graph form. BogorDelftConStruct is a tool to analyze Indonesian text, developed by Deni Romadoni (2009). The tool has limited feature, opening many opportunities to add some other features. The goal of this research is to develop a noun word graph dictionary module and add it in BogorDelftConStruct. The patterns of the noun word-graph are based the research of Saleh (2009). In this research, of the 20 patterns in Saleh (2009) only 13 patterns are used, since some of word graph patterns which have the same affix and also have the different meaning. As many as 144 nouns were used in scenario testing, with 1 error was generated (99,33% accuracy). Keyword:
Judul: Pengembangan wisata alam di Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat Abstrak: Sumedang is one of regencies in West Java Province which located in the east of Bandung City. Sumedang has many natural resources such as waterfalls, forest, water sources, and other natural phenomenon. This circumstance is strategically potential to attract tourist to the natural tourism object. This research was conducted at several tourism objects in Sumedang during May-June 2010. The tools used in the research were consisted of camera, GPS, and stationaries. Materials used were consisted of map of Sumedang, a modified standard assesment of Natural Tourism Objects (ADO-ODTWA) issued by the Directorate General of Forest Protection and Natural Conservation (2003), guidelines of interview, and questionaire. Data on nature-based tourism objects were collected from observation, interview and the modified ADO-ODTWA. The recommendation on nature-based tourism development in Sumedang was resulted from analyses on the potential of nature-based tourism objects, visitors’ opinion and suggestions, and tourism management planning. There were 21 natural based tourism objects, consist of waterfall, camping ground, rest area, water source, and natural phenomenon. The result of ADO-ODTWA assessment showed that the score of each objects were Curug Cinulang (1635), Parakan Kondang (1595), Curug Ciputrawangi (1545), Geundeng (1515), Situsari (1490), Cipanas Sekarwangi (1400), Cipanas Cileungsing (1385), Baru Beureum (1250), Gunung Kunci (1205), Cibingbin (1140), Cipadayungan (1135), Cipanteuneun (1130), Tirta Sandi (1125), Curug Cipongkor (1125), Curug Cigorobog (1115), Cadas Pangeran (1070), Cikandung (1070), Margawindu (1070), Cijarami Indah (1070), Cigendel (1040) and Gunung Palasari (995). The result of analysis showed that there were one object wits high tourism potentials, 14 objects wits medium potentials, and 6 object with low potentials. Curug Cinulang wis the object with high tourism potentials and there fore it was recommended the hinghest priority object to be developed. Natural based tourism development in Sumedang can be done by (1) developing tourism products, (2) increasing the cooperation among all stakeholders in the development and promotion of the objects, (3) improving the accesibility to the area and inside the area, and (4) enhancing the supporting facilities (facilities and infrastructures). Keyword:
Judul: Studi potensi pengembangan obyek wisata perkampungan Minangkabau di kota Padang Panjang Sumatera Barat Abstrak: Perkampungan Minangkabau merupakan obyek wisata unggulan di Kota Padang Panjang yang memiliki sumberdaya wisata beranekaragam, baik sumberdaya wisata berbasis alam, budaya maupun sumberdaya wisata buatan. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya wisata yang ada dan menjaga kelestarian aspek sosial budaya masyarakat setempat, dibutuhkan upaya identifikasi dan inventarisasi seluruh potensi wisata serta perumusan konsep pengembangan kepariwisataan pada kawasan ini. Penelitian ini dilakukan untuk merealisasikan beberapa tujuan diatas yang didekati melalui aspek sediaan. Data yang diambil dalam penelitian ini meliputi kondisi eksisting aspek sediaan pariwisata, keadaan umum lokasi penelitian serta karakteristik wisatawan yang berkunjung ke Obyek Wisata Perkampungan Minangkabau. Kemudian data-data tersebut dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil analisis digunakan untuk merumuskan konsep pengembangan pariwisata dan merancang kegiatan wisata yang akan dikembangkan di kawasan ini. Ditinjau dari segi sumberdaya wisata, potensi sumberdaya wisata berbasis alam yang terdapat di kawasan Obyek Wisata Perkampungan Minangkabau berupa panorama indah dan hidupan liar. Dari segi sumberdaya wisata berbasis budaya, kawasan ini berpotensi untuk pengembangan berbagai kegiatan atraksi budaya seperti permainan rakyat, upacara pernikahan serta upacara adat lainnya. Namun pengembangan atraksi wisata tersebut belum maksimal karena terkendala permasalahan dana. Dari segi sumberdaya wisata buatan, sebagian besar daya tarik wisata yang terdapat di Obyek Wisata Perkampungan Minangkabau merupakan sumberdaya wisata buatan. Bangunan-bangunan adat, perlengkapan ekonomi dan alat transportasi yang terdapat dalam kawasan ini merupakan modal wisata yang bersifat ex situ, yaitu diluar tempatnya yang asli. Obyek Wisata Perkampungan Minangkabau memiliki aksesibilitas yang cukup baik. Hal ini dapat dinilai dari kondisi jalan menuju kawasan yang memenuhi persyaratan (bentuk, mutu dan fungsi), ketersediaan sarana transportasi yang memadai dan jaminan kenyamanan selama perjalanan menuju kawasan. Ketersediaan fasilitas pelengkap pariwisata berupa jaringan listrik, telekomunikasi, air bersih dan sarana kesehatan cukup memadai, meskipun jumlah penginapan dan restoran di sekitar kawasan masih relatif kurang. ... Keyword:
Judul: Leukemia pada kucing Abstrak: Leukemia pada kucing adalah suatu penyakit yang sangat patogen, disebabkan oleh sejenis virus. Virus ini dikenal sebagai Feline Leukemia Virus atau FeLV. FeLV ini oleh beberapa ahli dikatakan hanya bersifat ganas pada hewan kucing. Penularannya bisa secara horizontal maupun congenital. Kucing pada semua tingkat umur dapat terserang oleh FeLV ini. Khusus pada bentuk "thymic leukemia", virus ini hanya menyerang anak-anak kucing berumur diba- wah 1 tahun. Kucing-kucing liar atau yang tidak terpeli- hara jarang sekali terinfeksi FeLV. Selain dari serangan virus FeLV itu sendiri, maka penyakit leukemia ini bisa disebabkan oleh beberapa fak- tor yang sudah ada dalam tubuh hewan dan sangat menunjang perkembangan penyakit ini, yaitu antara lain tumor, agen toksik, cedera oleh kecelakaan dan gangguan hemopoiesis. FeLV menyerang sel-sel darah dalam tubuh hewan se- hingga pembentukan darah berjalan tidak normal. Terlihat sel-sel darah yang belum dewasa sudah beredar dalam sir- kulasi darah. Bentuk dan jumlahnya tidak lagi seimbang dalam tubuh hewan kucing tersebut. Gejala klinis antara lain kekurusan, ikterus, anemia, lemah, anoreksia, dyspnoe, sulit menelan, batuk, dan membran mukosa pucat. Selain itu kelenjar pertahanan tubuh juga membengkak, kemudian terjadi hepatomegali, spleenomegali dan pembengkakan pada ginjal. Terbentuk massa tumor pada beberapa tempat. Secara biopsy pada sumsum tulang akan terlihat be- berapa perubahan. Sumsum tulang berwarna merah tua atau abu-abu. Konsistensinya lunak dan terdapat banyak sekali memproduksi sel darah putih. Melalui gambaran darah leukemia ini lebih mudah didiagnosa. Jumlah retikulosit rendah sekali. PCV 8-15%, hemoglobin menurun, sel darah putih (WBC) meningkat, lim- fosit meningkat, Alfaglobulin juga ada peningkatan, dan banyak eosinofil yang belum dewasa beredar dalam darah…dst Keyword:
Judul: Genetic variability studies on avocado (Persea americana L.) using inter-simple sequences repeat (ISSR) analysis Abstrak: Avocado (Persea americana Mill) is an evergreen tree native to Mesoamerica. Open pollination reproduction mode and mutations are the main source of the high genetic diversity in avocado. Differences in climate and soil conditions in Indonesia by region of origin also makes the avocado has a high diversity. Evaluation of avocado characterization is usually based on morphological descriptions of plants. However, this method requires a long time because the avocado plant is an annual plant. Therefore, other ways to characterize the avocado is needed. Inter-simple sequence repeat (ISSR) markers were used to study genetic diversity relationships among 23 avocado accessions. Morphological traits were used to assess levels of polymorphism across 23 accessions. Thirty-four morphological traits were scored and were scattered into 121 different loci. The twenty-third accessions grouped into three groups at 0.44 similarity degree. A total of 37 different amplification fragments were detected ranging from 2 to 7 per primer with an average of 5.2 fragments per primer. A dendrogram was generated using UPGMA (Unweighted Pair Group Method with Arithmetic Averages). This dendrogram classified most of the genotypes analyzed into three major groups. The UPGMA cluster constructed from combination data of morphological traits and ISSR marker analysis separated the 23 accessions into three major groups at similarity value of 0.51. The most different accession is Lam1. The rest of the accessions in the dendrogram could be divided into two main clusters with accessions of different origin intermixed. The correlation coefficient between the morphological and ISSR matrices was 0.60076. It means that the matrices obtained from the molecular genomic markers and the morphological trait had significant positive correlations. Keyword:
Judul: Grouping of Plant Oil Palm (Elaeis guineensis Jacq) Origin of West Java by Simple Sequence Repeats (SSR) Markers Abstrak: Permasalahan utama yang dihadapi di perkebunan kelapa sawit Indonesia adalah masih rendahnya produktivitas dan kualitas kelapa sawit. Adanya populasi kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) yang belum diketahui identitasnya dan masih bertahan sejak zaman penjajahan Belanda diduga memiliki ketahanan terhadap serangan Ganoderma sp sehingga dapat digunakan sebagai indukan baru dalam pemuliaan tanaman untuk peningkatan produktivitas. Seleksi kelapa sawit melalui perakitan varietas unggul secara konvensional memerlukan waktu yang sangat lama. Teknik molekuler merupakan solusi yang tepat, cepat, dan akurat. Simple Sequence Repeat (SSR) marker digunakan untuk memperoleh informasi genetik pada penelitian yang bertujuan untuk mengelompokkan 58 pohon kelapa sawit yang belum teridentifikasi sebagai informasi awal untuk mencari indukan baru yang berkualitas. Tahapan penelitian dimulai dari isolasi DNA, uji kuantitatif dan kualitatif DNA, penentuan suhu annealing, amplifikasi DNA, hingga konstruksi pohon filogenetik menggunakan metode UPGMA (Unweighted Pair Group Method Arithmatic mean) dengan software NTSYS. DNA hasil isolasi berukuran 12000 bp dengan kualitas pita yang jelas dan terang. Amplifikasi DNA menghasilkan 859 alel dari 6 lokus. Keseluruhan alel menunjukkan polimorfisme yang cukup tinggi yaitu 93% dengan alel heterozigot lebih mendominasi daripada alel homozigot. Antara individu dalam populasi mempunyai nilai koefisien kemiripan bervariasi antara 42%-98%. Seluruh individu dalam populasi kelapa sawit dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar pada nilai koefisien kemiripan sebesar 65%. Semakin tinggi nilai koefisien kemiripannya maka semakin spesifik pengelompokkan yang terjadi. Keyword:
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10. Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
Judul: The Relative Superiority of Milk ProductioD of Priangan Cross with St.Croix and Moulton Charollais Sheep. Abstrak: Priangan sheep is one of some native sheep that had been well known to the people of West Java. This sheep have some advantages including their ability to produce multiple birth, reach sexual maturity faster and resistant to internal parasite. However, this sheep have also some disadvantages including low milk production, high bawl mortality and low mature weight Crossbreeding is one way to improve the genetic qnality of this sheep. The objective of this study is to evalnate whether the Priangan, St.Croix, and Moulton Charollais cross are superior in milk production when compared to Priangan sheep. This study was conducted at small rwninant experimental station of Research Institute for Animal production from June to August 2002. The superiority of the crossed sheep was detennined by subtracting the average milk production of the crossed sheep and Priangan sheep and then divided the values by the average milk production of Priangan sheep. The data had heen corrected by parity and type of birth. The General Linear model of SAS were used to calculate the least square means. The result shows that the superiority of Moulton Charollais-Priangan cross (MP), St.Croix-Priangan cross (HP), StCroix-Moulton Charollais crossing (MHP) for milk production were 59.48 (11%), 55.89 (5%) and 54.66 I (2%), respectively when compared to Priangan. However, the Moulton Charollais-St.Croix-Priangan cross (MHP) had lower milk production (44.87 I or -16%) when comprued to Priangan. Key words: milk production, St. Croix, Moulton Charollais, Priangan, crossing Keyword:
Judul: Performa reproduksi domba prangan betina dan hasil persilangannya dengan domba st. Croix dan Charollais Abstrak: Priangan sheep (G) ir a prolific sheep, non seasional breeder, early maturing anu resistant to internal parasit. I-Iowevcr, Priangan sheep has low lamb survival rates and daily gain due tc a limited milk production. In order to improve the production performances, tht? Priangan sheep has been crossed with St. Croix (H) and Multon Charollais (M). Subsequently, the two breed composite sheep (MHG and HMG) that have blood proportion of 50 % Priangan (G), 25% St. Croix (H), and 25% Multon Charollais (M). The traits measured were lamb birth weight, litter size, ovulation rate, oestrus length foetus survival and conception rate. Keyword:
Judul: Bisnis Fotografi Snapcash : Platform Digital. Abstrak: Fotografi merupakan bagian gaya hidup masyarakat saat ini. Namun hingga saat ini belum ada platform digital yang menawarkan jasa fotografi. Ide bisnis Snapcash diciptakan sebagai solusi berupa platform digital yang dapat digunakan oleh fotografer untuk mencari pekerjaan dan konsumen untuk mencari jasa fotografi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui permasalahan konsumen, menciptakan solusi yang tepat, dan merumuskan model bisnis yang sesuai untuk Snapcash. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan customer discovery. Pengumpulan data dilakukan secara non probability purposive sampling. Hasil pengujian masalah menunjukkan kesulitan fotografer dalam mendapatkan pelanggan dan kesulitan konsumen dalam menemukan fotografer yang sesuai kriteria. Solusi yang ditawarkan adalah aplikasi dan fitur yang ada didalamnya. Berdasarkan uji solusi yang dilakukan, solusi yang ditawarkan diterima oleh responden sehingga menjadi solusi bagi responden penelitian. Model bisnis Snapcash terverifikasi berdasarkan tiga aspek yaitu kesesuaian produk dengan pasar, segmen pelanggan dan cara mencapainya, serta cara perusahaan menghasilkan uang. Keyword: customer discovery, fotografi, model bisnis, platform digital
Judul: Manajemen rantai pasokan brokoli organik (Studi Kasus PT Agro Lestari di Cibogo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) Abstrak: komoditas unggulannya adalah brokoli dengan pangsa pasar Indonesia 15-20 persen/tahun. Namun demikian jaminan kualitas, jumlah pasokan kurang dan pengiriman yang belum tepat waktu merupakan penyebab belum efisiennya kinerja rantai pasokan brokoli. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi dan mengkaji pengelolaan rantai pasokan brokoli organik pada PT Agro Lestari, (2) menganalisis kinerja rantai pasokan brokoli organik dalam hal efisiensi dan pelaksanaan kemitraan, dan (3) menganalisis alternatif kebijakan pengembangan manajemen rantai pasokan berdasarkan hasil evaluasi rantai pasokan. Penelitian akan dilakukan di PT Agro Lestari, Jl. Raya Puncak Jl. Diklat PLN No. 1 Cibogo Kabupaten Bogor dan kebun petani mitra yang berada di daerah Cisarua, Kabupaten Bogor. Penelitian mengenai manajemen rantai pasokan brokoli organik tersebut dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juni 2011. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi atau pengamatan langsung, kuesioner dan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Responden dalam penelitian ini adalah petani brokoli organik yang berada di Desa Cisarua, PT Agro Lestari, pihak PT X , dan Lotte Mart. Penelitian dilakukan dengan metode analisis deskriptif kerangka Food Supply Chain Networking (FSCN), analisis tataniaga, dan analisis deskriptif dengan menggunakan kesesuaian atribut. Keyword:
Judul: Analisis Strategi Pengembangan Usaha Sayuran Organik pada Kelompok Tani Sugih Tani pada Kawasan Agropolitan di Desa Karehkel, Kecamatan Leuwi Liang, Kabupaten Bogor Abstrak: Semakin meningkatnya tingkat pendidikan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, didukung dengan visi ”Go Organik 2010”, membuat pertanian organik semakin berkembang beberapa tahun belakangan ini. Salah satunya yaitu pada Kelompok Tani Sugih Tani di Desa Karehkel, Kecamatan Leuwi Liang, Kabupaten Bogor. Untuk dapat mengembangkan usaha sayuran organiknya, kelompok tani Sugih Tani memerlukan suatu perumusan strategi yang tepat dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang untuk meminimalisir kekurangan dan ancaman yang dihadapi. Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) Menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada Kelompok Tani Sugih Tani, (2) Merumuskan alternatif strategi pengembangan usaha yang tepat untuk diterapkan oleh Kelompok Tani Sugih Tani, (3) Memilih strategi pengembangan usaha yang tepat untuk Kelompok Tani Sugih Tani. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder, melalui observasi, wawancara dan studi literatur. Proses penentuan strategi dilakukan melalui matriks IFE, EFE, SWOT, dan QSP. Analisis data menggunakan Microsoft Excel dan alat hitung kalkulator. Berdasarkan hasil analisis faktor internal, Kelompok Tani Sugih Tani memiliki posisi internal yang lemah (2,420). Kekuatan terbesar kelompok tani adalah faktor sudah memiliki pasar tetap (0,383). Sedangkan kelemahan utama yang dimiliki oleh Kelompok Tani Sugih Tani yaitu belum diterapkannya SIM dalam sistem manajerial (0,052). Berdasarkan hasil analisis faktor eksternal, Kelompok Tani Sugih Tani sudah memiliki kemampuan yang cukup tinggi dalam memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman yang ada (2,973). Peluang utama kelompok tani adalah faktor kebijakan pemerintah mengenai ”Go Organic 2010” dan dukungan untuk mengembangkan pertanian organik (0,315). Sedangkan ancaman utama yang dimiliki oleh Kelompok Tani Sugih Tani yaitu jaringan distribusi dan pemasaran pesaing sudah lebih luas (0,288). Berdasarkan hasil analisis matriks SWOT, terdapat enam alternatif strategi yang dapat dikembangkan berdasarkan startegi SO, WO, ST, dan WT. Alternatif strategi terpilih yang sebaiknya diterapkan oleh Kelompok Tani Sugih Tani yaitu mengoptimalkan upaya pengendalian mutu pada produk dan pasar yang sudah ada (STAS = 5,776), dengan upaya yang sebaiknya dilakukan yaitu pembinaan kemampuan teknis petani, menggunakan bibit unggul, pupuk yang berkualitas, pengendalian hama terpadu dan pembuatan atau penggunaan pestisida organik yang efektif bagi hama, serta mengecek kondisi tanah. Keyword:
