Dataset Viewer
anchor
stringlengths 140
4.36k
| positive
stringlengths 260
4.36k
| negative
stringclasses 597
values |
---|---|---|
Judul: Sistem penanganan pasca panen kubis (Brassica oleracea L. var. capitata L.) di sub terimnal agribisnis Sukabumi
Abstrak: Sayuran merupakan salah satu komoditas pertanian yang penting dan terus ditingkatkan produksinya dengan berbagai program intensifikasi pemerintah, baik bagi pemenuhan kebutuhan konsumsi di dalam negeri maupun ekspor. Salah satu jenis sayuran yang termasuk memiliki produksi yang cukup tinggi di Indonesia adalah kubis atau sering disebut dengan nama kol. Seiring dengan peningkatan produksi dan mengingat komoditas hortikultura khususnya sayuran, umumnya bersifat mudah rusak (perishable), sehingga menyebabkan susut baik susut kuantitas maupun susut mutu meningkat. Tingkat susut pasca panen sayuran tercatat masih cukup tinggi berkisar 20 50% di negara berkembang (Kader, 1985), khusus di Indonesia sekitar 25-40% (Muchtadi, 1995). Untuk itu diperlukan teknologi penanganan pasca panen yang tepat untuk mengurangi susut serta mempertahankan mutu dan masa simpan sayuran. Penanganan pasca panen meliputi panen, pengangkutan, penanganan di gudang yang terdiri dari pencucian/pembersihan, sortasi, pengkelasan (grading), pengemasan perlu ditangani secara profesional. Sehingga dengan cara penanganan yang benar dan tepat (profesional), usaha untuk mempertahankan mutu produk (kubis) dapat terealisasi. Tujuan dari magang ini adalah mempelajari. membantu dan mengidentifikasi permasalah dalam penanganan pasca panen kubis di petani. Sub Terminal Agribisnis (STA) Sukabumi dan UD Cibodas Mandiri. Selain itu juga membantu dalam pemecahan masalah yang timbul selama magang. Tempat dan waktu pelaksanaan magang dilakukan di STA Sukabumi selama 14 minggu dan di antara waktu tersebut dilakukan peninjauan di sentra produksi (petani kubis dan sayuran lain) di areal petani Goalpara Kecamatan Sukaraja Sukabumi. Kegiatan dilakukan juga di UD Cibodas Mandiri sebagai tempat pemasaran utama produk sayuran dari Koperasi MULIA selama 1 minggu. Keseluruhan waktu kegiatan magang kurang lebih selama 4 bulan (Februari Mei 1999). Metode yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan / pemantauan lapangan, wawancara, praktek kerja, diskusi dan studi literatur ilmiah. Penanganan pasca panen kubis dimulai dari penanganan panen di sentra produksi (petani) dilanjutkan penanganan kubis di STA Sukabumi dalam hal ini yang menjadi pengelolanya adalah Koperasi MULIA. Penanganan akhir atas kubis dilakukan di UD Cibodas Mandiri. Penanganan pasca panen kubis di sentra produksi (petani Goalpara) dimulai dari panen, pembersihan di lapang pengemasan dengan karung plastik dan pengangkutan kubis ke gudang. Persentase tingkat susut setelah dilakukan pembersihan, sortasi dan pengkelasan di sentra produksi sebesar 8.7%. Kuantitas rata-rata penjualan kubis yang dipasarkan selama empat bulan periode kegiatan pertama (Februari Mei 1999) sebesar 2,493 kg ke STA Sukabumi. Kubis yang ditangani di STA Sukabumi (Koperasi MULIA) merupakan penanganan lanjutan dari petani/pasar. Penanganan itu adalah pembersihan, sortasi, pengkelasan, penyimpanan sementara dan pengemasan luar berupa keranjang plastik. Kuantitas susut yang terjadi setelah dilakukan pembersihan, sortasi dan pengkelasan sekitar 14.5%. Kuantitas rata-rata penjualan kubis atau pembelian UD Cibodas Mandiri dalam empat bulan 2,131 kg per bulan. Penanganan pasca panen di UD Cibodas Mandiri pada hakikatnya merupakan penanganan lanjutan dari kegiatan di STA Sukabumi. Penanganan pasca panen yang dilakukan meliputi pembongkaran, pembersihan, sortasi dan pengkelasan berdasarkan berat dan warna serta pengemasan menggunakan plastik film polietilen.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh berbagai tindakan konservasi tanah terhadap aliran permukaan, erosi serta produksi tanaman kubis di Daerah Pangalengan
Abstrak: Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 1993 sampai dengan Februari 1994 dan merupakan bagian dari serangkaian penelitian yang dilakukan selama empat tahun oleh Program Studi Pengelolaan DAS IPB bekerja sama dengan ACIAR (The Australian Centre for International Agricultural Research) di Pengalengan, Jawa Barat. Komoditi yang digunakan adalah Kubis (Brassica oleracea) Tujuan penelitian yaitu untuk mencari teknik konservasi tanah dan air yang tepat dalam usaha tani sayuran kubis (Brassica oleracea) di lahan berlereng curam. Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai sebagai acuan dalam upaya menurunkan erosi di daerah produksi sayuran dan pada gilirannya dapat mempertahankan kelestarian lingkungan. produktivitas dan Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Faktorial Kelompok 2x5 dengan dua ulangan. Perlakuan yang diterapkan, yaitu sebagai faktor kesatu adalah panjang lereng yang terdiri dari L₁ 7.5 m dan L₂ = 12.0 m, dan = faktor kedua adalah tindakan pengelolaan tanah yang terdiri dari P₁ = penanaman pada guludan mengikuti lereng, P2 penanaman pada guludan mengikuti kontur, P₁= penanaman pada guludan mengikuti kontur dengan sebuah saluran mengikuti lereng di bagian tengah petak, P4 = penanaman pada ..dst
Keyword:
|
Judul: Analysis of NaTFSA Electrolytes on Sodium Ion Batteries Using the DC-DFTB-MD Method
Abstrak: Pelarut air digunakan dalam sistem elektrolit NaTFSA pada baterai ion natrium karena sifatnya yang relatif aman. Namun, menghasilkan tegangan yang cukup rendah sehingga memiliki keterbatasan dalam pengaplikasiannya. Untuk mengatasi hal tersebut dikembangkan elektrolit berkonsentrasi tinggi. Pada penelitian ini, pengaruh konsentrasi elektrolit NaTFSA terhadap sifat struktur, dinamika, dan elektronik dianalisis menggunakan metode dinamika molekul pada level mekanika kuantum. Analisis mikroskopik struktur dan dinamika elektrolit NaTFSA menunjukkan bahwa seiring kenaikan konsentrasi, koefisien difusi air menurun sedangkan konduktivitas elektrolit cenderung meningkat sebanding dengan mobilitas ion-ion., The aqueous solvent is used in the NaTFSA electrolyte system in sodium ion batteries because it is relatively safer. However, the voltage window of the sodium ion battery is narrower than that of the lithium ion battery, thus it still limits its practical implementation. To overcome this problem, a high concentration of electrolyte was developed. In this present work, the salt concentration effect on structural, dynamic and electronic properties were analyzed using molecular dynamics methods at the quantum mechanical level. Microscopic analysis of the structural and dynamical properties of the NaTFSA electrolyte showed that as the concentration increased, the water diffusion coefficient decreased while the electrolyte conductivity tended to increase.
Keyword: Conductivity, DC-DFTB, Diffusion constants, NaTFSA electrolytes, Sodium ion batteries
|
Judul: Pengaruh inokulasi rhizobium dan pemupukan nitrogen terhadap pembentukan bintil akar dan pertumbuhan anakan Enterotobium cyclocarpum Grisch di persemaian
Abstrak: Enterolobium cyclocarpum (sengon buto) termasuk ke dalam famili Leguminose dari sub fẞmili Mimosoideae. Sengon buto adalah salah satu jenis tanaman yang mempunyai prospek cerah yang dapat digunakan sebagai tanaman reboisa- si dan penghijauan karena merupakan jenis yang cepat tumbuh. Sengon buto merupakan tanaman yang memiliki simbiosis mutualisme dengan bakteri rhizobium. Ciri khas dari bakteri rhizobium adalah kemampuannya membentuk bintil (nodul) pada akar legum. Di dalam akar legum, rhizobium mampu menambat N₂ dari atmosfer dan merubahnya menjadi amonia (NH₁) sehingga dapat dimanfaatkan oleh tanaman inang, sementara rhizobium sendiri memperoleh karbohidrat dari tanaman inang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inokulasi rhizobium dan pemupukan nitrogen terhadap pemben- tukan bintil akar dan pertumbuhan anakan E. cyclocarpum. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan faktorial dalam rancangan acak lengkap (RAL) dengan 2 faktor, yaitu faktor A (inokulasi rhizobium) yang terdiri dari 7 taraf dan faktor B (pemupukan nitrogen) yang terdiri dari 3 taraf. Ulangan dilakukan sebanyak 5 kali pada setiap tingkat perlakuan dan setiap ulangan digunakan 2 anakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh inokulasi rhizobium sangat nyata terhadap pertambahan diameter semai E. cyclocarpum dan pembentukan bintil akar, tetapi terhadap parameter lainnya, pemberian rhizobium belum memberikan pengaruh yang nyata....
Keyword:
|
Judul: Pengaruh Inokulasi Cendawan Mikoriza VA dan Rhizobium terhadap Pertumbuhan Tanaman Bengkuang (pachyrhizus erosus)
Abstrak: Meningkatnya harga pupuk menj adi beban yang sangat berat bagi petani, karena selama ini mereka sangat tergantung pada pemakaian pupuk buatan untuk usaha pertaniannya. Bagaimana cara untuk meminimalkan pemakaian pupuk buatan tetapi tetap dapat mencapai produksi yang optimal menjadi gaga san penulis untuk melakukan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh inokulasi cendawan mikoriza dan Rhizobium terhadap pertumbuhan tanaman bengkuang dan melihat bagaimana hasil simbiosis mikoriza dan Rhizobium secara alami di lapangan. Penelitian ini dilakukan dari November 1998 sampai Juli 1999, yang dilaksanakan pada dua tempat yaitu di Desa Tarikolot Kecamatan Cimande Kabupaten Bogor dan di rumah kaca Jurusan Tanah. Penelitian di lapangan menunjukkan bahwa secara alami tanaman bengkuang dapat terinfeksi oleh cendawan mikoriza dan memiliki kemampuan untuk bersimbiosis dengan Rhizobium. Akar tanaman bengkuang dapat terinfeksi cendawan mikoriza sekitar 29-57% dan setiap varietas membentuk bintil yang kemudian diisolasi Rhizobium-nya untuk dijadikan inokulan pada penelitian rumah kaca. Hasil penelitian rumah kaca menunjukkan bahwa secara statistik dalam waktu 45 hari sete1ah tanam, interaksi antara cendawan mikoriza dan Rhizobium tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman bengkuang. Inokulasi cendawan mikoriza tidak berpengaruh terhadap panj ang akar dan aktivitas nitrogenase, tetapi berpengaruh nyata terhadap bobot kering akar dan bobot kering tanaman bagian atas. Tanaman yang diinokulasi dengan mikoriza spesles Glomus manihotis (daya infeksi ± 61%) pertumbuhan dan aktivitas nitrogenasenya Iebih baik dibandingkan dengan tanaman yang diinokulasi dengan mikoriza spesies Entrophospora colombian (daya infeksi 0%). Pertumbuhan tanaman yang lebih baik mungkin disebabkan oleh adanya perbaikan serapan P oleh tanaman yang merupakan akibat dari terinfeksinya akar tanaman oleh cendawan mikoriza. Berdasarkan sidik ragam, inokulasi Rhizobium tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman bengkuang, kecuali bobot kering akar. Walaupun demikian, tanaman yang diinokulasi dengan galur BHB cenderung memiliki panjang akar, bobot kering akar, dan bobot kering tanaman bagian atas yang lebih besar dibandingkan dengan galur Rhizobium lainnya. Tidak adanya pengaruh inokulasi Rhizobium terhadap aktivitas nitrogenase diduga karena kompabilitas antara galur Rhizobium dengan tanaman inangnya kurang. Hal ini mengakibatkan pembentukan bintil kurang dan fiksasi N2 keciI.
Keyword:
|
Judul: Multi-state Model Application in Determining Annual Premiums and Policy Values of Stand-alone Long-term Care Insurance
Abstrak: Risiko finansial akibat disabilitas merupakan salah satu masalah yang dihadapi di Indonesia, terutama bagi kalangan pekerja perempuan. Asuransi long-term care (LTC) stand-alone merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan. Dalam karya ilmiah ini, produk asuransi LTC dimodelkan menggunakan model multi-state berbasis tingkat disabilitas yang dialami peserta asuransi yang diukur dengan kemampuan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Premi tahunan dibayarkan peserta asuransi dengan syarat terindikasi sehat selama belum mencapai usia 59 tahun. Nilai polis digunakan sebagai acuan pembuatan cadangan manfaat jika terjadi transisi kondisi peserta asuransi menjadi terindikasi mengalami disabilitas untuk setiap state yang kemudian diboboti. Penghitungan premi tahunan menggunakan prinsip kesetaraan menunjukkan tren bahwa semakin tua peserta asuransi saat membeli polis asuransi, semakin besar premi tahunan yang perlu dibayarkan. Penghitungan nilai polis menggunakan metode prospektif menunjukkan terjadinya peningkatan nilai polis dalam periode awal pertanggungan polis lalu turun seiring meningkatnya usia peserta asuransi dalam periode pertanggungan., Financial risk from disability is one of the problems in Indonesia, especially for female workers. Stand-alone long-term care (LTC) insurance is one solution that can be used. In this academic work, LTC insurance products are modeled using a multi-state model based on the level of disability experienced by policyholders, measured by their ability to perform daily activities. Annual premiums are paid by policyholders under the condition of being healthy until they reach the age of 59. The policy value is used as a reference for benefit reserve if there is a transition in the policyholder's condition indicating disability for each state, which is then weighted. The calculation of annual premiums using the principle of equivalence shows a trend that the older the policyholder is when purchasing the insurance policy, the larger the annual premium that needs to be paid. The calculation of the policy value using the prospective method shows an increase in the policy value in the early policy period, followed by a decrease as the policyholder's age increases during the coverage period.
Keyword: premium, long-term care, multi-state model, policy value, stand-alone
|
Judul: Body Weight Estimation of Male Bali Cattle and Peranakan Ongole (PO) Cattle Based on Principal Component Regression Analysis (PCRA)
Abstrak: Sapi merupakan penghasil daging terbesar di Indonesia. Sapi Bali dan sapi Peranakan Ongole (PO) merupakan bangsa sapi lokal Indonesia. Pendugaan bobot badan merupakan salah satu usaha untuk mempermudah mengetahui bobot badan suatu ternak tanpa harus menimbang ternak. Penelitian ini bertujuan untuk menduga bobot badan berdasarkan Analisis Regresi Komponen Utama. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Pancoran Mas, Depok untuk sapi Bali dan Mitra Tani Farm,Ciampea Bogor untuk sapi PO. Sapi yang digunakan dalam penelitian adalah sapi jantan yang telah mencapai dewasa tubuh. Peralatan yang digunakan dalam penelitian adalah pita ukur, tongkat ukur, alat tulis, wearpack, sepatu boot, tali rapia, kaliper dan kamera digital. Software statistic yang digunakan adalah MINITAB® 15.1.0.0. Pengukuran variabel ukuran tubuh yang digunakan adalah tinggi pundak (X1), tinggi pinggul (X2), dalam dada (X3), panjang badan (X4), panjang kelangkang (X5), lebar dada (X6), lebar pinggul (X7), lebar kelangkang (X8), lingkar dada (X9) dan lingkar cannon (X10). Hasil T2-Hotelling menyatakan bahwa ukuran variabel tubuh jantan sapi Bali dan sapi PO berbeda (P<0,05). Hasil Analisis Regresi Komponen Utama menyatakan bahwa seluruh variabel ukuran linear tubuh yang diamati berkorelasi positif terhadap bobot badan. Persamaan Analisis Regresi Komponen Utama yang diperoleh pada jantan sapi Bali 469,201 + 0,70 X1 + 0,81 X2+ 1,44 X3 + 0,69 X4 + 1,31 X5 + 1,09 X6 + 1,89 X7 + 1,38 X8 + 0,57 X9 + 4,17 X10 X1 + 0,73 X2 + 1,06 X3 + 0,65 X4 + 1,51 X5 + 1,28 X6 + 1,48 X7 + 1,40 X8 + 0,59 X9+2,65X10. Koefisien determinasi pada kelompok jantan sapi Bali dan sapi PO masing-masing adalah 77,9% dan 65,0%. Elastisitas variabel terhadap bobot badan tertinggi ditemukan pada tinggi pinggul jantan sapi Bali dan tinggi pinggul pada jantan sapi PO, masing-masing sebesar 0,320 dan 0,349. Hal tersebut mengindikasikan bahwa setiap kenaikan satu persen ukuran variabel tinggi pinggul akan menaikkan bobot badan sebesar 0,320% pada jantan sapi Bali dan 0,349% pada jantan sapi PO. Variabel yang juga berpengaruh besar terhadap kenaikan bobot badan adalah lingkar cannon. Berdasarkan perhitungan setiap kenaikan satu cm lingkar cannon pada jantan sapi Bali akan meningkatkan bobot badan sebesar 4.166,4 gram, sedangkan pada jantan sapi PO sebesar 2.655,4 gram. Perbandingan peningkatan ukuran variabel linear permukaan tubuh terhadap peningkatan bobot badan yang lebih kecil pada sapi Bali, yang meliputi panjang kelangkang, lebar kelangkang, lebar dada dan lingkar dada. Persamaan Regresi Komponen Utama dengan tiga variabel ukuran tubuh yang memiliki nilai elastisitas tertinggi pada sapi bali jantan 2,025 X1 + 3,605 X2+ 1,434 X3 dengan koefisien determinasi sebesar 74,8% dan Sapi PO jantan X1 + 1,917 X2 + 1,229 X3 dengan koefisien determinasi sebesar 45,1%. Persamaan pendugaan bobot badan variabel tinggi pinggul dan lingkar dada pada sapi PO jantan adalah X1 + 2,05 X2 dengan nilai determinasi sebesar 51,7% dan pada sapi Bali jantan adalah Y = 419,74 + 3,08 X1 + 2,11 X2 dengan nilai determinasi sebesar73,0%. Variabel dengan nilai elastisitas tertinggi adalah tinggi pinggul dan lingkar dada pada kedua kelompok ternak. Variabel dengan nilai elastisitas tinggi memiliki nilai sensitifitas tinggi terhadap pendugaan bobot badan
Keyword:
|
Judul: Penampilan produksi dan pendugaan bogot hidup berdasarkan ukuran-ukuran linier tubuh sapi lokal dan sapi persilangan
Abstrak: Pendugaan bobot badan ternak biasa dilakukan dengan cara menilai performa tubuh atas dasar pengalaman atau dengan mengukur bagian tubuh tertentu berdasarkan rumus Schoorel dan rumus Winter. Hal ini dilakukan karena alat timbangan ternak yang tidak selalu tersedia dan kurang praktis untuk dibawa. Kelemahan pendugaan bobot badan tersebut memberikan penyimpangan yang besar dari bobot badan ternak yang sebenarnya. Tujuan penelitian ini yaitu membuat suatu rumus/persamaan untuk menduga bobot badan ternak berdasarkan ukuran-ukuran linier tubuh dan mengetahui performa tubuh dari ternak tersebut. Ternak yang digunakan dalam penelitian yaitu sapi OPO, LimPO, SimPO dan Simtal umur 0-10 bulan masing-masing sebanyak enam ekor untuk dilihat pertumbuhan dan pertambahan bobot badannya sedangkan sapi dewasa LimPO, SimPO dan Simtal sebanyak 46 ekor dikelompokkan berdasarkan bobot badan 200- 350 kg sebanyak 28 ekor dan 350-656 kg sebanyak 18 ekor untuk diketahui ukurani- ukuran tubuh dan bobot badannya. Peubah yang diamati yaitu panjang badan, dalam dada, tinggi gumba, tinggi pinggul, lingkar dada dan lingkar pinggul. Analisis yang digunakan untuk mengetahui pertumbuhan dan pertambahan bobot badan menggunakan rumus split splot in time (Steel & Torrie, 1993) dan uji t (Walpole,1995) untuk mengetahui perbedaan ukuran-ukuran tubuh sapi dewasa LimPO, SimPO dan Simtal, sedangkan untuk menduga bobot badan ternak ketiga bangsa sapi silangan tersebut menggunakan persamaan regresi linier berganda (Steel & Torrie, 1993) serta rumus Schoorel, Winter sebagai pembanding. Hasil penelitian didapatkan bahwa sapi-sapi hasil persilangan antara ternak lokal dengan ternak luar LimPO, SimPO dan Simtal memiliki pertumbuhan dan pertambahan bobot badan harian yang lebih tinggi (0,65 kg. 0,67 kg dan 0,7 kg) dibandingkan dengan sapi-sapi hasil persilangan antar ternak lokal (OPO) yaitu sebesar 0,45 kg. Semua ukuran-ukuran tubuh sapi silangan dewasa (LimPO, SimPO dan Simtal) tidak berbeda nyata (P<0,05) kecuali tinggi gumba dan tinggi pinggul. Pendugaan bobot badan ketiga bangsa sapi silangan tersebut lebih tepat menggunakan persamaan regresi linier berganda BB (kg) 507 + 2,22 LD + 1,17 PB+2,05 LP untuk kelompok ternak sapi silangan dengan bobot 200-350 kg dan BB (kg)=-767+4,96 LD + 2,48 PB untuk kelompok ternak sapi silangan dengan bobot 350-656 kg.
Keyword: ukuran tubub sapi, sapi potong silangan
|
Judul: Analysis of NaTFSA Electrolytes on Sodium Ion Batteries Using the DC-DFTB-MD Method
Abstrak: Pelarut air digunakan dalam sistem elektrolit NaTFSA pada baterai ion natrium karena sifatnya yang relatif aman. Namun, menghasilkan tegangan yang cukup rendah sehingga memiliki keterbatasan dalam pengaplikasiannya. Untuk mengatasi hal tersebut dikembangkan elektrolit berkonsentrasi tinggi. Pada penelitian ini, pengaruh konsentrasi elektrolit NaTFSA terhadap sifat struktur, dinamika, dan elektronik dianalisis menggunakan metode dinamika molekul pada level mekanika kuantum. Analisis mikroskopik struktur dan dinamika elektrolit NaTFSA menunjukkan bahwa seiring kenaikan konsentrasi, koefisien difusi air menurun sedangkan konduktivitas elektrolit cenderung meningkat sebanding dengan mobilitas ion-ion., The aqueous solvent is used in the NaTFSA electrolyte system in sodium ion batteries because it is relatively safer. However, the voltage window of the sodium ion battery is narrower than that of the lithium ion battery, thus it still limits its practical implementation. To overcome this problem, a high concentration of electrolyte was developed. In this present work, the salt concentration effect on structural, dynamic and electronic properties were analyzed using molecular dynamics methods at the quantum mechanical level. Microscopic analysis of the structural and dynamical properties of the NaTFSA electrolyte showed that as the concentration increased, the water diffusion coefficient decreased while the electrolyte conductivity tended to increase.
Keyword: Conductivity, DC-DFTB, Diffusion constants, NaTFSA electrolytes, Sodium ion batteries
|
Judul: Analisis isi informasi pembangunan perikanan dan kelautan pada surat kabar Kompas dan Republika
Abstrak: Pendekatan analisis isi pada dasarnya untuk melihat bagaimana media cetak mengutamakan/ menganggap penting suatu peristiwa tertentu yang kemudian akan ditampilkan pada media cetak setelah proses pemilihan informasi oleh pihak redaksi media tersebut. Pemilihan dua media cetak Kompas dan Republika untuk membandingkan informasi pembangunan perikanan dan kelautan yang ditampilkan antara kedua media cetak tersebut. Hal ini dilakukan karena pembangunan perikanan dan kelautan memerlukan dukungan media sebagai alat untuk menyampaikan program atau kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Penyajian informasi pada waktu tertentu oleh media cetak dianalisis dengan menggunakan analisis isi untuk mengetahui informasi yang bersifat tekstuai dan untuk mengetahui makna atau maksud dari informasi yang secara implisit digunakan analisis wacana, sedangkan untuk membandingkan ada tidaknya perbedaan keragaman informasi digunakan uji statistik F. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan ada tidaknya perbedaan frekuensi dan ruang muat informasi pembangunan perikanan dan kelautan dalam media Kompas dan Republika, memaparkan kecenderungan penyampaian pesan informasi dalam media Kompas dan Republika, menggambarkan karateristik penyajian informasi pembangunan perikanan dan kelautan dalam media Kompas dan Republika. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar informasi pembangunan perikanan dan kelautan dalam bentuk berita, untuk media kompas dari dua bulan penerbitan paling banyak mengangkat bidang kebijakan dan sebagian besar sumber informasi adalah pejabat pemerintah. Republika pada bulan September 2003 paling banyak mengangkat bidang kebijakan sedangkan pada bulan April 2004 mengangkat bidang masalah pencemaran kerusakan dan juga sebagian besar menggunakan pejabat pemerintah sebagai sumber informasi. Kompas dan Republika setelah diuji menunjukkan tidak adanya perbedaan keragaman informasi pembangunan perikanan dan kelautan berdasarkan bidang masalah yang disajikan diantara kedua media tersebut. Serta kedua media cetak telah menujukkan idealismenya sebagai sebuah media massa dengan melakukan fungsi kontrol sosial terhadap pembangunan perikanan dan kelautan, yakni menyampaikan program atau kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dan juga menampung aspirasi, keluhan dan pendapat masyarakat terhadap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.