Judul: Best Difference Equation Aproximation to Duffing 's Equation Abstrak: Persamaan Duffing merupakan persamaan yang sering muncul sebagai model masalah sistem ayun mekanis atau pada masalah rangkaian listrik. Umumnya penyelesaian persamaan ini secara numerik memberikan hampiran dengan gala! yang tinggi, seperti dengan metode Runge-Kutta. Tulisan ini mengkonstruksi suatu persamaan beda untuk menghampiri persamaan Duffing tersebut. Penyelesaian dari persamaan beda ini melibatkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Berdasarkan penyelesaian ini diperoleh basil bahwa penyelesaian hampirannya persis sama dengan penyelesaian analitiknya. Penyelesaian analitik yang diperolehjuga melibalkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Keyword:
Judul: Pengembangan Masyarakat Melalui Program Kredit Mikro dalam Tanggung Jawab Sosial Perusahaan PT South Pacific Viscose Abstrak: One of a social responsibility initiate by PT South Pacific Viscose to the society is by launching a micro credit program with a goal to increase the economy of peoples who open a small scale of business around the company. This research is to explain the participation, independency and the sustainability of the program receiver and it relation to the impact of a social, economy and company image. The society of Cicadas village as the receiver of the micro credit program are the subject for the study with a quantitative and qualitative methods through a questioners and a guidance interview. The outcome of the study is that the credit receivers participation are in the medium category , the independency of the credit receivers are in low category. The sustainability of small scale business of the micro credit receiver are in medium and low categories; age, education level and gender are have no correlation to the participation, independency and sustainability. Participation and sustainability have a correlation with the economic impact; participation, independency and sustainability of a business of the program receiver are correlated to the company image Keyword: social responsibility, impact, community development
Judul: Analisis Pola Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Resposibility/CSR) dalam Upaya Pengembangan Masyarakat (Studi Kasus: Baitul Maal Wa Tamwil Swadaya Pribumi PT Holcim Indonesia Tbk di Desa Kembang Kuning, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawab Barat) Abstrak: In general, this research aims to know and find out form of Corporate Social Responsibility (CSR) activities as a community development efforts in supporting the company’s success with the community environment. The specific objective is to (1) explains how to view the company policy which is based on tripple bottom line principe and describe the implementation of CSR as a community development efforts, (2) explain the level of participation depends on social class (3) explain the impact of CSR activities company that felt by the public. The method used in this study are qualitative and quantitative data. Sample taken as many as 45 respondents who represent the Kembang Kuning village community. Based on research results, as a whole can be explained that the CSR activies especially BMT Swadaya Pribumi is a good programme because depends on community participation. But there are several things can be suggested. Keyword:
Judul: Best Difference Equation Aproximation to Duffing 's Equation Abstrak: Persamaan Duffing merupakan persamaan yang sering muncul sebagai model masalah sistem ayun mekanis atau pada masalah rangkaian listrik. Umumnya penyelesaian persamaan ini secara numerik memberikan hampiran dengan gala! yang tinggi, seperti dengan metode Runge-Kutta. Tulisan ini mengkonstruksi suatu persamaan beda untuk menghampiri persamaan Duffing tersebut. Penyelesaian dari persamaan beda ini melibatkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Berdasarkan penyelesaian ini diperoleh basil bahwa penyelesaian hampirannya persis sama dengan penyelesaian analitiknya. Penyelesaian analitik yang diperolehjuga melibalkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Keyword:
Judul: Efektifvitas penambahan zeolit, karbon aktif, minyak cengkeh, dan garam dalam transportasi tertutup ikan maanvis Pterophyllum scalare dengan kepadatan tinggi Abstrak: Ornamental fish transportation was usually held at high density to efficient the transportation cost. Higher density of fish carried inside the container results on higher possibility of friction among fishes, causing fishes to wound and eventually die. This research was a continuation of the previous research’s result about 20 g/ℓ zeolite addition to 2 g weighed maanvish transportation at 20 fish/ℓ density, resulting on 100% SR at 120 hours transportation. Furthermore, a research about 10 g/ℓ zeolite and 10 g/ℓ activated carbon addition to 2 g weighed coridoras fish at 20 fish/ℓ density was able to maintain a 100% SR. Addition of supplement materials such as zeolite, active carbon, clove oil, and salt is necessary. These materials were aimed to raise and maintain water quality during the transportation process, so the highest density could be attained. The aim of this research was to evaluate efectiveness of zeolite, activated carbon, clove oil, and salt to mantain water quality on good condition during closed transportation system so can minimize the mortality rate of Maanvis which transported in 120 hours dan the mortality rate after transportation. Research phases was started from measuring the oxygen consumption rate, ammonia excretion, fish fasting ability, and tolerance test towards clove oil and salt optimum dosage. This research was held for 120 hours and 30 days post-transportation rearing. Survival rate of posttransportation with density treatment of 30, 40, 50, and 60 fish/ℓ was 84%; 93%; 87%; and 74% respectively. This research resulted that 40 fish/ℓ density treatment is more effective compared to other treatments with 93% SR and highest Specific Growth Rate, namely 0,91%, and the survival rate after transportation was 100%. Keyword:
Judul: Efektivitas Penambahan Zeolit, Karbon Aktif, dan Minyak Cengkeh dalam Transportasi Tertutup Ikan Nila BEST Oreochromis sp. dengan Kepadatan Tinggi. Abstrak: Fish transportation was usually held at high density to efficient the transportation cost, but higher density of fish carried inside the container will be increase stress level of fish. Some stress will result in increased activity of fish physycology that could worst the water quality especially DO, CO2, and NH3. An attempt done to neutralize toxic ammonia that is by adding zeolite and active carbon to packing medium, and adding clove oil can condition the fish in a state of calm. Transportation is carried out for 24 hours and 20 days old maintenance with the packing of BEST tilapia fish seed 2-3 cm size with a density 700 fish/ and add the ingredients according to the dosage of 20 g of zeolite, 10 g of activated carbon. Treatment difference is the addition of clove oil dosage is 12 , 24 , 36 , and 48 . The results showed the addition of the treatment dose of clove oil 24 is more effective than other treatments with the SR of 93.36 %. It is also seen on the water quality better than other treatments, TAN 2.73±0.07, NH3 0.0137±0.0004, CO2 39.95±0, temperature 24.75±1.06, pH 6.98±0, and DO 2.20±0. Value of SR seed maintenance post treatment for 20 days was 97.12 %, higher than other treatments, with the rate of daily weight of 8.74 % and the cost for transportation of IDR 47.70, -. Keyword:
Judul: Penyakit Infectious Bovine Rhinotracheitis Infectious Pustular Vulvovaginitis Pada Sapi Abstrak: Penyakit Infectious Bovine Rhinotracheitis - Infectious Pustular Vulvovaginitis adalah penyakit menular pada sapi selain juga dapat menyerang kerbau, babi, kambing, rusa, antilope dan wild beest. agen penyebabnya adalah virus famili Hervesviridae type 1, mempunyai simetri icosahadral, berinti DNA dan berserabut ganda (double stranded) serta mempunyai nucleocaspid. Keyword:
Judul: Pengujian efikasi bahan pengawet basileum S!-84 terhadap rayap kayu kering, cryptotermes cynocephalus light pada papan partikel kayu sengon (paraserianthes falcataria L. Nielsen syn) Abstrak: Papan partikel merupakan salah satu produk panil-panil kayu yang kehadirannya untuk saat ini sangat membantu dalam upaya pemanfaatan kayu secara optimal, karena untuk memproduksi papan partikel tidak memerlukan persyaratan bahan baku yang tinggi. versity Penggunaan papan partikel sebagai bahan substitusi kayu telah dikenal luas. Hal ini dikarenakan papan partikel mempunyai kelebihan dibanding kayu aslinya. Kayu sengon (Paraserianthes falcataria) merupakan salah satu jenis pohon yang cepat tumbuh (fast-growing tree species) dan jarang digunakan sebagai kayu solid untuk tujuan-tujuan konstruksi bangunan, karena mempunyai keawetan dan sifat-sifat mekanis yang rendah. Bentuk pemanfaatan lain dari kayu sengon adalah dijadikan bahan baku untuk memproduksi papan partikel, namun demikian papan partikel yang dibuat masih rawan terhadap serangan organisme perusak kayu. Oleh karena itu, seperti halnya produk-produk kayu lainnya papan partikel juga perlu dijaga dan ditingkatkan keawetannya dari serangan organisme perusak kayu tersebut. Salah satu usaha pengawetan papan partikel adalah dengan menambahkan bahan pengawet ke dalam perekat yang digunakan, selain dari pengawetan partikelnya dan pengawetan panilnya yang sudah jadi (Greaves, 1983). Salah satu jenis bahan pengawet yang dibuat untk melindungi papan partikel terhadap serangan serangga perusak kayu adalah Basileum SI-84 (bahan aktif phoxim 20%). Namun demikian sejauh mana efikasinya terhadap serangan rayap kayu kering belum banyak diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keampuhan (efikasi) dan optimasi bahan pengawet Basileum SI-84 yang ditambahkan pada perekat Urea Formaldehida terhadap serangan rayap kayu kering Cryptotermes cynocephalus ... Keyword:
Judul: Pengujian efikasi ekstrak kayu merbau (Intsia bijuga O. Ktze) terhadap rayap kayu kering cryptotermes cynocephalus Light. Abstrak: Ketersediaan kayu awet di alam semakin terbatas. Padahal permintaan akan kayu untuk bahan perumahan dan mebel semakin meningkat sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk dan kemajuan teknologi. Kenyataan ini mengharuskan manusia untuk menggurniakan jenis kayu yang tidak awet setelah melalui proses pengawetan. Sayangnya bahan pengawet yang digunakan selama ini merupakan bahan sintetis yang cenderung membahayakan bagi lingkungan dan manusia (Matrawijaya, 1964 dalam Kadir dan Barly, 1974). Di pihak lain beberapa penelitian mengungkapkan bahwa zat ekstraktif kayu awet dapat berperan sebagai bahan pengawet untuk mencegah serangan rayap terhadap kayu (Irianto, 1990; Ediningtyas, 1993; Nurdin 1994). Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengetahui kandungan ekstraktif kayu merbau (Intsia bijuga O.ktze) serta kemungkinannya untuk digunakan sebagai bahan pengawet kayu. Sebanyak lebih kurang 2000 gram serbuk kayu merbau berukuran 60 mesh dalam kondisi kering udara, diekstrak dengan cara merendam dalam pelarut aseton selama 24 jam. Perendaman dilakukan beberapa kali sampai didapatkan seluruh ekstrak yang ada dalam kayu yang ditandai dengan tidak terjadinya perubahan warna pelarut/pengekstrak (bening). Hasil ekstraksi kemudian difraksinasi berturut- turut dengan pelarut n-heksana, dietil eter dan etil asetat sehingga diperoleh empat fraksi larutan ekstrak kayu merbau beserta kandungan masing-masing fraksi. Untuk mengetahui peranan ekstrak kayu merbau sebagai racun maka... Keyword:
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10. Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
Judul: Sifat Fisik dan Kandungan Serat Kasar Bungkil Kedelai Argentina dan Brazil Hasil Fraksinasi Berdasarkan Perbedaan Densitas Abstrak: Bungkil kedelai digunakan sebagai komponen utama dan menjadi salah satu bahan dalam pakan unggas di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan sifat fisik (kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan, berat jenis, sudut tumpukan) dan kandungan serat kasar bungkil kedelai dari Argentina dan Brazil sebelum dan sesudah diolah dengan fraksinasi. Racangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial terdiri dari 2 faktor (bahan dan fraksi) dan 3 ulangan. Analisis data dilakukan dengan sidik ragam (ANOVA) dan jika terdapat perbedaan dilanjutkan dengan uji Duncan. Data kandungan serat kasar dianalisis secara deskriptif dan data sifat fisik dianalisis menggunakan analisis varian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi (P <0.05) antara bahan dan fraksi pada karakteristik fisik bungkil kedelai kedelai Argentina dan Brazil. Nilai tertinggi pada uji sifat fisik bungkil kedelai asal Argentina dan Brazil berada di fraksi bawah dengan nilai KT 593.80 g L-1 dan 555.96 g L-1, KPT 644.08 g L-1 dan 586.96 g L-1, BJ 1.29 kg L-1 dan 586.96 kg L-1, ST 17.22 ° dan 18.43 °. Kadar serat kasar (%) pada ketiga fraksi bungkil kedelai Argentina dan Brazil adalah 8.2, 6.72, 3.72 dan 8.44, 5.41, 4.96. Dapat disimpulkan bahwa fraksinasi dapat digunakan sebagai metode alternatif untuk mengetahui kualitas bungkil kedelai dilihat dari aspek sifat fisik dan kandungan serat kasar. Keyword: bungkil kedelai, fraksinasi, serat kasar, sifat fisik
Judul: Evaluasi Sifat Fisik dan Kimia Fraksinasi Bungkil Inti Sawit Abstrak: Pemanfaatan BIS pada pakan ternak unggas belum seefektif pada ternak ruminansia. Hal ini disebabkan oleh tingginya serat kasar yang terkandung di dalam BIS. Batok yang terdapat dalam BIS menyebabkan proses penyerapan menjadi rendah. Masalah ini perlu ditangani dengan melakukan metode pemisahan batok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi serta mengetahui sifat fisik dan kimia bungkil inti sawit hasil fraksinasi setelah penggilingan dan penyaringan 100 mash serta membandingkan kualitas bungkil inti sawit (BIS) pada daerah yang berbeda. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, dengan perlakuan BIS P1 (tidak digiling) dan P2 (digiling). Peubah yang diukur adalah komposisi kimia, berat jenis, kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan, sudut tumpukan, dan daya ambang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggilingan dan penyaringan tidak memperbaiki komposisi kimia BIS. Dapat disimpulkan bahwa perlakuan penggilingan dan penyaringan tidak dapat memperbaiki kandungan nutrient BIS asal Lampung dan Kalimantan namun memperbaiki kualitas fisik. Keyword: bungkil inti sawit, penggilingan, penyaringan, sifat fisik, sifat kimia
Judul: The Effectiveness of Hyundai’s Product Placement in the Spider-Man: No Way Home Movie Abstrak: Berkembangnya potensi strategi product placement seiring dengan perkembangan teknologi media hiburan menjadikan Hyundai tertarik untuk melakukan strategi tersebut dalam film Spider-Man: No Way Home. Kerja sama Hyundai dengan film tersebut menjadi salah satu strategi product placement yang menarik untuk diteliti lebih dalam karena film tersebut berhasil menjadi film dengan pendapatan terbesar di dunia pada tahun 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektivitas strategi product placement yang dilakukan Hyundai dalam film Spider-Man: No Way Home dengan memperhatikan beberapa faktor yakni kesesuaian dengan alur cerita, frekuensi, jangkauan, dan dampak. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode purposive sampling. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa strategi product placement Hyundai dalam film Spider-Man: No Way Home teridentifikasi sebagai strategi yang efektif dalam tiga dari empat faktor. Sementara pada faktor dampak belum dapat dikatakan efektif sehingga terdapat beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan Hyundai kedepannya., The development of product placement strategies in line with the advancement of media technology has led Hyundai to be interested in implementing this strategy in the Spider-Man: No Way Home movie. The collaboration between Hyundai and this movie serves as an intriguing product placement strategy to be further investigated, as the film has become the highest-grossing film in the world in 2021. This research aims to identify the effectiveness of Hyundai's product placement strategy in the Spider-Man: No Way Home movie considering several factors such as alignment with the storyline, frequency, reach, and impact. The research methodology employed is a qualitative approach using purposive sampling. The findings of the research indicate that Hyundai's product placement strategy in the film Spider-Man: No Way Home is identified as effective in three out of four factors. However, in terms of impact, Hyundai's product placement strategy has not been considered effective so there are several recommendations for Hyundai to consider in the future. Keyword: efektivitas, Hyundai, product placement, Spider-Man: No Way Hoe
Judul: Tingkat partisipasi petani dalam Program Upsus Pajale di Desa Jatimunggul Kecamatan Terisi Kabupaten Indramayu Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat partisipasi petani dalam programUpsus Pajale. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif dengan didukung data kualitatif. Responden yang dipilih sebanyak 30 petanimerupakan petani yang mengikuti program dan dipilih dengan menggunakan teknik random sampling.Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi petani dalam program, yaitu faktor eksternal berupa manajemen dalam pendampingan mempengaruhi tingkat partisipasi petani pada tahap perencanaan. Faktor internal berupa pendidikan mempengaruhi tingkat partisipasi petani pada tahap pelaksanaan. Faktor internal berupa usia dan luas lahan yang diikutkan petani dalam program Upsus Pajale mempengaruhi tingkat partisipasi petani pada tahap menikmati hasil. Faktor eksternal berupa keanggotaan kelompok mempengaruhi tingkat partisipasi petani dalam tahapan evaluasi. Tingkat partisipasi petani pada tahap perencanaan berpengaruh kuat terhadap tingkat keberhasilan program Upsus Pajale di bidang sosial dan bidang ekonomi. Keyword: Empowerment Program, Farmers Welfare, Participation
Judul: Tingkat Partisipasi Peternak Dalam Program Kpsbu Pelayanan Kesehatan Hewan Dan Inseminasi Buatan Abstrak: Sektor pertanian dan sektor peternakan merupakan salah satu sektor yang penting dalam meningkatkan perekonomian, teknologi dan sosial khusunya bagi masyarakat petani dan peternak di pedesaan. Namun, partisipasi masyarakat pedesaan terhadap sektor tersebut masih minim karena adanya berbagai faktor seperti pendidikan, umur, dan pengalaman. Pemerintah berupaya untuk tetap dapat mempertahankan dan mengembangkan usaha peternakan, serta partisipasi masyarakat melalui berbagai program dan penyuluhan kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk: menganalisis tingkat partisipasi peternak dalam program KPSBU; mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi dalam pelaksanaan program pemerintah; dan mengetahui hubungan antara persepsi dengan tingkat partisipasi. Metode penelitian ini menggunakan sensus. Penelitian ini dilakukan di Desa Sukajaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi peternak berada pada kategori tinggi. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi yaitu usia, jenis kelamin, lama pendidikan, dan jumlah ternak, intensitas sosialisasi KPSBU, frekuensi penyuluhan dan sikap. Keyword: masyarakat, partisipasi, program KPSBU, sikap