Keyword: informasi pembangunan perikanan, Perikanan Informasi, pesan informasi, media
|
Judul: Keadaan Perikanan Laut dan Analisa Efisiensi Usaha Beberapa Unit Penangkapan Ikan di Kecamatan Banda Kabupaten Maluku Tengah
Abstrak: Penelitian ini merupakan suatu studi kasus yang dilakukan selama 3 bulan, yaitu dari 15 Februari - 15 Mei 1983 de- ngan mengambil lokasi di Kecamatan Banda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan perikanan laut serta mennentukan kemungkinan pengembangan beberapa unit penangkapan ikan yang baik untuk dikembangkan berdasarkan analisa efisi- ensi teknis dan ekonomis dari masing-masing unit dengan mem- perhatikan aspek biologis, teknis, sosial dan ekonomis. Kecamatan Banda merupakan daerah kepulauan yang terle- tak di bagian sentral Laut Banda dengan posisi antara 04011 LS 04°40'LS dan 129°39'BT 130°05' BT. Kepulauan ini terdiri dari 11 pulau dengan luas keseluruhan 55,3 km², sedang- kan luas perairannya sesuai posisi dimaksud adalah sekitar 2.512,7 km². Keadaan pantai sekitar kepulauan Banda sebagian besar mempunyai bentuk yang curam dan terkenal dengan perair annya sebagai perairan laut dalam. Mata pencaharian penduduk sebagain besar bergerak pada bidang pertanian dan perikanan, sedangkan sebagian kecil di- antaranya bergerak dibidang perhubungan laut, perdagangan, industri dan bidang lainnya. Jumlah penduduk sampai dengan akhir tahun 1982 tercatat sebanyak 14.388 Jiwa dengan tingkat pertambahan rata-rata sebesar 1,23% per tahun selama pe riode 1973 - 1982. Usaha perikanan di daerah ini semata-mata bergerak pada bidang penangkapan ikan di laut dengan unit usaha yang masih tergolong sebagai usaha perikanan skala kecil (perikanan tradisional). Kegiatan penangkapan ikan sebagian besar masih dilakukan dengan perahu tanpa motor. Usaha perahu bermotor hanya terlihat pada usaha penangkapan cakalang dengan menggunakan huhate dan pancing tonda. Jenis-jenis alat penangkapan ikan yang terdapat di dae- rah ini terdiri dari 12 jenis yang tergolong dalam 6 kelom- pok alat. Kelompok tersebut masing-masing, pancing (92,51%), jaring insang (4,80%), Jaring angkat (1,20%), perangkap (1,04%), alat lainnya (0,32%) dan pukat kantong (0,12%). Jumlah alat penangkapan ikan yang terdapat di daerah ini terhitung sebanyak 2.497 buah…dst
Keyword:
|
Judul: Gambaran Leukosit Domba Ekor Tipis yang Diinfeksi Haemonchus contortus.
Abstrak: The aim of this study was to investigate the effect of Haemonchus contortus infection to white blood cell profile of Javanese thin tail sheep. Twenty males Javanese thin tailed sheep were divided into five groups, namely infected group of 500 L3, 1000 L3, 2000 L3, 4000 L3 and uninfective group as control. The blood and fecal samples were collected from rectum before and three weeks after infection. The blood samples were collected using venoject® from Jugular vein. The fecal samples were collected directly from rectum. The blood samples were examined to determine total of white blood cell (leukocytes) and white blood cell differential, whereas fecal samples to determine egg per gram. The result showed that Haemonchus contortus infections cause an increased total of leukocyte but were not significantly different among of level infection doses (P>0.05). Number of eosinophils were significantly different among uninfected group (P<0.05), but were not significantly different in number of lymphocyte, monocyte, and neutrophil (P>0.05). There where positively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of eosinophil (P<0.05), however were negatively correlated significantly between the amount of egg per gram (EPG) and neutrophil’s profile (P<0.05). There where no correlation significantly between the amount of egg per gram (EPG) and profile of white blood cell, lymphocyte, and monocyte (P>0.05).
Keyword: differential leukocyte, Haemonchus contortus, leukocyte, sheep
|
Judul: Pengaruh pemberian kapur dan kotoran ternak terhadap kualitas dan produksi kompos pada pengomposan jerami padi
Abstrak: Pengomposan merupakan metode yang aman dan tanpa polusi untuk menangani limbah jerami padi. Kompos yang diperoleh merupakan pupuk organik alternatif dalam menjawab masalah mempertahankan kadar bahan organik pada tingkat yang memuaskan bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman di negara-negara tropis dan subtropis. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan limbah yang ada berupa jerami padi dan pupuk kandang untuk dijadikan kompos dengan kualitas yang baik dalam waktu sesuai kebutuhan petani yang memerlukannya. Jerami padi dengan bantuan aktivator kotoran ayam, babi, dan sapi sebagai wakil hewan golongan unggas, hewan berperut satu dan berperut empat; dan dengan faktor lain diusahakan dalam keadaan optimum, dijadikan kompos dalam waktu 10 minggu. Diharapkan dari perlakuan tersebut diperoleh suatu kombinasi perlakuan yang menghasilkan kompos dengan kualitas yang baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh kompos walaupun memiliki nisbah C/N di atas 20 yang berarti seluruh kompos belum matang, tetapi secara keseluruhan dengan nilai KTK di atas 100 me/100 g dan ditunjang oleh uji fisik menunjukkan bahwa kompos telah matang. Kompos dengan kualitas yang baik dan produksi yang besar dihasilkan dengan pemberian kotoran ayam, dan urutan selanjutnya adalah kotoran babi, kotoran sapi, dan tanpa kotoran. Pemberian kapur yang tidak optimum mengakibatkan sedikitnya pengaruh yang diberikan pada pengomposan jerami padi.
Keyword:
|
Judul: Pemanfaatan isi rumen (kambing dan domba) sebagai inokulan dalam proses pengomposan sampah pasar (organik) dengan kotoran sapi perah
Abstrak: Keberadaan Rumah Potong Hewan (RPH) sebagai tempat untuk menghasilkan daging sebagai sumber protein ternyata membawa dampak negatif karena dapat menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan. Limbah seperti feses dan isi rumen (limbah organik) merupakan limbah terbanyak di Rumah Potong Hewan dan merupakan sumber utama bahan pencemar terakumulasi setiap hari apalagi ditambah dengan sampah pasar (organik), jika tidak ditangani dengan serius akan menimbulkan pencemaran lingkungan Pemanfaatan limbah padat Rumah Potong Hewan seperti kotoran ternak, isi rumen dan sampah pasar (organik) yang umum dilakukan, mudah penanganan serta ramah lingkungan adalah dengan pengomposan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi dan kualitas kompos yang menggunakan sampah pasar (organik) dan kotoran sapi perah dengan inokulan isi rumen kambing dan domba. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Sub Pengolahan Limbah dan Hasil Ikutan Ternak, Fakultas Peternakan IPB dari minggu keempat bulan September sampai minggu pertama bulan November 2001, untuk analisa kandungan unsur hara kompos dilakukan di Laboratorium SEAMEO BIOTROP, Bogor. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 2x2 dengan lima kali ulangan. Faktor pertama yakni inokulan isi rumen kambing atau isi rumen domba dan faktor kedua tingkat konsentrasi isi rumen yakni 5 atau 10%. Perlakuan pengomposan yang dilakukan dengan cara mencampurkan bahan yakni sampah pasar (organik) sebanyak 20 kg dan feses sebanyak 20 kg (perbandingan 50%:50%). Perlakuan yang diuji adalah Al (pengomposan ditambah isi rumen domba dengan konsentrasi 5% dari total campuran sampah dan kotoran sapi perah), A2 (ditambah isi rumen domba dengan konsentrasi 10%), B1 (ditambah isi rumen kambing dengan konsentrasi 5%) dan B2 (ditambah isi rumen kambing dengan konsentrasi 10%) dan ditambah kontrol positif. Data hasil pengamatan yang diperoleh selanjutnya dianalisis ragam dan apabila berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan, untuk hasil analisa kimia dilakukan secara komposit. Parameter yang diamati meliputi temperatur, derajat keasaman (pH), produksi kompos dan kualitas kompos. Hasil analisa kimia unsur hara menunjukan kandungan N kompos berkisar antara 1,29-1,61%, kandungan N paling tinggi (1,61%) diperoleh pada perlakuan B2(ditambah isi rumen kambing dengan konsentrasi 10%). Rasio C/N kompos berkisar antara 26,1-29,9 menunjukan bahwa kompos relatif matang, sedangkan nilai ..dst
Keyword:
|
Judul: Rancang Bangun Platform Digital Inovatif untuk Persiapan Pendaftaran Beasiswa ke Luar Negeri IISMA
Abstrak: Jumlah pendaftar Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) terus meningkat, menciptakan persaingan yang ketat dan masalah persiapan pendaftaran bagi calon pendaftar program. Tujuan penelitian ini untuk (1) mengidentifikasi masalah calon pendaftar beasiswa IISMA (2) Mengidentifikasi solusi masalah persiapan pendaftaran program (3) Membuat model bisnis persiapan pendafaran program (4) Merancang prototype persiapan pendaftaran program. Penelitian ini menggunakan metode design thinking. Masalah calon pendaftar beasiswa IISMA yaitu keterbatasan informasi yang terintegrasi, kesulitan mendapatkan detail panduan dan mentor, serta masalah dalam kesiapan tes bahasa, penulisan esai, wawancara. Solusi masalah dirancang dalam bentuk model bisnis berupa situs web berbasis digital bernama IISMAgo dengan beberapa menu yaitu persiapkan pendaftaran, konsultasi dengan mentor, forum diskusi, panduan pendaftaran, artikel bermanfaat, dan student essentials. Hasil uji penilaian menunjukan IISMAgo mendapat skor 4,37 atau 87,4%, menandakan bahwa solusi ini sangat layak untuk dikembangkan menjadi solusi persiapan pendaftaran beasiswa IISMA.
Keyword: design thinking, IISMA, scholarships candidate’s challenges, solution for registration preparation
|
Judul: Produksi spora CMA GFlomus etunicatum dengan menggunakan bahan alami sumber fosfat dan pengaturan kadar air
Abstrak: Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) melalui hifanya membantu tanaman menyerap hara dan mineral dari dalam tanah yang tidak mampu diserap oleh akar tanaman. Unsur hara, khususnya unsur P jika ketersediaannya tinggi diketahui akan menghambat perkembangan CMA dan jika ketersediaanya rendah maka akan berpengaruh negatif terhadap tanaman dan CMA. Tepung tulang sapi, tepung tulang ayam, tepung kulit telur, dan vermikompos merupakan bahan alami yang mampu untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman tetapi belum pernah digunakan untuk produksi spora CMA Glomus etunicatum. Kekeringan akan menyebabkan meningkatnya kerapatan spora dan kadar air yang berlebihan akan menekan kolonisasi hifa CMA pada tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis sumber fosfor dengan berbagai tingkat ketersediaan 'sperti tepung tulang sapi, tepung tulang ayam, tepung kulit telur dan vermikompos serta pengaturan kadar air yang tepat untuk meningkatkan pembentukan spora CMA Glomus etunicatum dalam media zeolit Penelitian ini dilakukan dirumah kaca dan laboratorium Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB dari bulan Februari 2006 hingga Juli 2006. Bahan yang digunakan adalah benih Pueraria javanica, zeolit, spora CMA Glomus etunicatum, gelas preparat, hiponiek merah, larutan KOH 10%, asam cuka dapur, tinta Parker biru, akuades, tepung tulang sapi, tepung tulang ayam, tepung kulit telur dan vermikompos. Alat yang digunakan adalah penyaring bertingkat (500 µm, 125 µm, 63 µm), neraca analitik, pot plastik, cawan petri, mikroskop stereo, mikroskop binokuler, pinset spora, gunting, tabung film, penggaris, alat tulis, alat hitung, aiat penyiram, bak kecambah, oven, tally sheet dan kamera. Pengamatan dilakukan pada 6 Minggu Setelah Tanam (MST) dan 12 MST. Untuk paramater yang diamati adalah berat basah akar, berat basah pucuk, berat basah total, berat kering akar, berat kering pucuk, berat kering total, persen kolonisasi akar, berat basah dan kering akar yang terinfeksi serta jumlah spora. Rancangan yang digunakan adalah split plot design dimana kadar air merupakan petak utama dan pemupukan sebagai anak petak. Pengolahan data menggunakan program SAS versi 8 dan uji lanjut duncan. Jumlah spora tidak dipengaruhi oleh interaksi antara bahan alami dan kadar air baik pada 6 minggu setelah tanam (MST) maupun 12 MST. Jumlah spora ini hanya dipengaruhi oleh bahan alami pada 12 MST. Penambahan tepung kulit telur mampu meningkatkan jumlah spora dan mampu menyaingi permbentukan yang diperlakukan dengan hiponek merah. Tepung tulang ayam menghambat pembentukan spora dan kolonisasi akar baik pada 6 MST maupun 12 MST. Vermikompos yang jumlah spora hanya berjumlah 116 memiliki kolonisasi akar tertinggi sebesar 93,38 % jika dibandingkan dengan tepung kulit telur yang sporanya sebanyak 644 tetapi kolonisasi akarnya yang tertinggi hanya sebesar 20,93 %. Penggunaan vermikompos juga memberikan pengaruh yang baik terhadap berat kering dan basah akar yang terkolonisasi. Kadar air tidak berpengaruh terhadap jumlah spora, tetapi dengan penurunan kadar akan menyebabkan kenaikan persen kolonisasi akar.
Keyword:
|
Judul: Alternatif jenis tanaman inang dan media tanam untuk produksi massal cendawan mikoriza abuskula (CMA) pada hijauan pakan
Abstrak: Mikoriza sangat penting peranannya bagi tanaman, terutama pada tanah-tanah marjinal. Tanaman yang bermikoriza tumbuh lebih baik daripada yang tidak hermikoriza. Penggunaan inokulasi cendawan mikoriza arbuskula (CMA) yang merupakan salah satu potensi hayati yang dapat dimanfaatkan sebagai suatu bentuk teknologi (bioteknologi) berupa pupuk hayati dapat berkaitan dengan ekosistem alami maupun ekosistem yang telah dikelola. Pada penelitian terdahulu telah diketahui bahwa Pueraria javanica dan zeolit merupakan tanaman inang dan media tanam yang baik untuk CMA (Sulistyaningsih, 2003). Media tanam zeolit mahal harganya sehingga diperlukan penelitian untuk mencari alternatif media tanam untuk ketersediaan hijauan dengan media tanam yang harganya murah, selain itu mencari alternatif untuk tanaman inang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari alternatif tanaman inang dan media tanam untuk produksi massal cendawan mikoriza arbuskula sehingga diharapkan dapat membantu peternak mengurangi biaya produksi dalam penyediaan pakan hijauan bagi ternak. Centrosema pubescens sebagai tanaman inang alternatif sedangkan media alternatif yang digunakan adalah tanah latosol dan pasir. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2004 sampai dengan bulan Januari 2005. Bertempat di rumah kaca laboratorium lapang Agrostologi dan laboratorium Agrostologi, Departemen Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor untuk penanaman, pemanenan, analisis berat kering, dan perhitungan persentase infeksi akar. Perhitungan jumlah spora dan identifikasi spora dilakukan di Pusat Penelitian Bioteknologi, Pusat Antar Universitas, Institut Pertanian Bogor. Rancangan acak lengkap (RAL) berpola faktorial adalah rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini. Peubah yang diamati adalah infeksi alkar, jumlah spora, bobot tajuk kering, identifikasi spora. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA) dan apabila terdapat perbedaaan, diuji Ianjut menggunakan Duncan. Hasil penelitian menunjukkan infeksi akar tidak dipengaruhi oleh faktor tanaman inang, media tanam, dan interkasi keduanya. Secara umum persentase infeksi akar 96%. Jumlah spora sangat dipengaruhi media tanam yang berbeda sangat nyata (p<0.01). Kombinasi antara Pueraria javanica dan zeolit memproduksi CMA paling baik, hal ini terlihat dari jumlah spora yang tinggi (5446 per 50 gram), sedangkan Centrosema pubescens dengan tanah latosol (2393,7 per 50 gram) metupakan kombinasi yang baik sebagai alternatif untuk produksi massal CMA secara kuantitas. Berat kering tajuk dipengaruhi oleh faktor tanaman inang, faktor media, dan interaksi keduanya yang menunjukkan perbedaan sangat nyata (p<0,01). P. javanica dan C pubescens dengan media tanam zeolit merupakan kombinasi terbaik untuk produksi massal CMA. C. pubescens dengan media tanam tanah latosol dapat digunakan sebagai alternatif untuk produksi massal CMA. Pasir dak mampu dijadikan sebagai media alternatif untuk produksi massal CMA karena jumiah spora yang dihasilkan sedikit. Dari identifikasi spora, tidak ditemukan spesies baru.
Keyword: Cendawan Mikoriza Arbuskula, tanaman inang, media tanam, identifikasi spora
|
Judul: Julia as an Innovative Programming Language in Numerical Computing
Abstrak: Julia memadukan keahlian dari beragam bidang ilmu komputer dan ilmu komputasi untuk menciptakan pendekatan baru untuk komputasi numerik. Penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan Julia sebagai bahasa pemrograman yang dapat menyelesaikan permasalahan matematika khususnya dalam komputasi numerik kepada masyarakat. Komputasi pada Julia dirancang sedemekian rupa agar mudah dan cepat, serta mematahkan asumsi bahwa bahasa pemrograman dinamis (bahasa pemrograman tingkat tinggi) harus lambat. Sintaksi yang serupa antara Julia dengan beberapa bahasa pemrograman seperti Matlab dan Octave memudahkan pengguna untuk bertransisi. Vektorisasi pada Julia tidak menjadi prasyarat dalam hal kinerja. Multiple dispatch pada Julia memungkinkan pengguna untuk menulis fungsi beberapa kali dengan types yang berbeda. Julia didukung dengan paralelisme., Julia combines the expertise of from various field of computer science and computational science to create a new approach to numerical computing. The purpose of this research is to introduce Julia as a programming language that can solve mathematical problems, especially in numerical computing for community. Computing on Julia is designed in such a way as to be easy and fast, and break the assumption that dynamic programming languages (high-level programming languages) must be slow. Julia has similar syntax with several programming languages such as Matlab and Octave. In Julia, vectorization is not prerequisite in term of performance. In Julia, multiple dispatch allows users to write functions multiple times with different types. Julia support parallelism.
Keyword: Julia, multiple dispatch, numerical computing, parallelism, programming languange, vectorization
|
Judul: Analisis Persepsi dan Sikap Konsumen Terhadap Produk Oreo Setelah Adanya Isu Melamin (Kasus : Mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama Institut Pertanian Bogor)
Abstrak: Perkembangan zaman yang semakin cepat telah merubah pola stuktur dan konsumsi dimasyarakat, dimana masyarakat cenderung lebih menyukai produkproduk praktis dan sesuai selera. Indonesia dengan jumlah penduduk sebesar 231 juta jiwa dengan tingkat pertumbuhan mencapai 1,45 persen (BPS, 2009) merupakan pasar potensial untuk mengembangkan bisnis produk makanan. Hal ini terlihat dari besarnya tingkat pengeluran masyarakat untuk produk makanan yaitu lebih dari 50 persen. Hal ini merupakan peluang yang cukup menjanjikan bagi para pelaku bisnis khususnya bisnis dibidang makanan. Salah satu produk makanan jadi yang banyak dikonsumsi adalah produk biskuit. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya tingkat rata-rata konsumsi kalori per kapita untuk produk makanan jadi yaitu sebesar 278.46 persen pada tahun 2009. Salah satu produk makanan jadi yang cukup digemari adalah produk biskuit. Hal ini terlihat dari hasil penelitian AC Nielsen pada tahun 2008 bahwa pasar biskuit di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 19,45 persen atau senilai Rp 2,5 triliun. Salah satu produk biskuit yang banyak digemari adalah produk Oreo yang diproduksi oleh PT.Kraft Foods Inc. Menurut CEO Kraft, Irene Rosenfeld, Kraft saat ini merupakan pemimpin pasar biskuit dunia, dengan portofolio luas dari merek-merek ternama diseluruh dunia. Di Asia, Kraft saat ini memiliki portofolio lengkap dengan merek-merek produk yang tersebar diseluruh kategori biskuit seperti Oreo, Ritz, Chip's Ahoy, Jacob's, Chipsmore, Twisties, Biskuat, Milk Biscuit, Hi Calcium Soda, Tuc, dan Tiki. Berdasarkan survei yang dilakukan AC Nielsen, pangsa pasar biskuit susu dikuasai oleh biskuit Danone dan Oreo. Berdasarkan hasil penelitian BPOM pada September 2008 ditemukan bahwa semua produk yang mengandung susu dan berasal dari Cina positif mengandung melamin sebesar 8.51 mg/kg sampai dengan 945.86 mg/kg, dan salah satu produk yang mengandung melamin adalah produk Oreo Wafer Sticks produksi PT. Nabisco Food (Suzhou) Co.Ltd, China dengan kandungan melamin sebesar 366.08 mg/kg dan sebesar 361.69 mg/kg. Namun adanya pemberitaan media massa yang kurang spesifik dan informatif serta adanya kesalahan pemaknaan yang diterima masyarakat telah membuat masyarakat mencap bahwa semua produk Oreo berbahaya padahal produk Oreo buatan dalam negeri (PT.Kraft Foods Indonesia) bebas melamin, hal ini tentunya akan mempengaruhi persepsi dan sikap konsumen terhadap produk Oreo.
Keyword:
|
Judul: Analisis Sikap Konsumen terhadap Berbagai Atribut Produk Sereal Sarapan
Abstrak: Tujuan umum dari penelitia ini adalah untuk mengetahui sikap konsumen terhadap berbagai atribut produk sereal sarapan. Tujuan khususnya adalah 1) menganalisis sikap konsumen terhadap berbagai atribut produk sereal sarapan, 2) mengetahui loyalitas merek (brand loyalty) terhadap produk sereal sarapan, 3) mengetahui hubungan antara usia, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan dengan loyalitas merek konsumen. Penelitian ini dilakukan di Hero Pajajaran, Bogor. Hero dipilih sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan sereal sarapan yang dijual lebih lengkap dibandingkan toko lain. Penelitian dilakukan selama 2 bulan. dari Bulan Juni sampai Juli 2000. Contoh dalam penelitian ini adalah konsumen sereal sarapan. Teknik penarikan contoh adalah purposive sampling, yaitu contoh diambil saat ia membeli sereal sarapan.
Keyword:
|
Judul: Keanekaragaman bazzania di hutan sibayak sumatra utara
Abstrak: Hutan hujan tropis, termasuk hutan sibayak di sumatra utara, memiliki keanekaragaman lumut (bryophytes) yang tinggi. Bazzania adalah nama marga lumut yang termasuk dalam kelompok lumut hati (marchantiophyta). Laporan keanekaragaman bazzania di indonesia masih sangat jarang, dan sebagian besar laporan didasarkan pada penelitian di jawa. Penelitian ini bertujuan menginventarisasi dan menjelaskan keanekaragaman bazzania di hutan sibayak, sumatra utara. Spesimen lumut dikoleksi dari berbagai substrat (pangkal batang, kayu-kayu yang membusuk) di kanan-kiri jalur pendakian dalam hutan. Inventarisasi menghasilkan 14 jenis bazzania yaitu b. Calcarata, b. Densa, b. Erosa, b. Indica, b. Japonica, b. Loricata, b. Paradoxa, b. Pectinata, b. Praerupta, b. Spiralis, b. Subtilis, b. Tridens, b. Vittata dan bazzania sp. Hasil ini merupakan konfirmasi persebaran jenis-jenis bazzania di sumatra yang dilaporkan lebih dari 30 tahun lalu dan merupakan laporan pertama tentang keanekaragaman bazzania di hutan sibayak, sumatra utara. Habitat bazzania di hutan sibayak termasuk dalam zona vegetasi hutan dataran rendah hingga hutan pegunungan bawah (600-2000 m dpl). Jenis yang sering dijumpai dan paling melimpah adalah bazzania subtilis, sedangkan jenis yang jarang ditemukan adalah b. Calcarata, b. Loricata, b. Praerupta, dan b. Spiralis.