Judul: Gambaran darah komodo (Varanus komodoensis) di Taman Margasatwa Ragunan Abstrak: This study was conducted to get the hematology and blood biochemistry profile of Komodo dragons at Ragunan Zoo. A total of 18 adult dragons were used. Blood was drawn as much as 2 mL whole blood for hematology and 3 mL for blood biochemistry in serum. Hematology examinations were done by automatic hemavet® machine except differential leukocytes were done manually and blood biochemistry examinations were done by biosystem® machine. Examinations results of erythrocyte parameters of total erythrocytes, hematocrit, hemoglobin, MCV, MCH, and MCHC in row are (1,24±0,21) × 106/mm3, (38,0±4,6) %, (13,3±1,6) g/dL, (311,4±49,9) fL, (109,4±18,7) pg, and (35,1±1,2) g/dL. Trombocytes count is (3,1±1.6) × 103/mm3 and erythrocyte sedimentation rate is (3,9 ± 1.7) mm/h. Leukocytes parameters indicate the values of total leukocytes, heterophils, lymphocytes, monocytes, eosinophils, and basophils in row are (6,53±9,47) × 103/mm3, (3,478±4,972) × 103/mm3, (2,959±4,694) × 103/mm3, (0,096±0,187) × 103/mm3, (0,00) /mm3, and (0,00) /mm3. Biochemical parameters indicate the values of total protein, albumin, globulin, AST, ALT, urea, and creatinine in row are (10,19±3,39) g/dL, (2,51±0,39) g/dL, (7,68±3,07) g/dL, (49,39±20,71) IU/L, (45,39±27,88) IU/L, (13,53±5,88) mg/dL, and (0,29±0,11) mg/dL. The result of examinations averagely showed values tend to normal. Some individual results demonstrated abnormalities which are suspected as acute infection in 1 dragon, foliculogenesis in 1 dragon, muscle disease in 2 dragons, and liver disease in 5 dragons. Keyword:
Judul: Sistem Pengendalian Persediaan Bahan Baku Susu Olahan pada PT Australia Indonesia Milk Industries Abstrak: Susu sebagai suatu sumber protein hewani mempunyai arti yang sangat penting karena susu mengandung nilai gizi yang lengkap dan tinggi, sehingga usaha peningkatan produksi menjadi sangat penting, guna memperbaiki nilai gizi dan tingkat kesejahteraan masyarakat. Sehingga usaha peningkatan produksi menjadi sangat penting. Keyword:
Judul: Penentuan tingkat pengendalian persediaan bahan baku (gula dan skim milk powder) pada PT Australian Indonesian Milk Industries, Jakarta Abstrak: PT. Indomilk sebagai perusahaan industri pengolahan pangan multi produk yang memproduksi susu olahan seperti susu kental manis, susu pasteurisasi, susu sterilisasi, mentega/butter, dan ice cream, telah mengalami perkembangan pada jumlah penjualan yang cukup pesat. Perkembangan jumlah penjualan ini menyebabkan peningkatan dalam produksi sehingga untuk mempertahankan keadaan dimana suplai produk kontinyu, pengendalian persediaan bahan gula pasir dan Skim Milk Powder (SMP) merupakan salah satu langkah strategis karena dengan pengendalian pada bahan baku tentunya kekontinyuan produksi akan terjaga. Pengendalian yang ditujukan terhadap gula pasir dan Skim Milk Powder diharapkan akan mempertahankan keseimbangan produksi karena bahan ini merupakan bahan yang tingkat penggunaannya tinggi yaitu digunakan untuk semua produk yang dihasilkan dan khusus bagi SMP, bahan yang didapat harus spesifik dan harus di impor. Penyimpanan dalam jumlah yang terlalu besar akan menyebabkan tingginya biaya simpan dan resiko kerusakan, sedangkan kekurangan bahan baku akan merugikan pula. Permasalahan yang utama adalah ketidakpastian tingkat penggunaan bahan gula pasir dan SMP serta waktu kedatangan yang dipesan tidak pasti menimbulkan permasalahan yang rumit dalam proses pengendalian persediaan. Penentuan jumlah yang dipesan dan waktu pemesanan yang optimal sangat diperlukan dalam menghadapi permasalahan tersebut. Dengan tingkat penggunaan bahan baku yang tinggi maka perusahaan menetapkan kebijaksanaan bahwa tidak diperkenankannya kekurangan bahan baku sehingga total biaya persediaan yang biasa digunakan sebagai parameter kunci dalam menetapkan kombinasi yang optimal tidak dapat digunakan sebagai penentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyusun model pengendalian persediaan yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Sasaran utama yang hendak dicapai adalah menentukan jumlah pesanan (Q) dan batas pemesanan (S) yang meminimumkan peluang kekurangan bahan baku sehingga perusahaan dapat merencanakan total biaya persediaan yang harus dikeluarkan. Penyusunan model ini dilakukan berdasarkan parameter yang berpengaruh yaitu banyaknya permintaan tiap hari, waktu tunggu dan komponen biaya persediaan. Model kebijaksanaan pengendalian persediaan yang digunakan adalah model (S,Q). Data kondisi persediaan adalah data harian selama bulan Januari-Maret 1996, Peubah acak permintaan menggunakan distribusi normal sedangkan peubah acak waktu tunggu menggunakan distribusi empiris. Validasi model dilakukan dengan membandingkan hasil simulasi dengan data persediaan aktual. Berdasarkan Uji t-student diperoleh nilai t untuk gula adalah 1.47 dan SMP adalah 1.8 sedangkan nilai t-tabel adalah 1.9 pada tingkat kepercayaan 95%. dinyatakan valid. Hal ini menunjukkan bahwa model tersebut Kondisi persediaan yang optimum dicari dengan mencobakan sejumlah kombinasi batas pembatas (S), yaitu tingkat persediaan yang menunjukkan waktunya dilakukan pemesanan dan jumlah pemesanan (Q) ke dalam model. Total biaya gula pasir pada kondisi kekurangan bahan baku sebanyak 1 hari dan kombinasi titik pemesanan kembali sebesar 5 juta kg dan jumlah pemesanan tetap sebesar 8 juta kg adalah Rp. 64.5 milyar. Sedangkan pada SMP nilai biaya pada kondisi tidak terjadi kekurangan bahan baku dan pada kombinasi titik pemesanan kembali sebesar 3,7 juta dan jumlah pemesanan kembali 4 juta adalah Rp. 54.8 milyar. Keyword:
Judul: Keanekaragaman lumut hati dan lumut tanduk pasca erupsi di taman nasional gunung merapi, yogyakarta Abstrak: Merapi is an active volcano, its latest eruption was occurred in October 2010. Merapi Mountain National Park Yogyakarta, characterized by tropical rain forest and located at the southern slopes of the vulcano. The eruption in October 2010 spreaded hot cloud and caused forest fires that damaged most of the vegetation where the bryophytes inhabit. This study aims to describe species diversity and construct identification key of the bryophytes, especially the liverworts and hornworts, of the national park post-eruption of Merapi. Sampling was conducted sixteen months after the latest eruption at three locations; Pronojiwo Hill, Kinahrejo, and Gandok. Purposive sampling method was applied to obtain samples of the bryophytes. A total of 20 bryophytes species representing fourteen genera and eight families, were found in the study. Those species consist of twelve leafy liverworts, five thalloid liverworts, and three hornworts. Arboreal bryophytes were only found in the Pronojiwo Hill, they were leafy liverworts. Terrestrial bryophytes occurred in all study areas. The liverworts and hornworts diversity in Pronojiwo Hill where trees still exist was higher than that in Kinahrejo and Gandok where the trees absence. Thalloid liverworts Marchantia treubii was common in the Merapi Mountain National Park. Keyword: bryophyte, liverworts, hornworts, Merapi Mountain, posteruption.
Judul: Vigor Bibit dalam Sistem Hidroponik Studi Kasus Gungsi Akar Seminal Sekunder dan Akar Lateral Kecambah Jagung (Zea mays L.) Abstrak: Budidaya hidroponik uemiliki e f i s i e n s i yang t i n g g i dal a m menghasilkan produksi dengan mutu gang t i n g g i sehingga budidaya tanaman yang canggih i n i t e l a h dikembanghn sebagai pertanian kota secara komersial. Sistem e r t a n i a n modern mmbutuhkan mutu benih yang t i n g g i baik f i s i k , genetik maupun f i s i o l o g i k . 3agi tehnik hidroponik perlu diketahui apakah k u a l i f i k a s i vigor benih/bibit sama dengan kualifikas i vigor untuk pertanaman biasa. Kalau k u a l i f i k a s i i t u harus berbeda ma-ka a.kan diperlukan suatu metoda u j i vigor knusus untuk benih/bibit yang ditanam dengan tehnik hidroponik. Sebaliknya dengan tehnik hidroponik mungkin dapat d i t e l i t i peranan s e t i a p komponen perakaran kecambah, sehingga d a ~ t diketahui a p k a h satu komponen mempunyai peranan yang lebih besar d a r i pada yang l a i n . Tenelitian i n i bertujuan mengetahui peranan a-hr-akar jrang ada selama stadia kecambah jagnng (akar seminal primer, akar seminal sekunder, akar buku skztelum dan a h r l a t e r a l ) yang ditanam dengan tehnik hidroponik daiam pertumbuhan kecambah, dalam kaitan penentuan indikator vigor b i b i t yang ditanam secara hidroponik. Keyword:
Judul: Studi sifat daya resistansi listrik benih jagung (Zea mays L.), kedelai (Glycine max (L.) Merr.) dan padi (Oryza sativa L.) serta hubungannya terhadap pertumbuhan kecambah dan vigor Abstrak: Peningkatan produksi pertanian merupakan salah satu program pemerintah dalam menghadapi masalah penyediaan cadangan makanan untuk mengimbangi kenaikan jumlah pen- duduk. Untuk itu pemerintah melaksanakan empat usaha pokok yaitu: intensifikasi, ekstensifikasi, difersifikasi dan rehabilitasi. Program peningkatan produksi pangan erat kaitannya dengan penyediaan benih yang baik dan bermutu. Benih meru- pakan titik tolak dari pertanaman dan di dalamnya tersimpan kekuatan yang akan menentukan kelangsungan pertumbuhan tanaman tersebut. Dari benih yang baik akan tumbuh tanam- an yang kuat dan daripadanya dapat diharapkan produksi yang tinggi. Dengan semakin majunya sistem pertanian, masyara- kat petani semakin memperhatikan masalah mutu benih. Semakin tinggi tingkat pengelolaan sistem pertanian, semakin tinggi pula mutu benih yang diinginkan oleh petani. Berbicara mengenai mutu benih, kita tidak terlepas dari pembicaraan mengenai viabilitas benih. Sadjad (1980) menggolongkan viabilitas benih atas daya berkecambah dan vigor. Berbagai-macam pendekatan yang telah digunakan untuk mengetahui viabilitas benih, baik melalui pendekatan fisiologi, biokimia maupun pendekatan anatomi, ... Keyword:
Judul: Studi Kasus: Tumor Kulit Pada Beruang Coklat (Ursus Arctos). Abstrak: Seekor beruang coklat (Ursus arctos) berjenis kelamin betina yang berasal dari Taman Margasatwa Ragunan, DKI Jakarta-Indonesia didiagnosa menderita tumor kulit. Studi kasus ini bertujuan mengetahui jenis tumor pada beruang coklat yang telah berumur 39 tahun. Beruang sakit (nafsu makan dan aktifitas menurun) sekitar dua bulan dan dilakukan perawatan di kandang individu. Terapi dilakukan dengan pemberian antibiotik dan vitamin. Beruang tersebut mati pada 7 Oktober 2014, kemusian nekropsi segera dilakukan di Divisi Patologi Departemen Klinik, Reproduksi, dan Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor. Hasil nekropsi ditemukan multinodular berwarna merah tua dengan diameter 5,5 cm. Tumor terlihat menyatu dengan jaringan sekitar tanpa memperlihatkan batas atau tidak terlihat adanya kapsul yang membatasi, pola pertumbuhan yang tidak teratur serta menginvasi jaringan sekitar. Sampel jaringan tumor kemudian diperiksa secara histopatologi. Massa tumor terlihat sel-sel berbentuk pipih atau gelendong(spindled) poligonal dengan ukuran yang bervariasi (Anisositosis). Sitoplasma sel-sel tumor berwarna eosinofilik membentuk penjuluran, dan memiliki nukleus berbentuk bulat sampai oval (tidak seragam) dengan nukleolus berjumlah 1-2. Sel-sel tumor tersusun dalam kelompok yang tidak beraturan dengan jarak yang renggang. Kadang-kadang pada beberapa daerah ditemukan sel-sel tumor yang memiliki pigmen coklat sampai hitam (melanin). Pewarnaan Masson's Trichrome (MT) memperlihatkan adanya pertumbuhan kolagen minimal yang dihasilkan oleh jaringan ikat diantara sel-sel tumor. Pewarnaan imunohistokimia terhadap Desmin, Vimentin, dan S100 memperlihatkan hasil positif dan negatif terhadap Glial Fibrillary Acidic Protein (GFAP). Berdasarkan morfologi dan hasil imunohistokimia, tumor didiagnosa sebagai malignant melanoma. Keyword: Beruang (Ursus arctos), malignant, melanoma, tumor kulit
Judul: Effectiveness of Concentrate and Immersion Time of Colchicine on Plant Growth Characteristics of Indigofera zollingeriana Miq. Abstrak: Indigofera zollingeriana adalah salah satu hijauan pakan sumber protein dengan nilai ekonomis tinggi. Tanaman ini sangat berpotensi sehingga pemuliaan tanaman dengan mutasi kolkisin untuk meningkatkan produksi Indigofera. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui level konsentrasi dan lama perendaman kolkisin yang efektif terhadap karakteristik pertumbuhan tanaman I. zollingeriana. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor, yakni faktor A adalah level kolkisin (0 ppm, 25 ppm, 50 ppm, 75 ppm, dan 100 ppm) dan faktor B adalah lama perendaman (12 jam, 24 jam, dan 48 jam) dengan masing-masing diulang sebanyak 20 kali. Data yang didapat akan diuji ANOVA dan jika berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian level kolkisin 25 ppm, 50 ppm, dan 75 ppm dengan lama perendaman 12 jam menunjukkan hasil yang baik terhadap karakteristik pertumbuhan tanaman I. zollingeriana. Hasil sidik ragam (p<0,05) perlakuan tersebut lebih tinggi dari pemberian level kolkisin 100 ppm selama 12 jam dan lebih tinggi dari level pemberian yang sama dengan lama perendaman 24 jam dan 48 jam. Pemberian kolkisin dengan level 25 ppm, 50 ppm, 75 ppm dinyatakan efektif karena tanaman dapat tumbuh dengan baik dan tidak menunjukkan dampak negatif terhadap pertumubuhan dan morfologi tanaman. Keyword: colchicine levels, Indigofera zollingeriana, morphology, productivity, soaking time
Judul: Pengaruh lama perendaman dan konsentrasi kolkisin terhadap pertumbuhan tunas jahe emprit Zingiber officinale Rosc.In vitro Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh lama perendaman dan konsentrasi kolkisin serta interaksinya terhadap pertumbuhan tunas jahe Emprit secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Departemen Budi Daya Pertanian IPB pada bulan April - Oktober 2004. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dua faktor. Faktor pertama adalah lama perendaman dalam larutan kolkisin yang terdiri dari 12, 24, 48 dan 72 jam. Faktor kedua adalah konsentrasi larutan kolkisin yaitu 0, 0.25, 0.5 dan 0.75 %. Pengelompokan berdasar besar turnas terdiri atas 10 kelompok. Pada 9 MSP sebagian tunas jahe hasil perlakuan mengalami pencoklatan jaringan, yaitu sebesar 53 %. Pada 10 MSP, 6% kultur mengalami kontaminasi yang disebabkan oleh bakteri. Kontaminasi dan pencoklatan jaringan tersebut cenderung terjadi pada perlakuan lama perendaman dan konsentrasi yang lebih tinggi. Lama perendaman dalam larutan kolkisin tidak memberikan pengaruh yang nyata secara kuadratik pada pertumbuhan primordia tunas. Pemberian kolkisin secara nyata dapat menghambat pertumbuhan tunas yang ditunjukkan dengan menurunnya jumlah tunas pada semua konsentrasi kolkisin dibandingkan dengan kontrol. Lama perendaman hanya berpengaruh pada jumlah daun pada 1 MSP dan 6-8 MSP. Konsentrasi larutan kolkisin yang digunakan memberikan pengaruh sangat nyata pada jumlah primordia tunas, jumlah tunas dan jumlah daun mulai 2-8 MSP. Pemberian kolkisin pada tunas jahe emprit in vitro mengakibatkan jumlah tunas lebih rendah dibanding perlakuan tanpa kolkisin. Respon pertumbuhan primordia tunas akibat penambahan konsentrasi kolkisin adalah kudratik. ... Keyword:
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica. Keyword:
Judul: Performance of Production and Bussiness on Catfish (Clarias sp.) Grow-out in Different Container Forms at Trio Raja Mandiri Farm, Bogor Abstrak: Ikan lele banyak digemari masyarakat karena harga terjangkau dan memiliki kandungan protein yang tinggi. Permintaan pasar terhadap ikan lele terus meningkat sehingga memacu pembudidaya ikan lele guna memenuhi permintaan pasar tersebut. Bentuk wadah yang banyak digunakan dalam budidaya ikan lele, yaitu bulat dan persegi. Penggunaan wadah terpal dengan bentuk bulat dan persegi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Hasil budidaya nantinya akan mempengaruhi produktivitas dan nilai keuntungan yang didapatkan. Penelitian ini bertujuan menganalisis kinerja produksi dan kinerja usaha pembesaran ikan lele pada bentuk wadah yang berbeda, yaitu bulat dan persegi panjang. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan melakukan pengamatan data secara langsung selama budidaya, wawancara, serta pengumpulan data yang berkaitan dengan usaha budidaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja produksi pada pembesaran ikan lele menghasilkan produktivitas rata-rata pada wadah bulat sebesar 19,76±1,35 kg/m2 dan pada pada wadah persegi panjang sebesar 9,57±1,85 kg/m2. Kinerja usaha yang didapatkan pada wadah A dengan nilai payback period (PP) 0,73 tahun dan revenue cost ratio (R/C) 1,35, untuk wadah B didapatkan nilai PP 1,45 tahun dan R/C 1,12. Kinerja produksi dan kinerja usaha pembesaran ikan lele dengan penggunaan wadah bulat didapatkan nilai lebih tinggi daripada wadah persegi panjang., Catfish is highly favored by the community due to its affordable price and high protein content. The market demand for catfish continues to increase, driving catfish farmers to meet the market demand. The commonly used forms of containers in catfish farming are round and rectangular. The use of tarpaulin containers in round and square shapes has their respective advantages and disadvantages. The cultivation results will ultimately affect the productivity and profitability. This research aims to analyze the production performance and business performance of catfish farming in different container shapes, namely round and rectangular. This study employs a case study method, which involves observation, interviews, and direct participation in the activities to collect data. The research findings indicate that the production performance of catfish farming yields an average productivity of 19,76±1,35 kg/m2 in round containers and an average productivity of 9,57±1,85 kg/m2 in rectangular containers. The business performance obtained in container A shows a PP (payback period) value of 0,73 years and an R/C (return on capital) ratio of 1,35, while in container B, the PP value is 1,45 years and the R/C ratio is 1,12. The production performance and business performance in catfish farming using round containers yield higher values compared to rectangular containers. Keyword: catfish, business performance, production performance, round container, square container
Judul: Analisis efisiensi tataniaga pada kelompok usaha budidaya ikan lele sangkuriang (Clarias sp.) di Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat Abstrak: Sektor perikanan Indonesia memiliki potensi yang cukup besar dan beragam, sehingga dapat dijadikan salah satu sektor pembangunan yang berbasis sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan. Pemerintah dalam hal ini dituntut untuk mampu memanfaatkan potensi sumberdaya alam di daerah, sehingga diharapkan mampu menjadi penggerak perekonomian daerah. Potensi sumberdaya alam perikanan yang ada diantaranya adalah untuk menghasilkan ikan konsumsi, dan salah satu komoditi perikanan yang memiliki prospek cukup baik untuk dikembangkan sebagai ikan konsumsi adalah Ikan Lele ( Clarias sp.). Konsumsi ikan pada masa mendatang diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan peningkatan kesejahteraan dan kesadaran masyarakat akan arti penting nilai gizi produk perikanan bagi kesehatan dan kecerdasan otak. Begitupun halnya dengan Ikan Lele yang permintaannya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, hal ini disebabkan karena banyaknya peminat produk Ikan Lele segar maupun olahan, baik untuk konsumsi rumah tangga, rumah makan, hotel, catering maupun konsumsi warung tenda pecel lele yang menjadi pasar potensial bagi tataniaga Ikan Lele. Keyword:
Judul: Isolasi senyawa sinamaldehida dari minyak kulit kayu manis sedagai antioksidan Abstrak: Cinnamaldehyde is a major essential oil component of cinnamon bark. Cinnamon oil was isolated by using water distillation method that yielded 0.93% (w/w) or 0.95% (v/w). Gas chromatography mass spectrometry (GCMS) of cinnamon oil showed that the main component of the oil is a trans-cinnamaldehyde 32.8% and 3-phenyl-2-propenal 22.9%. The oil was further isolated for cinnamaldehyde by using preparative thin layer chromatography method at Rf of 0.62. GCMS analysis showed that cinnamaldehyde content was 89.1%. Furthermore, the cinnamaldehyde was tested for its antioxidant activity. The isolated product has antioxidant activity with IC50 of 5.06 mg/L as compared with positive control using butylated hydroxytoluene, which has the activity of 10.4 mg/L. Keyword:
Judul: Pengaruh Sertifikat Lahan terhadap Keputusan Investasi Petani di Kabupaten Tasikmalaya dan Garut Abstrak: Sertifikat lahan sebagai alat pembuktian yang memberikan rasa aman kepada pemiliknya dan dipertanggungjawabkan secara hukum menjadikan jaminan kredit bagi petani dalam mengelolah usaha taninya dan berinvestasi di pertanian. Dalam penelitian ini, investasi dibedakan menjadi 2 yaitu; investasi sumberdaya manusia dengan mengikuti pelatihan yang ada di desa dan investasi fisik seperti pengeluaran biaya produksi petani. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fakor-faktor yang memengaruhi keputusan investasi petani terutama hubungannya dengan sertifikat kepemilikan lahan. Data yang digunakan yaitu data primer seperti wawancara dan kuisioner kepada para petani dan data sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah metode regresi probit dan Ordinary Least Square (OLS). Hasil analisis dengan menggunakan metode probit adalah usia dan gender berpengaruh terhadap keputusan investasi pelatihan petani. Sedangkan yang mempengaruhi keputusan investasi sewa modal petani adalah upah pekerja dan usia. Sedangkan Sertifikat lahan tidak berpengaruh terhadap keputusan investasi dalam pelatihan dan produksi petani. Keyword: Keputusan Investasi, Probit, OLS, Sertifikat Lahan
Judul: Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keputusan Petani dalam Menggunakan Benih Kentang Bersertifikat (Studi Kasus Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat). Abstrak: Produktivitas kentang di Indonesia masih relatif rendah. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi kentang yaitu dengan menerapkan inovasi benih kentang bersertifikat. Adanya keterbatasan produksi benih kentang bersertifikat menyebabkan Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan benih kentang bersertifikat. Sehingga pada kenyatannya tidak semua petani menggunakan benih kentang bersertifikat. Oleh karena itu petani dihadapkan kepada suatu pilihan yaitu menggunakan benih kentang bersertifikat atau benih kentang tidak bersertifikat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan benih kentang bersertifikat. Metode analisis yang digunakan adalah regresi logistik. Responden penelitian terdiri dari 30 petani yang menggunakan benih kentang bersertifikat dan 30 petani yang menggunakan benih kentang tidak bersertifikat. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor yang memengaruhi penggunaan benih kentang bersertifikat adalah harga benih, produktivitas, dan status kepemilikan lahan. Keyword: petani kentang, keputusan, benih bersertifikat
Judul: Gambaran darah komodo (Varanus komodoensis) di Taman Margasatwa Ragunan Abstrak: This study was conducted to get the hematology and blood biochemistry profile of Komodo dragons at Ragunan Zoo. A total of 18 adult dragons were used. Blood was drawn as much as 2 mL whole blood for hematology and 3 mL for blood biochemistry in serum. Hematology examinations were done by automatic hemavet® machine except differential leukocytes were done manually and blood biochemistry examinations were done by biosystem® machine. Examinations results of erythrocyte parameters of total erythrocytes, hematocrit, hemoglobin, MCV, MCH, and MCHC in row are (1,24±0,21) × 106/mm3, (38,0±4,6) %, (13,3±1,6) g/dL, (311,4±49,9) fL, (109,4±18,7) pg, and (35,1±1,2) g/dL. Trombocytes count is (3,1±1.6) × 103/mm3 and erythrocyte sedimentation rate is (3,9 ± 1.7) mm/h. Leukocytes parameters indicate the values of total leukocytes, heterophils, lymphocytes, monocytes, eosinophils, and basophils in row are (6,53±9,47) × 103/mm3, (3,478±4,972) × 103/mm3, (2,959±4,694) × 103/mm3, (0,096±0,187) × 103/mm3, (0,00) /mm3, and (0,00) /mm3. Biochemical parameters indicate the values of total protein, albumin, globulin, AST, ALT, urea, and creatinine in row are (10,19±3,39) g/dL, (2,51±0,39) g/dL, (7,68±3,07) g/dL, (49,39±20,71) IU/L, (45,39±27,88) IU/L, (13,53±5,88) mg/dL, and (0,29±0,11) mg/dL. The result of examinations averagely showed values tend to normal. Some individual results demonstrated abnormalities which are suspected as acute infection in 1 dragon, foliculogenesis in 1 dragon, muscle disease in 2 dragons, and liver disease in 5 dragons. Keyword:
Judul: Pengaruh Suplementasi Vitamin E dan Selenium dalam Ransum terhadap Kualitas Telur dan Profil Darah Ayam Petelur Umur 45- 51 Minggu Abstrak: Vitamin E and selenium are primary antioxidants and essential microminerals, that has synergism interaction to prevent lipid peroxidation damage in the body cell. This study was aim to determine the effect of supplementation vitamin E, selenium, and its combination on egg quality, selenium content of egg, and blood profile. A Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments and 4 replication was used in this experiment. The variables observed were egg quality, selenium content of egg, and blood profile. This study used 96 of 45 weeks old of Isa Brown layer. The treatments were P1 = control diet, P2 = P1 + 0.8 mg kg-1 selenium, P3 = P1 + 300 mg kg-1 vitamin E, P4 = P1 + 300 mg kg-1 vitamin E + 0.8 mg kg-1 selenium. The results showed that selenium 0.8 mg kg-1 was affected decreased shell thickness. Supplementation of Selenium, vitamin E and its combination increased egg selenium content. Keyword: vitamin E, selenium, egg quality, blood profile
Judul: Efek Suplementasi Selenium dan Vitamin E Terhadap Status Antioksidan Unggas : Kajian Non Eksperimental Abstrak: Selenium dan vitamin E merupakan antioksidan yang dapat meningkatkan sistem imun. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh dari level pemberian selenium dan vitamin E pada status antioksidan unggas dengan metode analisis regresi dari data penelitian sebelumnya. Data yang digunakan sebanyak 95 titik yang berasal dari 23 studi yang melaporkan suplementasi selenium terhadap status antioksidan unggas serta sebanyak 57 titik data dari 16 studi yang melaporkan suplementasi vitamin E terhadap status antioksidan. Peubah yang digunakan meliputi aktivitas glutation peroksidase (GSH-Px) dan kadar malondialdehid (MDA). Data dianalisis menggunakan analisis regresi linier dan kuadratik dengan perangkat lunak IBM SPSS versi 26. Hasil analisis menujukkan bahwa suplementasi selenium tidak berpengaruh signifikan (P>0,1) pada aktivitas GSHPx, namun cenderung signifikan (0,1�����P>0,05) terhadap penurunan kadar MDA. Suplementasi vitamin E juga tidak berpengaruh signifikan (P>0,1) pada aktivitas GSH-Px, namun cenderung signifikan (0,1�����P>0,05) terhadap penurunan kadar MDA. Dapat disimpulkan bahwa suplementasi selenium dan vitamin E berpengaruh dalam penurunan kadar MDA., Selenium and vitamin E are antioxidants which can improve immune system status on poultry. The aim of this study was to examine the effect of selenium and vitamin E levels on the antioxidant status of poultry using a linear and quadratic regression model on secondary data obtained from Scopus indexed and international reputable journals. The data used were 95 data points from 23 journals which reported different levels of selenium on poultry antioxidant status and 57 data points from 16 journals which reported various levels of vitamin E on poultry antioxidant status. The observed parameters were glutathione peroxidase (GSH-Px) activity and malondialdehyde (MDA) level. Data were analyzed by linear and quadratic regression analysis using IBM SPSS software version 26. The results showed that selenium supplementation had no significant effect (P>0.1) on GSHPx activity, but slightly decrease on MDA (0.1 ����� P>0.05). Vitamin E supplementation had no significant effect (P>0.1) on GSH-Px activity, but slightly significant on MDA (0.1�����P>0.05). It can be concluded that selenium and vitamin E supplementation decreasing MDA level on poultry. Keyword: antioxidant status, poultry, regression analysis, selenium, vitamin E
Judul: Bisnis Fotografi Snapcash : Platform Digital. Abstrak: Fotografi merupakan bagian gaya hidup masyarakat saat ini. Namun hingga saat ini belum ada platform digital yang menawarkan jasa fotografi. Ide bisnis Snapcash diciptakan sebagai solusi berupa platform digital yang dapat digunakan oleh fotografer untuk mencari pekerjaan dan konsumen untuk mencari jasa fotografi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui permasalahan konsumen, menciptakan solusi yang tepat, dan merumuskan model bisnis yang sesuai untuk Snapcash. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan customer discovery. Pengumpulan data dilakukan secara non probability purposive sampling. Hasil pengujian masalah menunjukkan kesulitan fotografer dalam mendapatkan pelanggan dan kesulitan konsumen dalam menemukan fotografer yang sesuai kriteria. Solusi yang ditawarkan adalah aplikasi dan fitur yang ada didalamnya. Berdasarkan uji solusi yang dilakukan, solusi yang ditawarkan diterima oleh responden sehingga menjadi solusi bagi responden penelitian. Model bisnis Snapcash terverifikasi berdasarkan tiga aspek yaitu kesesuaian produk dengan pasar, segmen pelanggan dan cara mencapainya, serta cara perusahaan menghasilkan uang. Keyword: customer discovery, fotografi, model bisnis, platform digital
Judul: Peningkatan produktivitas produksi kecap pada lini perakitan dengan pendekatan lean production Abstrak: Produktivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan bagaimana baiknya sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal (Herjanto 1999). Pengukuran produktivitas produksi pada lini A untuk produksi perakitan kecap (soy filling) di PT X dilakukan berdasarkan pengukuran nilai OEE (Overall Equipment Effectiveness). OEE adalah metode pengukuran efektivitas suatu mesin produksi yang melibatkan pengukuran terhadap tingkat efektivitas waktu, tingkat kinerja mesin, serta tingkat mutu produk yang dihasilkan. Metode ini menjadi suatu faktor kunci dalam pengukuran produktivitas proses produksi. Hasil pengukuran OEE pada lini A produksi kecap bagian perakitan di PT. X menunjukkan perolehan tingkat efektivitas waktu sebesar 73.83%, tingkat kinerja mesin sebesar 78.36%, dan tingkat kualitas produk sebesar 98.52% dengan nilai OEE sebesar 54.13%. Berdasarkan pengukuran tersebut dapat diketahui bahwa tingkat produktivitas produksi perusahaan belum optimal mengingat standar minimal nilai OEE untuk perusahaan kelas dunia mencapai 85% dengan komposisi tingkat efektivitas waku sebesar 90%, kinerja mesin sebesar 95%, dan kualitas produk sebesar 99%. Hal ini mendorong perlunya perbaikan perencanaan peningkatan produktivitas pertanian untuk menjamin daya saing perusahaan. Lean production merupakan suatu pendekatan menejemen modern yang berfokus pada upaya mengidentifikasi dan mengeliminasi pemborosan yang ada pada lantai produksi. Tujuan dari penerapan lean Production adalah untuk meningkatkan produktivitas, menurunkan biaya produksi, meningkatkan keuntungan perusahaan, meningkatkan kualitas, mengeliminasi pemborosan yang terjadi, dan lain sebagainya. Pada penelitian ini dirancang suatu model kuantitatif yang didasarkan pada pendekatan lean production dengan tujuan meningkatkan produktivitas dan mereduksi biaya. Penelitian ini menghasilkan suatu perencanaan produktivitas yang berfokus pada peningkatan produktivitas sekaligus menekan tingkat kerugian biaya produksi dilakukan dengan penetapan kombinasi AR (Availability rate), PR (Performance rate), dan QR (Quality rate) yang optimal. Perencanaan produktivitas yang optimal ini diperoleh menggunakan metode PSO (Particle Swarm Optimization). Adapun beberapa solusi dapat direkomendasikan dalam rangka peningkatan produktivitas, yakni dengan melakukan preventive maintenance kepada mesin produksi secara terjadwal, mengaplikasikan statistical process control dalam rangka peningkatan kualitas produk, mengadakan pelatihan operator, serta membuat penjadwalan produksi yang optimum untuk meningkatkan tingkat efektivitas waktu. Keyword: Productivity, Lean production, Overall equipment effectiveness
Judul: Peningkatan Overall Equipment Effectiveness (OEE) dengan Meminimumkan Six Big Losses di PT X Abstrak: Tingkat persaingan industri, khususnya industri manufaktur menyebabkan perusahaan berusaha untuk terus meningkatkan produktivitas dengan tingkat efektivitas yang optimal. Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah suatu metode yang dapat digunakan untuk mengetahui nilai efektivitas mesin sehingga dapat menjaga mesin dalam keadaan ideal dengan menghilangkan six big losses. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui nilai OEE mesin pada lini breadcrumbs, menganalisis penyebab losses pada lini breadcrumbs, dan memberikan alternatif solusi dalam meningkatkan produktivitas pada lini breadcrumbs. Pada lini breadcrumbs ini terdapat 4 mesin produksi, yaitu mixer, breadline, elektrobake, dan crusher. Nilai OEE terendah pada mesin elektrobake yaitu sebesar 77,68%. Penyebab utama dari rendahnya nilai OEE ini adalah tingginya faktor defect losses. Faktor defect losses ini kemudian dianalisis dengan menggunakan diagram tulang ikan dan 5 why’s yang menunjukkan adanya 4 penyebab utama, yaitu manusia, mesin, bahan dan metode. Setelah dilakukannya analisis penyebab masalah tersebut, dilakukan pengajuan beberapa alternatif solusi pada pihak perusahaan. Berdasarkan hasil diskusi didapatkan hasil akhir alternatif solusi berupa diadakannya rekreasi perusahaan, pelatihan, standarisasi work instruction, pengecekan ulang plat dan posisi plat, pembersihan manual rutin, pengawasan ruang fermentasi oleh operator, meningkatkan ketelitian operator, penambahan bahan kering dan basah pada proses mixing yang terpisah, serta pelarutan garam dengan air hangat sebelum proses mixing dilakukan. Keyword: Breadcumbs, OEE, Overall Equipment Effectiveness, six big losses
Judul: Record of Mole Crab Hippa adactyla, Emerita emeritus, Emerita sp. (Crustacea; Hippidae) from Southern Coast of Sulawesi Abstrak: Di Indonesia, undur-undur laut famili Hippidae terdistribusi dengan luas di sepanjang Pantai Barat Sumatera dan Pantai Selatan Jawa. Undur-undur laut terbagi atas tiga genera yaitu Hippa, Emerita, dan Mastigochirus. Keragaman undur-undur laut di Indonesia hanya sedikit yang telah diketahui, terutama pada kompleksitas karakteristik morfologi dan kesamaan struktur tubuh. Tujuan penelitian ini yaitu menghitung dan melaporkan keberagaman undur-undur laut (Crustacea; Hippiade) dari pantai selatan Pulau Sulawesi. Undur-undur laut dikumpulkan dari 7 lokasi pengambilan sampel di pantai selatan Pulau Sulawesi dengan menggali pasir disekitar wilayah sapuan ombak area intertidal. Sampel yang terkumpul telah diawetkan pada alkohol kemudian dibawa ke Bogor. Identifikasi spesies dilakukan berdasarkan karakteristik morfologi. Total undur-undur laut yang berhasil dikumpulkan yaitu 44 sampel. Undur-undur laut tersebut di klasifikasikan dalam dua genera, yaitu Hippa yang terdiri atas satu spesies (Hippa adactyla) dan Emerita yang terdiri atas dua spesies (Emerita emeritus dan Emerita sp.) Seluruh karakteristik morfologi Hippa adactyla dan Emerita emeritus dari Sulawesi mirip dengan spesies yang dilaporkan pada distribusi alaminya yaitu Pasifik Barat. Kedua spesies di Pantai Selatan Sulawesi ditemukan sebagai laporan distribusi baru. Sebagai tambahan pada laporan distribusi baru Emerita sp. diduga sebagai spesies novo bedasarkan bentuk karapas dengan antenula yang pendek. Keyword: Hippa, Emerita, Sulawesi Selatan, Laporan Distribusi Baru, Spesies novo
Judul: Analisis Desain dan Modifikasi Transporter Fastrex CT02 dengan Transmisi Hidrostatik Abstrak: Transporter Fastrex CT02 merupakan mini transporter tipe crawler yang berguna sebagai alat angkut yang didesain khusus untuk mengangkut tandan buah segar dan material lain. Sistem transmisi hidrostatik yang digunakan masih terdapat beberapa permasalahan sehingga transporter ini tidak efektif. Penelitian dilakukan dengan metode pendekatan analisis perancangan desain dan modifikasi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis desain terhadap gaya-gaya yang bekerja dan menganalisis serta memodifikasi sistem transmisi hidrostatik Transporter Fastrex CT02. Hasil pengujian kinerja, transporter bergerak maju hingga 0.316 m/s dan mundur hingga 0.33 m/s dengan waktu belok 180o sebesar 8.27 detik serta radius belok sebesar 0.95 m pada posisi high, putaran engine maksimum. Pengujian suhu oli hidrolik dengan menggunakan tangki berkapasitas 30 liter didapatkan volume oli optimal yang digunakan pada transporter sebesar 15 liter. Hasil modifikasi yang telah dilakukan adalah mengganti control valve tipe spring menjadi tipe dettent, selang hisap berukuran 3/8 inchi menjadi 1/2 inchi, dan tangki oli hidrolik 4.65 liter menjadi 15 liter. Pada analisis desain, cooler oli tidak sesuai kebutuhan untuk transporter ini, sehingga Transporter Fastrex CT02 tidak dapat bekerja secara optimal. Keyword: analisis, crawler, hidrostatik, modifikasi, Transporter Fastrex CT02