Keyword: bazzania, hutan sibayak, lepidoziaceae, marchantiophyta, sumatra
|
Judul: Study of Potency Green Edutourism in Kampung Tematik in Bubulak and Margajaya, West Bogor
Abstrak: Kampung tematik telah diterapkan pada beberapa kota di Indonesia sebagai destinasi wisata khususnya di Kota Bogor, Jawa Barat. Kampung Lauk Babakan, Kelurahan Bubulak dan Kampung Margasari, Kelurahan Margajaya merupakan kampung tematik yang terletak di Bogor Barat. Green edutourism merupakan cerminan dari wisata berkelanjutan yang memperhitungkan kebutuhan bersama dari ekologi lingkungan, masyarakat, dan wisatawan. Kampung tematik berpotensi menjadi green edutourism jika memenuhi kriteria potensi masyarakat, kondisi lingkungan, program wisata serta tata hijau. Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Lauk dan Kampung Margasari dari bulan Oktober 2022 sampai dengan April 2023. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalis karakteristik, menganalisis potensi, dan memberikan rekomendasi strategi green edutourism. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi lapang, wawancara, kuisioner, dan studi pustaka, kemudian data dianalisis menggunakan analisis Tourism Attractiveness Index, persepsi masyarakat, dan SWOT. Hasil dari penelitian ini berupa identifikasi karakteristik lanskap, potensi wisata, dan rekomendasi strategi green edutourism sebagai bahan kajian pemerintah dan masyarakat dalam pengembangan kawasan kampung tematik., Thematic villages have been implemented in several cities in Indonesia as tourist destinations, especially in Bogor, West Jawa. Kampung Lauk Babakan, Bubulak and Kampung Margasari, Margajaya are thematic villages located in West Bogor. Green edutourism is a reflection of sustainable tourism that considers the collective needs of the environmental ecology, local communities, and tourists. Thematic villages have the potential to become green edutourism if they meet the criteria of community potential, environmental conditions, tourism programs, and green infrastructure. This research was conducted in Kampung Lauk Babakan and Kampung Margasari from October 2022 to April 2023. The objectives of this research was to identify and analyze the characteristics, assess the potential, and provide recommendations for green edutourism strategies. Data collection was done through field observations, interviews, questionnaires, and literature review. The data were then analyzed using Tourism Attractiveness Index, communiity perceptions, and SWOT analysis. The results of this research include the identification of landscape characteristics, tourism potential, and recommendations for green edutourism strategies. These findings can be used as reference for the government and stakeholders in the development of thematic village areas.
Keyword: green edutourism, kajian potensi, kampung tematik
|
Judul: Studi Tata Hijau Arboretum BP2LHK Aek Nauli sebagai Objek Wisata Berbasis Edutainment.
Abstrak: Arboretum adalah ruang terbuka hijau untuk menanam dan memelihara vegetasi untuk tujuan penelitian dan pendidikan. Vegetasi ini terdiri dari pepohonan, semak, rumput, dan tanaman berkayu yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Ada beberapa fungsi dari arboretum : a.) ilmu pengetahuan dan pendidikan, b.) estetika, c.) ekologis, dan d.) ekonomi. Arboretum BP2LHK (Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan) Aek Nauli memiliki vegetasi yang sangat beragam. Arboretum ini memiliki potensi untuk pengembangan objek wisata. Pengelolaannya juga direncanakan untuk mengembangkan arboretum sebagai objek wisata berbasis edutainment. Maka, penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui potensi arboretum dan kita dapat merealisasikan konsep edutainment yang akan diterapkan pada arboretum ini sebagai objek wisata. Penelitian ini dapat memberikan informasi dan rekomendasi wisata dalam pembangunan arboretum sebagai objek wisata di Aek Nauli kepada pihak terkait dan sebagai sarana penerapan dan pengembangan ilmu tentang penataan lahan kawasan objek wisata. Penelitian ini menggunakan metode dengan menganalisis kesesuaian vegetasi, kelayakan objek wisata, visual dan sosial yang ada di lokasi penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyajikan rekomendasi arboretum sebagai wisata edutainment yang dapat direalisasikan dan mencapai tujuan lokasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa arboretum memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata berbasis edutainment dengan melakukan strategi Hold and Maintain agar dapat meningkatkan kualitas kawasan. Arboretum memiliki lanskap hutan dengan nilai edukasi. Vegetasi menjadi elemen penting di arboretum sehingga perlu diperhatikan kesesuaian jenis vegetasi dan pemeliharaannya. Arboretum memiliki kualitas estetika yang cukup baik tapi akan lebih baik bila dilakukan penataan yang sesuai dan pemeliharaan lingkungan sehingga dapat meningkatkan kualitas estetika pada kawasan arboretum. Kelayakan wisata yang tersedia pada kawasan arboretum memiliki nilai kelayakan sangat potensial sebesar 16,67% dan nilai kelayakan potensial sebesar 83,33%. Masyarakat dan BP2LHK memiliki keinginan dalam peningkatan kualitas pelayanan pada kawasan arboretum. Aspek fasilitas adalah aspek yang paling diharapkan agar kualitas dan kuantitas dapat ditingkatkan. Fasilitas terkait sarana kebersihan memiliki nilai tertinggi dari kedua pihak agar ditingkatkan sehingga dapat menjaga kebersihan lingkungan. Sarana kebersihan ini juga berhubungan dengan penyediaan dan kebersihan toilet. Penyeberan informasi yang baik terkait arboretum juga diperlukan agar dapat menyebarkan informasi kepada semua kalangan.
Keyword: Arboretum, Edutainment, Objek Wisata
|
Judul: Leukemia pada kucing
Abstrak: Leukemia pada kucing adalah suatu penyakit yang sangat patogen, disebabkan oleh sejenis virus. Virus ini dikenal sebagai Feline Leukemia Virus atau FeLV. FeLV ini oleh beberapa ahli dikatakan hanya bersifat ganas pada hewan kucing. Penularannya bisa secara horizontal maupun congenital. Kucing pada semua tingkat umur dapat terserang oleh FeLV ini. Khusus pada bentuk "thymic leukemia", virus ini hanya menyerang anak-anak kucing berumur diba- wah 1 tahun. Kucing-kucing liar atau yang tidak terpeli- hara jarang sekali terinfeksi FeLV. Selain dari serangan virus FeLV itu sendiri, maka penyakit leukemia ini bisa disebabkan oleh beberapa fak- tor yang sudah ada dalam tubuh hewan dan sangat menunjang perkembangan penyakit ini, yaitu antara lain tumor, agen toksik, cedera oleh kecelakaan dan gangguan hemopoiesis. FeLV menyerang sel-sel darah dalam tubuh hewan se- hingga pembentukan darah berjalan tidak normal. Terlihat sel-sel darah yang belum dewasa sudah beredar dalam sir- kulasi darah. Bentuk dan jumlahnya tidak lagi seimbang dalam tubuh hewan kucing tersebut. Gejala klinis antara lain kekurusan, ikterus, anemia, lemah, anoreksia, dyspnoe, sulit menelan, batuk, dan membran mukosa pucat. Selain itu kelenjar pertahanan tubuh juga membengkak, kemudian terjadi hepatomegali, spleenomegali dan pembengkakan pada ginjal. Terbentuk massa tumor pada beberapa tempat. Secara biopsy pada sumsum tulang akan terlihat be- berapa perubahan. Sumsum tulang berwarna merah tua atau abu-abu. Konsistensinya lunak dan terdapat banyak sekali memproduksi sel darah putih. Melalui gambaran darah leukemia ini lebih mudah didiagnosa. Jumlah retikulosit rendah sekali. PCV 8-15%, hemoglobin menurun, sel darah putih (WBC) meningkat, lim- fosit meningkat, Alfaglobulin juga ada peningkatan, dan banyak eosinofil yang belum dewasa beredar dalam darah…dst
Keyword:
|
Judul: The Influence of Family Environment and School Environment on Character of Politeness of High School Adolescents’s
Abstrak: Karakter sopan santun adalah perilaku kebaikan didasarkan pada perasaan untuk menghargai diri sendiri, orang lain, menghargai lingkungan yang ditunjukan dengan perilaku yang menyayangi dan menghormati diri sendiri,orang lain dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap karakter sopan santun pada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Penelitian ini melibatkan 107 remaja SMA berusia 15-19 tahun. Penarikan contoh pada penelitian ini menggunakan teknik voluntary sampling di perkotaan seperti Jakarta, Bogor, Depok dan Tangerang Selatan. Data dikumpulkan dengan teknik self-administered menggunakan kuesioner yang disebarkan secara online yang dilakukan selama tujuh hari. Kuesioner lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah yang digunakan adalah hasil adaptasi dari The Student Comprehensive School Climate Inventory (Gou et al.2011) dan Seven-Item Attribute Questionnaire, Student Version (Schartz 2007) yang telah dimodifikasi oleh Novita (2016). Lingkungan keluarga dan sekolah mengukur 3 dimensi masing-masing yaitu keteladanan, keamanan, dan proses pembelajaran di keluarga dan sekolah. Data karakter sopan santun menggunakan kuesioner yang sudah dimodifikasi penulis merujuk pada penelitian Hastuti et al. (2017) Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter sopan santun siswa berada pada kategori rendah, sementara kualitas lingkungan keluarga dan sekolah terdapat hubungan positif signifikan antara lingkungan keluarga dengan karakter sopan santun, serta pada subdimensi pengajaran dan pembelajaran memiliki hubungan positif dengan karakter sopan santun. Hubungan positif terdapat pula pada lingkungan sekolah yaitu pada dimensi pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan sekolah dengan karakter sopan santun siswa SMA. Dari uji pengaruh hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan keluarga berpengaruh signifikan terhadap karakter sopan santun remaja beserta subdimensi pengajaran dan pembelajarannya, sedangkan lingkungan sekolah tidak berpengaruh signifikan signifikan terhadap karakter sopan santun remaja.
Keyword: family environment, school environment, character of politeness, senior high school student
|
Judul: Pengaruh Pengasuhan Spiritual dan Kualitas Lingkungan Sekolah terhadap Kecerdasan Spiritual Remaja
Abstrak: Pengasuhan orang tua dan lingkungan sekolah memegang peran penting dalam perkembangan kecerdasan spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengasuhan spiritual dan kualitas lingkungan sekolah terhadap kecerdasan spiritual pada remaja di sekolah berasrama dan tidak berasrama. Penelitian ini melibatkan 120 responden yang terdiri atas 60 siswa dari sekolah berasrama dan 60 siswa dari sekolah tidak berasrama. Pengasuhan spiritual diukur menggunakan modifikasi dari instrumen Pola Asuh Spiritual. Kualitas lingkungan sekolah diukur dengan mengadaptasi instrumen Kualitas Lingkungan Sekolah. Kecerdasan spiritual remaja diukur menggunakan The Spiritual Intelligence Self- Report Inventory-24. Hasil menunjukkan bahwa pengasuhan spiritual dan kualitas lingkungan sekolah pada remaja di sekolah berasrama menunjukkan performa lebih baik daripada remaja di sekolah tidak berasrama. Terdapat hubungan positif signifikan antara pengasuhan spiritual dan kualitas lingkungan sekolah dengan kecerdasan spiritual remaja. Kecerdasan spiritual remaja dipengaruhi oleh jenis kelamin dan kualitas lingkungan sekolah. Remaja laki-laki memiliki kecerdasan spiritual yang lebih tinggi dibandingkan remaja perempuan.
Keyword: kecerdasan spiritual, kualitas lingkungan sekolah, pengasuhan spiritual, remaja
|
Judul: Granular venereal disease ( GVD ) lepuh kecil pada vagina sapi teori terbentuknya dan cara pengobatannya
Abstrak: Isseponi pada tahun 1887 (dalam Williams, W.L. 1950) pertama sekali menemukan penyakit ini dengan mengamati ada nya lepuh-lepuh atau nodul dan peradangan pada mukosa vulva dan menduga merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus pada sapi. Sedang beberapa ahli menyatakan bahwa GVD bukan merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus, hanya kemungkinan adanya infeksi sekunder yang menyebabkan terjadinya sterilitas dan abortus. Sampai sekarang agen penyebab penyakit ini masih belum diketahui dengan pasti, ada yang menyatakan disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa ataupun micoplasma. - Masa inkubasi penyakit 2 sampai 3 minggu dan dapat berjalan kronis dan ringan tanpa menimbulkan gangguan dan dapat juga berlangsung akut dan parah. Sering penyakit ini dapat sembuh sendiri tanpa diketahui pemunculannya lebih dahulu sehingga pemilik ternak tidak mengetahui hewannya pernah terserang penyakit Venereal Granular ini. Penularan paling sering terjadi melalui perkawinan alam dimana sapi-sapi jantan dapat berperan sebagai penye bar penyakit ke sapi-sapi betina lain. ...
Keyword:
|
Judul: Pemodelan Risiko Kredit Pemilikan Rumah Bersubsidi (KPR Bersubsidi) dengan Analisis Regresi Logistik Biner
Abstrak: Kredit Pemilikan Rumah (KPR) memiliki kinerja yang konsisten dan berkembang sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan meningkatnya perekonomian di Indonesia. Berkembangnya KPR bukan berarti menjauhkan produk ini dari risiko kredit. Membangun model risiko kredit untuk membantu pembuat keputusan menerima atau menolak nasabah atau pemohon kredit baru merupakan salah satu upaya yang dilakukan perbankan untuk meminimumkan risiko kreditnya. Penelitian ini menggunakan regresi logistik biner dalam membangun model risiko kredit. Regresi logistik digunakan saat peubah respon berskala kategorik, dalam hal ini status kredit (lancar atau macet). Regresi logistik juga dinilai lebih relevan digunakan karena kemudahan interpretasi dan perhitungan statistik yang lebih sederhana dibandingkan metode lain. Penelitian ini membangun empat model risiko kredit dari data KPR Bersubsidi yaitu satu model umum (untuk keseluruhan data KPR Bersubsidi) dan tiga model berdasarkan kelompok harga rumah nasabah (harga rumah mahal, menengah, dan murah). Hasil penelitian ini memperlihatkan adanya perbedaan peubah yang berperan pada keempat model tersebut. Model umum menunjukan kesepuluh peubah penjelas secara signifikan mempengaruhi model. Dengan pemilihan peubah melalui regresi bertatar, model kelompok harga mahal tidak menyertakan peubah penghasilan dan tipe rumah dalam model karena tidak signifikan pada α=5%. Model kelompok harga menengah menyatakan bahwa peubah persentase uang muka tidak signifikan. Sedangkan, peubah yang berpengaruh pada model kelompok harga murah yaitu pekerjaan, subsidi, daerah, dan tenor. Namun, jika rasio odds dari tiap kategori peubah pada masing-masing model dibandingkan maka terlihat bahwa kecenderungan macet di setiap kategori peubah memiliki pola yang hampir sama meskipun nilainya berbeda.
Keyword:
|
Judul: Analisis Faktor – Faktor yang Memengaruhi Peringkat Obligasi Pada Lembaga Keuangan Bank dengan Menggunakan Regresi Logistik Biner
Abstrak: Obligasi merupakan suatu pernyataan utang dari perusahaan yang meminjam modal kepada investornya beserta janji untuk membayar kembali pokok utang dan kupon bunganya pada saat jatuh tempo. Baik buruknya perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansialnya dan indikator dari risiko gagal bayar kepada investor dapat dilihat dari peringkat obligasi pada bank tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi peringkat obligasi suatu bank dan menentukan faktor yang paling berpengaruh dalam menentukan peringkat obligasi. Data yang digunakan terdiri atas 136 bank yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia dan PT Pefindo di tahun 2014. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi logistik biner dengan enam peubah bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan (size), rasio likuiditas, jaminan, dan rasio profitabilitas (ROA) memengaruhi peringkat obligasi dengan nilai signifikansi kurang dari 10% yang mana ukuran perusahaan (size) merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam menentukan peringkat obligasi. Sedangkan, peubah pertumbuhan dan rasio leverage tidak mempunyai pengaruh dalam menentukan peringkat obligasi.
Keyword: klasifikasi, pemodelan, peringkat obligasi, regresi logistik biner
|
Judul: Granular venereal disease ( GVD ) lepuh kecil pada vagina sapi teori terbentuknya dan cara pengobatannya
Abstrak: Isseponi pada tahun 1887 (dalam Williams, W.L. 1950) pertama sekali menemukan penyakit ini dengan mengamati ada nya lepuh-lepuh atau nodul dan peradangan pada mukosa vulva dan menduga merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus pada sapi. Sedang beberapa ahli menyatakan bahwa GVD bukan merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus, hanya kemungkinan adanya infeksi sekunder yang menyebabkan terjadinya sterilitas dan abortus. Sampai sekarang agen penyebab penyakit ini masih belum diketahui dengan pasti, ada yang menyatakan disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa ataupun micoplasma. - Masa inkubasi penyakit 2 sampai 3 minggu dan dapat berjalan kronis dan ringan tanpa menimbulkan gangguan dan dapat juga berlangsung akut dan parah. Sering penyakit ini dapat sembuh sendiri tanpa diketahui pemunculannya lebih dahulu sehingga pemilik ternak tidak mengetahui hewannya pernah terserang penyakit Venereal Granular ini. Penularan paling sering terjadi melalui perkawinan alam dimana sapi-sapi jantan dapat berperan sebagai penye bar penyakit ke sapi-sapi betina lain. ...
Keyword:
|
Judul: Perancangan Aplikasi Importance-Performance Analysis (IPA) dan Analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT) Menggunakan R
Abstrak: Dalam perencanaan strategis, dibutuhkan metode yang cocok dalam menentukan keputusan bisnis yang akan diambil. Metode Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT) adalah metode yang umum digunakan dalam permasalahan tersebut, namun metode tersebut dinilai tidak menghasilkan keputusan yang subjektif sehingga metode Importance-Performance Analysis (IPA) dihadirkan untuk menghasilkan keputusan yang objektif. Namun, masih belum ada tools yang bisa mengolah data survei hingga menjadi grafik dengan mudah dan gratis. Penelitian ini bertujuan untuk membuat tools berbasis web untuk menganalisis data survei kepuasan pelanggan dengan metode berbasis analisis IPA dan SWOT. Penelitian ini berfokus dalam perancangan tools dengan menggunakan data sekunder dari kerjasama dengan pihak ITAPS-IPB. Tools ini berupa aplikasi web yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman R dengan Shiny. Dengan menggunakan metode Prototyping yang sifatnya cepat dan dites menggunakan metode black box testing, hasilnya diharapkan dapat memudahkan para stakeholder dalam menganalisis keputusan bisnis yang akan diambil dengan menggunakan metode analisis IPA dan SWOT dengan cepat, efektif dan efisien., In strategic planning, a suitable method is needed in determining the business decisions to be taken. The method of Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT) is a method commonly used in this problem, but this method is not produce subjective decisions so that the Importance-Performance Analysis (IPA) method is presented to produce objective decisions. However, there are still no tools that can easily process survey data into graphs for free. This research aims to create a web-based tool for analyzing customer satisfaction survey data using IPA and SWOT analysis methods. This research focuses on designing tools using secondary data from cooperation with ITAPS-IPB. This tool is a web application created using the R programming language with Shiny. By using the Prototyping method which is fast and tested using the black box testing method, this research hoped that it will make it easier for stakeholders to analyze business decisions that will be taken using the IPA and SWOT analysis methods quickly, effectively and efficiently.
Keyword: business decision, IPA, survey data, SWOT
|
Judul: Skripsi:Analisis Tingkat Kepuasan dan Persepsi Peserta Praktek Lapang Statistika IPB terhadap Pelaksanaan Praktek Lapang 2013
Abstrak: Department of Statistics as an undergraduate program in IPB needs to evaluate its performance, one of them is Field Work (PL). Field Work is a subject in Department of Statistics IPB with 4 credits which held on semester 8. Since 2013, Department of Statistics change the schedule of PL to semester 7. The purposes of PL are to allow students to carry out field work (internship), study the application of statistics, and if it is possible for students to get research’s material. One strategy to know how the goals of PL have been achieved is by determining the perception and satisfaction level of the participants through collecting all the participants data. The analysis that used in this research include descriptive analysis, Importance Performance Analysis (IPA), customer satisfaction index, and biplot analysis. The result of IPA shows the attributes that have to be improved are socialization of PL and communication between participants and lecturers. The result of customer satisfaction index is 68.83% which indicates that the performance of the comitee is quite satisfied. Biplot analysis shows that participants in the university have lower satisfaction index each atribut than the other institution.
Keyword: Bogor Agricultural University (IPB), importance performance analysis (IPA), field work, customer satisfaction index, biplot analysis
|
Judul: Leukemia pada kucing
Abstrak: Leukemia pada kucing adalah suatu penyakit yang sangat patogen, disebabkan oleh sejenis virus. Virus ini dikenal sebagai Feline Leukemia Virus atau FeLV. FeLV ini oleh beberapa ahli dikatakan hanya bersifat ganas pada hewan kucing. Penularannya bisa secara horizontal maupun congenital. Kucing pada semua tingkat umur dapat terserang oleh FeLV ini. Khusus pada bentuk "thymic leukemia", virus ini hanya menyerang anak-anak kucing berumur diba- wah 1 tahun. Kucing-kucing liar atau yang tidak terpeli- hara jarang sekali terinfeksi FeLV. Selain dari serangan virus FeLV itu sendiri, maka penyakit leukemia ini bisa disebabkan oleh beberapa fak- tor yang sudah ada dalam tubuh hewan dan sangat menunjang perkembangan penyakit ini, yaitu antara lain tumor, agen toksik, cedera oleh kecelakaan dan gangguan hemopoiesis. FeLV menyerang sel-sel darah dalam tubuh hewan se- hingga pembentukan darah berjalan tidak normal. Terlihat sel-sel darah yang belum dewasa sudah beredar dalam sir- kulasi darah. Bentuk dan jumlahnya tidak lagi seimbang dalam tubuh hewan kucing tersebut. Gejala klinis antara lain kekurusan, ikterus, anemia, lemah, anoreksia, dyspnoe, sulit menelan, batuk, dan membran mukosa pucat. Selain itu kelenjar pertahanan tubuh juga membengkak, kemudian terjadi hepatomegali, spleenomegali dan pembengkakan pada ginjal. Terbentuk massa tumor pada beberapa tempat. Secara biopsy pada sumsum tulang akan terlihat be- berapa perubahan. Sumsum tulang berwarna merah tua atau abu-abu. Konsistensinya lunak dan terdapat banyak sekali memproduksi sel darah putih. Melalui gambaran darah leukemia ini lebih mudah didiagnosa. Jumlah retikulosit rendah sekali. PCV 8-15%, hemoglobin menurun, sel darah putih (WBC) meningkat, lim- fosit meningkat, Alfaglobulin juga ada peningkatan, dan banyak eosinofil yang belum dewasa beredar dalam darah…dst
Keyword:
|
Judul: Mempelajari sampai seberapa jauh kekebalan yang ditimbulak oleh beberapa macam vaksin fowl cholera dan cara aplikasinya
Abstrak: Fowl cholera adalah penyakit infeksius yang menyerang segala jenis unggas, terutama kalkun dan ayam dewasa, disebabkan oleh Pasteurella multocida, bersifat akut dengan morbiditas dan mortalites yang tinggi. Berdasarkan kekuatannya dalam menimbulkan penyakit, maka dikenal Pasteurella multocida galur virulen dan galur avirulen. Dalam usaha pencegahan terhadap penyakit fowl cholera terdapat banyak cara aplikasi vaksin yang dapat digunakan, tetapi yang lebih menonjol adalah melalui air minum, aerosol, subkutan, dan lipat sayap. Ada 2 macam vaksin fowl cholera, yaitu: vaksin aktif (live vaccine) dan vaksin inaktif (killed vaccine). Dalam tulisan ini dibahas tentang kekebalan yang ditimbulkan oleh beberapa macam vaksin fowl cholera dan cara aplikasinya. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa orang ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya antibodi lokal dan sistemik tergantung pada cara aplikasi dan tipe kekebalan tergantung pada macam vaksin yang diberikan. Vaksinasi melalui air minum, intranssal, dan aerosol menghasilkan kekebalan sistemik dan lokal, sedangkan vaksinasi secara parenteral menghasilkan kekebalan sistemik saja. Vaksin aktif menghasilkan kekebalan heterolog, sedang vaksin inaktif menghasilkan kekebalan homolog.