Judul: Analisis biaya penggunaan excavator yang dimodifikasi dalam muat bongkar log : Studi kasus di PT Siak Raya Timber Propinsi Riau Abstrak: Sistem pemanenan secara mekanis khususnya dalam kegiatan muat bongkar log dengan excavator dipilih dengan pertimbangan produktivitas alat yang besar dan ketersediaan tenaga kerja yang relatif sedikit. Untuk itu perlu dilakukan analisis mengenai biaya yang dibutuhkan sehingga dapat diketahui produktivitas dan biaya usaha alat dalam kegiatan muat bongkar log khususnya pemanenan umumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari teknis kerja dan produktivitas alat dalam kegiatan muat bongkar log dengan menggunakan excavator, mengetahui komponen biaya memiliki alat dan biaya operasional bongkar muat log dengan menggunakan excavator, mengetahui biaya bongkar muat log dengan excavator, dan mengetahui dugaan hubungan jarak dan volume terhadap biaya muat dan bongkar. Kegiatan pemuatan dengan excavator Komatsu PC 200-6 terdiri dari beberapa elemen kerja yaitu terdiri dari excavator menjepit dan mengangkat log dari tumpukan log, kemudian excavator dalam keadaan bermuatan melakukan manuver tanpa berjalan mengarahkan lengan ke arah alat angkut, selanjutnya excavator menurunkan log ke alat angkut, excavator merapikan log, dan excavator dalam keadaan kosong melakukan manuver dengan mengarahkan lengan ke tumpukan log tanpa berjalan. Keempat elemen kerja ini dilakukan berulang sehingga terjadi suatu siklus muat. Waktu total rata-rata efektif muat log adalah 34,75 detik. Sedangkan waktu total rata-rata aktual muat 35,71 detik. produktivitas muat log yang terdiri dari rata-rata produktivitas aktual sebesar 120,82 m³/jam dan rata-rata produktivitas efektif sebesar 123,17 m³/jam. Seperti halnya pada kegiatan muat log, pada kegiatan pembongkaran log juga terdiri dari beberapa elemen kerja yaitu dimulai dari excavator melakukan manuver dalam keadaan kosong untuk mengarahkan lengan ke alat angkut, menjepit dan... Keyword:
Judul: Egg drop syndrome 1976 ( EDS '76 ) Abstrak: Dalam Rancangan Pelita Ketiga (1979/80 - 1983/84) dijelaskan bahwa tujuan pembangunan antara lain adalah me ningkatkan mutu gizi pola komsumsi masyarakat melalui pe- ningkatan penyediaan karbohidrat, protein dan vitamin. Selain daging dan susu, telur adalah sumber protein hewani yang sangat penting. Oleh sebab itu dalam rangka peningkatan penyediaan protein pemerintah terus berusaha meningkatakan produksi telur dengan menggalakan peternak- an rakyat dan peternakan komersil yang telah maju. Peter- nakan yang telah maju dapat berfungsi sebagai pusat latih an dan pengembangan usaha peternakan rakyat disekitarnya. Mereka dapat sebagai sumber bibit dan tehnologi bagi pe ternakan rakyat. Menurut data dari Bulletin Statistik dan Ekonomi. Ter nak (1981) produksi telur dari Repelita I sampai Repelita III terus meningkat. Dalam Repelita I terdapat kenaikan produksi telur +4,2% per tahun. Dalam Repelita II produk- si telur meningkat +13,8% per tahun dan dalam 2 tahun Re- pelita III (1979-1980) terdapat kenaikan rata-rata produk si telur +6,93% per tahun. ... Keyword:
Judul: Pengaruh paasang surut terhadap hasil tangkapan ikan hias dengan menggunakan alat tangkap bubu di Perairan Pulau Sekepal, Lampung Selatan Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk; mengetahui pola pasut di perairan karang Pulau Sekepal dan parameter lingkungan (suhu dan salinitas) saat pasang surut dan arus permukaan, mengetahui komposisi hasil tangkapan ikan dari alat tangkap bubu dan mengetahui bagaimana pengaruh pasut terhadap hasil tangkapan. Dilakukan di perairan karang Pulau Sekepal, Belebuh, Lampung Selatan dan dimulai pada bulan Juli sampai Agustus 1996. Metode yang digunakan adalah experimental fishing yaitu pengamatan langsung dilapangan selama 15 hari. Data yang dikumpulkan terdiri dari dua macam yaitu data primer dan data sekunder. Data primer meliputi; (1). Data pasang surut dengan menggunakan papan pasut berskala yang dipasang pada lokasi perairan yang selalu terendam air laut (2). Data hasil tangkapan ikan hias dengan menggunakan alat tangkap bubu sebanyak dua buah, (3). Parameter lingkungan (suhu, salinitas dan arus permukaan). Data Sekunder meliputi; (1). Keadaan daerah penelitian, (2). Keadaan perairan, (3). Potensi perikanan setempat, dan (4). Keadaan unit penangkapan daerah penelitian. Pengoperasian alat dilakukan di perairan karang Pulau Sekepal, yang dapat ditempuh ± 10 menit dari Pantai Belebuh dengan menggunakan perahu Jukung. Posisi bubu diatur sedemikian rupa agar mulut bubu menghadap garis pantai atau tegak lurus dari garis pantai. Hal ini dilakukan untuk memanfaatkan arus pasut. Hauling dilakukan setiap pagi hari (07.00-09.00) dan sore hari (16.00-18.00), setting juga dilakukan segera, setelah melakukan setiap hauling. Pengukuran parameter lingkungan dilakukan sebelum melakukan hauling. Data hasil tangkapan setiap hauling, dikelompokan ke dalam hasil tangkapan saat pasang naik dan pasang surut. Pengelompokan ini didasarkan kepada pengaruh pasang naik atau pasang surut yang dominan mempengaruhi selama di letakkannya bubu di dasar perairan. ... Keyword:
Judul: Studi tentang pengaruh jenis umpan terhadap hasil tangkapan ikan hias laut denan menggunakan bubu plastik di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat Abstrak: Penelitian ini dilakukan di perairan Ciwaru, Pelabuhan Ratu, Jawa Barat mulai Bulan Juni sampai Juli 1993. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebera- daan sumberdaya ikan hias laut di lokasi penelitian dan pengaruh jenis umpan terhadap hasil tangkapan ikan hias laut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode "Experimental fishing" dimana penggunaan tiga jenis umpan yang berbeda dianggap sebagai perlakuan yang akan diteliti pengaruhnya dan faktor oseanografis tidak diperhitungkan pengaruhnya. Tiga jenis umpan yang digunakan yaitu terasi, ikan dan umpan buatan (pelet). Pemasangan (setting) dan pengangkatan (hauling) bubu dilakukan pada batas waktu yang sama, yaitu 24 jam. Jumlah bubu yang digunakan 10 buah dan dioperasikan dengan sistem "long line" pada kedalaman 6 7 meter. Total hasil tangkapan ikan hias laut yang diperoleh selama penelitian sebanyak 143 ekor dan terdiri dari 45 jenis yang berasal dari 14 famili. Ikan hias laut yang dominan tertangkap selama penelitian pada ketiga jenis umpan adalah famili Chaetodontidae. Data hasil tangkapan yang diperoleh dalam jumlah maupun jenis ikan hias dari bubu yang menggunakan umpan terasi, ikan dan pelet setelah dianalisis dengan "Uji Pangkat Bertanda Wilcoxon" menunujukkan hasil yang tidak berbeda nyata. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan umpan yang berbeda tidak berpengaruh terhadap jumlah maupun jenis ikan hias laut yang tertangkap. Keyword:
Judul: Wheat Germ-Brau Granola Bars Kaya Nutrisi untuk Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Abstrak: Selama kehamilan kebutuhan nutrisi harian (Recommended Daily Dietary Allowallces/RDA) wanita meningkat hingga lebih dari dua kali lipat, seperti contohnya kebutuhan asam folat yang meningkat hingga 400 pg/hari, dimana pada keadaan normal hanya 180 ug/hari. Kebutuhan nutrisi lainnya yang penting dan seringkali sulit dicapai pemenuhannya adalah vitamin E dan ALTJ (Asam Lemak Tak Jenuh). RDA menunjukkan bahwa ibu hamil membutuhkan vitamin E sebanyak 10 mg/hari, dimana biasanya hanya 8 mg/hari. Pala makan masyarakat yang rendah serat juga menjadi perhatian para ahli teknolagi pangan dan gizi. Setiap harinya setiap orang membutuhkan 20 - 35 gram serat. Keyword:
Judul: Spleen Histopathology of Macaca fascicularis with Klebsiella pneumoniae Infection Abstrak: Satwa primata pada penangkaran rentan terhadap stress dan infeksi agen penyakit, termasuk Klebsiella sp. Keberadaan Klebsiella spp. pada satwa ini telah dikaitkan dengan berbagai kondisi kesehatan serius, termasuk pneumonia, meningitis, peritonitis, sistitis, dan septicemia hingga bisa menimbulkan kematian. Dalam penelitian ini, telah dikonfirmasi bahwa tiga individu Macaca fascicularis (1 jantan, 2 betina) di Pusat Studi Satwa Primata (PSSP) yang mati terinfeksi oleh Klebsiella pneumoniae. Organ limpa diambil untuk dibuat preparat histopatologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin dan dievaluasi lesio yang terjadi secara mikroskopis. Hasil patologi anatomi dari limpa menunjukkan adanya lesion nodul putih berukuran 0.5-1.0cm yang berisi massa berwarna kuning, histopatologi menunjukkan adanya koagulasi nekrosis di pulpa putih, infiltrasi sel radang (neutrofil, limfosit, dan sel plasma) dan hemosiderosis di pulpa putih dan pulpa merah, serta perdarahan pada limpa di pulpa merah. Lesio yang ditemukan menunjukkan terjadinya splenitis pada limpa. Keberadaan lesiolesio ini akan menyebabkan disfungsi dari limpa., Primate animals are like humans in both anatomy and behavior and are therefore widely used in biomedical research. In captivity, primate animals are susceptible to stress and infection with disease agents, including Klebsiella sp. The presence of Klebsiella spp. in these animals has been associated with a variety of serious health conditions, including pneumonia, meningitis, peritonitis, cystitis, and septicemia, that can lead to death. In this study, it was confirmed that three Macaca fascicularis individuals (1 male and 2 females) at the Primate Research Center (PSSP) that died were infected by Klebsiella pneumoniae. Spleen organs were taken for histopathological preparations with hematoxylin and eosin staining, and the lesions were evaluated microscopically. Gross anatomy of the spleen showed white nodules measuring 0.5-1.0 cm in diameter, filled with a yellow, solid material. Histopathology results revealed coagulation necrosis in the white pulp, inflammatory cell infiltration (neutrophils, lymphocytes, and plasma cells) along with hemosiderosis in both red and white pulps, as well as hemorrhage in the red pulp. These lesions indicate the presence of splenitis in the spleen, leading to dysfunction in this organ. Keyword: Klebsiella pneumoniae, Macaca fascicularis, histopathology, spleen
Judul: Histopathological Study of Macaca fascicularis Lungs Positive for Klebsiella pneumoniae, Histopathological Study of Macaca fascicularis Lungs Positive for Klebsiella pneumoniae Abstrak: Satwa primata sering digunakan sebagai hewan laboratorium dalam objek penelitian dikarenakan kemiripannya dengan manusia, diketahui proporsi penggunaan satwa primata sebagai hewan coba mencakup kurang dari 1% dari jumlah penggunaan hewan coba secara keseluruhan. Satu di antara jenis satwa primata yang paling sering digunakan adalah monyet ekor panjang (Macaca fascicularis). Klebsiella pneumoniae merupakan jenis bakteri Gram negatif yang bersifat zoonosis dan dapat menyebabkan infeksi pada saluran kemih, nosokomial, rhinitis ozaena, rhinoskleroma, dan bakteremia. Infeksi K. pneumoniae pada satwa primata diketahui pernah dilaporkan di Amerika Serikat pada spesies monyet hijau Afrika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi lesio dan tingkat keparahan radang paru-paru akibat infeksi K. pneumoniae pada M. fascicularis melalui pemeriksaan histopatologi. M. fascicularis yang terinfeksi oleh bakteri K. pneumoniae menunjukkan lesio histopatologi pada organ paru-parunya berupa nekrosis supuratif, hemoragi dan kongesti, infiltrasi sel radang, edema, emfisema alveolus, serta pembentukan fibrin dan jaringan fibrosis. Keyword: histopatologi, lebsiella pneumoniae, Macaca fascicularis, paru-paru
Judul: Pengaruh Iklan Televisi IM3 Versi J-Rock terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Pulsa Konsumen (Kasus Siswa SMA Negeri 2 Bogor) Abstrak: This study aims to analyze the effect of IM3 television J-Rock version advertisement, to consumer decision on pre-paid cellphone credit purchasing. The study used quantitative approach with survey method using questioner and supported by qualitative technique. The results of this study were, television advertisement didn’t have direct effect to consumer perception with no significant correlation between them, there was significant correlation and direct effect from consumer characteristic to consumer perception, there was significant correlation and direct effect from consumer perception to consumer decision on pulsa purchasing, there was significant correlation and indirect effect from consumer character to consumer decision on pulsa purchasing trough consumer perception, and then there was no significant correlation nor indirect effect from IM3 television J-Rock version advertisement on consumer decision on pulsa purchasing trough consumer perception. Keyword:
Judul: Strategi Optimalisasi dan Pengembangan Food Bank Untuk Mengatasi Kelaparan, Food Loss dan Food Waste di Indonesia Abstrak: Jumlah food loss dan food waste di Indonesia terus meningkat seiring dengan meningkatnya tingkat konsumsi. Di sisi lain, tingkat kelaparan masih terjadi dan membutuhkan suatu solusi. Food bank adalah organisasi sosial yang mendistribusikan makanan berlebih terhadap mereka yang mengalami kelaparan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model bisnis food bank, kondisi eksternal food bank, dan merekomendasikan strategi untuk optimalisasi dan pengembangan food bank di Indonesia. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif. Penentuan sampel dilakukan secara purposif terhadap empat food bank di Indonesia yaitu Garda Pangan, Food Bank Bandung, FoodCycle, dan Food Bank of Indonesia. Hasilnya menunjukkan food bank di Indonesia memiliki berbagai bentuk kelembagaan. Namun, belum sepenuhnya mendapat dukungan dari aspek politik, ekonomi, atau hukum namun demikian mendapat dukungan yang baik dari aspek sosial dan lingkungan. Penelitian ini merekomendasikan strategi yang meliputi penetapan kebijakan dan payung hukum food bank, model kelembagaan food bank, pengembangan kapasitas kelembagaan food bank dan para pengelolanya, serta dukungan terhadap aspek sosial budaya melalui beragam campaign. Keyword: food bank, food loss dan food waste, model bisnis, SDGs, strategi
Judul: Setengahharga: “Sub-standard Market” Untuk Meminimalisir Limbah Makanan di Indonesia Abstrak: Populasi penduduk dunia terus bertambah dari tahun ke tahun. Hal tersebut menandakan bahwa kebutuhan pangan di masa depan juga akan bertambah. Ditengah tantangan pemenuhan kebutuhan pangan tersebut saat ini sistem pangan dunia masih memiliki masalah besar terkait tingginya jumlah food loss dan food waste. Hal tersebut mengakibatkan produksi pangan yang masih dapat dikonsumsi menjadi terbuang sia-sia. Penelitian ini dirancang untuk merumuskan model bisnis social enterprise untuk menjadi solusi atas permasalahan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan customer dalam membeli produk substandar dan kemudian merumuskan fitur dan model bisnis yang tepat serta merancang prototype yang sesuai dengan preferensi customer. Penelitian ini dilakukan berdasarkan tahapan customer discovery dari metode customer development. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden memiliki tingkat kesediaan yang tinggi untuk membeli produk substandar sebagai upaya untuk mengurangi sampah makanan, namun terdapat satu catatan penting sebagai syarat yaitu keamanan dan kelayakan produk untuk dikonsumsi., The world's population continues to increase from year to year. This indicates that food demand in the future will also increase. In the midst of the challenges of meeting these food needs, currently the world food system still has major problems related to the high amount of food loss and food waste. This resulted in the production of food that could still be consumed being wasted. This research is designed to formulate a social enterprise business model to be a solution to these problems. The purpose of this research is to identify the problems and needs of customers in buying substandard products and then formulate the right features and business models and design a prototype according to customer preferences. This research was conducted based on customer discovery stages of the customer development method. The results showed that respondents have a high level of willingness to buy substandard products as an effort to reduce food waste, but there is one important note as a requirement, namely the safety and suitability of the product for consumption. Keyword: Aplication, customer development, food loss, food waste, social enterprise
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica. Keyword:
Judul: Konsorsium Bakteri Endofit Asal Keladi, Alang-Alang, dan Putri Malu Sebagai Pemacu Pertumbuhan dan Pengendali Meloidogyne incognita pada Tomat Abstrak: Nematoda puru akar Meloidogyne incognita merupakan endoparasit tanaman tomat yang menyebabkan gejala abnormal pada akar. Agen hayati jenis bakteri endofit potensial digunakan untuk pengendalian M. incognita. Bakteri endofit adalah bakteri yang hidup di dalam jaringan tanaman untuk sebagian atau seluruh hidupnya tanpa merugikan tanaman. Tujuan penelitian ini untuk mengisolasi dan menguji konsorsium bakteri endofit asal tanaman keladi, putri malu, dan alang-alang dalam mengendalikan nematoda puru akar M. incognita dan memacu pertumbuhan tanaman. Isolasi konsorsium bakteri endofit dilakukan dengan metode sterilisasi permukaan dengan alkohol 70% dan natrium hipoklorit 1.0%, kemudian dikulturkan pada media NA (Nutrient Agar). Sebanyak 12 isolat konsorsium bakteri endofit berhasil diisolasi dari akar tanaman keladi, alang-alang, dan putri malu. Konsorsium harus dipastikan aman secara biologis melalui uji hipersensitivitas dan uji hemolisis. Sebanyak 10 isolat konsorsium menunjukkan respon negatif. Sepuluh isolat konsorsium bakteri endofit secara in vitro mampu membunuh larva M. incognita mencapai 67% hingga 100%, memacu pertumbuhan tanaman mencapai 86.57%, menekan jumlah puru akar oleh M. incognita mencapai 75%, dan menekan populasi M. incognita di tanah mencapai 95%. Sebanyak 10 konsorsium bakteri endofit juga dapat memproduksi metabolit sekunder yang berbeda-beda. Hasil penelitian menunjukkan empat konsorsium yaitu PTM3, ALG5, TLS5 dan TLS1 berpotensi sebagai agen biologis untuk mengendalikan M. incognita. Penelitian ini memberikan informasi baru mengenai keefektifan konsorsium bakteri endofit dalam mengendalikan dan memacu pertumbuhan tanaman tomat. Keyword: bakteri endofit, Caladium bicolor, Imperata cylindrica, Mimosa pudica, nematoda puru akar
Judul: Konsorsium Bakteri Endofit Asal Keladi, Alang-Alang, dan Putri Malu Sebagai Pemacu Pertumbuhan dan Pengendali Meloidogyne incognita pada Tomat Abstrak: Nematoda puru akar Meloidogyne incognita merupakan endoparasit tanaman tomat yang menyebabkan gejala abnormal pada akar. Agen hayati jenis bakteri endofit potensial digunakan untuk pengendalian M. incognita. Bakteri endofit adalah bakteri yang hidup di dalam jaringan tanaman untuk sebagian atau seluruh hidupnya tanpa merugikan tanaman. Tujuan penelitian ini untuk mengisolasi dan menguji konsorsium bakteri endofit asal tanaman keladi, putri malu, dan alang-alang dalam mengendalikan nematoda puru akar M. incognita dan memacu pertumbuhan tanaman. Isolasi konsorsium bakteri endofit dilakukan dengan metode sterilisasi permukaan dengan alkohol 70% dan natrium hipoklorit 1.0%, kemudian dikulturkan pada media NA (Nutrient Agar). Sebanyak 12 isolat konsorsium bakteri endofit berhasil diisolasi dari akar tanaman keladi, alang-alang, dan putri malu. Konsorsium harus dipastikan aman secara biologis melalui uji hipersensitivitas dan uji hemolisis. Sebanyak 10 isolat konsorsium menunjukkan respon negatif. Sepuluh isolat konsorsium bakteri endofit secara in vitro mampu membunuh larva M. incognita mencapai 67% hingga 100%, memacu pertumbuhan tanaman mencapai 86.57%, menekan jumlah puru akar oleh M. incognita mencapai 75%, dan menekan populasi M. incognita di tanah mencapai 95%. Sebanyak 10 konsorsium bakteri endofit juga dapat memproduksi metabolit sekunder yang berbeda-beda. Hasil penelitian menunjukkan empat konsorsium yaitu PTM3, ALG5, TLS5 dan TLS1 berpotensi sebagai agen biologis untuk mengendalikan M. incognita. Penelitian ini memberikan informasi baru mengenai keefektifan konsorsium bakteri endofit dalam mengendalikan dan memacu pertumbuhan tanaman tomat. Keyword: bakteri endofit, Caladium bicolor, Imperata cylindrica, Mimosa pudica, nematoda puru akar
Judul: Best Difference Equation Aproximation to Duffing 's Equation Abstrak: Persamaan Duffing merupakan persamaan yang sering muncul sebagai model masalah sistem ayun mekanis atau pada masalah rangkaian listrik. Umumnya penyelesaian persamaan ini secara numerik memberikan hampiran dengan gala! yang tinggi, seperti dengan metode Runge-Kutta. Tulisan ini mengkonstruksi suatu persamaan beda untuk menghampiri persamaan Duffing tersebut. Penyelesaian dari persamaan beda ini melibatkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Berdasarkan penyelesaian ini diperoleh basil bahwa penyelesaian hampirannya persis sama dengan penyelesaian analitiknya. Penyelesaian analitik yang diperolehjuga melibalkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Keyword:
Judul: Pengetahuan Tentang Alergi Pangan Terkait Susu dan Telur pada Mahasiswa Seni Kuliner dan Masyarakat Umum di Berjaya University Kuala Lumpur, Malaysia. Abstrak: Food allergens are mainly proteins in foods or derivatives of them that cause abnormal immune responses. The prevalence of food allergies around the world is believed to be increasing. The most common allergens for young children are milk and egg. The purpose of this study is to evaluate the knowledge of food allergy due to eggs and milk among culinary art students and the general public in Berjaya University Kuala Lumpur, Malaysia. The study design of this research was cross- sectional observational study. This study was conducted using a Google Form questionnaire. Answers of questionnaires from two groups of respondents were collected and analyzed with Microsoft Excel using Z-test and Chi-square test. The study showed that only few students (11,54%) and general public (13,46%) had high knowledge of food allergy due to milk and eggs. Almost half of students had a moderate level (46,15%) and low level (42,50%) of knowledge, as well as almost half of the general public has a moderate level (42,30%) and low level (44,23%) of knowledge. In this study, it was found that the characteristics of respondents have no association with the level of knowledge of food allergen in milk and egg. Also, there was no significant difference between the students and the general public (p>0,05). Therefore, it is recommended for this college to conduct a food safety course so that the culinary art students can produce allergen-free menus in the future., Alergi pangan terutama protein dan turunannya dalam pangan dapat menyebabkan respon kekebalan yang tidak normal. Prevalensi alergi pangan di dunia diyakini terus meningkat. Alergen yang paling banyak ditemukan pada anak- anak adalah susu dan telur. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi pengetahuan tentang alergi pangan terkait susu dan telur pada mahasiswa pada Program Studi Seni Kuliner dan masyarakat umum di Berjaya University Kuala Lumpur, Malaysia. Studi dirancang dengan studi observasi cross-sectional dengan menggunakan kuesioner. Analisis data terhadap dua kelompok dilakukan dengan menggunakan uji Z dengan Microsoft Excel. Studi menunjukkan bahwa hanya sedikit mahasiswa (11,54%) dan masyarakat umum (13,46%) yang memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi tentang alergi pangan terkait susu dan telur. Ditemukan juga studi ini bahwa karakteristik responden tidak berhubungan dengan tingkat pengetahuan tentang alergi pangan terkait susu dan telur. Hampir sebagian besar mahasiswa memiliki tingkat pengetahuan sedang (46,15%) dan rendah (42,30%), begitu pula hamper sebagian besar masyarakat umum memiliki tingkat pengetahuan sedang (42,30%) dan rendah (44,23%). Tidak ada perbedaan nyata tingkat pengetahuan antara mahasiswa dan masyarakat umum (p>0,05). Berdasarkan studi ini maka perlu dilakukan edukasi tentang alergi pangan terhadap mahasiswa dalam rangka menghasilkan pangan yang bebas alergen dalam menu di masa mendatang. Keyword: food allergy, knowledge, milk, egg, students, general public
Judul: Pengetahuan Tentang Alergi Pangan Terkait Susu dan Telur pada Mahasiswa Seni Kuliner dan Masyarakat Umum di Berjaya University Kuala Lumpur, Malaysia. Abstrak: Food allergens are mainly proteins in foods or derivatives of them that cause abnormal immune responses. The prevalence of food allergies around the world is believed to be increasing. The most common allergens for young children are milk and egg. The purpose of this study is to evaluate the knowledge of food allergy due to eggs and milk among culinary art students and the general public in Berjaya University Kuala Lumpur, Malaysia. The study design of this research was cross- sectional observational study. This study was conducted using a Google Form questionnaire. Answers of questionnaires from two groups of respondents were collected and analyzed with Microsoft Excel using Z-test and Chi-square test. The study showed that only few students (11,54%) and general public (13,46%) had high knowledge of food allergy due to milk and eggs. Almost half of students had a moderate level (46,15%) and low level (42,50%) of knowledge, as well as almost half of the general public has a moderate level (42,30%) and low level (44,23%) of knowledge. In this study, it was found that the characteristics of respondents have no association with the level of knowledge of food allergen in milk and egg. Also, there was no significant difference between the students and the general public (p>0,05). Therefore, it is recommended for this college to conduct a food safety course so that the culinary art students can produce allergen-free menus in the future., Alergi pangan terutama protein dan turunannya dalam pangan dapat menyebabkan respon kekebalan yang tidak normal. Prevalensi alergi pangan di dunia diyakini terus meningkat. Alergen yang paling banyak ditemukan pada anak- anak adalah susu dan telur. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi pengetahuan tentang alergi pangan terkait susu dan telur pada mahasiswa pada Program Studi Seni Kuliner dan masyarakat umum di Berjaya University Kuala Lumpur, Malaysia. Studi dirancang dengan studi observasi cross-sectional dengan menggunakan kuesioner. Analisis data terhadap dua kelompok dilakukan dengan menggunakan uji Z dengan Microsoft Excel. Studi menunjukkan bahwa hanya sedikit mahasiswa (11,54%) dan masyarakat umum (13,46%) yang memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi tentang alergi pangan terkait susu dan telur. Ditemukan juga studi ini bahwa karakteristik responden tidak berhubungan dengan tingkat pengetahuan tentang alergi pangan terkait susu dan telur. Hampir sebagian besar mahasiswa memiliki tingkat pengetahuan sedang (46,15%) dan rendah (42,30%), begitu pula hamper sebagian besar masyarakat umum memiliki tingkat pengetahuan sedang (42,30%) dan rendah (44,23%). Tidak ada perbedaan nyata tingkat pengetahuan antara mahasiswa dan masyarakat umum (p>0,05). Berdasarkan studi ini maka perlu dilakukan edukasi tentang alergi pangan terhadap mahasiswa dalam rangka menghasilkan pangan yang bebas alergen dalam menu di masa mendatang. Keyword: Food allergy, Knowledge, Egg, Students, Milk, General public
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10. Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
Judul: Jumlah dan jenis cacing nematatoda di abomasum sapi di rumah potong hewan bogor Abstrak: Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui jumlah dan jenis cacing nematoda yang dapat ditemukan di abomasum sapi P.0. jantan di RPH Bogor berdasarkan morfologi, panjang cacing, besar telur serta jenis kelaminnya. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel abomasum dari 30 ekor sapi P.O. jantan yang berasal dari daerah Tambun, Boyolali dan Bogor. Pengambilan sampel dilakukan selama bulan Oktober dan November 1988. Identifikasi serta pengawetan cacing dilakukan di Laboratorium Helminthologi Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor. Cacing nematoda yang ada pada sapi-sapi P.O. tersebut ada tiga macam species yaitu Mecistocirrus digitatus, Haemonchus placei dan Capillaria bovis. Infestasi yang terbesar jumlahnya adalah Mecistocirrus digitatus 78,3%, namun secara umum sapi-sapi P.O. jantan di RPH Bogor terinfestasi cacing dengan derajat infestasi rendah… Keyword:
Judul: Kasus nematodiasis abomasum domba di rumah potong hewan bogor Abstrak: Untuk mengetahui kasus nematodiasis abomasum domba di RPH Bogor, telah dilakukan penelitian dengan mempergunakan sampel isi abomasum domba yang dipotong di RPH Bogor. Domba-domba ini berasal dari Kabupaten Bogor, Cianjur dan Sukabumi (Cicurug). Sampel tersebut diambil pada waktu pemotongan domba di RPH Bogor, sampel dimasukkan ke dalam kantong plastik, kemudian di Laboratorium Parasitologi Helminthologi FKH IPB diperiksa terhadap cacing yang terda- pat didalamnya. Cacing-cacing yang belum bisa diidentifikasi diawetkan dengan alkohol 70 % panas, kemudian dimasukkan ke dalam botol-botol koleksi lalu ditutup rapat. Identifikasi dilakukan secara makroskopik dan secara mikroskopik. Hasil pemeriksaan dari 70 sampel yang diambil terdapat 62 sampel yang mengandung Haemonchus contortus dan 14 sampel mengandung Trichostrongylus axei. Berdasarkan daerah asal domba yang dipotong di RPH Bogor maka urutan menurun prevalensinya terhadap Haemonchus contortus berturut-turut adalah Cicurug, Bogor dan Cianjur, sedangkan untuk Trichostrongylus axei adalah daerah Cianjur, Bogor dan Cicurug. Infestasi H. contortus maupun T. axei lebih banyak dan berbeda nyata pada domba jantan daripada pada domba betina, maka diduga bahwa domba jantan lebih peka terhadap infestasi kedua jenis cacing tersebut daripada domba betina. Prevalensi H. contortus antara gizi sedang dengan gizi buruk berbeda nyata, sedangkan antara gizi bagus dengan gizi buruk dan antara gizi sedang dengan gizi bagus tidak berbeda nyata, maka tingkat kepekaan infestasi dengan perbedaan keadaan gizi domba terhadap prevalensi H. contor tus tidak ada, perbedaan antara gizi sedang dengan gizi buruk merupakan kebutulan. Lain halnya dengan T. axei terdapat tingkat kepekaan antara perbedaan gizi domba yang dipotong di RPH Bogor yaitu antara gizi bagus dengan gizi sedang, gizi bagus dengan gizi buruk dan gizi sedang dan gizi buruk. Kerugian ekonomi dan cara penanggulangannya telah dibahas seperlunya. Keyword:
Judul: Pembuatan dan Karakterisasi Prototipe Sel Surya Nanokristal n-TiO2/Dye/p-CuSCN Abstrak: Dengan metode casting dan perlakuan annealing, dapat dibuat lapisan nanokristal semikonduktor TiO, pada substrat Transparant Conductive Oxide (TCO). Penambahan dye Methylviolet Thiocianate (MVSCN) dan lapisan CuSCN pada TiO, tersebut menghasilkan sel surya n-TiO,ldye/p-CuSCN yang dapat menyerap foton dan mengubahnya menjadi energi listrik. Keyword:
Judul: Pengendalian staphylococcus aureus melalui cuci tangan dan pemberian sanitaiser klorin 20 PPM Abstrak: Tangan manusia merupakan salah satu sumber kontaminasi mikroorganisme pada bahan makanan. Dengan mencuci tangan diharapkan perpindahan mikroba dari tangan ke bahan makanan dapat diputus. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektifitas penggunaan klorin 20 ppm sebagai sanitaiser dalam mengurangi jumlah Staphylococcus aureus pada proses cuci tangan, serta melihat perbedaan penggunaan pengering elektrik dan kertas tisu terhadap penurunan jumlah Staphylococcus aureus sesudah cuci tangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan jumlah Staphylococcus aureus pada proses cuci tangan dengan menggunakan klorin 20 ppm sebagai sanitaiser nyata lebih besar (P<0.05), dengan persentase penurunan rata-rata adalah 99.7%. Sedangkan pada perlakuan tanpa klorin 20 ppm (kontrol) persentase penurunan hanya mencapai 99.2%. Pada kedua perlakuan cuci tangan yaitu klorin 20 ppm sebagai sanitaiser dan kontrol, terlihat bahwa penggunaan pengering tisu dapat menurunkan jumlah Staphylococcus aureus nyata lebih besar (P<0.05) yaitu 99.8% bila dibandingkan dengan penggunaan mesin pengering elektrik yang hanya mencapai 99.6%. Penurunan jumlah Staphylococcus aureus yang tertinggi dicapai dengan mencuci tangan menggunakan klorin 20 ppm sebagai sanitaiser dan pengering tisu (99.8%). Keyword:
Judul: Formulasi dan Efektivitas Sabun Cair Penyanitasi dengan Ekstrak Ampas Kopi dalam Menghambat Pertumbuhan Staphylococcus aureus Abstrak: Higiene pekerja memegang peranan penting dalam aspek keamanan pangan dan area yang menjadi perhatian utama adalah pencucian tangan. Klorin merupakan sanitaiser yang sering digunakan oleh industri pangan untuk mereduksi mikroba pada tangan, namun penggunaan secara terus-menerus akan menyebabkan iritasi pada kulit. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan sabun cair penyanitasi berbasiskan ekstrak ampas kopi untuk memperbaiki kondisi higiene pekerja industri pangan sebagai alternatif penggunaan klorin. Ampas kopi yang telah dilaporkan memiliki komponen bioaktif seperti fenolik, kafein, dan melanoidin, merupakan senyawa antimikroba yang baik terutama terhadap bakteri Gram positif seperti Staphylococcus aureus yang banyak terdapat di tangan. Ampas kopi dikeringkan dengan oven sampai kadar air kurang dari 13% (b.k.), lalu diekstrak dengan metode microwave-assisted extraction dengan air sebagai pelarut dan perbandingan ampas kopi kering dan air 1:10. Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) ekstrak terhadap Staphylococcus aureus ditentukan dengan metode dilusi cair, kemudian ekstrak ampas kopi ditambahkan pada basis sabun dengan konsentrasi 1 KHM dan 2 KHM (4% dan 8% v/v). Kemampuan sabun berbasiskan ekstrak ampas kopi dalam mereduksi Staphylococcus aureus dan total mikroba diuji dengan menggunakan metode swab. Ekstrak ampas kopi yang didapatkan dari metode Microwave- Assisted Extraction (MAE) menghasilkan rendemen sebesar 748.48% dan KHM terhadap Staphylococcus aureus adalah 4%. Penelitian menunjukkan bahwa sabun berbasis ekstrak ampas kopi dapat mereduksi Staphylococcus aureus dan total mikroba sebesar 1.26 log CFU/cm2 dan 0.47 log CFU/cm2. Untuk meningkatkan efektivitas ekstrak ampas kopi sebagai antimikroba, beberapa hal dapat dilakukan, seperti peningkatan durasi ekstraksi, konsentrasi ekstrak ampas kopi yang ditambahkan pada sabun dasar, jumlah sabun yang digunakan atau durasi kontak dengan sabun. Keyword: Ampas kopi, antimikroba, higiene pekerja, sabun cuci tangan, Staphylococcus aureus
Judul: The addition of a noun word graph dictionary module in bogordelftconstruct Abstrak: Knowledge Graph is a new method in Natural Language Processing that is used to describe human language and displaying it into a graph form. BogorDelftConStruct is a tool to analyze Indonesian text, developed by Deni Romadoni (2009). The tool has limited feature, opening many opportunities to add some other features. The goal of this research is to develop a noun word graph dictionary module and add it in BogorDelftConStruct. The patterns of the noun word-graph are based the research of Saleh (2009). In this research, of the 20 patterns in Saleh (2009) only 13 patterns are used, since some of word graph patterns which have the same affix and also have the different meaning. As many as 144 nouns were used in scenario testing, with 1 error was generated (99,33% accuracy). Keyword:
Judul: Pengaruh Berbagai Tingkat Penggunaan OMAFAC-12 Terhadap Performans Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica) Umur 0-5 Minggu Abstrak: Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh berbagai tingkat penggunaan Omafac-12 dalam ransum burung puyuh dan menentukan tingkat penggunaan yang paling efisi- en untuk pertumbuhan, konsumsi dan konversi ransum. Pene- litian dilakukan di Bagian Unggas, Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor yang dimulai tanggal 20 September 1984 sampai 24 Oktober 1984. Penelitian menggunakan 240 ekor burung puyuh jenis kelamin campur jantan dan betina yang ditetaskan di Bagian Unggas Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Bu- rung puyuh dipelihara sejak umur satu hari sampai 5 minggu dan selama penelitian berlangsung ditempatkan dalam kan- dang kawat berukuran 0.5 x 0.5 x 0.4 m². Omafac-12 yang digunakan diperoleh dari PT Squibb Indonesia. Percobaan yang dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga burung puyuh dibagi menjadi 16 kelompok. Setiap kelompok berjumlah 15 ekor burung puyuh. Pada perlakuan A diberi ransum kontrol; perlakuan B diberi ransum yang mengandung Omafac-12 0.114%; perlakuan C diberi ransum yang mengandung Omafac-12 0.227%; perlakuan D diberi ransum yang mengandung Omafac-12 0.340%. Hasil percobaan menunjukkan pertambahan bobot badan dan konsumsi ransum tidak dipengaruhi oleh penggunaan Omafac-12, sedangkan konversi ransum dan biaya ransum da- lam menghasilkan satu gram pertambahan bobot badan nyata (P/ 0.05) dipengaruhi oleh penggunaan Omafac-12. Hasil uji jarak Duncan memperlihatkan rataan pertam- bahan bobot badan pada perlakuan A, B, C dan D tidak ber- beda nyata. Rataan konsumsi ransum pada perlakuan A nyata (P/0.05) lebih tinggi dari perlakuan D dan pada perlakuan B nyata (P/ 0.05) lebih tinggi dari perlakuan D. Rataan kon- versi ransum pada perlakuan C sangat nyata (P/ 0.01) lebih baik dari perlakuan D. Rataan biaya ransum dalam mengha- silkan satu gram pertambahan bobot badan pada perlakuan A nyata (P/0.05) lebih rendah dari perlakuan D, pada perla- kuan B nyata (P/ 0.05) lebih rendah dari perlakuan D dan pada perlakuan C sangat nyata (P/ 0.01) lebih rendah dari perlakuan D…dst Keyword:
Judul: Suatu tinjauan penggunaan beberapa tingkat kalsium (Ca) dalam ransum terhadap performans burung puyuh (Coturnix coturnic japonica) Abstrak: Pemeliharaan burung puyuh sampai saat ini masih ber tujuan untuk mendapatkan telur sebagai hasil utama, dan agar telur tahan lama maka pemeliharaan jantan tidak perlu. Oleh sebab itu pejantan-pejantan tersebut dapat dipelihara sebagai penghasil daging yang bergizi tinggi. - Pada masa pertumbuhan, tulang akan tumbuh dengan ce pat dan untuk membangun struktur dan mempertahankan keku atannya diperlukan mineral dan bahan organik lainnya. Mineral utama dari tulang adalah kalsium (Ca). - - Sebagai langkah awal, dalam penelitian ini dicoba pe- makaian beberaka tingkat kalsium dalam ransum untuk meli hat laju pertumbuhan dan performans burung puyuh. - Penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 14 Desember 1987 hingga 11 Januari 1988 di Laboratorium boratorium Ilmu Nutrisi Unggas, Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Institut Pertanian Bogor. Sejumlah 45 ekor puyuh jantan umur dua minggu dengan kisaran bobot badan sebesar 35.23±2.26 gram yang dipero- leh dari salah satu peternakan di Sukabumi digunakan dalam penelitian ini. Ransum disusun sebanyak tiga macam hasil analisa proksimat menunjukkan ransum A, B dan C berturut-turut me- ngandung kalsium sebesar 0.78, 1.24 dan 1.50%. Ransum dalam bentuk "All Mash" diberikan ad libitum, demikian pu- la pemberian air minum. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan tiga perlakuan dan tiga ulangan. setiap kandang yang terbuat dari kawat dengan ukuran Pada 30 cm x 25 cm x 28 cm ditempatkan lima ekor puyuh jantan. Dari hasil pengamatan, pengolahan data dan pembahasan, diperoleh kenyataan bahwa pengaruh perlakuan terhadap per- tambahan bobot badan, konsumsi dan konversi ransum, per tambahan panjang tibia dan pertambahan panjang metatarsus rata-rata per minggu serta kadar kalsium dan fosfor tulang kaki tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Pengaruh perlakuan hanya terhadap konversi ransum minggu ke empat (P0.01). Rataan konversi ransum per minggu untuk per lakuan A, B dan C berturut-turut sebesar 4.61, 4.67 dân 4.74, sedangkan rataan konversi ransum minggu ke empat se- besar 3.60, 4.03 dan 3.16. Pertambahan bobot badan puyuh... Keyword:
Judul: The addition of a noun word graph dictionary module in bogordelftconstruct Abstrak: Knowledge Graph is a new method in Natural Language Processing that is used to describe human language and displaying it into a graph form. BogorDelftConStruct is a tool to analyze Indonesian text, developed by Deni Romadoni (2009). The tool has limited feature, opening many opportunities to add some other features. The goal of this research is to develop a noun word graph dictionary module and add it in BogorDelftConStruct. The patterns of the noun word-graph are based the research of Saleh (2009). In this research, of the 20 patterns in Saleh (2009) only 13 patterns are used, since some of word graph patterns which have the same affix and also have the different meaning. As many as 144 nouns were used in scenario testing, with 1 error was generated (99,33% accuracy). Keyword:
Judul: Factors Influencing Consumer Intentions and Behavior To Use E-wallet Services Abstrak: Industri e-wallet yang berkembang di Indonesia memiliki peluang bisnis yang besar. Peningkatan adopsi layanan e-wallet dapat dipengaruhi oleh jumlah penduduk usia produktif yang tinggi serta jumlah pelanggan seluler dan internet yang meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi niat dan perilaku konsumen dalam menggunakan layanan e-wallet dengan menggunakan model penerimaan UTAUT. Model penerimaan UTAUT dianalisis menggunakan Structural Equation Model (SEM). Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuisioner secara online. Hasil analisis menunjukkan Faktor-faktor yang memengaruhi niat penggunaan layanan e-wallet oleh konsumen adalah performance expectancy (PE), effort expectancy (EE), dan social influence (SI). Faktor yang memengaruhi perilaku konsumen dalam mengadopsi layanan e-wallet adalah facilitating condition (FC), dan behavioral intention (BI). Dikalangan konsumen usia memiliki perbedaan terhadap persepsi facilitating condition terhadap niat dan perilaku penggunaan layanan e-wallet., The growing e-wallet industry in Indonesia has great business opportunities. The increasing adoption of e-wallet services can be influenced by the high number of productive age population and the increasing number of cellular and internet subscribers. This study aims to determine the factors that influence consumer intentions and behavior in using e-wallet services using the UTAUT acceptance model. UTAUT acceptance model was analyzed using Structural Equation Model (SEM). Data collection was done by distributing online questionnaires. The analysis results showed that the factors that influence the intention to use e-wallet services by consumers are performance expectancy (PE), effort expectancy (EE), and social influence (SI). Factors that influence consumer behavior in adopting e-wallet services are facilitating conditions (FC), and behavioral intention (BI). Age consumers have differences in the perception of facilitating conditions on the intention and behavior of using e-wallet services. Keyword: E-wallet, Structural Equation Modeling (SEM), UTAUT
Judul: Factors Affecting Intention and Use Behavior of Shopee Paylater Abstrak: Perkembangan layanan paylater meningkat seiring dengan perubahan kebiasaan belanja masyarakat yang menyukai belanja secara online. Salah satunya layanan Shopee Paylater yang bersaing dengan penyedia paylater lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi niat dan perilaku penggunaan Shopee Paylater agar menjadi bahan evaluasi dan menentukan strategi pengembangan Shopee Paylater. Analisis dilakukan menggunakan model The Unified Theory of Acceptance and Use Of Technology (UTAUT). Pengumpulan data dilakukan dengan menyebar kuesioner online kepada 190 pengguna Shopee Paylater kemudian data diolah menggunakan PLS-SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspektasi kinerja dan pengaruh sosial berpengaruh positif signifikan terhadap niat perilaku menggunakan Shopee Paylater. Sedangkan perilaku penggunaan Shopee Paylater dipengaruhi positif signifikan oleh niat perilaku. Strategi yang dapat dilakukan Shopee adalah mengadakan program referral dan mempertahankan pemberian voucher kepada pengguna Shopee Paylater., The development of paylater services is increasing along with changes in people Keyword: Niat, paylater, Perilaku Penggunaan, UTAUT
Judul: Identifikasi cendawan penyebab penyakit pada rumput ST. Augustine [Stenotaphrum secundatum (Walt.) Kuntze] Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengetahui patogen yang menimbulkan penyakit pada rumput St. Augustine (Stenotaphrum secundatum [Walt.) Kuntze.), melalui prosedur postulat Koch. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bakteriologi, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, mulai bulan Juli sampai Oktober 2002. Untuk mengetahui patogenesitas cendawan, dilakukan pengujian berdasarkan postulat Koch. Cendawan diisolasi dari rumput St. Augustine yang menampakkan gejala sakit kemudian ditumbuhkan mada medium potato dextrose agar sampai diperoleh biakan murni. Biakan murni yang siap dijadikan inokulum diinokulasikan ke daun rumput St. Augustine sehat. Untuk mendukung kondisi yang memudahkan spora dapat berkecambah dan tabung kecambah dapat masuk ke tanaman inang, tanaman ditutup dengan sungkup plastik. Pengamatan terhadap perkembangan gejala penyakit dilakukan mulai hari pertama inokulasi sampai munculnya gejala awal. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa cendawan penyebab penyakit pada rumput St. Augustine adalah cendawan Curvularia yang diduga berasal dari spesies lunata. Cendawan ini mempunyai aktivitas patogenik yang menyebabkan penyakit hawar daun Curvularia. Gejala yang timbul ditandai dengan adanya bercak-bercak kecil berwarna coklat kelabu dan kemudian menyebar ke bagian atas daun sehingga akhirnya daun menjadi oranye dan mengering. Dari hasil uji kisaran inang diketahui bahwa selain menginfeksi rumput St. Augustine patogen ini mampu menginfeksi rumput lainnya yaitu genus Zoysia sp. (Z. matrella dan Z. japonica) dan rumput bermuda (Cynodon sp.) varietas Tiftdwarf dan varietas Evergreen dengan gejala yang hampir mirip dengan gejala yang timbul pada rumput St. Augustine yaitu munculnya bercak coklat pada daun sebagai gejala awal yang kemudian menjadi hawar yang mengakibatkan menguningnya bagian atas daun yang kemudian akan merambat ke bagian bawah daun dan pada akhirnya daun menjadi kering dan mati… Keyword:
Judul: Karakteristik Imago Jantan Ulat Sutera Liar Attacus atlas (Lepidoptera : Saturniidae) Abstrak: This study aims to describe various morphometric parameters of male A. atlas moth, to found a correlation between the morphometric parameters and body weight on male moths, and to describe the reproductive system of male A. atlas moth. Male can distinguish from the female by comparing the antennae. The antennae of male is wider. There is a very strong correlation between the total body length and the body weight in linear equation Y = 0.875 X-1, 639 when Y is the weight in grams and X is the total body length in cm. Reproductive system of male A. atlas moth generally similer to B. mori reproductive system. Male A. atlas moth has reproductive system consists of a pair of testes, a pair of deferent duct with ampula ductus deferent, one spermatophore gland, one alba gland, one prostatica gland and one penis. Keyword: reproductive system, Attacus atlas, morphometric
Judul: Pengaruh Penyimpanan dan Hari Oviposisi terhadap Waktu Penetasan dan Daya Tetas Telur Ulat Sutera Attacus atlas Abstrak: Attacus atlas merupakan salah satu jenis ulat sutera liar yang menghasilkan benang sutera dengan ciri khas yang berbeda dengan ulat sutera lainnya, antara lain serat yang dihasilkan memiliki warna yang unik dan alamiah dengan warna dasar coklat tua, coklat putih atau coklat kehitaman. Kenyataannya, A. atlas belum banyak dimanfaatkan sebagai satwa penghasil sutera walaupun memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Potensi pengembangannya perlu didukung oleh banyak faktor termasuk lingkungan dan genetika. Dari segi budidaya, kapasitas reproduksi memegang peranan penting dalam menentukan siklus hidup yang keberlanjutan dari satwa ini. Daya tetas A. atlas merupakan unsur penting yang menentukan produktivitasnya karena satwa ini mampu berkembangbiak dengan baik apabila dibudidayakan pada kondisi yang sesuai habitatnya, antara lain faktor cahaya. Metode penetasan yang biasa diterapkan pada ulat sutera Bombyx mori adalah dengan cara menyimpan telur pada kondisi gelap di hari ke tujuh untuk menyeragamkan waktu penetasan. Metode tersebut dicoba pada A. atlas yakni melakukan penyimpanan telur pada hari ke tujuh, untuk mengetahui waktu penetasan dan daya tetas telur pada hari oviposisi ke-1, 2 dan 3. Ngengat berasal dari kokon yang diperoleh dari perkebunan teh di daerah Purwakarta. Keyword: silkworm cultivation, storage conditions, incubation time, egg hatchability, 2 x 3 Factorial Design
Judul: Kajian Persepsi Terkait Product Placement Permen Kopiko Dalam Drama Korea Vincenzo Terhadap Keputusan Pembelian Abstrak: Perkembangan zaman memicu iklan konvensional menjadi tidak terlalu efektif. Salah satu alternatif strategi yang dapat diterapkan adalah product placement. Pada awal pandemi Covid-19, PT Mayora Indah Tbk mengalami penurunan pendapatan. Sehingga pada awal tahun 2021, perseroan menerapkan product placement Kopiko dalam drama Korea Vincenzo untuk menciptakan demand creation demi meningkatkan penjualan. Perseroan memanfaatkan kepopuleran Korean Wave di Indonesia untuk mendapatkan minat pasar lokal akan produk Kopiko kembali. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persepsi terkait product placement permen Kopiko dalam drama korea Vincenzo terhadap keputusan pembelian serta memberikan rekomendasi pertimbangan manajerial yang tepat untuk PT. Mayora Indah, Tbk maupun perusahaan / brand yang ingin menerapkan strategi product placement pada drama Korea. Penelitian ini bersifat kuantitatif deskriptif melalui metode survei dan wawancara. Penelitian ini menggunakan analisis uji regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi terkait product placement permen Kopiko memiliki dampak dalam kategori moderat terhadap keputusan pembelian. Strategi product placement dalam drama Korea tidak disarankan untuk diterapkan kembali oleh PT Mayora Indah Tbk maupu perusahaan/brand yang ingin meningkatkan permintaan produk. Namun lebih direkomendasikan untuk tujuan meningkatkan image positif, memunculkan ingatan atau minat konsumen kembali, pengenalan produk serta memperluas pangsa pasar global. Jika ingin tetap menerapkan strategi tersebut lebih difokuskan pada dimensi dan indikator yang memiliki dampak yang lebih besar. Keyword: drama korea, keputusan pembelian, penempatan produk, korean drama, product placement, purchased decision
Judul: Performance of Kampong Chicken with The Addition of Moringa Leaf Flour (Moringa oleifera) to The Feed Abstrak: Ayam kampung merupakan ayam kampung asli Indonesia yang keberadaannya sudah melekat di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis performan produksi ayam kampung dengan penambahan tepung daun kelor (Moringa oleifera) pada pakan. Pengujian performa produksi dilakukan dengan menghitung konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan, mortalitas dan income over feed and chick cost (IOFCC). Penelitian ini menggunakan 40 ekor ayam jantan umur 5 minggu yang dipelihara selama 5 minggu. Data diolah menggunakan analisis ragam (Anova) dan deskriptif. Metode penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu P0 (tanpa penambahan tepung daun kelor), P1 (tepung daun kelor 2%), P2 (tepung daun kelor 4%), P3 (tepung daun kelor 6%). Hasil penelitian ini menunjukkan, performa produksi ayam kampung dengan penambahan tepung daun kelor taraf 2% memiliki nilai konversi pakan terbaik (2,64) dan nilai income over feed and chick cost (IOFCC) tertinggi (Rp9.181,92)., The kampong chicken is Indonesian native chicken whose existence is already attached to the community. This study aims to examine and analyze the production performance of kampong chicken with the addition of moringa leaf flour (Moringa oleifera) to the feed. Testing the production performance carried out by calculating feed consumption, body weight gain, feed conversion, mortality and income over feed and chick cost (IOFFC). This study used 40 roosters 5 weeks old that maintained for 5 weeks. The data is analyzed using analysis of variance (ANOVA) and descriptive. The research method used a completely randomized design (CRD) consisting of 4 treatments, namely P0 (without the addition of moringa leaf flour), P1 (2% Moringa leaf flour), P2 (4% Moringa leaf flour), P3 (6% Moringa leaf flour). The results of this study showed, production performance of kampong chicken with the addition of moringa leaf flour at a level of 2% had the best feed conversion value (2,64) and the highest income over feed and chick cost (IOFCC) value (Rp9.181,92). Keyword: Kampong Chicken, Moringa Leaf Flour, Production Performance
Judul: Manfaat tepung daun kelor(Moringa oleifera Lamk) terhadap hasil metabolisme lemak ayam broiler Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung daun kelor terhadap hasil metabolisme lemak pada ayam broiler. Ayam yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 120 ekor broiler DOC (Day Old Chicken) strain AA (Arbor Acres) yang dibagi ke dalam 3 kelompok perlakuan yaitu kelompok PO (Kontrol), kelompok P1 (Kelor 5%) dan P2 (Kelor 10%) masing- masing 40 ekor. Ayam tersebut dipelihara sampai umur 1 bulan untuk mengetahui aktifitas pertumbuhan dan pembentukan lemak. Pada minggu keempat, dari masing-masing kelompok diambil 5 ekor ayam untuk dipotong dan dianalisa kualitas karkas. Parameter bobot badan dilakukan dengan penimbangan setiap minggu, sedangkan jumlah konsumsi bahan kering dan lemak diukur setiap hari. Berat karkas, berat lemak tubuh (karkas, subcutan dan viseral) serta kadar trigliserida dan kolesterol ditimbang dan dianalisa pada akhir penelitian. Analisa lemak tubuh dilakukan dengan metode ekstraksi eter, sedangkan analisa trigliserida dan kolesterol serum darah menggunakan metode spektrofotometri. Rancangan percobaan berupa Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dan data yang diperoleh dianalisa dengan uji sidik ragam (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan kelor tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap bobot badan, jumlah konsumsi pakan, konsumsi lemak, bobot karkas, kadar trigliserida dan kolesterol serum serta berat lemak karkas sedangkan berat lemak subcutan dan viseral pada kelompok kelor menunjukkan adanya penurunan. Keyword:
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica. Keyword:
Judul: Analisis Gender pada Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) (Kasus Petani Lahan Kering Peserta Program PUAP di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor-Jawa Barat Abstrak: Pengembangan Agribisnis Desa (Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan-PUAP) juga merupakan strategi untuk mengentaskan kemiskinan dan menciptakan desa lapangan kerja mengurangi kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah, serta antar subsektor. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui tingkat akses, kontrol, dan manfaat yang dinikmati oleh peserta komponen program Pengembangan Agribisnis Desa (modal, pelatihan, dan pendampingan), (2) menganalisis kesetaraan gender dalam akses, kontrol, dan manfaat dari komponen program Pengembangan Agribisnis Desa, dan (3) menganalisis hubungan antara karakteristik individu dan rumah tangga terhadap tingkat akses, kontrol, dan manfaat yang dinikmati oleh peserta program Pengembangan Agribisnis Desa komponen. Peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif berbentuk survei dan didukung dengan data kualitatif. Analisis gender merupakan upaya untuk mengidentifikasi dan memahami pola pembagian kerja, pembagian wewenang (pola pengambilan keputusan) antar laki-laki dan perempuan, baik pola hubungan sosialnya, maupun pengaruh atau manfaat pembangunan aktivitas pada pria dan wanita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik rumah tangga (luas lahan kering yang diizinkan) mempunyai hubungan negatif yang signifikan dengan tingkat akses dari komponen program Pengembangan Agribisnis Desa. Artinya, semakin sempit Jika lahan kering diijinkan, akses dari Agribisnis Desa akan lebih tinggi Komponen program pembangunan. Ciri-ciri rumah tangga (ekonomi rumah tangga status) mempunyai hubungan yang signifikan (positif) dengan tingkat penguasaan Agrobisnis Desa Program Pengembangan (Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan-PUAP). komponen. Artinya, semakin kaya seseorang (bukan miskin) maka semakin besar pula kendali yang diraihnya Program Pengembangan Agribisnis Desa.Karakteristik individu (pendidikan formal tingkat dan pengalaman bertani di lahan kering) tidak mempunyai korelasi nyata/signifikan dengan tingkat akses, penguasaan, dan menikmati manfaat Pengembangan Agribisnis Desa komponen program. Karakteristik rumah tangga (luas lahan kering yang diijinkan) mempunyai tidak ada hubungan yang signifikan dengan tingkat penguasaan dan menikmati manfaat Desa Komponen program Pengembangan Agribisnis. Selain itu, karakteristik rumah tangga (status ekonomi rumah tangga) tidak mempunyai korelasi signifikan dengan tingkat akses dan menikmati manfaat komponen program Pengembangan Agribisnis Desa. Keyword: Village Agribusiness Development program, Gender Analysis