Keyword:
|
Judul: Pengaruh berbagai metode dan dosis tergadap efikasi vaksin avian influenza(AI) inaktif
Abstrak: Penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh berbagai metode dan dosis vaksinasi terhadap efikasi vaksin AI inaktif. Penelitian dibagi menjadi tiga tahap dengan masing-masing tahap terdiri dari 4 kelompok ayam, yaitu kelompok kontrol (C), kelompok perlakuan yang divaksinasi AI dengan metode tetes hidung (T), metode suntik intra muskular (S) dan metode kombinasi tetes dan suntik (Κ). Tiap-tiap tahap diberi perlakuan dosis vaksin yang berbeda (8HAU, 16 HAU dan 32HAU). Pada masing-masing kelompok dilakukan tiga kali pengulangan. Hasil penelitian I dengan dosis vaksin AI inaktif 8HAU/ekor mampu menginduksi kekebalan tubuh 1 minggu setelah vaksinasi pada semua kelompok yang divaksin. Penelitian II dengan dosis vaksinasi 16HAU/ekor mampu menginduksi kekebalan tubuh terhadap AI 2 minggu setelah vaksinasi pada semua kelompok perlakuan. Kekebalan yang diinduksi oleh vaksin AI inaktif pada masing-masing kelompok perlakuan pada penelitian I dan II masih dibawah titer protektif (24). Antibodi yang dihasilkan dari vaksinasi pada kedua penelitian tersebut hanya bertahan 4 minggu setelah vaksinasi. Pada dosis vaksinasi 32HAU/ekor (penelitian III) vaksin mampu menginduksi antibodi 2 minggu setelah vaksinasi dengan titer antibodi diatas titer protektif yaitu T3 (266), S3 (270) dan K3 (268). Antibodi yang dihasilkan mampu bertahan sampai 4 minggu setelah vaksinasi. Vaksinasi pada kelompok perlakuan tidak berpengaruh terhadap penambahan bobot badan ayam.
Keyword:
|
Judul: Ideologi Aktor dan Persepsi Masyarakat terhadap Dampak Pertambangan Pasir di Pedesaan Gunung Galunggung
Abstrak: After the eruption, the region of Galunggung is one of area that become contestation arena between the interests of the government, public and private. The abundant of sand mining object, make large scale mining industry came in and implicates essentially on the lives of local communities who are not only close to the mining area, but also are away from the mining area. Moreover, it is known that the public ideology is emphasizes to welfare and populism, inversely proportional to the private and government ideology that emphasizes to profit and developmentalism. Negative and positive impacts of mining activity started significantly perceived by the public, such as degradation of water quality, the level of income, or conflict that represents the community response to the presence of sand mining company that has been almost thirty years to dredge this area.
Keyword: sand mining, public perception, impact assessment, natural resources utilization, Actor analysis
|
Judul: Perancangan sistem pakar fuzzy untuk penentuan efektivitas kultivasi cendawan mikoriza arbuskula sebagai pupuk hayati, Design of Fuzzy Expert System for Determination of Cultivation Effectiveness of Arbuscular Mycorrhizal Fungi as Biofertilizer
Abstrak: The use of biofertilizer provides many benefit, including the increased of agricultural production, quality improvement of agricultural product, and reducing the use of artificial fertilizer as well. One of such biofertilizer is Arbuscular Mycorrhizal Fungi (AMF). In cultivation of AMF there are some environment factors which influence cultivation effectiveness, such as soil pH, mean temperature, soil water content, and suitability of host plant. Incompatible factor can give negative impact on AMF cultivation. This research designed an expert system to observe effectiveness value of AMF cultivation based on certain environment factor. This research focused on three AMF specieses, Entrophospora columbiana, Glomus fasciculatum, and Glomus manihotis. This system was built using Fuzzy Inference System (FIS) with four fuzzy parameters: suitability of host plant, soil pH, mean temperature and soil water content. Rules as knowledge base had been built with total 144 rules for each AMF species. Mamdani method is used as inference process. System gives cultivation effectiveness value as output. The effectiveness value shows how effective cultivation process on certain input condition as compared to its best condition. The effectiveness value also divides into four category: not effective, slightly effective, moderately effective, and effective. Based on data verification, system is still unable to gives an accurate effectiveness percentage, altough it is quite good on giving right effectiveness category. To be used in real condition, this system must still be developed further. For example by adding other factors as parameters, such as cultivation time or type of cultivation media.
Keyword:
|
Judul: Efektivitas Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) dalam Memperbaiki Produktivitas Rumput Gajah (Pennisetum purpureum Schum.) Berdasarkan Periode Pemanenan
Abstrak: The use of arbuscular mycorrhizal fungi (AMF) was expected to be an alternative environmentally friendly technology and efficiency of fertilizer to increase the productivity of forage. This study was aimed to determine the level of production of elephant grass (Pennisetum purpureum Schum.) inoculated by AMF and fertilizer dose reduction based on different harvesting period. This research used Completely Randomized Factorial Design with 2 treatments and 3 replications. The first treatment was fertilizer: P0 (control), P1 (100% fertilizer dose), and P2 (50% fertilizer dose and inoculated by AMF). The second factor was the interval of harvest H30 (30th day of harvest), H50 (50th day of harvest, and H60 (60th day of harvest). Variables measured were plant height increment of each week, the production of dry weight on the first harvesting period, the production of dry weight on second harvesting period, and percent of infection AMF. It can be concluded that the P2H60 treatment with 10 grams of AMF inoculation and fertilizer dose 50% (SP36 75 kg/ha, KCl 75 kg/ha, manure 2 ton/ha, and urea 100 kg/ha) on 60th day of harvest elephant grass get the best production, either the first and second periods and more effective and efficient use of fertilizer.
Keyword:
|
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh
Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10.
Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
|
Judul: Stabilitas Sediaan Bubuk Pewarna Alami Dari Rosela (Hibiscus Sabdariffa L) Yang Diproduksi Dengan Metode Spray Drying Dan Tray Drying.
Abstrak: Pewarna makanan merupakan salah satu bahan tambahan pangan yang cukup penting bagi industri pangan karena peranannya untuk memperbaiki penampakan makanan. Penggunaan pewarna sintetis dalam produk pangan sangat berkembang pesat baik di industri besar maupun di industri rumah tangga. Namun, penggunaan pewarna sintetis seringkali menimbulkan masalah kesehatan. Keadaan seperti itu memunculkan berkembangnya penggunaan pigmen alami yang berasal dari bahan alam untuk memperbaiki penampakan dan meningkatkan intensitas warna produk pangan. Contoh tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami adalah rosela (Hibiscus sabdariffa L.). Pigmen alami yang terkandung dalam tanaman rosela mengandung pigmen antosianin yang menimbulkan warna merah pada pH rendah. Sediaan pewarna makanan banyak tersedia dalam bentuk konsentrat. Namun, sediaan pewarna dalam bentuk konsentrat memiliki stabilitas dan umur simpan yang relatif tidak lama. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode untuk membuat sediaan pewarna dalam bentuk yang lebih stabil. Teknik mikroenkapsulasi zat warna diharapkan dapat menghasilkan sediaan pewarna dalam bentuk bubuk dengan kadar air yang rendah. Metode mikroenkapsulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah spray drying dan Tray Drying (TLD). Penelitian ini bertujuan memperoleh sediaan pewarna bubuk dari rosela, sebagai alternatif pewarna alami yang aman serta mengetahui stabilitas sediaan bubuk pewarna alami selama penyimpanan. Penelitian ini terbagi menjadi beberapa tahap penelitian, yaitu ekstraksi pigmen rosela, pembuatan pewarna bubuk dari ekstrak rosela dengan metode spray drying dan Tray Drying, analisis fisik dan kimia pewarna bubuk, serta uji stabilitas pewarna bubuk. Ekstraksi rosela dilakukan dengan pelarut air menggunakan metode maserasi selama 24 jam. Ekstrak antosianin yang diperoleh berwarna merah pekat dengan kadar antosianin sebesar 0.49 mg/ml ekstrak. Selanjutnya, dilakukan pembuatan bubuk pewarna rosela dengan metode spray drying menggunakan bahan penyalut maltodekstrin dengan proporsi total padatan terhadap maltodekstrin 3 : 5, 3 : 10, dan 3: 15. Kadar air bubuk pewarna (metode spray drying) dengan proporsi total padatan terhadap maltodekstrin 3 : 5, 3 : 10, dan 3: 15 berturut-turut adalah 4.48 %, 2.65 %, dan 2.81 %, kadar abu bubuk pewarna berurut-turut adalah 3.15 %, 4.15 %, dan 5.84 %, sedangkan kelarutan berurut-turut adalah 99.51 %, 98.90%, dan 98.77 %. Penurunan jumlah antosianin sebelum dan sesudah spray drying paling tinggi terdapat pada sampel bubuk pewarna dengan proporsi total padatan terhadap maltodekstrin 3 : 5 yaitu dari 147 mg menjadi 33.94 mg atau turun 76.91 %. Penurunan jumlah antosianin sampel dengan proporsi total padatan terhadap maltodekstrin 3 : 10 paling rendah yaitu 147 mg menjadi 69.03 mg atau turun sebanyak 69.03 %. Sampel dengan maltodekstrin 10 % selanjutnya dipilih untuk diuji stabilitasnya. Ekstrak rosela dengan total padatan 3 % selanjutnya dipekatkan hingga total padatan 20 % serta dikeringkan dengan Thin Layer Dryer. Sebelumnya ditambahkan maltodekstrin dengan proporsi total padatan terhadap maltodekstrin adalah 3 : 15, 3 : 17.5, dan 3 : 20. Kadar air bubuk pewarna tersebut berturut-turut adalah 10.31 %, 9.81 %, dan 9.12 %, kadar abu berurut-turut adalah 2.34 %, 1.97 %, dan 1.41 %, sedangkan kelarutan berturut-turut adalah 99.23 %, 99.20 %, dan 98.26 %. Penurunan jumlah antosianin sebelum dan sesudah proses produksi paling tinggi terdapat pada sampel bubuk pewarna proporsi total padatan terhadap maltodekstrin 3 : 20 yaitu dari 147 mg menjadi 29.51 mg
Keyword:
|
Judul: Stabilitas pigmen antosianin dari kulit ubi jalar terhadap faktor cahaya dan suhu penyimpanan
Abstrak: Pigmen antosianin dari kulit ubijalar potensial untuk dikembangkan sebagai zat warna alami menggantikan pewarna sintetik yang diketahui berbahaya bagi kesehatan. Antosianin diekstraksi menggunakan larutan 0,1% HCl-metanol yang pada suhu refrigerator. Ekstrak pekat yang dihasilkan sebagian dibuat serbuk antosianin dengan menambahkan 10% maltodekstrin dan dikeringkan dengan metode pengeringan beku. Stabilitas pigmen antosianin dalam bentuk ekstrak pekat dan serbuk diuji dengan membuat model minuman menggunakan ekstrak pekat dan serbuk antosianin sebagai pewarna. Dua pewarna komersial dijadikan pembanding, yaitu pewarna sintetik merah allura (allura red) dan pewarna alami karmin. Model minuman diuji kestabilannya pada tiga ragam suhu, refrigerator, kamar, 50 °C dan dua kondisi ruangan, ruang gelap dan terpapar cahaya. Kestabilan pewarna diukur pada hari ke-0, 5, 10,15, dan 20. Suhu penyimpanan berpengaruh cukup nyata terhadap kestabilan bahan pewarna. Retensi keempat bahan pewarna dalam model minuman pada suhu refrigerator, suhu kamar, dan suhu 50 °C setelah disimpan selama 20 hari berturut-turut adalah 74,25; 71,46; dan 19,53% untuk ekstrak pekat, 76,50; 77,99; dan 79,25% untuk merah allura, 52,83; 8,84; dan 22,76% untuk karmin, serta 58,92; 49,80; dan 14,53% untuk serbuk antosianin. Cahaya juga mempercepat proses degradasi bahan pewarna. Retensi keempat bahan pewarna pada kondisi ruang gelap dan terpapar cahaya setelah 20 hari penyimpanan berturut-turut adalah 71,46 dan 26,96% untuk ekstrak pekat, 77,99 dan 75,24% untuk merah allura, 10,78 dan 8,84% untuk karmin, serta 49,80 dan 7,94% untuk serbuk antosianin. Secara umum, ekstrak pekat antosianin memiliki kestabilan mendekati pewarna sintetik merah allura yang memiliki kestabilan tertinggi. Pada semua kondisi penyimpanan, retensi ekstrak pekat antosianin lebih tinggi daripada serbuk antosianin dan pigmen karmin. Penambahan 10% maltodekstrin pada ekstrak pekat dalam pembuatan serbuk antosianin ternyata tidak memperbaiki kestabilan ekstrak pekat antosianin, terlihat dari nilai retensi serbuk selalu lebih rendah daripada ekstrak pekat antosianin.
Keyword:
|
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit
Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica.
Keyword:
|
Judul: Analysis of Energy and Protein Consumption in Western, Central, and Eastern Regions of Indonesia in 2022
Abstrak: Indonesia terbagi menjadi wilayah barat, tengah, dan timur. Setiap wilayah memiliki karakteristik lingkungan, alam, dan karakteristik penduduk yang berbeda. Perbedaan tersebut mempengaruhi konsumsi pangan yang menentukan konsumsi energi dan protein. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan konsumsi energi dan protein di ketiga wilayah. Penelitian menggunakan desain ekologis dan dilakukan pada April-Mei 2024. Data bersumber dari Survei Sosial Ekonomi Nasional. Subjek penelitian adalah 34 provinsi Indonesia. Pengolahan data menggunakan Microsoft excel 2021 untuk mengetahui rata-rata konsumsi dan ragam populasi. Hasil penelitian menunjukkan sumbangan energi terbesar di wilayah ketiga wilayah berasal dari padi-padian, makanan dan minuman jadi, serta minyak dan kelapa. Khusus di wilayah timur umbi-umbian juga berkontribusi besar. Konsumsi protein terbesar di ketiga wilayah berasal dari padi-padian selanjutnya di wilayah barat berasal dari kelompok makanan dan minuman jadi sedangkan di kedua wilayah lainnya dari kelompok ikan/udang/cumi/kerang. Kecukupan energi di wilayah barat dan tengah adalah sebesar 99,1 % dan 97,8 % sedangkan di wilayah timur hanya sebesar 88,8 % dan tergolong defisit ringan. Kecukupan protein di wilayah barat sebesar 110%, di wilayah tengah sebesar 109,6 %, dan di wilayah timur sebesar 91,2 %. Kecukupan protein ketiganya tergolong normal., Indonesia divides into western, central, and eastern regions. Each has different environmental, natural and population characteristics. These differences affect food consumption, which determines energy and protein consumption. Research aims to determine the differences in energy and protein consumption in the three regions. Research using ecological design and conducted in April-May 2024. Data sourced from the National Socio-Economic Survey. The subjects were 34 provinces of Indonesia. Data were processed using Microsoft Excel 2021 to determine the average consumption and population variation. Research shows that the largest energy contributions in three regions come from grains, food and processed beverages, and oil and coconut. Especially in the eastern region tubers also contributed greatly. The largest protein consumption in all three regions came from grains. The next largest protein in the western region came from the food and processed beverages group while in the other two regions from the fish/shrimp/squid/chicken group. Energy adequacy in the western and central regions was 99.1 % and 97.8 % while in the eastern region it was only 88.8% and classified as a mild deficit. Protein adequacy in western region was 110%, in central region was 109.6 %, and in eastern region was 91.2%. The protein adequacy considered normal in all regions.
Keyword: Food consumption, protein, Energi, wilayah
|
Judul: Analysis of Energy and Protein Consumption in Western, Central, and Eastern Regions of Indonesia in 2022
Abstrak: Indonesia terbagi menjadi wilayah barat, tengah, dan timur. Setiap wilayah memiliki karakteristik lingkungan, alam, dan karakteristik penduduk yang berbeda. Perbedaan tersebut mempengaruhi konsumsi pangan yang menentukan konsumsi energi dan protein. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan konsumsi energi dan protein di ketiga wilayah. Penelitian menggunakan desain ekologis dan dilakukan pada April-Mei 2024. Data bersumber dari Survei Sosial Ekonomi Nasional. Subjek penelitian adalah 34 provinsi Indonesia. Pengolahan data menggunakan Microsoft excel 2021 untuk mengetahui rata-rata konsumsi dan ragam populasi. Hasil penelitian menunjukkan sumbangan energi terbesar di wilayah ketiga wilayah berasal dari padi-padian, makanan dan minuman jadi, serta minyak dan kelapa. Khusus di wilayah timur umbi-umbian juga berkontribusi besar. Konsumsi protein terbesar di ketiga wilayah berasal dari padi-padian selanjutnya di wilayah barat berasal dari kelompok makanan dan minuman jadi sedangkan di kedua wilayah lainnya dari kelompok ikan/udang/cumi/kerang. Kecukupan energi di wilayah barat dan tengah adalah sebesar 99,1 % dan 97,8 % sedangkan di wilayah timur hanya sebesar 88,8 % dan tergolong defisit ringan. Kecukupan protein di wilayah barat sebesar 110%, di wilayah tengah sebesar 109,6 %, dan di wilayah timur sebesar 91,2 %. Kecukupan protein ketiganya tergolong normal., Indonesia divides into western, central, and eastern regions. Each has different environmental, natural and population characteristics. These differences affect food consumption, which determines energy and protein consumption. Research aims to determine the differences in energy and protein consumption in the three regions. Research using ecological design and conducted in April-May 2024. Data sourced from the National Socio-Economic Survey. The subjects were 34 provinces of Indonesia. Data were processed using Microsoft Excel 2021 to determine the average consumption and population variation. Research shows that the largest energy contributions in three regions come from grains, food and processed beverages, and oil and coconut. Especially in the eastern region tubers also contributed greatly. The largest protein consumption in all three regions came from grains. The next largest protein in the western region came from the food and processed beverages group while in the other two regions from the fish/shrimp/squid/chicken group. Energy adequacy in the western and central regions was 99.1 % and 97.8 % while in the eastern region it was only 88.8% and classified as a mild deficit. Protein adequacy in western region was 110%, in central region was 109.6 %, and in eastern region was 91.2%. The protein adequacy considered normal in all regions.
Keyword: Food consumption, protein, Energi, wilayah
|
Judul: Histerektomi Pada Anjing
Abstrak: Anjing merupakan hewan kesayangan yang banyak dipelihara hampir di setiap rumah, baik sebagai kegemaran maupun untuk keamanan pemiliknya. Histerektomi merupakan suatu tindakan bedah dan pembuangan uterus dengan tujuan untuk menanggulangi hal-hal yang patologik seperti pyometra, distokia yang berkepanjangan dan anaknya diduga masih hidup, adanya tumor uterus serta untuk tindakan fisiologik yaitu sterilisasi untuk mengatur keturunan (Arthur,197S).
Keyword:
|
Judul: Peran Pelabuhan Perikanan terhadap Tingkat Kesejahteraan Nelayan Rawai Tuna di PPN Palabuhanratu, Sukabumi
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar peranan pelabuhan perikanan terhadap tingkat kesejahteraan nelayan dan mengukur tingkat kesejahteraan nelayan rawai tuna. Aspek yang digunakan dalam penelitian ini berupa aspek ekonomi dan aspek teknis, dimana aspek ekonomi digunakan untuk menganalisis pendapatan nelayan buruh rawai tuna dan tingkat kesejahteraan nelayan. Aspek teknis digunakan untuk mengetahui besarnya peran pelabuhan perikanan terhadap nelayan rawai tuna di PPN Palabuhanratu. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, dimana nelayan yang digunakan adalah nelayan buruh rawai tuna yang mendaratkan hasil tangkapannya di PPN Palabuhanratu. Data yang digunakan bersumber dari data primer yang diperoleh dari kuisioner dan wawancara, serta data sekunder berasal dari instansi-instansi terkait. Berdasarkan harga sembilan bahan pokok, pendapatan per kapita per tahun nelayan rawai tuna masuk ke dalam kriteria tidak miskin dengan presentasi 454,07%. Pengeluaran per kapita per tahun nelayan rawai tuna memiliki kriteria tidak miskin sebanyak 93% dan sisanya tergolong miskin. Tingkat kesejahteraan nelayan rawai tuna berdasarkan sebelas indikator tergolong sedang sebanyak 75%. Peran pelabuhan perikanan dapat dilihat dengan menggunakan metode Multi Criteria Analysis (MCA) dengan menggabungkan nilai indikator yang didapat dan diurutkan sesuai perannya. Berdasarkan hasil wawancara dengan nelayan buruh, kelayakan fasilitas menduduki urutan pertama dan urutan terakhir adalah retribusi pelelangan. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak pengelola TPI, kelayakan fasilitas menduduki peringkat pertama dan urutan terakhir adalah peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan nelayan Selain itu, adanya industri perikanan turut berperan terhadap peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan nelayan. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas kapal rawai tuna mulai dari penyediaan perbekalan sampai dengan pengeksporan ikan tuna hasil tangkapan. Fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh PPN Palabuhanratu kepada kapal rawai tuna seperti dermaga, tambat labuh, isi perbekalan, listrik, mobil box dan mengurus surat-surat kapal.
Keyword: PPN Palabuhanratu, peran pelabuhan perikanan, tingkat kesejahteraan nelayan
|
Judul: Kajian Operasional dan Tingkat Pelayanan PPN Palabuhanratu, Sukabumi Jawa Barat
Abstrak: Tingkat operasional di PPN Palabuhanratu, berupa penyedia perbek.alan ( es, air bersih, BBM), operasional pendaratan dan pengolahan sudah baik. Operasional pembongkaran serta operasional distribusi dan pemasaran masih belum baik. Pengukuran kepuasan nelayan terhadap pelayanan yang diberikan oleh pelabuhan diperoleh dengan melakukan wawancara secara acak kepada 110 responden nelayan dari 15 % jumlah nelayan yang menggunakan alat tangkap yang berbe da yaitu 17 orang nelayan payang, 17 orang nelayan bagan, 31 orang nelayan pancing, 23 orang nelayan gillnet, 8 orang nelayan rampus, 6 orang nelayan tuna long line dan 8 orang nelayan rawai. Tingkat pelayanan perbekalan melaut dari BBM sangat baik. Pelayanan air bersih kurang baik dan pelayanan es tidak baik. Tingkat pelayanan pendaratan dan pembongkaran yang berasal dari dermaga, pengangkutan dan TPI sudah baik. Tingkat pelayanan perbaikan yang berasal dari slipway dan docking kurang baik. Pelayanan bengkel, perbaikan alat tangkap dan persediaan suku cadang tidak baik. Tingkat pelayanan distribusi dan pemasaran yang berasal dari tempat parkir dan ternpat penyimpanan ikan tidak baik sedangkan pelayanan pasar ikan baik.
Keyword: Pelayanan Pelabuhan, Perbaikan alat tangkap
|
Judul: Best Difference Equation Aproximation to Duffing 's Equation
Abstrak: Persamaan Duffing merupakan persamaan yang sering muncul sebagai model masalah sistem ayun mekanis atau pada masalah rangkaian listrik. Umumnya penyelesaian persamaan ini secara numerik memberikan hampiran dengan gala! yang tinggi, seperti dengan metode Runge-Kutta. Tulisan ini mengkonstruksi suatu persamaan beda untuk menghampiri persamaan Duffing tersebut. Penyelesaian dari persamaan beda ini melibatkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi. Berdasarkan penyelesaian ini diperoleh basil bahwa penyelesaian hampirannya persis sama dengan penyelesaian analitiknya. Penyelesaian analitik yang diperolehjuga melibalkan fungsi-fungsi eliptik Jacobi.
Keyword:
|
Judul: Proses Produksi dan Pengendalian Kualitas Kertas PPC 80 g/m di PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills, Karawang - Jawa Barat
Abstrak: Perkembagan industri kertas Indonesia akan terus meningkat, persaingan antar produsen kertas akan semakin ketat sehingga perusahaan akan saling berusaha meningkatkan kualitas kertas yang dihasilkan agar tetap diterima di pasaran luas. Selain dari itu ketersediaan bahan baku yang lancar dan memenuhi kualitas yang baik merupakan syarat untuk kelangsungan proses produksi. Dapat dipastikan suatu saat kelangkaan bahan baku akan dialami oleh setiap produsen kertas, oleh karena itu setiap perusahaan akan di tuntut untuk dapat mengoptimalkan penggunaan bahan baku secara baik dan efisien serta memastikan proses produksi tetap terkendali sehingga dapat diterima secara has. Salah satu cara untuk mencegah pengunaan bahan baku secara tidak efisien yaitu dengan mengadakan pengendalian produk yang dihasilkan dan mengontrol proses produksi melalui peta pengawasan.
Keyword:
|
Judul: Paper Production Cost Analysis Brief Card and Woodfree (Case Study at PT. Pindo Deli Pulp and Paper Karawang, West Java), Analisis Biaya Produksi Kertas Brief Card dan Woodfree: Studi Kasus di PT. Pindo Deli Pulp and Paper Karawang, Jawa Barat
Abstrak: Kebutuhan dan tingkat konsumsi masyarakat akan penggunaan kertas setiap tahunnya semakin meningkat. Pertumbuhan industri pulp dan kertas dunia pada tahun 2011 mencapai 2,1%, sementara industri pulp dan kertas nasional mencapai 4,1%. Kebutuhan pulp dan kertas dunia pada tahun 2011 mencapai 340 juta ton dan diperkirakan akan naik menjadi 490 juta ton, sedangkan kebutuhan pulp dan kertas dalam negeri adalah 7,8 juta ton (Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) dalam Medan Bisnis, 19 Juli 2012). Ketersediaan bahan baku kayu merupakan faktor utama dalam perkembangan industri pulp dan kertas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya produksi, menentukan efisiensi produksi dengan pendekatan Break Even Point (BEP), menghitung nilai Return on Infestment (ROI) dan menghitung harga pokok dua jenis kertas di PT. Pindo Deli Pulp and Paper pada Paper Machine 12 yaitu kertas Brief Card dan Woodfree.
Keyword:
|
Judul: Differential Leukocytes in Mice (Mus muscullus) after Amyloid Beta Aβ40 and Aβ42 Immunization as a Marker of Alzheimer’s Disease.
Abstrak: Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang bersifat irreversibel dan progresif yang terkait dengan perubahan sel-sel saraf, sehingga menyebabkan kematian sel otak dan terjadinya demensia. Pengamatan terhadap diferensial leukosit dapat membantu dalam mendiagnosa penyakit ini dengan tepat. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran diferensial leukosit pada mencit terhadap respon imunisasi amyloid beta Aβ40 dan Aβ42. Penelitian ini menggunakan 22 ekor mencit (Mus muscullus) Balb/c jantan dan betina dengan berat badan 20-35 gr. Mencit dibagi menjadi tiga kelompok yaitu, kelompok mencit kontrol, kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid Aβ40 dan kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid beta Aβ42. Sampel darah dimabil melalui vena coccygea sebanyak 0,5 ml setiap mencit. Sampel darah diambil pada hari ke-0, 14 dan 24 setelah diimunisasi. Hasil menunjukkan kelompok mencit yang diimunisasi amyloid beta 40 (Aβ40) dan amyloid beta 42 (Aβ42) menyebabkan peningkatan jumlah limfosit dan neutrofil yang signifikan, sedangkan kelompok mencit kontrol tidak menunjukkan perubahan leukosit yang signifikan. Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pemberian imunisasi antigen amyloid beta Aβ40 dan Aβ42 pada mencit tidak memengaruhi jumlah basofil, eosinofil, neutrofil batang serta monosit., Alzheimer's is an irreversible and progressive neurodegenerative disease associated with changes in nerve cells, leading to brain cell death and dementia. Observation of differential leukocytes can help in diagnosing the disease precisely. This study aims to find out the differential picture of leukocytes in mice against amyloid beta Aβ40 and Aβ42 immunization responses. This study used 22 mice (Mus muscullus) Balb / c male and female with a weight of 20-35 grams. Mice were divided into three groups, namely, the control mice group, the Aβ40 amyloid antigen vaccination mice group and the Aβ42 amyloid beta antigen vaccination mice group. Blood samples are taken through the coccygea vein as much as 0.5 ml per mice. Blood samples are taken on days 0, 14 and 24 after immunization. Results showed the mice group immunized amyloid beta 40 (Aβ40) and amyloid beta 42 (Aβ42) caused a significant increase in lymphocyte and neutrophil counts, while the control mice group showed no significant leukocyte changes. Based on the observations, it can be concluded that immunization of amyloid beta Aβ40 and Aβ42 antigens on mice does not affect the number of basophils, eosinophils, bar neutrophils and monocytes.
Keyword: Alzheimer, Diferensial leukosit, Amyloid beta, Mencit, Alzheimer's, differential leukocytes, amyloid beta, mice
|
Judul: Analisis komparatif peran-peran komunikasi peternak dalam jaringan komunikasi penyuluhan sapi potong : kasus kelompok peternak di Sukabumi dan Gunungkidul
Abstrak: Karakteristik peternak membedakan pola komunikasi yang terjadi antara kelompok peternak yang relatif maju dan kurang maju. Hal tersebut mendukung terbentuknya jaringan komunikasi yang terjadi dalam kelompok dan intensitas mereka dalam berkumpul untuk membahas penyuluhan sapi potong. Melalui jaringan komunikasi diharapkan masing-masing kelompok peternak akan lebih meningkatkan informasi yang dapat diperoleh sebagai sumber pengetahuan, untuk meningkatkan usaha peternakan. Kelompok kurang maju diwakili oleh kelompok peternak "Cisitu" Sukabumi sebagai kelompok peternak baru dalam usaha peternakan sapi potong. Meskipun belum banyak memberikan dukungan dalam sektor sosial dan ekonomi peternak, namun diharapkan hal tersebut mampu meningkatkan kesejahteraan petani/peternak. Sedangkan kelompok peternak "Sedyo Rukun" Gunungkidul merupakan profil kelompok maju. Kemampuan dan pengalaman berusaha ternak sapi potong mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani peternak dan keluarganya. Peranan kelompok telah mampu memberikan informasi pengetahuan sapi potong sehingga anggota mempunyai pengetahuan yang memadai mengenai tatalaksana usaha ternak sapi potong secara lebih baik.
Keyword: komunikasi, penyuluhan, peternak
|
Judul: Analisis Jaringan Komunikasi Kelompok Peternak Sapi Perah dalam Produksi Ternak dan Pengelolaan Biogas
Abstrak: Analisis jaringan komunikasi merupakan analisis suatu pola interaksi antar individu dalam suatu kelompok atau sistem sosial yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi struktur jaringan komunikasi dalam suatu sistem. Tujuan dari penelitian ini ialah mengidentifikasi jaringan komunikasi dan menganalisis hubungan karakteristik individu dengan jaringan komunikasi produksi ternak dan pengelolaan biogas, serta menganalisis hubungan jaringan komunikasi dengan kapasitas peternak. Penelitian ini merupakan descriptive research dan sensus sebagai metode pemilihan respondennya dengan jumlah 57 responden. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Pendekatan kuantitatif menggunakan kuesioner dengan metode free recall pada jaringan komunikasi dan wawancara mendalam dalam memperoleh data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang nyata antara karakteristik individu dengan jaringan komunikasi produksi ternak dan pengelolan biogas, tidak terdapat hubungan yang nyata antara jaringan komunikasi dan kapasitas peternak dalam produksi ternak dan terdapat hubungan antara jaringan komunikasi dengan kapasitas peternak pada pengelolaan biogas.
Keyword: biogas, jaringan komunikasi, kapasitas peternak
|
Judul: Isolasi senyawa sinamaldehida dari minyak kulit kayu manis sedagai antioksidan
Abstrak: Cinnamaldehyde is a major essential oil component of cinnamon bark. Cinnamon oil was isolated by using water distillation method that yielded 0.93% (w/w) or 0.95% (v/w). Gas chromatography mass spectrometry (GCMS) of cinnamon oil showed that the main component of the oil is a trans-cinnamaldehyde 32.8% and 3-phenyl-2-propenal 22.9%. The oil was further isolated for cinnamaldehyde by using preparative thin layer chromatography method at Rf of 0.62. GCMS analysis showed that cinnamaldehyde content was 89.1%. Furthermore, the cinnamaldehyde was tested for its antioxidant activity. The isolated product has antioxidant activity with IC50 of 5.06 mg/L as compared with positive control using butylated hydroxytoluene, which has the activity of 10.4 mg/L.
Keyword:
|
Judul: Daya Terima Daging Kerbau di Masyarakat Provinsi DKI Jakarta.
Abstrak: Ternak kerbau memiliki potensi dijadikan alternatif pemenuh kebutuhan protein hewani masyarakat. Namun, kebiasaan masyarakat masih menjadikan ternak kerbau sebagai ternak kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya terima daging kerbau di kalangan masyarakat provinsi DKI Jakarta. Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu wawancara mengenai penilaian masyarakat terhadap daging kerbau dan pengujian organoleptik secara hedonik dan mutu hedonik pada 4 jenis daging yang dijadikan sampel, dengan responden berjumlah 100 orang. Jenis daging yang digunakan yaitu daging sapi dan kerbau umur muda, serta daging sapi dan kerbau umur tua. Pengujian organoleptik pada keempat daging sampel disajikan dalam bentuk segar dan matang. Pengujian organoleptik dilakukan dengan tujuan untuk membuktikan hasil yang diperoleh dari wawancara sebelumnya. Pengolahan data yang dilakukan yaitu menggunakan deskriptif dan Kruskal-Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat mengatakan lebih menyukai daging sapi dibanding daging kerbau dengan jumlah persentasi yang sangat tinggi, yaitu lebih dari 90%. Hasil yang ditunjukkan dari pengujian organoleptik bahwa daya terima daging kerbau dan daging sapi relatif sama.
Keyword: daging kerbau, daya terima, uji hedonik, persepsi
|
Judul: Sifat fisik dan palatabilitas bakso daging sapi dan daging kerbau pada lama postmortem yang berbeda
Abstrak: Kerbau merupakan salah satu ternak alternatif penghasil daging, yang dagingnya belum banyak dimanfaatkan oleh manusia. Beberapa proses pengolahan daging kerbau telah dikembangkan untuk meningkatkan penerimaan masyarakat tentang daging kerbau. Salah satu bentuk olahan daging yang dapat dikembangkan dan mudah diterima oleh masyarakat secara luas adalah bakso. Pembuatan bakso pada umumnya menggunakan daging pre-rigor agar dihasilkan bakso yang kenyal dan kompak. Bahan baku bakso umumnya berasal dari daging sapi, akan tetapi dapat pula dibuat dari daging yang lain, misalnya daging kerbau. Pada proses pembuatan bakso ditambahkan bahan pengisi (campuran). Bahan pengisi (campuran) yang umum digunakan dalam pembuatan bakso adalah tepung tapioka. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ternak Ruminansia Besar dan Laboratorium Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Pebruari sampai dengan Maret 2002. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini sebagai bahan utama adalah daging sapi dan daging kerbau dengan tiga, enam dan sembilan jam postmortem. Bahan tambahan yang digunakan yaitu tepung tapioka, STPP, garam, es dan bumbu- bumbu (lada dan bawang putih). Peubah yang diamati adalah pH, daya mengikat air, susut masak dan kekenyalan. Uji organoleptik terhadap tekstur, aroma, kekenyalan, warna, rasa dan kesan dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat palatabilitas bakso. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 2 x 3 (dua macam spesies dan tiga macam postmortem), masing- masing perlakuan menggunakan empat kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisa dengan sidik ragam (ANOVA), jika terdapat perbedaan yang nyata dari perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji Polinomial Ortogonal. Data organoleptik dianalisa dengan model non parametrik Kruskal Wallis, jika hasilnya berbeda nyata maka diuji lanjut dengan uji Gibbons. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara jenis daging dan postmortem berbeda sangat nyata (P<0.01) terhadap daya mengikat air pada bakso, sedangkan terhadap pH, susut masak dan kekenyalan, interaksi antara jenis daging dan postmortem menunjukkan nilai tidak berbeda nyata (P>0.05). Hasil analisis non parametrik Kruskal Wallis terhadap palatabilitas bakso sangat berbeda nyata (P<0.01) terhadap tekstur, kekenyalan, warna, rasa dan kesan. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa bakso yang terbuat dari daging sapi tiga jam postmortem lebih disukai oleh panelis.
Keyword:
|
Judul: Pembuatan dan Karakterisasi Film Litium Tantalat (LiTaO3) terhadap Variasi Suhu dan Waktu Annealing
Abstrak: Pada penelitian ini telah berhasil ditumbuhkan film LiTaO3 murni dengan ketebalan film berkisar antara 1,07-3,80 m di permukaan substrat Si (100) tipe-p. Penumbuhan film LiTaO3 dibuat dengan menggunakan metode chemical solution deposition (CSD) dengan teknik spin coating pada suhu annealing 800 oC, 850 oC, 900 oC selama 1 jam, 8 jam, 15 jam dan 22 jam. Karakterisasi arus-tegangan dan sifat optik dilakukan terhadap variasi suhu dan waktu annealing. Hasil karakterisasi arus-tegangan menunjukkan bahwa film LiTaO3 dapat dijadikan sebagai fotodioda dan sensor warna dilihat dari perbedaan nilai arus pada kondisi gelap-terang serta menggunakan filter merah, kuning dan hijau. Energi bandgap dari pengukuran karakterisasi optik berkisar antara 2,62-3,43 eV. Berdasarkan hasil karakterisasi arus-tegangan dan optik, film LiTaO3 setelah proses annealing pada suhu 800 oC selama 8 jam merupakan yang terbaik karena perbedaan arus terang-gelap paling besar yang disebabkan energi bandgap yang besar. Struktur kristal LiTaO3 setelah proses annealing pada suhu 800 oC selama 1 jam, 8 jam, 15 jam dan 22 jam adalah rhombohedral. Terbentuk pula puncak LiTaSiO5 yang memiliki struktur kristal monoclinic.
Keyword:
|
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh
Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10.
Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
|
Judul: Pelabelan Super Graceful Pada Graf Complete Bipartite, Graf Path, Dan Graf Regular Caterpillar
Abstrak: Pelabelan super graceful pada suatu graf merupakan pelabelan graf yang melabelkan simpul dan sisi, sehingga besar/nilai label pada sisi yang diperoleh merupakan selisih dari label simpul-simpul yang adjacent. Dalam karya ilmiah ini akan dibahas pelabelan super graceful pada graf Complete Bipartite, graf Path, dan graf Regular Caterpillar.
Keyword: pelabelan super graceful, graf complete bipartite, graf path, graf regular caterpillar
|
Judul: Egg drop syndrome 1976 ( EDS '76 )
Abstrak: Dalam Rancangan Pelita Ketiga (1979/80 - 1983/84) dijelaskan bahwa tujuan pembangunan antara lain adalah me ningkatkan mutu gizi pola komsumsi masyarakat melalui pe- ningkatan penyediaan karbohidrat, protein dan vitamin. Selain daging dan susu, telur adalah sumber protein hewani yang sangat penting. Oleh sebab itu dalam rangka peningkatan penyediaan protein pemerintah terus berusaha meningkatakan produksi telur dengan menggalakan peternak- an rakyat dan peternakan komersil yang telah maju. Peter- nakan yang telah maju dapat berfungsi sebagai pusat latih an dan pengembangan usaha peternakan rakyat disekitarnya. Mereka dapat sebagai sumber bibit dan tehnologi bagi pe ternakan rakyat. Menurut data dari Bulletin Statistik dan Ekonomi. Ter nak (1981) produksi telur dari Repelita I sampai Repelita III terus meningkat. Dalam Repelita I terdapat kenaikan produksi telur +4,2% per tahun. Dalam Repelita II produk- si telur meningkat +13,8% per tahun dan dalam 2 tahun Re- pelita III (1979-1980) terdapat kenaikan rata-rata produk si telur +6,93% per tahun. ...
Keyword:
|
Judul: Analisis Strategi Pemasaran pada PT. Mitra Yomart Sejati
Abstrak: Yomart merupakan bagian dari sebuah kelompok usaha ritel yang berpusat di Bandung dan telah berpengalaman mengelola usaha ritel sejak tahun 1982. Dengan perkembangan yang cukup baik, Yomart juga pernah dibimbing oleh lembaga Action International, yang berbasis di Nevada Amerika Serikat dan, lembaga konsultasi internasional untuk pengembangan franchise. Sampai dengan tahun 2009, Yomart sudah memiliki lebih dari 200 toko yang tersebar di wilayah Jawa Barat, Jakarta, Tangerang, Surabaya, Bali dan wilayah lainnya. Peneitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal minimarket PT. Mitra Yomart Sejati, (2) Memformulasikan alternatif strategi minimarket PT. Mitra Yomart Sejati, (3) Melakukan pemilian alternatif strategi dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung dan wawancara dengan para manajer pemasaran, karyawan, dan kepala toko salah satu minimarket Yomart. Sedangkan untuk data sekunder, diperoleh melalui buku-buku pustaka, karya ilmiah serta referensi lain yang relevan dengan penelitian ini. Alat analisis yang digunakan adalah Expert Choice 11.5 dan Microsoft Exel 2007.
Keyword:
|
Judul: Analisis promosi pasar swalayan : studi kasus PT. Hero Mini Supermarket
Abstrak: Persaingan dalam dunia usaha terjadi antar industri dan antar perusahaan, termasuk juga industri perdagangan barang eceran. Salah satu jenis pedagang barang eceran modern yang sangat berkaitan erat dengan sektor pertanian adalah pasar swalayan. Aspek yang akan diteliti dalam persaingan antar pasar swalayan adalah promosi tanpa me- ninggalkan aspek-aspek yang lain. Masalah yang terjadi dan perlu diteliti adalah biaya promosi tinggi tetapi dana yang tersedia terbatas sehingga harus ada pemilihan cara dan media promosi yang digunakan. Penelitian dilakukan di PT. Hero Mini Supermarket Jakarta dan Bogor pada pertengahan bulan Januari sampai dengan April 1991. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pengamatan langsung dan penyebaran kuesioner kepada responden yang dipilih secara sengaja. Perkembangan Hero saat ini bermula dari sebuah toko makanan dan minuman (CV. Hero) di Gang Ribal (kini bernama Jl. Pintu Besar Selatan) Jakarta yang berdiri tahun 1954. Usaha tersebut berkembang pesat sehingga tahun 1971 bentuk dan jenis usahanya dirubah menjadi PT. Hero Mini Supermar- ket dan sejak 1989 melakukan 'go public. Kegiatan pokok dihasilkan pada tingkat kepercayaan 90 persen. Promosi yang dilakukan selama ini baik dan menguntungkan bagi perusahaan. Sebagian besar konsumen mempunyai frekuensi belanja yang tidak menentu. Dari segi waktu berbelanja, sebagian konsumen menyatakan bahwa mereka tidak mempunyai waktu berbelanja yang khusus. Mengenai motivasi berbelanja di Hero, sebagian besar konsumen menganggap lokasi Hero yang strategis menyebabkan mereka berbelanja di Hero..dst
Keyword:
|
Judul: Studi histopatologi organ limpa hamster (Mesocricetus auratus) yang Diinfeksi Coxiella burnetii
Abstrak: Query fever is a zoonosis caused by Coxiella burnetii (C. burnetii). The aim of this research was to determine the histopathological changes of spleen of hamster (Mesoscricetus auratus) which were infected by C. burnetii using Haematoxylin-Eosin (HE) and Immunohistochemistry (IHC) methods. This research used 6 hamsters which were devided into two passage. The histopathological examination picture with HE staining of first passage in hamsters showed relatively similar results with those the second passage such as red pulp hemorrhage and infiltration of inflammatory cells. Histopathological observation of spleen from first passage hamster by using IHC staining showed the positivity was unclear compared to the second passage hamster.
Keyword: Coxiella burnetii, Immunohistochemistry, Query Fever
|
Judul: Temperature and Airflow Distribution Analysis in a Mini Plant Factory for TSS Shallots Germination Using Computational Fluid Dynamics (CFD)
Abstrak: Bawang merah merupakan salah satu komoditas bernilai tinggi di Indonesia. Penggunaan TSS (benih botani) bawang merah memiliki potensi untuk menjadi subtitusi penggunaan benih umbi. Namun, pembibitan TSS pada lahan konvensional memiliki kendala seperti daya tumbuh dan kualitas bibit yang dipengaruhi oleh iklim lingkungan. Penggunaan mini plant factory (MPF) dengan lingkungan terkendali dapat mengatasi kendala tersebut. Desain MPF yang tepat diperlukan untuk pengendalian lingkungan mikro seperti suhu, aliran udara, dan kelembapan relatif (RH). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis beban termal dan pendinginan, sebaran suhu serta aliran udara di dalam perancangan MPF menggunakan Computational Fluid Dynamics (CFD). Tahapan penelitian terdiri dari pembuatan geometri MPF, pengukuran beban termal dan analisis beban pendinginan, analisis dan simulasi CFD, uji kinerja sebaran suhu dan udara, verifikasi dan validasi model serta rekomendasi perancangan MPF. Hasil analisis menunjukkan beban pendinginan MPF adalah 0,21 kW. Daya aktual pendinginan air conditioner berdasarkan pengukuran adalah 7,66 kWh. Nilai koefisien kinerja pendinginan (COP) adalah 0,7 W/W. Penggunaan lampu LED Growth memberikan kontribusi 81,96% pada beban pendinginan, selanjutnya berupa insulasi/dinding 13,1%, respirasi tanaman 1,4%, dan faktor kebocoran/buka-tutup berkontribusi sampai 3,54%. Kinerja MPF pada uji tanpa tanaman menunjukkan sebaran suhu di rentang 17-21°C, RH 56,4-99%, dan kecepatan udara 1,35-1,4 m/detik. Hasil analisis CFD dengan ukuran mesh 6 menunjukkan nilai MAPE suhu udara sebesar 0,95%, RH 4,23%, dan kecepatan udara 2,57% yang menunjukkan simulasi berhasil dilakukan dengan akurat. Interpretasi CFD menunjukkan diperlukan tambahan circulation fan pada bagian dasar untuk menyeragamkan sebaran suhu dan aliran udara pada desain MPF yang lebih optimal., Shallots is one of the high-value commodities in Indonesia. However, using shallot bulbs as seed has its own issues, such as susceptibility to diseases and excessive seed requirements. The use of TSS (True Seed Shallot) as an alternative seed can address these problems. Nevertheless, conventional TSS germination faces challenges, including decreased shallot quality when harvested during the rainy season, plant quality affected by root temperature, as well as growth capability and seed resilience in climates and environmental temperatures. The implementation of mini plant factory (MPF) for TSS germination can mitigate these issues. This research aims to analyze cooling loads within the MPF to control the microenvironment for red onion TSS germination and to analyze and simulate temperature distribution, airflow, and relative humidity (RH) within the MPF using Computational Fluid Dynamics (CFD). The research stages are MPF preparation, MPF cooling power calculations, MPF geometry creation using computer-aided drawing (CAD), CFD simulation, verification, and validation through mesh independency study. The results indicate that the required cooling load for the MPF is 0.21 kW. The actual cooling load is 7.66 kWh. The coefficient of performance (COP) is 0,7 W/W. The LED Growth lights usage contributes 81.96% to the cooling load, followed by MPF insulation at 13.1%, plant respiration at 1.4%, and the MPF leakage/open-close factor (other disturbances) at 3.54%. The performance of the MPF in a test without plants shows an average temperature distribution of 17-21°C, RH of 56.4-99%, and airspeed of 1.35-1.4 m/s. The CFD analysis results with a mesh level of 6 indicate the MAPE value is 0.95% for air temperature, 4.23% for RH, and 2.57%
Keyword: Bawang Merah, Computational Fluid Dynamics (CFD), Mini Plant Factory (MPF), True Shallot Seed (TSS)
|
Judul: Technoeconomy Analysis of Shallot Seedling Production from TSS (True Shallot Seed) with LCAC (Low Cost Aeroponic Chamber) Technology
Abstrak: Budidaya bawang merah umumnya menggunakan umbi bawang merah dibandingkan dengan benih bawang merah. Padahal penggunaan benih bawang merah sebagai bibit tanaman bawang merah memiliki kelebihan lebih dari umbi. Namun kelemahan True Shallot Seed (TSS) adalah penambahan waktu budidaya yaitu 40 hari untuk proses semai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kelayakan usaha pembenihan TSS dan keunggulan TSS dibandingkan dengan umbi bawang merah. Penelitian ini menggunakan rancangan skenario skala produksi 200, 500, 1000 baki, dan 1 juta benih dengan jadwal produksi 3 siklus per tahun dan 6 siklus per tahun. Analisis kelayakan menunjukkan bahwa investasi pembenihan bawang merah dengan TSS layak dilakukan. Perhitungan analisis finansial pada setiap skala dan jadwal produksi menghasilkan NPV (Net Present Value) berkisar Rp4.750.650 sampai Rp822.448.953, IRR (Internal Rate Return) 9,87% sampai 65,4% di atas tingkat diskonto yang digunakan sebesar 6%, Net B/C (Benefit per Cost) Ratio 1,12 sampai 2,24 dan investasi awal akan kembali kepada investor dalam kisaran 1,28 sampai 5,23 tahun setelah produksi dimulai., Shallot cultivation generally uses shallot bulbs compared to shallot seeds. The use of shallot seeds as shallot plant seeds has more advantages than bulbs. Whereas the weakness of TSS (True Shallot Seed) is the addition of cultivation time, which is 40 days for the seedling process. The purpose of this study was to analyze the feasibility of TSS seedling and the advantages of TSS compared to shallot bulbs. This study used scenario design of production scales of 200, 500, 1000 trays, and 1 million seeds with production schedules of 3 cycles per year and 6 cycles per year. The feasibility analysis showed that the investment in shallot seedling with TSS was feasible. Financial analysis calculations at each scale and production schedule resulted NPV (Net Present Value) ranging from 4.750.650 IDR to 822.448.953 IDR rupiah, IRR (Internal Rate Return) 9,87% to 65,4% above the discount rate used of 6%, the Net B/C (Benefit per Cost) Ratio was 1,12 to 2,24 and the initial investment will return to investors in the range of 1,28 to 5,23 years after production begins.
Keyword: bawang merah, low cost aeroponic chamber, teknoekonomi, true shallot seed, shallot, technoeconomy
|
Judul: Balantidiosis disentri dalam zoonosis
Abstrak: Balantiosis merupakan suatu penyakit pada manusia dan ababi yang disebabkan oleh Balantidium coli. Penyakit ini pertama kali diamati oleh Kalmsten pada tahun 1857 pada pasien yang mendrita diare, sedang balantidiosis pada babi pertama kali dilaporkan oleh Leukart pada tahun 1862. Parasit ini merupakan protozoa terbesar yang berada pada usus manusia dan babi dan salah satu Giliata yang patogen.
Keyword:
|
Judul: Faktor-faktor yang Memengaruhi Awareness pada Produk Kosmetik Halal di Wilayah Bogor.
Abstrak: semakin meningkat, termasuk kosmetik halal. Kota dan Kabupaten Bogor merupakan daerah yang sangat sangat memperhatikan aspek halal. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi awareness pada produk kosmetik halal di Kota, Kabupaten, dan Wilayah Bogor secara keseluruhan. Teknik pengambilan contoh dalam penelitian ini menggunakan tekinik purposive sampling dengan 100 responden di Kota Bogor dan 100 responden di Kabupaten Bogor yang berusia 18 tahun keatas. Metode pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis Structural Equation Modeling-Partial Least Square (SEM-PLS). Hasil penelitian menyatakan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi awareness pada produk kosmetik halal di Kota, Kabupaten maupun Wilayah Bogor secara keseluruhan adalah halal certification, religious belief, dan halal exposure.
Keyword: awareness, halal certification, halal exposure, kosmetik halal, religious belief
|
Judul: Analisis Alokasi Anggaran Kosmetik Halal Bagi Perempuan Bekerja di Kota Bogor
Abstrak: Kosmetik saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi mayoritas perempuan di Indonesia. Seorang perempuan harus dapat menyiapkan anggaran untuk membeli kosmetik halal dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi alokasi anggaran untuk kosmetik halal bagi perempuan bekerja yang ada di Kota Bogor. Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor dengan mengambil sampel sebanyak 50 perempuan bekerja di Kota Bogor yang menggunakan kosmetik halal yang dianalisis menggunakan regresi linear berganda. Hasil analisis data menunjukkan bahwa faktor yang signifikan memengaruhi alokasi anggaran kosmetik halal perempuan bekerja di Kota Bogor adalah usia, suku bangsa, status pernikahan, rumah yang ditempati, ketersediaan kosmetik halal, dan harga., Cosmetics are now a necessity for the majority of women in Indonesia. A woman must be able to prepare a budget to buy halal cosmetics to fulfil these needs. The aim of this study was to analyze the factors that affect budget allocation for halal cosmetics for working women in Bogor City. This research was conducted in the city of Bogor by taking a sample of 50 working women in Bogor City who used halal cosmetics which were analyzed using multiple linear regression. The results of data analysis showed that a significant factor affecting the budget allocation halal cosmetics working women in Bogor are age, ethnicity, marital status, occupied homes, the availability of halal cosmetics, and price.
Keyword: halal, cosmetics, allocation, budget, multiple linear regression
|
Judul: Granular venereal disease ( GVD ) lepuh kecil pada vagina sapi teori terbentuknya dan cara pengobatannya
Abstrak: Isseponi pada tahun 1887 (dalam Williams, W.L. 1950) pertama sekali menemukan penyakit ini dengan mengamati ada nya lepuh-lepuh atau nodul dan peradangan pada mukosa vulva dan menduga merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus pada sapi. Sedang beberapa ahli menyatakan bahwa GVD bukan merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus, hanya kemungkinan adanya infeksi sekunder yang menyebabkan terjadinya sterilitas dan abortus. Sampai sekarang agen penyebab penyakit ini masih belum diketahui dengan pasti, ada yang menyatakan disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa ataupun micoplasma. - Masa inkubasi penyakit 2 sampai 3 minggu dan dapat berjalan kronis dan ringan tanpa menimbulkan gangguan dan dapat juga berlangsung akut dan parah. Sering penyakit ini dapat sembuh sendiri tanpa diketahui pemunculannya lebih dahulu sehingga pemilik ternak tidak mengetahui hewannya pernah terserang penyakit Venereal Granular ini. Penularan paling sering terjadi melalui perkawinan alam dimana sapi-sapi jantan dapat berperan sebagai penye bar penyakit ke sapi-sapi betina lain. ...
Keyword:
|
Judul: Pengaruh pencekokan simplisia buah mengkudu (Morinda citrifolia) terhadap bobot badan dan derajat kecaxingan pada domba yang diinfeksi haemonchus contortus
Abstrak: Prevalensi haemonchosis oleh Haemonchus contortus di Indonesia cukup tinggi yaitu sekitar 80%. Oleh karena itu perlu diusahakan penemuan anthelmintik baru yang berbasis pemanfaatan obat tradisional yang lebih ekonomis, mengingat kelesuan perekonomian lima tahun terakhir dan semakin mahalnya obat sintetis yang beredar dipasaran. Salah satu tanaman obat yang diyakini mempunyai khasiat sebagai anthelmintik adalah buah mengkudu (Morinda citrifolia). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pencekokan simplisia buah mengkudu terhadap bobot badan dan derajat kecacingan pada domba yang diinfeksi H. contortus. Sebanyak 12 ekor domba jantan yang berumur antara 67 bulan dibagi ke dalam empat kelompok perlakuan, yaitu kontrol negatif (KN) sebanyak 3 ekor, kontrol mengkudu dengan dosis pencekokan simplisia mengkudu sebesar 0,4 g/kg BB (KM) sebanyak 3 ekor, kelompok yang dicekoki simplisia mengkudu dengan dosis 0,4 g/kg BB dan yang diinfeksi 10.000 L3 H. contortus (MI) sebanyak 3 ekor, dan kelompok yang diinfeksi 10.000 L3 H. contortus tanpa dicekoki simplisia (KI) sebanyak 3 ekor. Penimbangan bobot badan dan penghitungan telur tiap gram tinja (ttgt) dilakukan seminggu sekali selama delapan minggu dan antara minggu ketujuh dan kedelapan dihitung setiap hari. Pada akhir penelitian hewan dipotong untuk menghitung jumlah cacing H. contortus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan bobot badan diantara keempat kelompok secara statistik tidak berbeda nyata (nilai-P > 0,05), namun menunjukkan adanya tendensi peningkatan bobot yang lebih baik pada KM dan MI daripada KN dan KI. Jumlah ttgt antara MI dan KI tidak berbeda nyata (nilai-P >0,05). Pada KI menunjukkan adanya kecenderungan jumlah ttgt yang meningkat sedangkan MI cenderung terus menurun. Reduksi populasi cacing pasca mati pada kelompok MI dengan KI sebagai kontrol sebesar 26,48%.
Keyword:
|
Judul: Gambaran Sel Darah Putih Domba Lokal Penderita Haemonehosis Pasca Pemberian Simplisia Buah Mengkudu (Morinda Citrifolia).
Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk melihat garnbaran sel darah putih (Ieukosit) domba lokal penderita haemonehosis pasea pemberian simplisia buah mengkudu (Morinda cilrifolia). Sebanyak delapan beIas ekor domba jantan yang berumur 5-7 bulan dibagi menjadi empat kelompok perIakuan. Dua minggu setelab domba dibebas eaeingkan dengan pemberian ivermeetin (dosis: 200 mgIKg BB) dan Albendazole (dosis: 3,8 mglKg BB) baru dilakukan perIakuan terhadap domba sesuai dengan kelompoknya. Kelompok pertama adalah kontrol mengkudu (KM) sebanyak 6 ekor domba yang diberi mengkudu dari awal sampai akhir penelitian. Kedua adalah kelompok mengkudu infeksi (MI) sebanyak 3 ekor dengan perIakuan sarna seperi pada KM, akan tctapi diinfeksi dengan 10.000 larva infektif Haemonchus contortus. Ketiga adalau kelompok kontrol yang tidak diberi mengkudu (KN) dan tidak diinfeksi sebanyak 6 ekor, dan keempat adalau kelompok yang tidak diberi mengkudu akan tetapi di infcksi larva infektif 10.000 H. contortus (KI) sebanyak 3 ekor domba. Infeksi H. contorlus pada kelompok KI dan MI dilakukan pada minggu ketiga penelitian. Pengambilan sampel darah dilakukan setiap minggu dengan menggunakan tabung vakum berheparin untuk pengamatan jumlah absolut sel leukosit dan jumlah diferensiasi sel leukosit (neutrofil, basofil, eosinofil, limfosit, dan monosit) melalui preparat ulas darah. Basil penelitian menunjukkan bahwa simplisia buab mengkudu tidak memberikan pengaruh yang nyata pada jumlah total sel leukosit serta terhadap jumlah sel eosinofiI, sel neutrofiI, sel basofil, sel monosit, dan sel Iimfosit (P>0,05), akan tetapi terdapat keeenderungan peningkatan jumlah sel eosinofil pada kelompok domba yang diinfeksi dengan H. contortus (MI dan KI) serta kelompok domba yang diberi mengkudu tanpa infeksi (KM).
Keyword:
|
Judul: Bisnis Fotografi Snapcash : Platform Digital.
Abstrak: Fotografi merupakan bagian gaya hidup masyarakat saat ini. Namun hingga saat ini belum ada platform digital yang menawarkan jasa fotografi. Ide bisnis Snapcash diciptakan sebagai solusi berupa platform digital yang dapat digunakan oleh fotografer untuk mencari pekerjaan dan konsumen untuk mencari jasa fotografi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui permasalahan konsumen, menciptakan solusi yang tepat, dan merumuskan model bisnis yang sesuai untuk Snapcash. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan customer discovery. Pengumpulan data dilakukan secara non probability purposive sampling. Hasil pengujian masalah menunjukkan kesulitan fotografer dalam mendapatkan pelanggan dan kesulitan konsumen dalam menemukan fotografer yang sesuai kriteria. Solusi yang ditawarkan adalah aplikasi dan fitur yang ada didalamnya. Berdasarkan uji solusi yang dilakukan, solusi yang ditawarkan diterima oleh responden sehingga menjadi solusi bagi responden penelitian. Model bisnis Snapcash terverifikasi berdasarkan tiga aspek yaitu kesesuaian produk dengan pasar, segmen pelanggan dan cara mencapainya, serta cara perusahaan menghasilkan uang.
Keyword: customer discovery, fotografi, model bisnis, platform digital
|
Judul: Dampak Pertambangan Batubara terhadap Kesejahteraan Petani Karet (Kasus: Desa Padang Panjang, Kecamatan Tanta, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan)
Abstrak: Pertambangan di daerah pedesaan dapat dilihat sebagai pedang bermata dua. Di satu sisi, pertambangan membawa kemakmuran bagi penduduk setempat. Namun, di sisi lain, pertambangan juga menyebabkan perubahan kepemilikan lahan dan strategi mata pencaharian masyarakat, sehingga masyarakat menjadi rentan dalam hal sumber pendapatan dan mata pencaharian. Penelitian ini menggali dampak pertambangan batubara terhadap kesejahteraan petani karet di Desa Padang Panjang. Penelitian ini menggunakan metode triangulasi, menggabungkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Kami menemukan bahwa masyarakat Desa Padang Panjang mengalami perubahan sosial yang signifikan karena banyak yang beralih dari mata pencaharian agraris menjadi pekerja tambang. Pergeseran ini mendorong penduduk untuk mengadopsi strategi mata pencaharian yang berbeda, seperti intensifikasi-ekstensifikasi pertanian dan diversifikasi mata pencaharian ganda. Masyarakat lokal tidak bermigrasi karena masuknya orang luar yang mencari pekerjaan di perusahaan tambang batubara. Analisis regresi logistik, penelitian ini mengidentifikasi dua faktor yang secara signifikan memengaruhi kesejahteraan petani karet yang terkena dampak pertambangan batubara, yaitu aksesibilitas pendidikan dan akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi. Peningkatan aspek-aspek ini berpotensi mengurangi dampak buruk pertambangan batubara terhadap kesejahteraan petani karet di desa tersebut.
Keyword: kesejahteraan, petani karet, pertambangan, perubahan sosial, strategi nafkah
|
Judul: Dampak perubahan faktor internal dan eksternal terhadap ekonomi rumahtangga petani karet rakyat di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah
Abstrak: Indonesia memiliki luas areal karet terbesar di dunia, namun dengan jumlah produksi terbesar kedua setelah negara Thailand. Hal ini diakibatkan oleh nilai produktivitas karet Indonesia yang rendah akibat dari kurangnya pengembangan Perkebunan Rakyat (PR) karet yang memiliki proporsi terbesar dari total luas perkebunan karet di Indonesia. Pelaksanaan program Perkebunan Inti Rakyat (PIR) bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani rakyat dengan memberikan teknologi, pelatihan dan informasi serta meningkatkan produktivitas perkebunan. Salah satu daerah di Indonesia yang mengimplementasikan program PIR adalah Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. PR di Kabupaten Kotawaringin Barat terbagi menjadi PR karet plasma (PIR) dan mandiri. Tujuan penelitian adalah untuk: (1) mendeskripsikan karakteristik petani karet rakyat dan pelaksanaan pola PIR, (2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan rumahtangga petani karet rakyat dalam alokasi waktu kerja, produksi, pendapatan, dan pengeluaran rumahtangga, dan (3) menganalisis dampak perubahan faktor internal dan eksternal terhadap ekonomi rumahtangga petani karet rakyat di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Penelitian menggunakan data cross section dengan sampel rumahtangga petani karet plasma dan mandiri di Desa Sungai Hijau dan Pangkalan Satu pada tahun 2013. Model ekonomi rumahtangga petani dibangun sebagai suatu sistem persamaan simultan dan diestimasi menggunakan metode Two Stage Least Squares (2SLS). Petani karet rakyat plasma dapat meningkatkan kesejahteraan dengan adanya kombinasi antara peningkatan pendapatan selain usahatani karet dengan peningkatan investasi sumberdaya manusia sedangkan petani karet rakyat mandiri dapat meningkatkan kesejahteraan dengan adanya penetapan umur tanaman karet dan penambahan luas kebun karet.
Keyword: household economic, rubber, welfare, Nucleus Estate Smallholder
|
Judul: Klasifikasi genre musik menggunakan Learning Vector Quantization (LVQ)
Abstrak: Radio stations and music television have a milion of music tapes. A lot of musical genres create a problem when people wants to determine the right genre of a new kind of music. To classify the musical genre is not an easy task, because the musical genre is really difficult to standardization. Automatic musical genre classification can assist the human role in that process and help people to searching for the song acording to the genre that people want. This research using Mel Frequency Coefficient Cepstrum (MFCC) to obtain feature extraction. Learning Vector Quantization (LVQ), one kind of artificial neural network used for classification method. The number of genres that are used were four kind of musical genre, that is rock, classic, keroncong, and jazz with four different duration that is 5 second, 10 second, 20 second and 25 second. This research using k- fold cross validation to distribute dataset for training and testing set with the number of folds as much as 2 until 10 fold. This research succesfully implemented MFCC feature exraction and classification using LVQ. Based on this research, the accuracy of the classification using Learning Vector Quantization reaches 93,75% for the four type musical genre. The highest accuracy value was obtain from the experiments with a duration of 10 second and the number of fold 4. Training time for each duration is 30 minute for 5 second music duration, 45 minute for 10 second music duration 120 minute for 20 second music duration and 150 minute for 25 second music duration.
Keyword:
|
Judul: Produktivitas Penebangan dan Pembagian Batang Kayu Jati di BKPH Mojorayung KPH Madiun.
Abstrak: Pengoptimalan proses pemanenan dapat berdampak terhadap peningkatan produksi kayu. Salah satu tahapan awal dan cukup penting pada proses pemanenan kayu jati (Tectona grandis L. f.) adalah kegiatan penebangan dan pembagian batang. Tujuan penelitian ini untuk mengukur produktivitas dan mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi produktivitas kegiatan penebangan dan pembagian batang di BKPH Mojorayung, KPH Madiun. Hasil produktivitas rata-rata penebangan dan pembagian batang operator 1 adalah 1.02 m³/jam dan operator 2 adalah 0.97 m³/jam, sehingga produktivitas kegiatan penebangan dan pembagian batang kayu jati di BKPH Mojorayung, KPH Madiun sebesar 0.995 m³/jam. Faktorfaktor yang mempengaruhi produktivitas kegiatan penebangan dan pembagian batang diantaranya volume yang dihasilkan dan waktu standar yang terdiri dari waktu efektif dan faktor kelonggaran, serta sarana prasana di lokasi tebangan. Adanya faktor kelonggaran yang diberikan terhadap operator chainsaw menghasilkan produktivitas yang optimal.
Keyword: penebangan, pembagian batang, kayu jati, produktivitas, waktu kerja
|
Judul: Produktivitas Penebangan dan Penyaradan Kayu Jati Di KPH Ngawi.
Abstrak: Tahapan kegiatan pemanenan seperti penebangan, pembagian batang, dan penyaradan penting dalam kegiatan pemanenan kayu jati (Tectona grandis L.F.) di KPH Ngawi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode time study. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis produktivitas dan faktor-faktor yang memengaruhi penebangan dan penyaradan serta membandingkannya dengan perusahaan di tempat lain. Hasil produktivitas penebangan rata-rata adalah 18 m3/jam, pembagian batang adalah 3.68 m3/jam, dan penyaradan adalah 4.53 m3/jam. Produktivitas penyaradan yang dihasilkan dengan menggunakan tenaga manusia lebih tinggi dibandingkan dengan alat sarad lain seperti sepeda motor dan hardtop dengan nilai produktivitas masing-masing sebesar 1.12 m3/jam dan 1.72 m3/jam. Hal ini dikarenakan perbedaan jarak sarad, dan volume angkut. Produktivitas penyaradan oleh tenaga manusia lebih rendah dibandingkan dengan alat traktor pertanian didapatkan produktivitas sebesar 4.79 m3/jam. Berdasarkan hasil tersebut, apabila penundaan waktu dapat diminimalisir sebesar 30% per siklus kegiatan, maka produktivitas akan meningkat hingga 0.50 m3/jam.
Keyword: kayu jati, pemotongan batang, penebangan, penyaradan, time study
|
Judul: Purifikasi dan karakteristik imunoglobulin Y (lgY) kuning telur ayam spesifik Salmonelaenteritidis menggunakan metode sodium dedocyl sulphate poly acrilamide gel electrophoresis (SDS-page)
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter berat molekul fragmen-fragmen lgY yang terbentuk dengan menggunakan metode Sodium Dodecyl Sulphate Poly-Acrylamide Gel Electrophoresis (SDS-PAGE). Bahan lgY didapatkan dari kuning telur ayam Single Comb Brown Leghorn berusia 24 minggu. Lima ekor ayam divaksinasi dengan 1 ml (10 CFU) suspensi bakteri Samonella Enteritidis yang telah dilemahkan dan lima ekor ayam yang tidak divaksinasi sebagai kontrol. Penyuntikan dilakukan pada vena Brachialis dengan pengulangan vaksinasi (booster) dilakukan pada minggu ke-2, ke-3 dan ke-4 seolah vaksinasi pertama. Satu minggu setelah vaksinasi terakhir telur dikoleksi dan diuji Agar Gel Presipitation Test (AGPT).
Keyword:
|
Judul: Length of Body Weight and Physiological Response Recondition of Lamb After Transportation on Different Transport Duration
Abstrak: Transportasi domba dapat mengakibatkan stres yang memungkinkan terjadinya susut bobot badan pada domba sehingga dibutuhkan waktu untuk mengembalikan bobot badan yang hilang selama transportasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengevaluasi pengaruh lama waktu transportasi domba terhadap lama rekondisi bobot badan dan respon fisiologis serta mengetahui waktu yang tepat untuk menjual ternak yang menguntungkan secara ekonomis. Materi penelitian berupa 12 ekor domba lokal ekor tipis jantan dengan rataan bobot badan 24.23±8.55 kg. Perlakuan yang diberikan yaitu perbedaan durasi transportasi (4, 8, dan 12 jam) dan domba dikelompokkan berdasarkan bobot badan. Peubah yang diamati meliputi lama rekondisi bobot badan dan respon fisiologis, penyusutan bobot badan, konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, dan Income Over Feed Cost (IOFC). Data dianalisis ragam menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan untuk membandingkakn nilai fisiologis sebelum dan setelah transportasi data diolah menggunakan uji T berpasangan. Domba yang ditransportasikan dengan kepadatan 0.28 m2 ekor-1 selama 4-12 jam mengalami penyusutan bobot badan sebesar 2.69% - 5.49%. Hasil menunjukkan lama rekondisi bobot badan terhadap durasi transportasi berbeda berkisar antara 2.75-4.50 hari dan lama rekondisi respon fisiologis berkisar antara 1-2 hari setelah transportasi. Hasil perhitungan IOFC menunjukkan bahwa domba yang diberi perlakuan durasi transportasi lebih singkat akan memiliki keuntungan pemeliharaan lebih cepat berkisar antara 3-7 hari dan domba yang telah rekondisi belum tentu memiliki nilai keuntungan.
Keyword: IOFC, length of reconditioning, local sheep, transport duration, transportation
|
Judul: Lama Rekondisi Bobot Badan Domba Ekor Tipis Pasca Transportasi pada Kepadatan yang Berbeda
Abstrak: Tujuan penelitian ini yaitu menghitung lama rekondisi domba ekor tipis yang mengalami penyusutan bobot badan pasca transportasi pada kepadatan yang berbeda serta mengkaji income over feed cost pada kepadatan yang berbeda. Penelitian ini menggunakan 24 domba betina ekor tipis umur di bawah 1 tahun (I0). Perlakuan kepadatan ternak yaitu kepadatan 0.08 dan 0.17 m2 ekor-1. Peubah yang diamati meliputi penyusutan bobot badan, konsumsi pakan, pertambahan bobot badan harian, lama rekondisi ternak, dan income over feed cost. Data penelitian diolah dengan uji T. Hasil uji T menunjukkan bahwa pengaruh kedua perlakuan tidak berbeda terhadap penyusutan bobot badan domba namun menunjukkan kecenderungan penyusutan lebih banyak pada kepadatan yang lebih tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kepadatan ternak 0.08 dan 0.17 m2 ekor-1 pada perjalanan selama 6 jam, domba mengalami penyusutan bobot badan secara berurutan sebesar 9.77% dan 6.12% dan lama rekondisi bobot domba pada kepadatan 0.08 m2 ekor-1 selama 6.58 hari sedangkan pada kepadatan 0.17 m2 ekor-1 selama 6.00 hari. Keuntungan pemeliharaan pada perlakuan 0.08 m2 ekor-1 lebih tinggi dibandingkan perlakuan 0.17 m2 ekor-1 sedangkan pemeliharaan selama 13 hari akan memaksimalkan keuntungan yang diperoleh dibandingkan pemeliharaan selama 7 hari.
Keyword: domba ekor tipis, lama rekondisi, penyusutan bobot badan, transportasi
|
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit
Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica.
Keyword:
|
Judul: Ultrasound-Assisted Depolymerization of Carrageenan from Kappaphycus alvarezii Hydrolysis by Marine Endophytic Fungi RS6A
Abstrak: Kappaphycus alvarezii merupakan spesies rumput laut penghasil kappakaragenan. Karagenan merupakan polisakarida yang terbentuk dari unit Dgalaktosa dan 3,6-anhidrogalaktosa yang dihubungkan oleh ikatan α-1,3 dan β-1,4- glikosidik. Proses hidrolisis K. alvarezii dilakukan secara enzimatis dengan memanfaatkan kapang RS6A sebagai penghasil enzim selulase untuk mengekstrak karagenan. Penelitian bertujuan menentukan waktu ultrasonikasi yang optimal dalam proses depolimerisasi karagenan. Perlakuan diberikan pada proses depolimerisasi dengan perbedaan waktu ultrasonikasi (0, 30, 60 dan 90 menit). Viskositas karagenan diukur menggunakan viskometer Brookfield, yang kemudian digunakan untuk menghitung bobot molekul melalui persamaan Mark-Houwink. Nilai viskositas dan bobot molekul yang diperoleh bervariasi antara 3.73-6.13 cP dan 35.58-52.15 kDa, serta memiliki korelasi terbalik dengan waktu ultrasonikasi. Hasil tersebut menunjukkan ultrasonikasi efektif menurunkan bobot molekul dalam proses depolimerisasi. Perlakuan terpilih diperoleh ultrasonikasi selama 30 menit dengan kesesuaian standar sesuai SNI dan FAO., Kappaphycus alvarezii is a species of seaweed that produces kappacarrageenan. Carrageenan is a polysaccharide formed from D-galactose and 3,6- anhydrogalactose units which linked by α-1,3 and β-1,4 glycosidic bonds. The hydrolysis process of K. alvarezii was carried out enzymatically by fungus RS6A as a cellulase enzyme producer to extract carrageenan. This study aims to determine the optimal ultrasonication time in the carrageenan depolymerization process. Treatment was given on depolymerization process with differences in ultrasonication time (0, 30, 60 and 90 minutes). Carrageenan viscosity was measured using Brookfield viscometer, which was then used to calculate the molecular weight by Mark-Houwink equation. The viscosity and molecular weight values varied between 3.73-6.13 cP and 35.58-52.15 kDa, and had an inverse correlation with the ultrasonication time. These results indicate that ultrasonication was effective in reducing molecular weight in the depolymerization process. The selected treatment was obtained by ultrasonication for 30 minutes with conformity to standards according to SNI and FAO.
Keyword: depolimerisasi, hidrolisis enzimatis, karagenan, ultrasonikasi., carrageenan, depolymerization, enzymatic hydrolysis, ultrasonication.
|
Judul: Isolasi dan Karakterisasi Enzim Selulase Kapang Endofit Laut.
Abstrak: Selulase merupakan enzim yang mampu memutus ikatan β-1,4 glikosidik dari selulosa. Salah satu kapang laut yang dapat memproduksi selulase adalah kapang EN. Sumber karbon yang digunakan pada penelitian ini yaitu rumput laut Kappaphycus alvarezii yang dilakukan praperlakuan dengan perendaman air hangat dan air biasa. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan enzim selulase, menentukan waktu produksi dan praperlakuan sumber karbon terbaik, menentukan konsentrasi amonium sulfat terbaik pada proses pemurnian, dan menentukan pH serta suhu optimum dari enzim selulase. Waktu inkubasi selama 9 hari dengan perendaman rumput laut dalam air hangat menunjukkan aktivitas tertinggi sebesar 0,0276 ± 0,0008 U/mL. Konsentrasi amonium sulfat 70% kejenuhan dapat mengendapkan enzim selulase dengan kelipatan pemurnian sebesar 1,177 kali. Enzim selulase semi murni pada penelitian ini optimum pada pH 5 dan suhu 50℃.
Keyword: amonium sulfat, kapang endofit laut, pretreatment, selulase
|
Judul: Cycle Hamilton pada Graf Lengkap, Graf Regular, dan Graf 2-Connected 4-Regular Berorder Kurang dari Sepuluh
Abstrak: Suatu graf disebut graf Hamilton apabila graf tersebut memuat cycle Hamilton, yaitu cycle yang melewati setiap vertex tepat satu kali. Menentukan keberadaan cycle Hamilton pada suatu graf dapat menggunakan syarat cukup yang berupa teorema-teorema yang telah diperkenalkan sejak tahun 1950-an. Beberapa syarat cukup yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah syarat cukup yang berhubungan dengan graf lengkap dan graf regular. Suatu graf lengkap berorder 𝑛������ ≥ 3 dan graf r-regular berorder 𝑛������ ≤ 2𝑟������ + 1 merupakan graf Hamilton, Karena kedua graf tersebut memuat cycle Hamilton. Selanjutnya, syarat cukup tersebut digunakan untuk menentukan keberadaan cycle Hamilton pada graf 2-connected 4- regular berorder kurang dari 10.
Keyword: graf Hamilton, graf regular, graf lengkap, graf 2-connected 4-regular
|
Judul: Multivariate Forecasting Harga Pangan Sembako Melibatkan Faktor Eksternal Menggunakan Long-Short Term Memory.
Abstrak: Forecasting harga pangan sembako telah dikembangkan oleh beberapa peneliti dengan beragam algoritme forecasting. Namun, penelitian sebelumnya hanya univariate forecasting dan perbandingan hasil error di antara algoritme forecasting. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan multivariate forecasting harga pangan sembako di DKI Jakarta dengan melibatkan faktor ekonomi dan kesehatan menggunakan algoritme Long-Short Term Memory (LSTM) dimana untuk uji akurasi berdasarkan nilai MAPE. Algoritme LSTM untuk multivariate forecasting harga pangan sembako menghasilkan rata-rata MAPE sebesar 0,851% yang menunjukkan bahwa seluruh model dalam kategori akurasi sangat baik untuk forecasting komoditas pangan sembako yang diwakili. Selain itu, MAPE pada multivariate forecasting juga lebih baik bila dibandingkan MAPE pada univariate forecasting sebesar 1,249%. Secara global, variabel prediktor yang paling berpengaruh terhadap hasil forecast adalah variabel harga pangan sembako, BBM RON 92 (Pertamax), nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar, tingkat inflasi, dan jumlah kasus positif aktif Covid-19.
Keyword: harga pangan sembako, Long-short term memory, multivariate forecasting
|
Judul: Prediction Model Number of COVID-19 Cases and Analysis Based on Demography, Social and Economy Using Long Short Term Memory (Case Study: East Java Province)
Abstrak: Coronavirus Disease 2019 atau (COVID-19) disebabkan oleh jenis virus corona baru yang dapat menimbulkan penyakit pernapasan. Penyakit ini ditemukan pertama kali di Wuhan, China, pada bulan Desember 2019. Virus ini ditularkan melalui cairan atau kontak langsung dan menginfeksi saluran pernapasan yang mengakibatkan pneumonia di sebagian besar kasus. Faktor demografi, sosial dan ekonomi merupakan faktor-faktor yang mendorong penyebaran penyakit menular. Antisipasi dan pengukuran dari berbagai faktor yang terlibat dalam penyakit menular dapat dimodelkan secara matematis dengan pemodelan matematika. Penelitian ini melakukan pemodelan prediksi kasus COVID-19 di Jawa Timur menggunakan Long Short Term Memory (LSTM). Berdasarkan hasil penelitian, kabupaten/kota di Jawa Timur terbagi menjadi lima cluster sesuai karakteristik demografi, sosial dan ekonominya. Jumlah kasus positif COVID-19 yang tinggi terdapat di cluster dengan PDRB yang tinggi. Hasil analisis regresi menunjukan bahwa atribut PDRB merupakan atribut yang berpengaruh signifikan terhadap jumlah terkonfirmasi COVID-19 di Jawa Timur. Penelitian ini memperkirakan jumlah terkonfirmasi positif COVID-19 masih terus naik hingga akhir Juli 2021., Coronavirus Disease 2019 or (COVID-19) is caused by a new type of coronavirus that can cause respiratory disease. This disease was first discovered in Wuhan, China, in December 2019. This virus is transmitted through fluids or direct contact and infects the respiratory tract resulting in pneumonia in most cases . Demographic, social and economic factors are factors that encourage the spread of infectious diseases. The anticipation and measurement of various factors involved in infectious diseases can be modeled mathematically. This research conducts predictive modeling of COVID-19 cases in East Java using Long Short Term Memory (LSTM). Based on the research results, districts/cities in East Java are divided into five clusters according to their demographic, social and economic characteristics. Many positive cases of COVID-19 are found in clusters with a high value of Gross Regional Domestic Product (GDP regional). The results of the regression analysis indicate that GDP regional attribute is an attribute that has a significant effect on the number of positive confirmed cases of COVID-19 in East Java. This study estimates that the addition of the positive number of COVID-19 will continue to rise until the end of July 2021.
Keyword: COVID-19, demographic, economic, long short term memory, prediction modeling, social
|
Judul: Kura-kura air tawar (Ordo testudinata) di kawasan cagar alam Gunung Tukung Gede dan rawa danau Kabupaten Serang, Propinsi Banten
Abstrak: AD FARAJALLAH dan TARUNI SRI PRAWASTI. Kura-kura air tawar (Ordo Testudinata) yang menyebar di Indonesia terdiri dari empat famili, yaitu Emydidae, Trionychidae, Chelidae dan Carettochelidae. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan kura-kura air tawar (Ordo Testudinata) di Kawasan Gunung Tukung Gede dan Rawa Danau Kabupaten Serang, Propinsi Banten. Penelitian dilakukan mulai September 2000 sampai Februari 2001. Kegiatan penelitian ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu penangkapan kura-kura (dengan cara berburu dan memancing), identifikasi kura-kura menggunakan kunci identifikasi dari Ernst & Barbour. Analisis ekologi dilakukan di habitat kura-kura air tawar yang ditemukan. Panjang total sungai yang ditelusuri di Kawasan Cagar Alam Gunung Tukung Gede dan Rawa Danau adalah 51,35 km. Kura-kura air tawar yang berhasil ditangkap selama periode pengamatan sebanyak 9 ekor diidentifikasi sebagai 3 spesies, yaitu Cuora amboinensis, Cyclemys dentata (Famili Emydidae) dan Amyda cartilaginea (Famili Trionychidae). Cuora amboinensis ditemukan sebanyak 5 ekor, Cyclemys dentata 3 ekor dan Amyda cartilaginea sebanyak 1 ekor. Kura-kura air tawar dapat ditemukan di sungai, kolam, pematang sawah dan rawa., Indonesian fresh water turtles could be classified into four families, that are Emydidae. Trionychidae, Chelidae and Carettochelidae. This research was conducted to study fresh water turtles in Mount Tukung Gede and Rawa Danau Nature Reserves (Serang, Banten Province). The animals were caught during September 2000 -February 2001 by means of hunting and fishing. The key identification of Ernst & Barbour was used to identify the specimen. Furthermore, ecological analysis was done in the surrounding area where the specimen were found. The total length of rivers in Mount Tukung Gede and Rawa Danau Nature Reserves is 51.35 km. Nine individuals of fresh water turtle that was found could be identified as 3 species : Cuora amboinensis (5 individuals) and Cyclemys dentata (3 individuals) (Famili Emydidae), and Amyda cartilaginea (1 individual) (Famili Trionychidae). The fresh water turtles could be found in rivers, ponds, rice field and swamps.
Keyword:
|
Judul: Seleksi bakteri probiotik untuk biokontrol vibriosis larva udang windu Penaeus monodon menggunakan cara kultur bersama
Abstrak: Bakteri Vibrio harveyi merupakn agen utama vibriosis pada larva udang windu. Menggunakan antibiotik untuk mengatasi masalah tersebut telah menyebabkan bakteri V. harveyi resistem terhadap antibiotik. Probiotik merupakan salah satu alternatif untuk mengendalikan vibriosis pada larva udang windu.
Keyword:
|
Judul: Uji Ketahanan Beberapa Strain Larva Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii de Man) Terhadap Bakteri Vibrio harveyi.
Abstrak: Udang galah (Macrobrachium rosenbergii de Man) merupakan salah satu komoditas perikanan air tawar yang sangat potensial, karena memiliki nilai ekonomis tinggi. Penyakit yang sering menyerang udang baik di pembenihan maupun pembesaran adalah vibriosis yang disebabkan oleh bakteri Vibrio harveyi. Salah satu cara menanggulangi penyakit vibriosis pada udang adalah dengan menggunakan antibiotik, akan tetapi penggunaan antibiotik memiliki dampak negatif karena dapat menyebabkan resistensi bakteri terhadap antibiotik. Untuk itu, perlu alternatif lain yang aman dan tidak memiliki dampak negatif dalam menanggulangi penyakit vibriosis pada udang, khususnya udang galah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ketahanan beberapa strain larva udang galah, yaitu dari Sungai Ogan Sumatra Selatan, Sungai Asahan Sumatra Utara, Sungai Barito Kalimantan Selatan, Sungai Ciasem Jawa Barat, dan strain GIMacro terhadap bakteri Vibrio harveyi, sebagai dasar perakitan varietas unggul udang galah. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-April 2009 bertempat di Laboratorium Kesehatan Ikan Departemen Budidaya Perairan, FPIK IPB dan Loka Riset Pemuliaan dan Teknologi Budidaya Perikanan Air Tawar Sukamandi, Subang. Larva udang galah yang digunakan stadia 4 panjang rata-rata 2,7±0,4 mm. Padat penebaran larva adalah 100 ekor/liter. Pakan naupli Artemia sp. diberikan pada pagi dan sore hari. Wadah yang digunakan untuk pemeliharaan dan perlakuan larva udang galah adalah stoples bervolume 3 liter. Setiap wadah diisi air payau 10 ppt sebanyak 1 liter. Selanjutnya, diinfeksikan bakteri V. harveyi patogen berumur 24 jam dengan kepadatan 105 cfu/ml selama 48 jam. Parameter yang diamati meliputi pengamatan visual abnormalitas larva uji dilihat dari tingkah laku larva dan kondisi organ hepatopankreas, tingkat kelangsungan hidup, kelimpahan total bakteri Vibrio sp. dan V. harveyi, identifikasi bakteri, dan parameter kualitas air. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan strain larva dan tiga ulangan, analisis deskripsi kualitatif dan analisis deskripsi kuantitatif. Dari hasil pengamatan visual terhadap larva udang galah yang terinfeksi, terlihat gejala stress, seperti : nafsu makan rendah terlihat dari kurang responsif terhadap Artemia, berenang tanpa arah, hepatopankreas terlihat pucat dan hancur, serta sampai terjadi perubahan warna tubuh dari transparan menjadi putih pucat pada larva yang terinfeksi bakteri V. harveyi. Selama 48 jam perlakuan tingkat kelangsungan hidup larva yang berasal dari strain induk yang berbeda memberikan hasil sebagai berikut : strain Ogan 20%, strain Ciasem 53,66%, strain Asahan 61,33%, strain GIMacro 65%, dan strain Barito 75%. Larva strain Barito memiliki tingkat kelangsungan hidup yang paling tinggi jika dibandingkan dengan perlakuan lainnya yaitu sebesar 75%. Tingkat kelangsungan hidup terendah terlihat pada perlakuan larva strain Ogan sebesar 20%. Hasil kelimpahan total bakteri Vibrio sp. dan V. harveyi pada awal infeksi untuk setiap perlakuan rata-rata berkisar 105 cfu/ml, sedangkan pada akhir perlakuan kelimpahan total bakteri menurun, menjadi berkisar antara 103 – 104 cfu/ml. Kelimpahan bakteri V. harveyi pada larva yang mati berkisar 102 – 103 cfu/larva.
Keyword:
|
Judul: : Persamaan Tunggal sebagai Representasi Kurva Komposit
Abstrak: A mathematical method is introduced to represent a composite curve based on an extension of analytic geometry. The representation is given either with a single equation or with two equations, in the case of parametric representation. This method permits the representation of composite curves in similar manner to the conventional representation of non-composite curves. Some mathematical tools, including Heaviside unit step function and periodizer function, are used in the establishment of a single equation. In this paper, regular equations of regular and irregular polygon, as well as composite curves of two dimensions, are implemented using a computer algebraic system, Mathematica.
Keyword:
|
Judul: Evaluasi kinerja jaringan irigasi hidroponik dengan sistem NFT Nutrient Film Technique untuk budidaya tanaman petsai Brassica pekinensis L. di Parung FARM, Bogor
Abstrak: Budidaya tanaman secara hidroponik merupakan alternatif sistem budidaya tanaman dengan memanfaatkan medium bukan tanah. Berbagai sistem hidroponik yang telah berhasil dikembangkan misalnya hidroponik NFT (Nutrient Film Technique), hidroponik substrat, hidroponik aeroponik, hidroponik pasang surut (Ebb and Flow), dan hidroponik DFT (Deep Flow Technic). Pada hidroponik NFT, beragam tanaman bisa ditanam kecuali tanaman berumbi. Hidroponik NFT cocok untuk tanaman sayuran daun, sayuran batang, dan sayuran buah. Dengan semakin meningkatnya nilai ekonomi air maka penggunaan air, sebagai salah satu faktor produksi harus semakin diperhitungkan agar keuntungan dari usaha tani tetap tercapai. Pemenuhan kebutuhan air bagi tanaman merupakan faktor penting untuk menciptakan hasil produksi pertanian yang maksimum. Hal tersebut harus didukung oleh pengelolaan irigasi yang baik dan efisien. Pengelolaan irigasi bertujuan untuk memaksimumkan pertumbuhan tanaman dalam hubungannya dengan efisiensi, biaya operasional, dan kemudahan operasional. Tujuan penelitian masalah khusus adalah 1) Menghitung efisiensi irigasi, 2) Menghitung koefisien keseragaman irigasi, 3) Menghitung koefisien keseragaman produk, 4) Menghitung kebutuhan air tanaman, 5) Menghitung biaya irigasi. 6) Membuat analisis usaha tani tanaman petsai, dan 7) Membuat analisis kelayakan finansial budidaya hidroponik di Parung Farm. Bahan dan alat yang digunakan adalah tanaman petsai (Brassica pekinensis L.), jaringan irigasi NFT instalasi hidroponik, stopwatch, gelas ukur, ember, meteran, dan alat tulis. Nilai efisiensi irigasi pada sistem hidroponik NFT di Parung Farm adalah 96.25% dan efisiensi distribusi sebesar 31.1% dengan nilai rata-rata koefisien keseragaman irigasi adalah 66.55%. Nilai rata-rata koefisien keseragaman pada munitoid adalah 78.26%. Nilai rata koefisien keseragaman pada bedeng tanaman adalah 72.79%. Koefisien keseragaman bobot produk adalah 96.7% dengan. produksi rata-rata 3 kg/m² bedeng atau 0.05 kg/tanaman ...
Keyword:
|
Judul: Mempelajari Kinerja Sistem Irigasi Para Pada Budidaya Tanaman Pak Coy (Brassica chinensis L.) secara Hidroponik dengan Media Arang Sekam
Abstrak: Dewasa ini potensi serta peluang pasar industri hortikultura khususnya sayuran semakin luas seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan sayuran yang berkualitas tinggi. Salah satu tanaman sayuran yang mempunyai prospek baik dan nilai ekonomis yang cukup tinggi adalah Pak Choy (Brassica chinensis L.). Beralihnya fungsi lahan pertanian menjadi daerah perindustrian menyebabkan semakin sempitnya lahan pertanian potensial yang dapat dimanfaatkan untuk bercocok tanam.
Keyword:
|
Judul: Differential Leukocytes in Mice (Mus muscullus) after Amyloid Beta Aβ40 and Aβ42 Immunization as a Marker of Alzheimer’s Disease.
Abstrak: Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang bersifat irreversibel dan progresif yang terkait dengan perubahan sel-sel saraf, sehingga menyebabkan kematian sel otak dan terjadinya demensia. Pengamatan terhadap diferensial leukosit dapat membantu dalam mendiagnosa penyakit ini dengan tepat. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran diferensial leukosit pada mencit terhadap respon imunisasi amyloid beta Aβ40 dan Aβ42. Penelitian ini menggunakan 22 ekor mencit (Mus muscullus) Balb/c jantan dan betina dengan berat badan 20-35 gr. Mencit dibagi menjadi tiga kelompok yaitu, kelompok mencit kontrol, kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid Aβ40 dan kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid beta Aβ42. Sampel darah dimabil melalui vena coccygea sebanyak 0,5 ml setiap mencit. Sampel darah diambil pada hari ke-0, 14 dan 24 setelah diimunisasi. Hasil menunjukkan kelompok mencit yang diimunisasi amyloid beta 40 (Aβ40) dan amyloid beta 42 (Aβ42) menyebabkan peningkatan jumlah limfosit dan neutrofil yang signifikan, sedangkan kelompok mencit kontrol tidak menunjukkan perubahan leukosit yang signifikan. Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pemberian imunisasi antigen amyloid beta Aβ40 dan Aβ42 pada mencit tidak memengaruhi jumlah basofil, eosinofil, neutrofil batang serta monosit., Alzheimer's is an irreversible and progressive neurodegenerative disease associated with changes in nerve cells, leading to brain cell death and dementia. Observation of differential leukocytes can help in diagnosing the disease precisely. This study aims to find out the differential picture of leukocytes in mice against amyloid beta Aβ40 and Aβ42 immunization responses. This study used 22 mice (Mus muscullus) Balb / c male and female with a weight of 20-35 grams. Mice were divided into three groups, namely, the control mice group, the Aβ40 amyloid antigen vaccination mice group and the Aβ42 amyloid beta antigen vaccination mice group. Blood samples are taken through the coccygea vein as much as 0.5 ml per mice. Blood samples are taken on days 0, 14 and 24 after immunization. Results showed the mice group immunized amyloid beta 40 (Aβ40) and amyloid beta 42 (Aβ42) caused a significant increase in lymphocyte and neutrophil counts, while the control mice group showed no significant leukocyte changes. Based on the observations, it can be concluded that immunization of amyloid beta Aβ40 and Aβ42 antigens on mice does not affect the number of basophils, eosinophils, bar neutrophils and monocytes.
Keyword: Alzheimer, Diferensial leukosit, Amyloid beta, Mencit, Alzheimer's, differential leukocytes, amyloid beta, mice
|
Judul: Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Jumlah Tenaga Kerja Optimal Divisi Finance & Treasury PT Sawit Permai Lestari.
Abstrak: Perubahan organisasi yang terjadi pada PT Sawit Permai Lestari mengakibatkan perubahan komposisi jumlah karyawan terutama di Divisi Finance & Treasury. Perubahan komposisi karyawan tersebut berdampak pada beban kerja karyawan di Divisi Finance & Treasury. Penelitian ini bertujuan (1) menganalisis beban kerja karyawan pada divisi Finance & Treasury berdasarkan hasil analisis beban kerja dan (2) menghitung jumlah kebutuhan karyawan optimal pada Divisi Finance & Treasury PT Sawit Permai Lestari. Pengambilan sampel menggunakan non-probability sampling dengan teknik sampling jenuh atau sensus dengan ukuran sampel sebanyak 16 karyawan. Metode yang digunakan yaitu analisis beban kerja dengan perhitungan full time equivalent berdasarkan aktivitas unit kerja dan divalidasi oleh senior. Hasil analisis beban kerja pada Divisi Finance & Treasury menunjukkan 25% (4 orang) memiliki beban kerja rendah (underload), 56.25% (9 orang) memiliki beban kerja normal (fit), 18.75% (3 orang) memiliki beban kerja berlebih (overload). Kebutuhan tenaga kerja optimal pada Divisi Finance & Treasury sebanyak 18 karyawan.
Keyword: analisis beban kerja, expert judgement, full time equivalent
|
Judul: Analisis Tingkat Kepuasan Kerja Karyawan Bagian Produksi di PT Mitra Marin Manunggal, Sidoarjo, Jawa Timur.
Abstrak: Tenaga kerja merupakan aset perusahaan yang sangat menentukan keberhasilan proses produksi. Dalam kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil saat ini, masalah kepuasan dan kesejahteraan karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Ketidakpuasan tenaga kerja terhadap sistem di perusahaan dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dan berakibat langsung terhadap tingkat perputaran karyawan.
Keyword:
|
Judul: Leucocytozoonosis Pada Ayam Ras di Sumatera Utara
Abstrak: Di Propinsi Sumatra Utara penyakit leucocytozoonosis pada ayam ras yang disebabkan oleh Leucocytozoon caulleryi dilaporkan oleh Balai Penyidikan Penyakit Hewan wilayah I Medan untuk pertama kali pada bulan Oktober 1982. Penyakit ini mula-mula ditemukan pada ayam broiler berumur 2-3 bulan di Kampung Purwodadi, Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Pada penyidikan terhadap penyakit leucocytozoonosis ini dibeberapa peternakan ayam ras di Kabupaten Deli Serdan Kotamadya Medan ternyata bahwa penyakit ini menimbulkan mortalitas sebesar 20% dan morbiditas 50-100%. Cara mendiagnose yang dipergunakan masih perlu ditingkatkan untuk memperoleh angka mortalitas dan morbiditas yang lebih cermat. Pemakaian gel precipitation test dianjurkan. Penyakit ini diketahui menyerang ayam ras yang dipelihara pada daerah persawahan, daerah yang penuh dengan semak belukar dan keadaan tanah yang lembab dan basah serta banyak air yang tergenang. Ayam yang terserang berumur 2-3 bulan. Diduga penyakit ini ditularkan melalui agas (Culicoides).
Keyword:
|
Judul: Modelling of Late Payment Tuition Fee Classification of Students IPB University using Random Forest and AdaBoost
Abstrak: Menurut data yang diperoleh dari data Direktorat Keuangan dan Akutansi IPB, terjadi peningkatan jumlah mahasiswa yang mengalami keterlambatan dalam pembayaran UKT di tiap angkatan mulai tahun 2016 sampai dengan 2018 dengan banyak mahasiswa yang mengalami keterlambatan yaitu 54, 64, dan 117 mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pemodelan klasifikasi menggunakan Random Forest dan AdaBoost serta mengidentifikasi peubah penting yang didapatkan dari pemodelan terbaik. Pemodelan klasifikasi akhir Random Forest menggunakan parameter optimal banyak peubah penjelas sebanyak 7 peubah dan banyak pohon sebanyak 500 pohon dengan penanganan ketidakseimbangan data yaitu Random Oversampling (ROS). Sedangkan pemodelan klasifikasi akhir AdaBoost menggunakan parameter optimal banyak iterasi sebanyak 80 iterasi dengan penanganan ketidakseimbangan data yaitu Random Undersampling (RUS). Pemodelan Random Forest dan AdaBoost memiliki ukuran kinerja prediksi ROC-AUC masing-masing sebesar 58,70% dan 52,90%. Pemodelan Random Forest memiliki kinerja prediksi lebih baik dibandingkan dengan AdaBoost dalam memprediksi mahasiswa yang berindikasi akan terlambat dalam pembayaran UKT dengan selisih nilai ROC-AUC sebesar 5,8%. Kemudian, peubah penting yang dihasilkan dari pemodelan Random Forest adalah besar daya listrik, penghasilan ayah, dan jumlah anak dalam keluarga.
Keyword: AdaBoost, Classification, Random Forest, Tuition Fee
|
Judul: Performance Comparison of Random Forest and Double Random Forest for Poverty Status Classification at District/City Level
Abstrak: Prediksi berdasarkan sebuah model baik untuk dilakukan karena dapat menghasilkan prediksi yang akurat. Salah satu model yang sudah banyak digunakan dalam memprediksi adalah model klasifikasi Random Forest. Namun, ukuran minimum nodesize pada random forest mungkin kurang optimal untuk menghasilkan kinerja model yang terbaik. Double Random Forest mengatasi hal tersebut dengan membentuk pohon yang lebih besar. Penelitian ini ingin membandingkan kinerja model klasifikasi random forest dan double random forest dalam memprediksi status kemiskinan rumah tangga di Jawa Barat pada tahun 2019. Jumlah penduduk miskin yang bernilai sangat kecil dibandingkan jumlah seluruh penduduk di suatu wilayah menyebabkan adanya ketidakseimbangan pada data. Salah satu langkah penanganan yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan teknik SMOTE. Kinerja metode random forest dan double random forest tidak menunjukkan hasil yang berbeda dalam memprediksi status kemiskinan rumah tangga di Jawa Barat. Hal ini dikarenakan ukuran pohon yang dihasilkan random forest sudah dinilai cukup untuk memberikan kinerja model terbaik sehingga tidak diperlukan adanya perbaikan dengan double random forest. Berdasarkan model-model yang terbentuk, jumlah anggota rumah tangga (ART) merupakan peubah paling penting saat memprediksi rumah tangga miskin di Jawa Barat., Predictive modeling leads to more accurate prediction therefore good to be used. One of model that has been widely used in prediction is Random Forest classification model. However minimum nodesize in random forest is not optimal enough to produce the best model performance, so Double Random Forest overcome this issue by forming bigger trees. This study aims to compare the performance of random forest and double random forest classification models in predicting poverty status of households in West Java at 2019. The number of people living in poverty is very small compared to total population in certain area. This causes an imbalance class in the data. One way that can be done to overcome imbalance class is by using SMOTE technique. Performance of random forest and double random forest methods did not show different result in predicting poverty status of households in West Java. This is due to size of the trees produced by random forest that considered good enough to provide best model, so there is no room for improvement with double random forest. Based on the models, age of the householder showing as the most important variable in classifying household poverty status in West Java.
Keyword: classification, double random forest, poverty, random forest, SMOTE
|
Judul: Granular venereal disease ( GVD ) lepuh kecil pada vagina sapi teori terbentuknya dan cara pengobatannya
Abstrak: Isseponi pada tahun 1887 (dalam Williams, W.L. 1950) pertama sekali menemukan penyakit ini dengan mengamati ada nya lepuh-lepuh atau nodul dan peradangan pada mukosa vulva dan menduga merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus pada sapi. Sedang beberapa ahli menyatakan bahwa GVD bukan merupakan penyebab terjadinya ketidak suburan dan abortus, hanya kemungkinan adanya infeksi sekunder yang menyebabkan terjadinya sterilitas dan abortus. Sampai sekarang agen penyebab penyakit ini masih belum diketahui dengan pasti, ada yang menyatakan disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa ataupun micoplasma. - Masa inkubasi penyakit 2 sampai 3 minggu dan dapat berjalan kronis dan ringan tanpa menimbulkan gangguan dan dapat juga berlangsung akut dan parah. Sering penyakit ini dapat sembuh sendiri tanpa diketahui pemunculannya lebih dahulu sehingga pemilik ternak tidak mengetahui hewannya pernah terserang penyakit Venereal Granular ini. Penularan paling sering terjadi melalui perkawinan alam dimana sapi-sapi jantan dapat berperan sebagai penye bar penyakit ke sapi-sapi betina lain. ...
Keyword:
|
Judul: Studi Potensi Mimi di Kab. Rembang Prof. Jawa Tengah
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa aspek ekologis mimi mulai dari ukuran matang kelamin, tingkah laku pemijahan, lokasi pemijahan, lokasi penangkapan, musim penangkapan dan pemanfaatannya. Penelitian ini dilakukan di sepanjang pantai dan sekitar perairan laut dangkal Kabupaten Rembang Jawa Tengah. Penelitian dilaksanakan selama lima bulan, yaitu mulai tanggal 22 Desember 1991 sampai 18 Mei 1992. Pelaksanaan penelitian dibagi menjadi tiga tahap, yaitu penelitian tahap pendahuluan, penelitian mengenai penangkapan dan penelitian pelengkap. Untuk mengetahui perbedaan dua musim penangkapan mimi (bulan Pebruari dan Maret) digunakan uji statistik dengan metode "Uji Dua Arah Dua Nilai Tengah". Sedangkan untuk menganalisa vegetasi pantai digunakan metode berpetak. Di sekitar perairan laut dangkal Kabupaten Rembang ditemukan tiga jenis mimi yaitu: mimi ranti (Carcinoscorpius rotundicauda), mimi kebo (Tachypleus gigas) dan mimi dadap atau mimi landak (Tachypleus unidentified). Mimi dadap merupakan satu jenis mimi yang tidak dijumpai dalam buku-buku identifikasi mimi. Bentuk mimi dadap dilihat dari atas cangkang prosoma seperti Tachyples gigas jantan, dilihat dari samping seperti Tachypleus tridentatus jantan, tetapi dilihat dari sisi ventral di bawah prosoma seperti jenis Tachypleus gigas betina (tidak terdapat capit pada kaki-kaki jalannya). Mimi ini oleh masyarakat Rembang dianggap beracun. Mimi ini oleh masyarakat setempat tidak pernah ditemui nelayan dalam keadaan berpasangan seperti dua jenis mimi lainnya.
Keyword:
|
Judul: Beberapa Aspek Biologi Reproduksi Mimi Bulan Tachypleus gigas di Perairan Mayangan, Kabupaten Subang, Jawa Barat
Abstrak: Indonesia adalah negara yang memiliki potensi lautan yang luas dan kaya akan sumberdaya hayati laut, salah satu contolmya terdapat di Perairan Mayangan, Kecamatal' Legon Kulon, Kabupaten Subang, Jawa Barat, yang beriklim tropis dengaL reratn suhu bulanan 27,5° C-28,7°,C serta salinita3 30-33 ppt dengan kedalaman yang relatif dangkal yailu kurang dari 20 m. Salah satu sum berdaya hayati laut yang ada di Perairan Mayangan lerscbut adalah mimi bulan (Tachyplells gigas). Mimi (Xiphosura)/belangkasIHorseshoe Crab merupakan salah satu biota yang dilindungi di Indonesia menurut SK Menhut no. 12IKPTS.II11987 yang keberadaannya belum banyak diketalmi dan diamati, Sampai saat ini mimi bukan merupakan komoclitas perikal'an yang penting, letapi hanya dijadikan sebagai hasil sampingan semata. Mimi sebenarnya memiliki potensi yang cukup besar. Pada beberapa daerah di Indonesia, pemanfaatan mimi terbatas pada daging dan telur mimi sebagai bahan makan yang lezat. Ekslrak plasma darah mimi Amerika (Limulus polyphemus) telah digunakan dalam bidang kedokteran untuk uji endotoksin pada penyakit g(lnorhoe dan meningitis. Para ahli menduga bahwa kegunaan cairan tubuh mimi Asia sama efektifnya dengan cail'an tubuh L. polyphemus. Potensi tersebut ke depannya akan menjadikan mimi tidak lagi sebagai hasil sampingan, tapi menjacli hasil utama yang c1iinginkan, Hal itu akan menjadikan mimi rentan terhaclap bahaya kepunahan. ~·;.Jaya yang dapat c'."~':ukan untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan cara ll1engelola habitat clan komunitas mimi, yang perlu didukung dengan pengelolaan yang menclasar clan benar, salah satunya aclalall tentang aspck bioiogi reprocluksi clan pertumbuhan mimi, Penelitian ini bertujuan mengetahui aspek biologi reproduksi mimi khususnya mil'li bulan (Tachypleus gigas), sebagai informasi dasar untuk pengelolaan dan pengembangan budidayanya, khususnya di Perairan Mayangan, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Pengambilan mimi bulan contoh dilakukan pada Bulan Maret 2003 sampai Desember 2003. Mimi bulan contoh diperoleh dengan menggunakanjaring rajungan dengan ukuran matajaring 4 inchi dan diawetkan dengan formalin 20%. Mimi bulan contoh yang tdah dibawa ke laboratorium diukur panjang totalnya dengan ketelitian 1 mm, dan berat totalnya ditimbang Dengan menggunakan timbangan O-haus berkapasitas 2000 gram dengan ketelitian 0,01 gram.
Keyword:
|
Judul: Sulfonated Polystyrene-Nafion Composite Gel Polymer Electrolyte for Dye Sensitized Solar Cells Application with Synthetic Dyes
Abstrak: Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) merupakan sel surya generasi ketiga dengan kelebihan mudah difabrikasi, biaya produksinya rendah, ramah lingkungan, serta menghasilkan efisiensi konversi daya yang cukup baik. Sistem DSSC tersusun atas elektrode kerja, zat warna, elektrolit, dan elektrode lawan. Elektrolit yang umum digunakan dalam aplikasi DSSC adalah elektrolit cair yang mengandung iodida/triiodida (I-/I3-). Elektrolit cair memiliki kelemahan mudah menguap, sehingga mengakibatkan kinerja DSSC menjadi menurun. Penelitian ini bertujuan memodifikasi elektrolit cair menjadi gel polimer elektrolit komposit polistirena tersulfonasi-nafion serta membandingkan nilai efisiensi dari penggunaan zat warna merah dan kuning sebagai zat pemeka DSSC. Komposit polistirena tersulfonasi-nafion dibuat dengan lima variasi komposisi 0,00:1,00; 0,25:0,75; 0,50:0.50; 0,75;0,25; 1,00: 0,00. Hasil pengukuran menunjukkan komposisi optimum komposit polistirena tersulfonasi-nafion adalah 0,50:0,50 dengan nilai efisiensi 1,50% untuk zat warna merah dan 1,35% untuk zat warna kuning., Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) is a third generation solar cell with the advantages of being fabricated, low production costs, environmentally friendly, and producing a fairly good power conversion efficiency. The DSSC system consists of a working electrode, dyes, electrolyte, and counter electrode. The electrolyte commonly used in DSSC applications is liquid electrolyte containing iodide/triiodide (I-/I3-). The electrolyte has the weakness of being volatile, which causes the performance of the DSSC to decrease. This study aims to modify the liquid electrolyte into a gel polymer electrolyte composite PSS-nafion and compare the efficiency values of red and yellow dyes as DSSC sensitizers. Sulfonated polystirene-nafion composite was made with five composition variations 0,00:1,00; 0,25:0,75; 0,50:0,50; 0,75;0,25; 1,00: 0,00. The measurement results show that the optimal composite composition of PSS-nafion is 0,50:0,50 with an efficiency value of 1,50% for red dyes and 1,35% for yellow dyes.
Keyword: dye sensitized solar cell, dyes, gel polymer electrolyte, nafion, sulfonated solystirene
|
Judul: Pengusahaan tanaman Karet Di Perkebunan Cibungur PT Perkebunan XI, Sukabumi, Jawa Barat
Abstrak: Keuntungan yang diperoleh dengan membudidayakan tanam- an karet secara intensif akan meningkatkan pendapatan, de- visa, taraf hidup petani, menciptakan pertumbuhan ekonomi secara merata dan lapangan pekerjaan, serta menjaga keles- tarian alam. Pada tahun 1976 devisa hasil ekspor karet Indonesia menempati urutan kedua sesudah minyak, sedang kayu pada u- rutan ketiga. Jumlah devisa yang berasal dari karet pada tahun 1976 tercatat sebesar US$ 530 781 000 (Anonimous, 1976).
Keyword:
|
Judul: Produksi dan pemasaran karet rakyat di Kecamatan Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi Propinsi Jawa Barat
Abstrak: Serangkaian praktek lapang ini untuk pengamatan dan pengambilan data, telah dilakukan selama kurang lebih tiga bulan bersama-sama dengan Kuliah Kerja Nyata, terhitung mulai awal Februari sampai awal Mei 1985. Data yang diambil mengenai keadaan produksi dan pemasaran karet rakyat di Kecamatan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Usaha karet di Indonesia hingga kini merupakan kegiatan yang memberi penghidupan kepada banyak rakyat di berbagai daerah sentra produksi karet. Pada saat ini Indonesia memiliki lebih dari 2.3 juta hektar tanaman karet dimana 81 persen diusahakan oleh rakyat, dan hampir 70 persen dari produksi karet Indonesia berasal dari rakyat. Perkebunan karet rakyat umumnya diusahakan sebagai usaha keluarga dan dilakukan oleh anggota keluarga. Pemeliharaan umumnya secara tradisional dan jarang dilakukan. Tingkat produktivitas yang dicapai karet rakyat di Kabupaten Sukabumi relatif masih rendah bila dibandingkan dengan produktivitas yang dicapai perkebunan besar swasta maupun milik negara. Pada tahun 1984/1985 produktivitas yang dicapai karet rakyat di Kabupaten Sukabumi 387.84 kg/ha. Sedangkan produktivitas yang dicapai perkebunan besar swasta pada tahun yang sama adalah sebesar 521.30 kg/ha dan oleh perkebunan besar negara sebesar 772.97 kg/ha...
Keyword:
|
Judul: Differential Leukocytes in Mice (Mus muscullus) after Amyloid Beta Aβ40 and Aβ42 Immunization as a Marker of Alzheimer’s Disease.
Abstrak: Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang bersifat irreversibel dan progresif yang terkait dengan perubahan sel-sel saraf, sehingga menyebabkan kematian sel otak dan terjadinya demensia. Pengamatan terhadap diferensial leukosit dapat membantu dalam mendiagnosa penyakit ini dengan tepat. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran diferensial leukosit pada mencit terhadap respon imunisasi amyloid beta Aβ40 dan Aβ42. Penelitian ini menggunakan 22 ekor mencit (Mus muscullus) Balb/c jantan dan betina dengan berat badan 20-35 gr. Mencit dibagi menjadi tiga kelompok yaitu, kelompok mencit kontrol, kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid Aβ40 dan kelompok mencit vaksinasi antigen amyloid beta Aβ42. Sampel darah dimabil melalui vena coccygea sebanyak 0,5 ml setiap mencit. Sampel darah diambil pada hari ke-0, 14 dan 24 setelah diimunisasi. Hasil menunjukkan kelompok mencit yang diimunisasi amyloid beta 40 (Aβ40) dan amyloid beta 42 (Aβ42) menyebabkan peningkatan jumlah limfosit dan neutrofil yang signifikan, sedangkan kelompok mencit kontrol tidak menunjukkan perubahan leukosit yang signifikan. Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pemberian imunisasi antigen amyloid beta Aβ40 dan Aβ42 pada mencit tidak memengaruhi jumlah basofil, eosinofil, neutrofil batang serta monosit., Alzheimer's is an irreversible and progressive neurodegenerative disease associated with changes in nerve cells, leading to brain cell death and dementia. Observation of differential leukocytes can help in diagnosing the disease precisely. This study aims to find out the differential picture of leukocytes in mice against amyloid beta Aβ40 and Aβ42 immunization responses. This study used 22 mice (Mus muscullus) Balb / c male and female with a weight of 20-35 grams. Mice were divided into three groups, namely, the control mice group, the Aβ40 amyloid antigen vaccination mice group and the Aβ42 amyloid beta antigen vaccination mice group. Blood samples are taken through the coccygea vein as much as 0.5 ml per mice. Blood samples are taken on days 0, 14 and 24 after immunization. Results showed the mice group immunized amyloid beta 40 (Aβ40) and amyloid beta 42 (Aβ42) caused a significant increase in lymphocyte and neutrophil counts, while the control mice group showed no significant leukocyte changes. Based on the observations, it can be concluded that immunization of amyloid beta Aβ40 and Aβ42 antigens on mice does not affect the number of basophils, eosinophils, bar neutrophils and monocytes.
Keyword: Alzheimer, Diferensial leukosit, Amyloid beta, Mencit, Alzheimer's, differential leukocytes, amyloid beta, mice
|
Judul: Perkembangan Embrio dan Larva Ikan Silver Dollar (Metynnis schreitmuelleri)
Abstrak: Tulisan ini merupakan hasil penelitian masalah khusus yang dilaksanakan di Laboratorium Pengembangbiakan Ikan, Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor, mulai dari Bulan Januari sampai Bulan April 1991. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan embrio dan larva ikan silver dollar, mulai saat telur dibuahi sampai larva mencapai bentuk definitif (bentuk menyerupai induknya). Aspek yang diamati dan diukur adalah: diameter telur, diameter kuning telur larva, panjang total, tinggi badan, bobot larva, perkembangan sirip, pigmentasi, tingkat perkembangan telur (DR), laju kelangsungan hidup larva (SR), derajat penetasan (HR) dan laju kelangsungan hidup larva setelah 14 hari (SR-14)…dst
Keyword:
|
Judul: Perkembangan larva ikan betutu, Oxyleotris marmorata (Blkr.)
Abstrak: Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan larva ikan betutu mulai dari saat menetas sampai mencapai bentuk definitif (bentuk menyerupai induknya). Percobaan dilakukan di Laboratorium Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor, Darmaga dari tanggal 8 Juli sampai 4 Agustus 1990. Bahan yang digunakan adalah telur ikan betutu: hasil pemijahan secara semi alami di kolam. Penetasan dilakukan di akuarium sedang pemeliharaan larva di kolam yang dipupuk. Larva yang digunakan adalah yang menetas pada hari ketiga. Pemberian plankton yang lolos saringan 100 dilakukan pada larva umur satu hari sampai 1,5 hari, yaitu: saat larva menjelang ditebar ke kolam pendederan. Penga- matan larva dilakukan secara mikroskopis dan aspek yang diamati meliputi: diameter kuning telur, diameter butir minyak, diameter mata, panjang total, panjang dari mulut ke anus, tinggi bukaan mulut maksimum, tinggi badan, perkembangan sirip, sisik, pigmen, bobot larva, jenis dan jumlah jasad pakan yang terdapat dalam saluran pencernaan: serta persentase larva yang makan.
Keyword:
|
Judul: Addition of preposition word graph generator module in bogor_delft_construct application
Abstrak: Knowledge graph is a new method used to analyze text and represent in a graph form. Word graph consists of concept and relation which represents the meaning of a word in a graph form. Ontology used in a word graph structure consists of 8 binary relationships, 4 frame relationships, and a focus. Bogor_Delft_Construct is an application that implements knowledge graph method to analyze text written in Bahasa Indonesia, However, this application still has some limitations in analyzing vocabularies such as prepositions. This research aims to add a module to the application that could generate word graph of preposition based on preposition patterns prosposed by Wulan (2009). The addition of preposition word graph generator module that was done in Bogor_Delft_Construct could recognize 23 prepositions which were followed by its auxiliary words. The preposition’s auxiliary words were divided into 12 documents; each has different nominative meaning.
Keyword:
|
Judul: Perancangan kriteria penilaian kinerja karyawan berbasis kompetensi di PT XYZ
Abstrak: Penilaian kinerja karyawan berbasis kompetensi dimaksudkan untuk mengukur kinerja berdasarkan karakteristik dasar individu yang berkaitan dengan efektivitas kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan kompetensi karyawan PT XYZ dan merancangnya menjadi sebuah kriteria penilaian kinerja karyawan. Perancangan kriteria penilaian karyawan tingkat manajerial yang terdiri dari manajer dan supervisor diadopsi dari kamus kompetensi Spencer. Perancangan kriteria penilaian karyawan tingkat operasional disusun dari hasil studi dokumentasi dan pengamatan lapangan. Perancangan kriteria penilaian tingkat manajerial menghasilkan 8 kompetensi di setiap tingkatnya. Tingkat manajer meliputi kompetensi kerja sama kelompok (TW), memimpin kelompok (TL), semangat untuk berprestasi atau untuk mencapai target kerja (ACH), perhatian terhadap kejelasan tugas, kualitas dan ketelitian kerja (CO), mengembangkan orang lain (DEV), komitmen terhadap organisasi (OC), proaktif (INT), dan membangun hubungan kerja (RB). Tingkat supervisor meliputi kompetensi membangun hubungan kerja (RB), memimpin kelompok (TL), komitmen terhadap organisasi (OC), percaya diri (SCF), proaktif (INT) dan semangat untuk berprestasi atau untuk mencapai target kerja (ACH), kemampuan mengarahkan/memberi perintah (DIR), dan perhatian terhadap kejelasan tugas, kualitas dan ketelitian kerja (CO). Kompetensi karyawan tingkat operasional PT XYZ dikelompokkan berdasarkan taksonomi Bloom yang terdiri atas ranah kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Mayoritas kompetensi karyawan tingkat operasional didominasi oleh kemampuan ranah psikomotorik…
Keyword: Kompetensi, Perancangan kriteria, Kinerja, Penilaian, Employee performance, Individual characteristics, Team leadership, DEV, Initiative
|
Judul: Penyusunan rencana penerapan Competency Based Human Resource Management untuk mencapai keunggulan barsaing berkelanjutan di PT. XYZ, Muara Baru, Jakarta Utara
Abstrak: Perubahan terjadi di segala aspek kehidupan manusia. Perubahan ini pun telah menyebabkan berubahnya lingkungan bisnis global. Semakin kompetitifnya arena persaingan menyebabkan setiap perusahaan yang ingin mempertahankan eksistensinya di dunia bisnis harus memiliki keunggulan bersaing. Keunggulan bersaing dapat at diciptakan melalui sinergi antara sumberdaya, kapabilitas dan kompetensi inti. Salah satu unsur yang sangat penting dalam penciptaan keunggulan bersaing adalah sumberdaya manusia (human capital). Sumberdaya manusia merupakan sumber intelektualitas yang memiliki nilai (value), keunikan (rareness) serta kemampuan untuk mencontoh (irritability) yang harus diorganisasi (organize) sehingga dapat memberikan kekuatan daya saing perusahaan. Oleh sebab itu, sumberdaya manusia yang ada di dalam sebuah perusahaan perlu mendapat perhatian yang khusus. Pengembangan yang berkelanjutan dari kapabilitas dan kompetensi inti yang mengalir dari sumberdaya manusia merupakan salah satu bentuk perhatian khusus tersebut. Tercapainya tujuan perusahaan akan sangat bergantung terhadap komitmen dan kompetensi sumberdaya manusia yang mereka miliki. Dengan demikian, dibutuhkan adanya penyesuaian antara strategi bisnis perusahaan dengan strategi pengembangan sumberdaya manusia. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk menyelaraskan keduanya adalah Competency-Based Human Resources Management (CBHRM). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi bisnis PT XYZ sebagai salah satu eksportir udang beku terkemuka di Indonesia. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menyusun sebuah perencanaan strategis bagi perusahaan untuk menerapkan konsep CBHRM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT XYZ dapat mengimplementasikan tiga strategi utama untuk menjadi perusahaan yang siap berkompetisi di era globalisasi. Ketiga strategi utama tersebut adalah (1) mengimplementasikan sistem kualitas ISO dan disertai dengan berbagai pelatihan dan pengembangan karyawan khususnya yang berkaitan dengan sistem kualitas ISO, (2) menjalankan perbaikan berkesinambungan atau continuous improvement, dan (3) perluasan pangsa pasar di luar negeri, khususnya negara-negara di Uni Eropa. Berdasarkan analisis perencanaan dengan menggunakan pendekatan Performance Improvement Planning (PIP), perusahaan memiliki sepuluh taktik untuk membangun kompetensi individu-individu yang mereka miliki dalam upaya mengadopsi konsep CBHRM. Beberapa taktik yang dapat digunakan oleh perusahaan diantaranya adalah (1) mensosialisasikan visi dan misi perusahaan, (2) mengupayakan laporan kegiatan peningkatan kinerja secara tepat waktu, (3) membuat rencana diklat (pendidikan dan pelatihan) sistem kualitas terpadu dan pelayanan prima (4) memperketat pengawasan mutu terhadap proses produksi dan produk serta (5) melakukan pemeliharaan serta perbaikan sarana dan prasarana kerja secara kontinu sesuai prinsip 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu, dan shitsuke).
Keyword: strategi bisnis; kompetensi sdm; pengembangan karyawan
|
Judul: Leucocytozoonosis Pada Ayam Ras di Sumatera Utara
Abstrak: Di Propinsi Sumatra Utara penyakit leucocytozoonosis pada ayam ras yang disebabkan oleh Leucocytozoon caulleryi dilaporkan oleh Balai Penyidikan Penyakit Hewan wilayah I Medan untuk pertama kali pada bulan Oktober 1982. Penyakit ini mula-mula ditemukan pada ayam broiler berumur 2-3 bulan di Kampung Purwodadi, Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Pada penyidikan terhadap penyakit leucocytozoonosis ini dibeberapa peternakan ayam ras di Kabupaten Deli Serdan Kotamadya Medan ternyata bahwa penyakit ini menimbulkan mortalitas sebesar 20% dan morbiditas 50-100%. Cara mendiagnose yang dipergunakan masih perlu ditingkatkan untuk memperoleh angka mortalitas dan morbiditas yang lebih cermat. Pemakaian gel precipitation test dianjurkan. Penyakit ini diketahui menyerang ayam ras yang dipelihara pada daerah persawahan, daerah yang penuh dengan semak belukar dan keadaan tanah yang lembab dan basah serta banyak air yang tergenang. Ayam yang terserang berumur 2-3 bulan. Diduga penyakit ini ditularkan melalui agas (Culicoides).
Keyword:
|
End of preview. Expand
in Data Studio
README.md exists but content is empty.
- Downloads last month
- 1