Judul: Analisis gender dalam penyelenggaraan program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan (kasus di desa Kemang, kecamatan Bojongpicung kabupaten Cianjur, provinsi Jawa Barat) Abstrak: This study found that the majority of the Sosial Dasar Pasticipants (male participants) and SPKP Participants (female participants) were in the high category of their acces toward the PNPM MP but relatively low in terms of control toward the program. Therefore , their participation level on the program were mostly low. This relates to the fact that the majority of participants status were as a member. One indicator of success of the program PNPM MP can be viewed through the output of a program that is felt by the community. Benefit analysis in this study includes Levels of Business Development and Income Level. More than half of the PNPM MP claimed that the business activities carried out after any assistance is growing especially Pembangunan Infrastruktur Jalan and SPKP. Similarly, the income level where the majority of participants PNPM MP claimed that income increased along with increasing business activity being undertaken. This study found that the participation of poor households are less involved in the planning and implementation of PNPM MP. This is thought to be caused because (1) lack of awareness of poor households to participate, (2) lack of transparency of the actors at the village level in running the program so it does not all the public aware of the PNPM MP, and (3) facilitators who are less responsive to the existing problems in the field. The fact that the relatively high proportion of women who participated in the planning and implementation of programs that are not followed by high access and control over their resources PNPM MP on the one side, in contrast to the male participants; KKG reflect that the principle underlying the planning and implementation of the PNPM MP Village Kemang has not succeeded in meeting the strategic needs of gender. This is supported by the fact that although women are involved in every meeting, but their presence is still limited to physical presence, have not been able to improve their leadership. Conversely, if it refers to the fact that both the PSD and SPKP states to benefit from a stimulant high they get, it can be concluded that PNPM MP in Kemang Village can meet practical gender needs. Keyword:
Judul: Fullerenes C20, C28, C60, C78, C84 Molecular Docking Study with Spike Glycoprotein SARS-CoV-2 Abstrak: Spike glycoprotein pada SARS-CoV-2 berperan penting dalam proses infeksi virus. Carbon based nanomaterials memiliki banyak alotrop seperti graphene, carbon dots, dan fullerene yang memiliki peran dan interaksi tertentu pada spike glycoprotein. Penelitian ini menggunakan fullerene sebagai ligan dan spike glycoprotein SARS-CoV-2 sebagai reseptor dan mempelajarinya dengan metode molecular docking. Hasil docking didapatkan nilai energi ikat paling negatif dari semua ligan yaitu fullerene C84 dengan nilai -15,9 kcal/mol. Jenis interaksi yang didapatkan yaitu interaksi hidrofobik. Variasi ukuran fullerene mempengaruhi interaksi dan potensi fullerene dalam menginhibisi spike glycoprotein. Berdasarkan targeted docking presentase moda pengikatan sisi aktif reseptor pada fullerene C20 dan C28 sebesar 0%, fullerene C60 sebesar 85%, fullerene C78 dan C84 sebesar 100%. Semakin besar ukuran fullerene maka semakin kuat ikatannya dan potensinya dalam memblok sisi aktif pengikatan ACE2., The spike glycoprotein in SARS-CoV-2 plays an important role in the viral infection process. Carbon based nanomaterials have many allotropes such as graphene, carbon dots, and fullerenes that have specific roles and interactions in spike glycoproteins. This research used fullerenes as ligands and spike glycoprotein SARS-CoV-2 as receptors and studied them by molecular docking method. The docking results obtained the most negative binding energy value of all ligands, namely fullerene C84 with a value of -15,9 kcal/mol. The type of interaction obtained is a hydrophobic interaction. Variations in the size of fullerenes affected the interaction and potential of fullerenes in inhibiting spike glycoproteins. Based on targeted docking, the percentage of the active site binding mode of the receptor on C20 and C28 fullerenes are 0%, C60 fullerenes are 85%, C78 and C84 fullerenes are 100%. The larger the size of the fullerene, the stronger the bond and its potential to block the active site of ACE2 binding. Keyword: fullerene, molecular docking, SARS-CoV-2, spike glycoprotein
Judul: Cacat pengeringan pada kilang pengering konvensional di TPK Ujung Menteng Jakarta Timur Abstrak: Tingginya kadar air pada kayu yang baru ditebang menyebabkan kayu tersebut belum dapat diolah secara langsung, dan lama-kelamaan kayu tersebut mengering yang menyebabkan penyusutan sehingga nantinya dapat berakibat terhadap terjadinya cacat kayu seperti : pecah permukaan, pecah ujung, dan cacat bentuk. Untuk itu diperlukan proses pengeringan agar lebih cepat mencapai kadar air keseimbangan kadar air pakai sebesar ± 12% yang dapat meminimalisasi penyusutan dan meningkatkan stabilitas dimensi kayu. Metode pengeringan yang banyak digunakan pada industri kayu di Indonesia saat ini adalah menggunakan kilang pengering konvensional. Agar mutu kayu hasil pengeringan dapat lebih baik maka ada beberapa faktor yang harus diperhatikan diantaranya : mutu kayu yang akan dikeringkan, cara penumpukan kayu, serta proses pengeringan yang dilakukan. Pengamatan di beberapa industri kayu menunjukan kayu hasil pengeringan yang dimanfaatkan memiliki mutu yang cukup rendah ditandai dengan kadar air yang masih tinggi serta banyaknya cacat yang terjadi. Pengamatan ini perlu dilakukan untuk melihat seberapa baik tiga faktor di atas dilakukan untuk menghasilkan mutu kayu hasil pengeringan yang lebih baik. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2006, di Kilang Pengering TPK Ujung Menteng, Jakarta Timur yang berada di bawah pengawasan UPT Pusat Perkayuan Dinas Pertanian dan Kehutanan DKI Jakarta. Bahan yang digunakan yaitu kayu albizia (Paraserianthes Jalcataria (L.) Folberg) dan kayu afrika (Maesopsis erninii Engl.), yang menggunakan alat-alat seperti : kilang pengering konvensional, alat ukur, alat tulis, dan sebagainya. Pelaksanaan penelitian dapat dibagi dalam empat pengamatan yaitu : pengamatan mutu kayu yang akan dikeringkan, pengamatan pada penumpukan kayu, pengamatan pada proses pengeringan, serta pengamatan terhadap mutu kayu hasil pengeringan. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, mutu kayu yang siap dikeringkan memiliki syarat-syarat yaitu : tidak ada pin holes pada permukaan kayu, rata-rata peeah tidak lebih dari 116 panjang total kayu, tidak ada busuk, serta terdapat allowance tebal sebesar ± 4-5 mrn. Keragaman ukuran bahan yang akan dikeringkan cukup tinggi serta banyaknya jumlah cacat yang telah terbentuk seperti pecah permukaan, pecah ujung, serta cacat bentuk. Hal ini menunjukan bahwa mutu kayu yang akan dikeringkan di TPK Ujung Menteng rendah dan masih sesuai dengan penggunaannya yaitu sebagai bahan pembuatan palet. Pada proses penumpukan kayu dapat dilihat bahwa jenis kayu yang dijadikan ganjal sama dengan jenis kayu yang dikeringkan, keragaman ukuran ganjal yang cukup tinggi terlihat pada tebal papan yang berkisar 1,1-1,9 cm dan tebal balok berkisar 7,6-8,4 cm, kadar air ganjal yang tinggi (basah), serta penempatan ganjal yang tidak lurus vertikal (vertically alligrnent). Persiapan sebelum pengeringan dilakukan cukup baik seperti : persiapan kayu sebagai bahan pembakar boiler, pengecekan terhadap alat kontrol (control electric), serta membersihkan ruang pengering dari kotoran yang dapat merusak kayu-kayu yang akan dikeringkan. Sedangkan ukuran kayu yang akan dikeringkan dalam satu ruangan pengering beraneka ragam dan kadangkala produk palet yang masih memiliki kadar air tinggi juga dikeringkan dalam satu ruang pengering, serta menggunakan jadwal pengeringan yang sama untuk semua jenis dan ukuran kayu. Keyword:
Judul: Pengaruh Kelerengan Terhadap Kerusakan Kayu dan Prestasi Kerja Penebangan Jati (Studi Kasus di RPH Cijangkar BKPH Cipeundeuy KPH Purwakarta PT Perhutanl Unit III Jawa Barat) Abstrak: Hut3n jati mcrupakan salah satl! sumberdaya alam hayati yang besar manfaatnya dalam mendukllng kehidupan manusia. Pemanfaatan hulan jati ini harus dilakllkan tanpa meninggalkan azas kelestarian. Salah satll cara pemanfaatan hutan jati sebagai sumberdaya alam adalah dengan cara penebangan sebagai langkah awal daIi kegialan pemanfaatan sumber daya tersebut. Beragamnya keierengan di beberapa areal hutan Perhutani Jawa Barat diduga dapat mempengaruhi hLJalitas kayu yang diproduksi dan mungkin juga dapat mempengaruhi kuantitas produksi kayu jati. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kelerengan terhadap prestasi kerja penebangan kayu jati dan terhadap kerusakan kayu yang timbul akibat penebangan serta tinggi tunggak yang ditinggalkan. Obyek yang diamati dalam penelitian ini adalah penebangan pada tiap-liap kelerengan berdasarkan SK l'vlenhut. No. 387/KptsiUm1ll/80. Parameter yang diukur meliputi prestasi keIja pcncbangan dan tingkat kerusakan kayu akibat penebangan dalam kelas lereng tersebut. Pelaksanaan penebangan dilakllkan menggllnakan gergaji rantai. lumlah sampeJ percobaan pada masing-masing kelas lereng, yailu kelas lereng A (0-8 %, datar), B (8-15 %, sedang), C (15-25 %, agak curam), D (25. 40 %, curam) dan kelas lereng E (>40 %, sangat ctlram) diambil sebanyak 10 pohon. Dari kegiatan penebangan yang dilakllkan pada lima kelerengan yang berbeda, didapat hasil berupa waktu kerja penebangan. Kegiatan penebangan pada petak 48b dilakllkan oleh regll kerja tebang yang terdiri dari penebang dan asisten penebang. Kegiatan ini meliputi pekerjaan membersihkan semak, membuat takik reball, membuat takik balas/penebangan, menunggu po han rebah, dan membagi batang Waktt! kerja elcktiC adalah waklll yang digunakan lIntuk suatu kegiatan dan sudah merupakan bagian tcrlentu dari pekcrjaan yang bersangkutan, sedangkan waktu kcrja tidak efe~tif adalah waktu kcrja yang diperlukan untuk suatu proses kerja yang tidak efektif dalam suatu proses produksi. Waktu kerja efektif dalam penelitian ini adalah meliputi kegialan membersihkan semak, membuat lakik rebah, penebangan, menunggu POhOI) rebah, bejaJan antar pohon dan membagi batang. Sedangkan untuk waktu kCfja tidak efcktif meliputi kegialan mengasah rantai gergctii, mengisi hahan bakar dan istirahat. Alat yang digunakan adalah slOpwalch. Pengukuran waktu kerja dilakukan dengan metode Nul/slop dengan menggunakan dua buah stopwatch. Keyword:
Judul: Grup Abelian Berhingga dari Barisan Genomik DNA (Deoxyribonucleic Acid) Abstrak: Informasi genetik yang memprogram semua aktivitas sel terdapat dalam bentuk kode di dalam molekul DNA. Grup kodon dari basa nukleotida DNA {A, C, G, U} tidak dapat merepresentasikan daerah non kode dalam genom yang disebabkan oleh mutasi penghapusan serta penyisipan pada barisan genomik DNA. Dalam karya ilmiah ini grup kodon diperluas dengan menambahkan huruf O untuk menandakan mutasi penghapusan atau penyisipan pada kodon untuk semua triplet diperluas 1 2 3 X X X dengan i X Î{O, A, C, G, U} dari barisan genomik DNA. Grup kodon yang diperluas isomorfik dengan grup bilangan bulat modulo 125. Grup abelian berhingga dari barisan genomik DNA yang dibentuk dari himpunan seluruh pasangan terurut triplet ekson dan intron pada untai DNA isomorfik dengan grup jumlah langsung bilangan bulat modulo 64 dan 125. Kemudian grup abelian berhingga tersebut direpresentasikan sebagai grup jumlah langsung 2-grup dan 5-grup homosiklik. Bagian barisan genomik DNA tanpa penyisipan membangun blok gen yang direpresentasikan oleh 2-grup homosiklik, sedangkan bagian barisan genomik DNA yang dipengaruhi oleh penyisipan direpresentasikan oleh 5-grup homosiklik. Keyword:
Judul: Pengelolaan Pemangkasan Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica L) di Kebun Blawan, PTPN XII (Persero) Bondowoso, Jawa Timur. Abstrak: Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Kegiatan magang bertujuan mempelajari teknik budidaya tanaman dan pengelolaan perkebunan kopi, mempelajari dan menganalisis permasalahan yang dihadapi di lapangan mengenai pengelolaan pemangkasan serta solusi mengatasinya. Pemangkasan bertujuan agar pohon tetap rendah sehingga mudah perawatannya, dan membentuk cabang-cabang produksi yang baru. Kegiatan magang dilaksanakan di Kebun Blawan PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) Bondowoso, Jawa Timur, mulai bulan Februari sampai dengan Juni 2014. Pengumpulan data primer diperoleh melalui pengamatan dan praktik kerja secara langsung meliputi kegiatan pemeliharaan tanaman yaitu pemangkasan lepas panen (pengamatan cabang-cabang tanaman, tinggi tanaman, jumlah tunas yang tumbuh), sedangkan data sekunder diperoleh melalui laporan manajemen perusahaan. Analisis data yang dilakukan secara deskriptif, rata-rata dan persentase. Pemangkasan yang dilakukan termasuk dalam kategori pemangkasan ringan. Tanaman kopi yang memiliki kondisi cabang yang merata dan seimbang sangat mempengaruhi hasil taksasi produksi. Banyak cabang yang harus dipangkas disebabkan cabang-cabang sudah tua dan terserang penyakit. Setelah melakukan pemangkasan, tanaman menghasilkan tunas-tunas baru. Keyword: kopi, Kebun Blawan, pemangkasan, cabang produktif
Judul: Pengelolaan Pemangkasan Tanaman Teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze di Unit Perkebunan Bedakah, PT Tambi, Wonosobo, Jawa Tengah. Abstrak: Kegiatan magang telah dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni 2017 di Unit Perkebunan Bedakah PT Tambi, Wonosobo, Jawa Tengah. Kegiatan magang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknis budidaya teh secara langsung terutama tentang pengelolaan pemangkasan. Pengelolaan pemangkasan di Unit Perkebunan Bedakah sudah cukup baik dan mendekati standar yang telah ditetapkan. Pengamatan selama magang dilakukan dengan mengikuti kegiatan teknis secara langsung (penyulaman, pemeliharaan, pemetikan, pemangkasan, administrasi dan manajerial), serta mengumpulkan data sekunder dari arsip dan laporan perusahaan. Hasil magang menunjukan bahwa tinggi tanaman yang dipangkas < 120 cm dan diameter bidang petik sudah melebar yakni 104,91 cm dengan persentase pucuk burung sebesar 72,49%. Tinggi pangkasan yaitu 47,17 cm telah mendekati standar yang ditetapkan Unit Perkebunan Bedakah yaitu 50 cm. Gilir pangkas yang ditetapkan Unit Perkebunan Bedakah adalah 4-5 tahun. Produktivitas tanaman teh maksimum pada tahun pangkas 3 dan menurun pada tahun pangkas 4. Rata-rata bobot basah serasah pangkasan teh yaitu 2,76 kg per pohon. Serasah pangkasan menghasilkan bahan organik yang dapat digunakan sebagai penambah unsur hara di dalam tanah. Keyword: gilir pangkas, pucuk burung, serasah, tinggi pangkas
Judul: Best Difference Equation Aproximation to Duffing 's Equation Abstrak: Persamaan Duffing merupakan persamaan yang sering muncul sebagai model masalah sistem ayun mekanis atau pada masalah rangkaian listrik. Umumnya penyelesaian persamaan ini secara numerik memberikan hampiran dengan gala! yang tinggi, seperti dengan metode Runge-Kutta. Tulisan ini mengkonstruksi suatu persamaan beda untuk menghampiri persamaan Duffing tersebut. Penyelesaian dari persamaan beda ini melibatkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Berdasarkan penyelesaian ini diperoleh basil bahwa penyelesaian hampirannya persis sama dengan penyelesaian analitiknya. Penyelesaian analitik yang diperolehjuga melibalkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Keyword:
Judul: Rancangan Kemasan Karton Bergelombang dengan Bahan Pengisi untuk Buah Belimbing (Averrhoa carambola L.) Abstrak: Star fruit (Averrhoa carambola L.) has very thin skin so that fruit need to get better handling in the distribution process. Based on the idea, this research conducted by using corrugated fiberboard packaging with two types of filler materials like foam net and paper wrap. Final design of packaging consist of two main parts namely outer packaging with the dimension (36 x 36 x 14) cm and inner packaging with the dimension (17 x 17 x 13) cm. The number of pieces in one package were 16 fruits. Type of fiberboard used for packaging is flute C for outer packaging and flute B for inner packaging with the addition 1% of ventilation area of the wall packaging. Based on the result of mechanical damage level, the damage level of star fruit which was packed with foam net was smaller than a fruit was packed with paper wrap. Nevertheless paper wrap material filler was able to protect the fruit during storage at temperature of 10 0C and give better conditions until the end of storage than foam net so the paper wrap material filler was suitable to be used for distributing star fruit Keyword:
Judul: Rancangan Kemasan Tunggal Dengan Bahan Pengisi Untuk Transportasi Jeruk Siam Garut (Citrus nobilis). Abstrak: Jeruk siam garut merupakan produk yang mudah sekali rusak baik secara mekanis maupun fisiologis sehingga penanganan pascapanen yang tepat diperlukan untuk mempertahankan kualitasnya. Penelitian ini dilakukan untuk mempertahankan mutu jeruk siam garut dengan merancang kemasan tunggal dengan perlakuan bahan pengisi koran dan net buah selama transportasi. Kemasan yang dirancang pada penelitian ini terdiri dari 2 bagian yaitu, kemasan outer dengan dimensi 45.2 x 30.6 x 13.4 cm dan kemasan inner dengan dimensi 22.2 x 14.9 x 6.3 cm. Jumlah inner ada 8 bagian untuk setiap kemasan outer dan dalam satu kemasan ada 48 buah jeruk. Jenis kemasan yang dirancang adalah RSC (Regulated Slotted Container) dengan bahan karton bergelombang flute C untuk outer dan flute B untuk inner. Ventilasi yang digunakan 1% dari luas dinding kemasan. Simulasi transportasi dilakukan selama 2.5 jam dengan frekuensi 3.4 Hz dan amplitudo 3.7 cm. Kemasan dengan kerusakan mekanis paling kecil adalah kemasan dengan bahan pengisi net buah yaitu 18.06 %. Berdasarkan analisis statistik, jenis bahan pengisi berpengaruh nyata terhadap susut bobot, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kekerasan,warna dan total padatan terlarut. Keyword: jeruk siam garut, kemasan inner, kemasan outer, ventilasi
Judul: Aspek klinis canine ehrlichiosis Abstrak: Canine ehrlichiosis adalah suatu penyakit yang menye- rang Canidae dan disebabkan oleh Rickettsia, yaitu Ehrli- chia canis. Organisme ini berkembang dalam sitoplasma leukocyt, terutama monocyt, dengan cara pembelahan seder- hana. Selain leukocyt, kadang-kadang organisme menyerang hystiocyt, sel-sel endothel, dan sel-sel batang (stem cells) dari sumsum tulang. Pada percobaan in vitro, Ehrlichia canis dapat berkembang dalam kultur monocyt yang berasal dari darah anjing. Canine ehrlichiosis ditemukan pertama kali pada tahun 1935, tetapi baru benar-benar diperhatikan pada permulaan tahun 1963, dan sampai kini telah tersebar di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia. Kejadian penyakit ini di Indonesia, dilaporkan secara resmi pada tahun 1983. Induk semang Ehrlichia canis adalah vertebrata dan invertebrata. Canidae merupakan induk semang vertebrata. Caplak Rhipicephalus sanguineus, selain sebagai induk semang invertebrata, juga bertindak sebagai vektor dalam penyebaran penyakit. Masa inkubasi canine ehrlichiosis bervariasi antara 10- 15 hari. Gejala klinik yang tidak pathognomonis menyebabkan perlunya pemeriksaan laboratorium untuk mendiagnosa penyakit ini. Pada pemeriksaan darah ditemukan keadaan pancytopenia, yaitu jumlah seluruh sel darah mengalami penurunan, dan adanya organisme intrasitoplasma leukocyt. Derajat keparahan penyakit bertambah jika ada infeksi sekunder oleh Babesia canis dan atau Haemobartonella canis yang biasa menyertai penyakit ini. Babesiosis dan haemobartonellosis sering mengacaukan diagnosa karena gejala kliniknya mirip canine ehrlichiosis. Untuk membedakan ketiga penyakit tersebut, juga perlu diadakan pemeriksaan laboratorium. Selain memperhatikan gejala klinik dan pemeriksaan laboratorium, untuk lebih lebih menguatkan diagnosa dapat dipakai uji biologis…dst Keyword: